TUGAS MAKALAH
Disusun Oleh :
SUWINDING ( B2215401004)
SISKAWATI ( B2215401001)
ISABELA ( B2215401006)
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada kita
semua. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti
jejak dan langkahnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiolgi, dengan
adanya makalah ini penulis berharap agar dapat bermanfaat bagi kita semua.
Seperti halnya sifat manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun di
hadapan Allah SWT. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca.
1
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................3
C. TUJUAN...............................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................................4
A. Definisi Sistem Saraf............................................................................................................4
B. Tipe saraf............................................................................................................................5
C. Sistem Syaraf Pusat............................................................................................................7
D. Struktur dan Fungsi Otak....................................................................................................8
E. Struktur dan Fungsi Madula Spinalis.................................................................................14
F. Peredaran Darah Pada Otak..............................................................................................15
G. Sistem Saraf Parifer...........................................................................................................16
H. Kebutuhan Metabolisme Otak..........................................................................................19
I. Fungsi dan Sruktur Syaraf Otak.........................................................................................20
J. Saraf Tepi..........................................................................................................................21
BAB III...........................................................................................................................................23
PENUTUP......................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.......................................................................................................................23
B.Saran......................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiacyang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Sistemkardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana
darahmengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk
metabolisme.
Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang
melaluiorgan-organ eksresi.Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem
transport tertutup yang terdiriatas: Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa
yang melakukan tekanan terhadapdarah agar dapat mengalir ke jaringan.
Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluranyang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh. Darah, berfungsisebagai media transportasi
segala material yang akan didistribusikan ke seluruhtubuh.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung
terus-menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting
seumurhidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh.
Fungsi iniakan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan
yang mutlakdibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari sistem saraf ?
2. Apa fungsi sistem saaraf ?
3. Bagaimana struktur dan fungsi otak?
4. Bagaimana struktur dan fungsi madula spinalis?
5. Bagaimana metabolisme otak?
C. TUJUAN
3
1. Agar dapat memahami defenisi sitem saraf
2. Agar mengetahui strukutur dan fungsi otak
3. Agar mengetahui metabolisme otak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan
(Feriyawati, 2006). Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian
terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks.
Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan
pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf)
(Bahrudin, 2013).
Alur informasi pada sistem saraf dapat dipecah secara skematis menjadi
tiga tahap. Suatu stimulus eksternal atau internal yang mengenai organ-organ
sensorik akan menginduksi pembentukan impuls yang berjalan ke arah susunan
saraf pusat (SSP) (impuls afferent), terjadi proses pengolahan yang komplek pada
SSP (proses pengolahan informasi) dan sebagai hasil pengolahan, SSP
membentuk impuls yang berjalan ke arah perifer (impuls efferent) dan
mempengaruhi respons motorik terhadap stimulus (Bahrudin,2013).
4
Gambar 2.1 Fungsional Sistem Saraf (biru: sensorik; merah: motorik)
(Bahrudin, 2013)
B. Tipe saraf
5
Jaringan saraf dalam tubuh bertugas untuk mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas dalam tubuh, serta mengontrol
bagaimana tubuh harus bereaksi dalam keadaan genting. Mengingat
fungsinya yang sangat penting, kesehatannya pun perlu dijaga dengan
baik untuk menghindari berbagai jenis penyakit saraf. Salah satu
langkah tepat dalam merawat jaringan saraf adalah mengonsumsi
makanan dengan kandungan vitamin B1, B6, dan B12.
1. Saraf Motorik
2. Saraf Sensorik
3. Saraf Otonom
6
Gambar 2.2 Susunan Saraf Manusia (Nugroho, 2013)
7
selaput meningiayang melindungi sistem saraf halus, membawa
pembuluh darah, dan dengan mensekresisejenis cairan yang disebut
cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan
dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater,
arachnoid, danduramater.
8
Otak besar (cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-
lipatan. Cerebrum menerima pesan dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi,
seperti memori, berpikir, atau merasa. Cerebrum juga sebagai pusat kontrol otot dan
kepribadian. Cerebrum memiliki 2 belahan (hemisfer cerebri), yaitu otak kiri dan otak kanan.
