REAKSI KIMIA
Oleh:
Banyu Alam Purnama
1207020011
Biologi A
Kelompok 3
Praktikum Kimia Dasar
1.1. Tujuan
Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul
menjadi senyawa lainatau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa
anorganik biasanya merupakan reaksi antarion, sedangkan reaksi pada senyawa
organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalendan pembentukan
ikatan kovalen yang baru. Pada reaksi yang berlangsung dalam beberapa
tahapuntuk menghasilkan suatu senyawa, dikenal istilah intermediet, sesuatu yang
dapat atau tidak dapat diisolasi. (Riswiyanto, 2009: 83)
Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu dinaikkan, Karena
umumnya proseskelarutan bersifat endoterm. Akan tetapi ada zat yang sebaliknya,
yaitu eksoterm dalam melarut.Jika kelarutan zat padat bertambah dengan kenaikan
suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhudinaikkan, karena gas menguap dan
meninggalkan pelarut. (Syukri,1999: 360)
Jika system berada dalam kesetimbangan, kenaikan suhu menyebabkan
kesetimbanganbergeser kearah reaksi endoterm dan penurunan suhu menimbulkan
pergeseran kearah reaksieksoterm. (Syukri, 1999: 339)Endapan kristalin, seperti
barium sulfat kadang-kadang menyerap zat pengotor kalaupartikelnya kecil. Jika
partikel tumbuh, zat pengotor mungkin menjadi terkurung. Jeniskontaminasi ini
disebut oklusi untuk membedakannya dari kejadian bila padatan tidak
tumbuhmengelilingi zat pengotor. Zat pengotor yang mengalami oklusi tidak
dapat dihilangkan denganhanya mencuci endapan, suatu zat seperti barium tidak
mudah dapat dilarutkan kembali, tetapikemurniannya dapat diperbaiki dengan
proses pengerasan atau pencernaan. (Soendoro, 1980: 83)
BAB II
METODELOGI
Alat:
a. Tabung reaksi
b. Gelas beaker
c. Pipet tetes
d. Rak tabung reaksi
e. Spatula logam
f. Gelas kaca
g. hermometer
Bahan:
a. Larutan CH3COOH
b. Bubuk NaHCO3
c. Larutan NaOH
d. Larutan CuSO4
e. Aquades (H2O)
f. Padatan Na2S2O3
g. Larutan KmnO4
h. Larutan ZnSO4
i. Larutan NaCl
j. Larutan AgNO3
2.3. Prosedur Kerja
Bubuk NaHCO3
Dua sendok NaHCO3
Larutan
CH3COOH
20 tetes CH3COOH
Hasil
2.3.2. Reaksi yang menghasilkan larutan berwana
- CuSO4 dan NaOH
Siapkan tabung reaksi
Larutan CuSO4
0.1 M
20 tetes CuSO4
Larutan NaOH
20 tetes NaOH
Hasil
- Aquades, Na2S2O3, dan KmnO4
Hasil
Siapkan tabung reaksi
Aquades
Secukupnya aquades
Na2S2O3
1 butir Na2S2O3
Dilarutkan terlebih dahulu
Larutan KMnO4
Hasil
2.3.3. Reaksi yang menghasilkan endapan
- ZnSO4, dan NaOH
Larutan ZnSO4
0,1 M
20 tetes ZnSO4
Larutan NaOH
20 tetes NaOH
Hasil
- NaCL dan AgNO3
Siapkan tabung reaksi
Larutan NaCL
20 tetes NaCl
Larutan AgNO3
0.1 M
20 tetes AgNO3
Hasil
2.3.4. Reaksi perubahan suhu
- Aquades dan Na2S2O3
Siapkan tabung reaksi
Aquades
Aquades secukupnya, cek suhu
Padatan Na2S2O3
Hasil
- Padatan C4O dan aquades
Siapkan tabung reaksi
Aquades
Aquades secukupnya, cek suhu
Padatan C4O
Hasil
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
warna awal CuSO4 adalah biru, maka yang terjadi pengendapan ialah
(Cu) nyadan yang larut (SO4), maka larutan lewat jenuh dan terjadi
endapan yang lebih kental, warna biru memudar disebabkan larutan
lewat jenuhkarena konsentrasi NaOH lebih besar dari kelarutan
CuSO4.
- Aquades, Na2S2O3, dan KMnO4
Reaksi pengendapan adalah reaksi antara zat atau ion logam yang
sukar larut dalam air sehingga mengasilkan endapan. Dalam percobaan
ini menggunakan natrium klorida (NaCl) dan perak nitrat (AgNO 3). Di
mana menghasilkan endapan berwarna putih di bawah tabung reaksi.
Menyebabkan semua ion pemisah tidak dihilangkan