Disusun Oleh :
Suharyono (221F10137)
2023
BAB I
PEMBAHASAN
Alur informasi pada sistem saraf dapat dipecah secara skematis menjadi tiga tahap.
Suatu stimulus eksternal atau internal yang mengenai organ-organ sensorik akan menginduksi
pembentukan impuls yang berjalan ke arah susunan saraf pusat (SSP) (impuls afferent),
terjadi proses pengolahan yang komplek pada SSP (proses pengolahan informasi) dan sebagai
hasil pengolahan, SSP membentuk impuls yang berjalan ke arah perifer (impuls efferent) dan
mempengaruhi respon motorik terhadap stimulus (Bahrudin,2013).
1) Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia yang terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak adalah otak
besar (cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak tengah (Khanifuddin, 2012).
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar ini dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4
lobus yaitu frontal, parietal, okspital, dan temporal. Sedangkan disenfalon adalah bagian dari
otak besar. yang terdiri dari talamus, hipotalamus, dan epitalamus (Khafinuddin, 2012). Otak
belakang/ kecil terbagi menjadi dua subdivisi yaitu metensefalon dan mielensefalon.
Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Sedangkan mielensefalon
akan menjadi medulla oblongata (Nugroho, 2013). Otak tengah/ sistem limbic terdiri dari
hipokampus, hipotalamus, dan amigdala (Khafinuddin, 2012).
Pada otak terdapat suatu cairan yang dikenal dengan cairan serebrospinalis. Cairan
cerebrospinalis ini mengelilingi ruang sub araknoid disekitar otak dan medula spinalis. Cairan
ini juga mengisi ventrikel otak. Cairan ini menyerupai plasma darah dan cairan interstisial
dan dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel epindemal yang mengelilingi
pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medula spinalis. Fungsi cairan ini adalah
sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medula spinalis, juga berperan sebagai
media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medula spinalis
(Nugroho, 2013).
3 minggu setelah pembuahan, jaringan yang akan berkembang jadi kaktem saraf
manusia dikenali sebagai lempeng saraf sepetak kecil jaringan ektodermal pada permukaan
dan punggung embrio yang sedang berkembang berusia . Sejak kandungan ibu 2-3 bulan, sel
saraf otak janin sudah berkembang, dan terus berlanjut hingga terbentuk berbagai struktur
otak sampai nyaris sempurna menjelang kelahiran.Perkembangan sel-sel otak janin dibentuk
sejak 3 - 4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir sampai umur 3 - 4 tahun
jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel, tetapi belum ada hubungan antar
sel-sel tersebut. Sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari
penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita.
Gambar 3: Perkembangan otak janin ( John W Santrock, 2007 )
Puncak kelebihan produksi sinapsis di daerah yang berhubungan dengan visual terjadi
sekitar bulan keempat setelah kelahiran, diikuti oleh pemutusan secara bertahap hingga
tahun-tahun pertengahan dan akhir prasekolah.Kelebihan produksi dan pemutusan yang
hampir sama terjadi agak kemudian di daerah otak yang terlibat dalam pendengaran dan
bahasa. Di korteks prefrontal (daerah otak di mana berpikir tingkat tinggi dan pengaturan diri
terjadi), puncak kelebihan produksi terjadi tidak lama setelah usia 3 tahun.
Saat lahir, hemisfer telah mulai mengkhususkan diri, bayi yang baru lahir
menunjukkan aktivitas listrik yang lebih besar di hemisfer kiri daripada di hemisfer kanan
saat mereka mendengarkan suara bicara. Pada saat 2 bulan, pusat kendali motorik otak
berkembang hingga titik bayi mampu secara tiba-tiba meraih dan menggenggam objek yang
dekat. Usia 4 bulan hubungan neural yang diperlukan untuk persepsi kedalaman mulai
terbentuk. Usia 12 bulan pusat bicara otak diseimbangkan untuk menghasilkan kata pertama.
Aktivitas listrik otak terjadi dari sekitar usia 1 ½ hingga 2 tahun, gelombang aktivitas ini
dihubungkan dengan peningkatan dalam perkembangan konseptual dan bahasa.
Hasil penelitan terkini menyatakan bahwa di masa remaja atau dewasa sel-sel otak
baru masih dapat berkembang (plastisitas otak). Amygdala matang terlebih dahulu, namun
prefrontal cortex masih berkembang dan akan matang di masa akhir remaja/ emerging
aduithood