Pada umumnya otak kiri akan mengontrol sisi kanan tubuh sedangkan sisi kiri tubuh dikontrol
oleh otak kanan. Otak besar terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
2. Lobus pariental
Lobus pariental merupakan bagian dari struktur otak besar yang terletak di bagian
tengah atau puncak kepala. Lobus ini berfungsi untuk mengendalikan sensasi, seperti
sentuhan, penekanan, suhu dan nyeri, serta mengendalikan orientasi spasial
(memahami ukuran, bentuk, dan arah).
3. Lobus temporal
Lobus temporal merupakan bagian dari struktur otak besar yang terletak di bagian
samping kanan dan kiri otak. Lobus ini berfungsi untuk mengendalikan indra
pendengaran, emosi, ingatan, dan bicara atau produksi bahasa.
4. Lobus oksipital
Lobus oksipital merupakan bagian dari struktur otak besar yang terletak di bagian
paling belakang. Lobus ini berfungsi untuk mengendalikan penglihatan sehingga dapat
menerima, memproses, dan menerjemahkan informasi sensoris.
b. Ganglia basalis
Ganglia basalis terdiri dari kumpulan badan sel saraf. Bagian ini terletak di dalam masing-
masing belahan otak yang berfungsi untuk mengontrol aktivitas otot, mengelola pesan untuk
dikirimkan antara beberapa bagian otak.
Selain hal tersebut di atas, juga terdapat bagian otak yang disebut Diencephalon. Bagian ini
terdiri dari thalamus dan hipotalamus. Thalamus mempunyai 2 lobus (bagian) yang berfungsi
sebagai pemancar bagi hampir seluruh informasi yang berdatangan dan berjalan antara otak dan
9
seluruh sistem saraf tubuh. Hipotalamus berfungsi mengendalikan suhu tubuh, mengeluarkan
hormon yang mengatur fungsi dari metabolisme, reproduksi, emosi, tekanan darah, pola tidur
dan nafsu makan.. Otak besar dan Diencephalon merupakan bagian penting dari otak depan
(forebrain).
10
Tectum berfungsi untuk membantu kontrol gerakan mata, reaksi motorik terhadap sinyal
auditoris. Sedangkan fungsi otak tengah secara keseluruhan, yaitu untuk fungsi penglihatan,
pendengaran, gerakan mata, dan gerakan tubuh.
b. Medulla oblongata
Medulla oblongata merupakan titik awal dimulainya saraf yang menuju ke tulang belakang
untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh. Bagian ini berfungsi untuk mengendalikan fungsi
pernafasan, irama jantung, tekanan darah dan menelan. Medulla oblongata berkaitan dengan
proses pengendalian fungsi otomatis organ-organ pada tubuh manusia. Semua pekerjaan yang
ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran.
c. Pons
Pons adalah bagian batang otak yang terletak di bawah medulla oblongata. Bagian ini
berfungsi untuk mengatur dan meneruskan seluruh informasi ke bagian otak yang lain. Pons
berhubungan dengan koordinasi gerakan wajah dan mata, menangkap sensasi di bagian wajah,
pendengaran, dan keseimbangan.
a. Spinoserebelum
Spinoserebelum merupakan bagian otak kecil yang berfungsi untuk
mengendalikan kemampuan otot dan gerakan tubuh.
b. Vestibuloserebelum
Vestibuloserebelum merupakan bagian otak kecil yang berfungsi untuk
mengendalikan dan menjaga keseimbangan pergerakan mata.
c. Sereberoserebelum
Sereberoserebelum merupakan bagian otak kecil yang berfungsi untuk
menyimpan memori, melakukan pencernaan, dan menginisiasi gerakan yang
disadari.
Selain hal tersebut di atas, juga terdapat bagian otak yang disebut Otak belakang (hindbrain) /
Rhombencephalon. Otak belakang berfungsi dalam mengatur pernafasan dan koordinasi
gerakan tubuh. Bagian ini terdiri dari medulla oblongata, pons, dan otak kecil (cerebellum).
Selain beberapa struktur utama di atas, ada sejumlah bagian otak lain yang juga tak kalah
penting, antara lain :
1. Cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal merupakan cairan bening dan jernih yang mengelilingi
serta melindungi otak dan saraf tulang belakang. Cairan tersebut berfungsi membasahi
11
serta melindungi otak serta saraf tulang belakang, kemudian membawa nutrisi melalui
darah menuju otak dan menghilangkan produk limbah/ sisa metabolisme dari otak.
