Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi
Dosen Pengampu :
dr. Amanah Eva Fidusia. M. Gizi
Disusun Oleh:
Assyifa Mufidah (2113211002)
Aulia Agustin (2113211003)
Bunga Amalia Hasanah (2113211004)
Dinda Khairana (2113211005)
JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah Senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan susunan
makalah yang berjudul ‘Anatomi dan fisiologi ’
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang membuat
Makalah ini kurang sempurna. Penulis hanya berusaha maksimal mungkin dengan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan banyak kritik dan saran untuk
memperbaiki karya ilmiah ini supaya pada kesempatan berikutnya, penulis dapat
menghasilkan karya tulis yang lebih baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai Tugas Anatomi dan Fisiologi. Dengan
menyelesaikan Makalah ini, penulis harap Makalah yang tidak sempurna ini dapat membantu
untuk menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian, penulis berharap banyak manfaat yang dapat
kita ambil.
Wassalamualaikum wr.wb
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan (Feriyawati, 2006). Sistem
atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi
merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi
yang cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik
(impuls saraf) (Bahrudin, 2013).
Alur informasi pada sistem saraf dapat dipecah secara skematis menjadi tiga tahap. Suatu
stimulus eksternal atau internal yang mengenai organ-organ sensorik akan menginduksi
pembentukan impuls yang berjalan ke arah susunan saraf pusat (SSP) (impuls afferent),
terjadi proses pengolahan yang komplek pada SSP (proses pengolahan informasi) dan sebagai
hasil pengolahan, SSP membentuk impuls yang berjalan ke arah perifer (impuls efferent) dan
mempengaruhi respons motorik terhadap stimulus (Bahrudin,2013).
B. Tujuan
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara fisiologi yaitu saraf otonom dan
saraf somatik (Bahrudin, 2013).
A. Secara Anatomi
Sistem saraf secara anatomi terdiri dari dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis, yang merupakan
pusat integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional pada susunan
saraf pusat adalah neuron akson sebagai penghubung dan transmisi elektrik antar
neuron, serta dikelilingi oleh sel glia yang menunjang secara mekanik dan metabolik
(Bahrudin, 2013).
a. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia yang terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama
otak adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak tengah
(Khanifuddin, 2012). Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh
yang disadari.
Otak besar ini dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri.
Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal, parietal, okspital, dan
temporal. Sedangkan disenfalon adalah bagian dari otak besar yang terdiri dari
talamus, hipotalamus, dan epitalamus (Khafinuddin, 2012). Otak belakang/ kecil
terbagi menjadi dua subdivisi yaitu metensefalon dan mielensefalon.
Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Sedangkan 7
mielensefalon akan menjadi medulla oblongata (Nugroho, 2013). Otak tengah/
sistem limbic terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan amigdala (Khafinuddin,
2012). Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari.
Otak besar ini dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap
belahan tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal, parietal, okspital, dan
temporal. Sedangkan disenfalon adalah bagian dari otak besar yang terdiri dari
talamus, hipotalamus, dan epitalamus (Khafinuddin, 2012). Otak belakang/ kecil
terbagi menjadi dua subdivisi yaitu metensefalon dan mielensefalon.
Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Sedangkan 7
mielensefalon akan menjadi medulla oblongata (Nugroho, 2013). Otak tengah/
sistem limbic terdiri dari hipokampus, hipotalamus, dan amigdala (Khafinuddin,
2012).
Susunan saraf tepi (SST) yaitu saraf kranial dan saraf spinalis yang merupakan
garis komunikasi antara SSP dan tubuh . SST tersusun dari semua saraf yang
membawa pesan dari dan ke SSP (Bahrudin, 2013). Berdasarkan fungsinya SST
terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Sistem Saraf Somatik (SSS)
Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31
pasangsaraf spinal. Proses pada saraf somatik dipengaruhi oleh kesadaran.
1. Saraf kranial 12 pasang saraf kranial
muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa dari saraf tersebut hanya
tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagian besar tersusun dari serabut
sensorik dan motorik. Kedua belas saraf tersebut dijelaskan pada (Gambar
2.5).
2. Saraf spinal
Ada 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal
(posterior) dan ventral (anterior). Saraf spinal adalah saraf gabungan motorik
dan sensorik, membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan melalui eferen. Saraf spinal (Gambar 2.6) diberi nama dan
angka sesuai dengan regia kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut.
Gambar 2.5 Distribusi Saraf Kranial (Anonim)
Gambar 2.6 Saraf Spinalis (31 pasang) beserta nama dan letaknya (Bahrudin, 2013).
B. Secara fisiologi
Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel
neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan (Carlsson dkk, 2000). Sistem
saraf terbagi menjadi dua tipe sel, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron merupakan stuktur
dasar dan unit fungsional pada sistem saraf (Fox, 2004). Sel neuroglia merupakan sel
penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan mampu menjalani
mitosis yang mendukung proses proliferasi pada sel saraf otak
DAFTAR PUSTAKA
Halodoc.com. dr. Handayani V. V. 2020, 02 November. Ketahui Lebih Jauh Sistem Saraf pada
Manusia. Diambil dari https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-lebih-jauh-sistem-saraf-pada-
manusia pada 26 Oktober 2022.
Harapanrakyat.com. Rahayu. S. Maret 4, 202. Fungsi Selubung Mielin dan Mekanismenya
dalam Konduksi Listrik. Diambil dari https://www.harapanrakyat.com/2021/03/fungsi-selubung-
mielin/ pada 26 Oktober 2022.
Hellosehat.com. Rahayu. S. Maret 4, 2022. Mengenal Bagian, Fungsi, serta Penyakit pada
Sistem Saraf Manusia. Diambil dari https://hellosehat.com/saraf/sistem-saraf-manusia/ pada 26 Oktober 2022.
repository.unp.ac.id. Iswari, Mega, and Nurhastuti Nurhastuti. "Anatomi, Fisiologi dan Genetik."
(2018): 1-176. Diambil dari http://repository.unp.ac.id/20541/ pada 26 Oktober 2022.