IDENTIFIKASI LIPID
A. TUJUAN
1. Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu
2. Mengetahui terjadinya pembentukkan emulsi dari minyak
3. Mengetahui sifat asam dan basa pada minyak
4. Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak
5. Mengetahui adanya kolesterol dalam suatu bahan kualitatif
B. TINJAUAN PUSTAKA
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut
di dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut
nonpolarseperti kloroform atau eter. Jenis lipida yang paling banyak
digunakan adalahlemak atau triasilgliserol yang merupakan bahan
bakar utama bagi semuaorganisme (Lehninger, 1982).
Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan
yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan
protein, dimana 1gram lipid dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk
karbohidrat dan proteinmasing-masing hanya 4 kkal/gram (Winarno,1989).
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol
yangdisebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol
dan lebihbanyak mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair).
Lemak hewani ada yang berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak
sapi). Lemak nabati yangberbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1)
drying oil yang membentuklapisan keras bila mengering di udara, contohnya
minyak cat/pernis, (2) semi tan dalam air sangat kecil(Ngili Yohanis,2009).1.
Sifat KimiaAsam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul
asam lemakakan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam
hal ini pH larutanbergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi
masing-masing asamlemak. pH untuk asam lemak dan ionisasinya,
umumnya dapat digambarkansebagai berikut :
R – COOH ⇄ R – COO– + H+
Minyak Kedelai
Minyak Sawit
Minyak Bekas
Santan
Cara kerja :
1. Memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi masing masing sebanyak 2
tetes
2. Melarutkan sampel tersebut dengan menggunakn kloroform sebanyak 1 ml
3. Mengocok hingga homogen
4. Menambahkan larutan wijs untuk menunjukkan banyaknya ionnya
5. Setelah menambahkan larutan wijs pada masing sampel, kemudian
mengocok untuk melihat perubahan warna
6. Uji Kelosterol
Dari percobaan yang telah dilakukan, bahwasannya larutan H2SO4
mengandung kolesterol karena terjai perubahan warna dari merah, kemudian biru
dan hijau.
E. KESIMPULAN
1. Air tidak dapat larut dalam minyak, ater dan kloroform sedikit larut dalam
minyak dan alcohol larut sempurna dalam minyak
2. Larutan yang dapat membentuk emulsi dengan stabil yaitu larutan minyak
dalam soda ( Na2CO3). Sedangkan minyak dalam air dapat membentuk emulsi
yang tidak stabil.
3. Minyak murni pada bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah tengik
bersifat asam
4. Minyak sawit merupakan minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh
paling bagus dan kualitas bagus daripada minyak lain
5. Karakterisasi dalam air sadah, bahwasannya larutan air kran dan larutan MgCl2
bersifat lebih basa daripada larutan lainnya.
6. Larutan H2SO4 mengandung kolesterol karena terjai perubahan warna dari
merah, kemudian biru dan hijau.
F. SARAN
Perlunya dilengkapi dan diperbaiki sarana dan prasarana laboratorium
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Uji Kelarutan Lemak
a. Larutan Alkohol
b. Karena minyak bersifat non polar, dan hanya dapat larut dalam larutan yang
bersifat non polar
2. Uji Emulsifikasi
a. sabun berfungsi menurunkan tegangan apermukaan anatara kedua fase
kontinu(air) dan fase disperse(miinyak). Sedangkan larutan empedu dan
protein berfungsi untuk melarutkan minyak secara sempurna
b. tidak, air dn minyak tidak membentuk emulsi dan tisak stabil, sebab antara
minyak dan air tidak ada yang berperan sebagai emulsifier yang berfungsi
menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.
c. Soda, larutan empedu, larutan protein, dan sabun
b. minyak sawit
c. Reaksi Adisi
d.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi TubuhManusia Untuk Paramedis. Yrama
Widya: Jakarta
Purba, Micheal. 2007. Kimia Dasar 3. Erlangga; Jakarta
Sirajuddin, Saifuddin, dan Ulfa Najamuddin. 2010. Penuntun Praktikum
Biokimia. Makassar
Tim Dosen Kimia. 2009. Kimia Dasar 2. UPT MKU Universitas Hasanuddin:
Makassar