Banyaknya jumlah cairan ini dikontrol oleh otak.
2. Ventrikel
Ventrikel merupakan suatu ruangan yang berisi cairan di dalam otak. Cairan di dalam
ventrikel disebut dengan cairan serebrospinal. Terdapat empat ventrikel, yaitu dua ventrikel
lateral yang terletak di belahan otak besar, ventrikel ketiga yang terletak di tengah otak
serta dikelilingi oleh hipotalamus dan talamus, dan ventrikel keempat yang terletak di
belakang otak, antara otak kecil dan batang otak. Ventrikel satu dengan ventrikel lainnya
saling terhubung oleh serangkaian tabung.
3. Pleksus
Pleksus merupakan bagian ventrikel otak yang berfungsi membuat cairan serebrospinal.
4. Meninges
Meninges merupakan membran tipis atau lapisan yang berfungsi sebagai penutup dan
pelindung otak serta saraf tulang belakang. Meninges memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan luar
paling tebal (durameter), membran tengah dan tipis (lapisan arachnoid) dan lapisan dalam
(piameter).
5. Corpus callosum
Corpus callosum merupakan seikat serabut saraf yang ada diantara 2 belahan otak.Serabut
ini berfungsi menghubungkan dan mengkomunikasikan diantara belahan otak kanan dan
kiri.
6. Kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary merupakan kelenjar endokrin yang berada pada bagian paling bawah dari
otak besar yang terletak pada bagian sela tursika (lekuk kecil dasar otak) dibawah
hipotalamus. Organ ini melekat dan menerima sebuah pesar dari hipotalamus. Kelenjar
pituitary terdiri atas dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Kelenjar ini
memproduksi berbagai hormon yang berfungsi untuk mengontrol kelenjar- kelenjar lain
yang berada di seluruh tubuh manusia, seperti kortikotropin, prolaktin dan hormon
pertumbuhan.
7. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal merupakan kelenjar yang paling kecil di ventrikel ketiga pada otak. Kelenjar
ini berfungsi menghasilkan hormon melatonin pada perkembangan seksual dan
mempengaruhi pola bangun tidur.
8. Saraf kranial
Terdapat 12 pasang saraf kranial dengan fungsi khusus pada area leher dan kepala. Satu
pasang saraf kranial pertama terdapat di otak besar,
sementara 11 pasang lainnya terdapat di batang otak. Saraf kranial memiliki banyak fungsi,
diantaranya yaitu mendeteksi cahaya dan penglihatan oleh pupil mata, pendengaran,
12
penciuman, mengunyah, pelebaran pupil dan kelopak mata, gerakan mata, sensasi wajah,
ekspresi wajah, keseimbangan, indera perasa di bagian depan lidah, bicara, refleks muntah,
mengendalikan otot-otot organ internal, mengangkat bahu, pergerakan leher, dan mengatur
gerakan lidah.
9. Sistem limbik
13
Sistem limbik bertanggung jawab atas perasaan atau emosi. Sistem ini
terdiri dari hipotalamus, talamus, amigdala dan hippocampus. Amigdala
mempunyai fungsi untuk mengolah ingatan, pengambilan keputusan dan
reaksi emosi. Hippocampus berfungsi untuk membentuk memori spasial dan
navigasi, membentuk kenangan baru yang berhubungan dengan peristiwa yang
telah dialami, baik itu memori yang bersifat otobiografi atau episodik dengan
cara mendeteksi tempat, peristiwa baru, dan rangsangan
E. Struktur dan Fungsi Madula Spinalis
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis merupakan perpanjangan dari
sistemsaraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih,sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kelabu.Padapenampangmelintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap
yang terbagi atas sayap atasdisebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptordihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluardari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsalterdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari selsaraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor
Peranan sumsum tulang belakang :
14
-Menyampaikan informasi dari otak menuju ke berbagai bagian-bagian
tubuh atau dari bagian-bagian tubuh ke otak untuk memberi
Tindakan
-Melakukan respon cepat atau koordinasi reflek terhadap rangsangan
luar tidak melaluiotak
-Menyampaikan pesan dari reseptor sensorik yang ditemukan pada
seluruh tubuhmenuju ke otak.
Otak memperoleh darah melalu dua sistem, yakni sistem karotis (arteri karotis interna
kanan dan kiri) dan sistem vertebral. Arteri karotis interna, setelah memisahkan diri dari
arteri karotis komunis, naik dan masuk ke rongga tengkorak melalui kanalis karotikus,
berjalan dalam sinus kavernosus, mempercabangkan arteri oftalmika untuk nervus optikus
dan retina. Akhirnya bercabang dua: arteri serebri anterior dan media. Untuk otak, sistem ini
memberi darah bagi lobus frontalis, parientalis dan beberapa bagian lobus temporalis. Sistem
vertebralis dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arteri subklavia,
menuju dasar tengkorak melalui kranium transversalis di kolumna vertebralis servikal, masuk
rongga kranium melalui foramen magnum, lalu mempercabangkan masing-masing sepasang
arteri 6 serebeli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, keduanya bersatu menjadi
arteri basilaris, dan setelah mengeluarkan tiga kelompok cabang arteri, pada tingkat
mesensefalon, arteri basilaris berakhir sebagai sepasang cabang: arteri serebri posterior, yang
melayani darah bagi lobus oksipitalis, dan bagian medial lobus temporalis. Circulus willisi
terletak di dalam fossa interpeduncularis basis crania. Circulus ini dibentuk oleh anastomosis
antara kedua arteri carotis interna dan kedua arteria vertebralis. Arteri communicans anterior,
arteri cerebri anterior, arteri carotis interna, arteri comunicans posterior, arteri cerebri
15
posterior, dan arteri basilaris ikut membentuk circulus willisi, memungkinkan darah yang
masuk melalui arteri carotis interna dan vertebralis dapat menyuplai darah ke semua bagian
dari kedua hemisferium cerebri. Cabang-cabang kortikal dan sentral berasal dari circulus dan
menyuplai jaringan otak (Snell, 2010).
Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon), menerima
20% curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilo
kalori energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi
dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa.
Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah yang
berhenti 10 detik saja dapat menghilangkan kesadaran manusia. Apabila aliran darah tersebut
berhenti dalam beberapa menit, maka dapat merusak otak secara permanen. Hipoglikemia
yang berlangsung berkepanjangan juga dapat merusak jaringan otak. Kecepatan aliran darah
serebral normal yang melalui otak pada orang dewasa, rata-rata sekitar 50 sampai 65 mililiter
per 100 gram jaringan otak permenit. Untuk keseluruhan otak, berjumlah 750 sampai 900
ml/menit, atau 15 persen dari curah jantung pada keadaan istirahat. Autoregulasi otak adalah
sifat sirkulasi otak sehat yang sangat penting untuk melindungi otak dari peningkatan atau
penurunan mendadak dari tekanan darah arteri. Tanpa pengendalian tekanan ini, maka
perubahan tekanan yang mendadak dapat menimbulkan iskemia otak atau, kerusakan kapiler
akibat tingginya tekanan. Sedikitnya terdapat tiga faktor metabolik yang memberi pengaruh
kuat terhadap pengaturan aliran darah serebral: (1) 7 konsentrasi karbondioksida, (2)
konsentrasi ion hidrogen, (3) konsentrasi oksigen (Guyton, 2008)
16
Sistem saraf perifer terdiri atas sel-sel saraf yang berkelompok membentuk
ganglion, serabut saraf, dan badan akhir saraf.10 Saraf disusunan saraf perifer
mengandung akson motorik dan sensorik atau reseptor terletak pada organ, yang
bertugas mendeteksi perubahan lingkungan luar atau dalam tubuh, serta
mengkomunikasikannya pada sistem saraf pusat melalui saraf sensorik aferen.
Ganglion adalah kumpulan sel saraf (neuron) yang terletak diluar susunan
saraf pusat. Ganglion merupakan akumulasi kecil neuron dan sel glia penunjang
yang dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat. Ada dua macam ganglion yaitu
ganglion sensorik dan ganglion otonom. Ganglion otonom terdiri atas ganglion
simpatis dan parasimpatis. Ganglion sensorik menerima impuls aferen yang
menuju SSP. Neuron kedua rantai simpatis berada diganglion kecil di sepanjang
columna vertebralis, sedangkan neuron kedua rantai parasimpatis ditemukan
dalam ganglion yang sangat kecil yang selalu berada dekat atau di dalam organ
efektor. Pada ganglion, terdapat sel ganglion yang umunya berbentuk poligonal.
Inti sel bulat atau lonjong dengan anak inti yang jelas. Sitoplasma biasanya tidak
terlihat jelas, disekitar sel gaglion, dapat dijumpai sel satelit yang berbentuk
gepeng atau kuboid. Sel-sel ini merupakan sel penyokong serupa dengan sel
neuroglia disusunan saraf pusat.
17
Perbedaannya adalah pada serabut saraf bermielin terdapat lapisan konsentris dari
membrane plasma sel schwann yang mengelilingi akson. Diantara sel-sel schwann
yang berdekatan, selubung myelin memperlihatkan celah kecil disepanjang akson
yang disebut nodus Ranvier
18
H. Kebutuhan Metabolisme Otak
Metabolisme otak Berat otak manusia normal berkisar antara 1200 – 1400 gram,
merupakan 2% dari berat badan total manusia. Dalam keadaan istirahat otak memerlukan
oksigen sebanyak 20% dari seluruh kebutuhan oksigen tubuh dan memerlukan 70% glukosa
tubuh. Adanya kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut disertai dengan aktifitas metabolik
otak yang terjadi secara terus menerus memerlukan aliran darah yang konstan ke dalam otak,
sehingga otak memerlukan makanan yang cukup dan teratur. Dalam setiap menit otak
memerlukan 800 cc oksigen dan 100 mg glukosa sebagai sumber energi. Bekurang atau
hilangnya suplai darah ke otak dalam beberapa menit akan menimbulkan adanya gangguan
pada jaringan otak yang bervariasi dari ringan hingga yang berat berupa kematian sel otak.
Secara normal otak memerlukan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses
glikolisis dan siklus Krebs serta membutuhkan ± 4 x 1021 ATP per menit. Glukosa
merupakan sumber utama yang dibutuhkan sel otak disamping oksigen. Kecepatan
metabolisme glukosa di otak adalah 30 µmol/100 g otak/menit atau 5 mg/100 g otak/menit.
Kecepatan metabolisme oksigen di otak adalah 165 µmol/100 g otak/menit atau 3,5 ml/100 g
otak/menit. Metabolisme glukosa terjadi terutama di mitokondria yang akan menghasilkan
senyawa fosfat berenergi tinggi seperti ATP 7 . Maka jaringan otak sangat rentan terhadap
gangguan suplai glukosa dan oksigen. Kebutuhan akan glukosa dan oksigen dihantarkan
melalui aliran darah secara konstan.
Pada orang dewasa normal mempunyai aliran darah otak antara 50-55 mL/100 gr
otak/menit. Bila aliran darah otak turun hingga kurang dari 18 ml/100 gr/menit merupakan
ambang atas dari gagalnya pompa ion. Bila aliran darah serebral 8 ml/100 gr/menit
merupakan ambang bawah gagalnya pompa ion. Penumbra iskemik adalah keadaan iskemik
otak diantara kedua ambang tersebut, dimana neuron-neuron secara fungsional tidak
melakukan aktifitas namun secara struktural masih intak dan masih bisa diselamatkan.
Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan
rangsangan dari seluruh organ. Gerakan Tubuh merupakan hasil dari penghantaran impuls oleh saraf
yang menimbulkan tanggapan dan kemudian disampaikan oleh saraf motorik dalam bentuk
gerak.Gerak yang disadari disebut gerak sadar melalui rangkaian impuls dan mengalami proses
pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak disadari disebut gerak reflex
dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat syaraf.Sistem saraf terdiri dari jaringan
20
saraf, yang selnya padat, ketat dan saling terkait. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi,
J. Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel saraf
ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi menghubungkan respon sistem
saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh.
Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan
pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Saraf yang membentuk sistem saraf tepi dinamakan
sebagai akson. Dalam beberapa kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang
bentuknya besar dan dapat dilihat jelas oleh mata.
Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak
jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua
macam, yaitu:
1) Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri
terjadi. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi potensi
ancaman di lingkungan.
Contoh, ketika sedang cemas atau takut saraf simpatik akan memicu memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot,
mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh
merespon dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
2) Sistem parasimpatik
Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri.
Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan,
21
mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk
mengembalikan tubuh ke kondisi rileks yang normal.
Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil informasi sensorik
atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke sistem saraf pusat. Pada saraf
somatik juga terdiri serabut saraf motor yang keluar dari otak dan membawa pesan untuk
menggerakkan tubuh yang dibantu oleh otot rangka.Misalnya, saat menyentuh termos panas, saraf
sensorik membawa informasi bahwa ini adalah sensasi panas ke otak. Nah, setelah itu, saraf motorik
memberi tahu otak untuk menggerakkan otot-otot tangan untuk segera menghindar, melepas atau
menarik tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu
satu detik.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
orang dewasa normal mempunyai aliran darah otak antara 50-55 mL/100 gr
otak/menit. Bila aliran darah otak turun hingga kurang dari 18 ml/100 gr/menit
merupakan ambang atas dari gagalnya pompa ion. Bila aliran darah serebral 8
ml/100 gr/menit merupakan ambang bawah gagalnya pompa ion. Penumbra
iskemik adalah keadaan iskemik otak diantara kedua ambang tersebut, dimana
neuron-neuron secara fungsional tidak melakukan aktifitas namun secara
struktural masih intak dan masih bisa diselamatkan.
Otak merupakan bagian terpenting dalam organ tubuh manusia sebagai
pusat keseimbangan, pengaturan dan koordinasi sebagian besar gerak, pengenalan
emosi dan ingatan, serta pusat berfikir bagi manusia. Di dalam otak terdapat
struktur dengan fungsinya masing-masing. Otak manusia memiliki tiga bagian
utama, yaitu otak besar (cerebrum), batang otak (brainstem), dan otak kecil
(cerebellum). Otak besar mengendalikan memori, berpikir, merasa, serta sebagai
pusat kontrol otot dan kepribadian. Cerebrum memiliki 2 belahan (hemisfer
cerebri), yaitu otak kiri dan otak kanan. Cerebrum terdiri atas Cortex cerebri
(substansi abu-abu) / kulit otak, Ganglia basalis, dan Substansia medullaris
(substansi putih). Di dalam Cortex cerebri (substansi abu-abu) / kulit otak terdapat
empat Lobus, yaitu: Lobus frontal, Lobus pariental, Lobus temporal, dan Lobus
oksipital. Batang otak (brainstem) berfungsi sebagai stasiun pemancar yang
terhubung dengan otak besar menuju saraf tulang belakang dan mengirim serta
menerima pesan antara beragam bagian tubuh dan otak. Brainstem terdiri atas 3
struktur utama, yaitu otak tengah, medulla oblongata, dan pons. Otak kecil
berfungsi untuk menjaga keseimbangan gerak tubuh, koordinasi otot, dan berperan
dalam melakukan tindakan cepat maupun gerakan halus. Otak kecil dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu: Spinoserebelum, Vestibuloserebelum, dan
Sereberoserebelum. Selain bagian-bagian struktur utama otak, di dalam otak masih
ada beberapa bagian lain, yaitu Cairan serebrospinal, Ventrikel, Pleksus,
Meninges, Corpus callosum, Kelenjar pituitary, Kelenjar pineal, 12 pasang saraf
kranial, dan Sistem limbik.
Dari berbagai struktur otak yang telah dijelaskan terdapat beberapa macam
penyakit yang mengganggu otak manusia, yaitu Cerebral Palsy, Autisme,
23
Hidrosefalus, dan Poliomyelitis.
B.Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun
ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar
terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakitbmaupun di alam yang berkaitan dengan
perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktivitas positif untuk memberikan kesehatan
terhadap jantung sebagai pusat kehidupan
24
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. Biologi. Ed. 5 Jil. 3. Jakarta: Erlangga. 2004.
Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: Salemba Medika. 2008.
https://www.ruangguru.co.id/struktur-otak-beserta-fungsinya-terlengkap/ diakses
pada 8 desember pukul 21.02 WIB
Rimbun, V.P.K. Tehnik Pewarnaan Neuron dan Neuroglia Pada Sistem Saraf Pusat.
Volume 25 No. 2. 2012.
Ross, M.H. & Pawlina, W., Histology a text and atlas. Edisi ke-6. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins. 2011. hal. 352-390.
25