Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1


ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

DISUSUN OLEH :
KELAS 1C / KELOMPOK 2
AHMAD ASHLIH SYA’NI (1130021088)
AKMAL FAHRIZAL (1130021089)
REALITA ANANDA SUSYANTI (1130021090)
REFINDA RIZQIA OKTAVIAN (1130021091)
WULAN DWI ANDRIANI (1130021092)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberi rahmat,
hidayah, dan ridho-ya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan berupa penyusunan makalah yang membahas tentang Anatomi dan Fisiologi
Sistem Perkemihan.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

a. Ibu Erika Martining Wardani, S.Kep.,Ns.,M.Ked.Trop


b. Teman-teman kuliah yang telah memberikan dorongan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Meski begitu, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dari penyusunan bahasa,
teknis penulisan maupun materi yang kami paparkan, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka bagi para pembaca
untuk memberi kritikan atau saran demi menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya dan kami berharap
semoga Allah SWT. memberikan segala hal-hal baik bagi semua pembaca makalah ini.
Aamin.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Sistem Perkemihan
2.2. Fisiologi Sistem Perkemihan
2.2.1. Fungsi Sistem Perkemihan
2.2.2. Organ Sistem Perkemihan
2.2.2.1. Fungsi Ginjal
2.2.2.2. Fungsi Ureter
2.2.2.3. Fungsi Kandung Kemih
2.2.2.4. Fungsi Uretra
2.3. Lagu ciptaan anatomi dan fisiologi sistem perkemihan
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anatomi merupakan ilmu dasar yang mempelajari bagian dalam dan luar dari
struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya yang
berguna untuk menjadi landasan dalam melakukan pemeriksaan fisik, diagnosis dan juga
memahami kondisi penyakit pasien. Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari
mengenai fungsi dari setiap angguta tubuh manusia, yang meliputi fisiologi sel, fisiologi spesifik,
fisiologi sistemik, dan fisiologi patologikal.
Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah pentingnya
dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika dan uretra yang
menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, mengekuarkan
sisa-sisa metabolisme zat seperti urea, kreatinin ,asam urat dan urin. Sistem perkemihan
merupakan organ vital yang berperan penting dalam melakukan ekskresi dan melakukan
eliminasi sisa -sisa hasil metabolisme tubuh, dan dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit. Pada tubuh manusia sistem urinaria dijadikan sebagai tempat terjadinya proses
penyaringan darah, sehingga darah dapat bebas dari zat-zat yang tidak di pergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan pembahasan tentang Anatomi dan
Fisiologi Sistem Perkemihan, yang meliputi dua ginjal yang memproduksi urine, dua
ureter yang membawa urine ke dalam sebuah kandung kemih sebagai penampungan
sementara, dan uretra yang mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium uretra
eksterna.

1.2. Tujuan
1) Tujuan Utama
Mengetahui anatomi fisiologi dari sistem perkemihan dan setiap organ
dari sistem perkemihan.

2) Tujuan Khusus

1. Mampu mengidentifikasi anatomi sistem perkemihan.


2. Mengetahui fisiologis sistem perkemihan.
3. Mengetahui fungsi dari masing masing organ sistem perkemihan.
4. Mengetahui proses pembentukan urine

1.3. Manfaat
Makalah tentang Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi kami semua.
1. Bagi Mahasiswa program studi keperawatan UNUSA
Sebagai sumber informasi atau bahan informasi mengenai anatomi dan fisiologi
sistem perkemihan beserta organ-organnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi sistem perkemihan

(gambar 2.1. anatomi sistem perkemihan)

2.2. Fisiologi sistem perkemihan


2.2.1. Fungsi sistem perkemihan

Sistem perkemihan mempunyai fungsi, yaitu sebagai berikut:


a. Meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan mengeluarkan sejumlah
cairan ke dalam urin dan melepaskan eritropoietin, serta melepas rennin.
b. Melakukan kontribusi stabilisasi pH darah dengan me ngontrol jumlah
keluarnya ion hidrogen dan ion bikarbonat ke dalam urin.
c. Menghemat pengeluaran nutrisi dengan memelihara ekskresi pengeluaran
nutrisi tersebut pada saat proses eliminasi produk sisa, terutama pada saat
pembuangan nitrogen seperti urea dan asam urat.
d. Membantu organ hati dalam mendetoksikasi racun selama kelaparan,
deaminasi asam amino yang dapat merusak jaringan (Muttaqin & Sari, 2014).
2.2.2. Organ sistem perkemihan

Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, kandung kemih, dan uretra. Sistem
perkemihan mempunyai dua ginjal untuk menjaga fungsi ekskresi. Organ ini
memproduksi urin yang berisikan air, ion- ion, dan senyawa-senyawa solute yang
kecil. Urin meninggalkan kedua ginjal dan melewati sepasang ureter menuju dan
ditampung sementara pada kandung kemih, selanjutnya terjadi proses ekskresi
urin yang dinamakan miksi, terjadi ketika adanya kontraksi dari otot-otot kandung
kemih menekan urin untuk keluar melewati uretra dan keluar dari tubuh (Muttaqin
& Sari, 2014).
2.2.2.1. Fungsi Ginjal.

Ginjal merupakan organ yang memproduksi dan mengeluarkan urin dari


dalam tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk
mempertahankan homeostasis (kekonstanan lingkungan internal). Organ ginjal
mempunyai fungsi dan peranan :
a. Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh, kelebihan air dalam tubuh akan
diekskresikan oleh ginjal sebagai urin yang encer dalam jumlah besar. Dalam
keadaan kekurangan air (kelebihan keringat) meyebabkan urin yang
diekskresi jumlahnya berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga
susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
b. Mengatur keseimbangan osmotik dan keseimbangan ion, fungsi ini terjadi
dalam plasma bila terdapat pemasukan dan pengeluaran yang abnormal dari
ion-ion.
c. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh, ginjal menyekresi urin
sesuai dengan perubahan pH pada darah dimana hasil akhir metabolisme
protein dalam tubuh dipengaruhi oleh sifat urin yaitu asam dan basa. pH urin
bervariasi antara 4,8 – 8,2

d. Ekskresi sisa – sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat dan kreatinin),
bahan – bahan yang diekskresi oleh ginjal antara lain; zat toksik, obat-obatan,
hasil metabolisme hemoglobin, dan bahan kimia asing (pestisida).Fungsi
hormonal dan metabolisme, ginjal menyekresi hormon rennin yang
mempunyai peranan penting dalam mengatur tekanan darah ( sistem rennin-
angiotensin-aldesteron) yaitu untuk memproses pembentukan sel darah
merah (eritropoiesis). Ginjal juga membentuk hormon dihidroksi
kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk absorbsi ion kalsium di
usus
2.2.2.2. Fungsi Ureter

Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi


mengalirkan urin dari pielum ginjal ke dalam kandung kemih. Ureter membentuk
cekungan di medial pelvis renalis pada hilus ginjal. Biasanya sepanjang 25 – 35
cm di orang dewasa, ureter terletak di jaringan penghubung ekstraperitoneal dan
memanjang secara vertikal sepanjang otot psoas menuju ke pelvis. Setelah masuk
ke rongga pelvis, ureter memanjang ke anterior untuk bergabung dengan kandung
kemih di bagian posterolateral. Pada setiap sudut ureterovesika, ureter terletak
secara oblik melalui dinding kandung kemih sepanjang 1,5 – 2 cm sebelum masuk
ke ruangan kandung kemih. Ureter mempunyai tiga penyempitan sepanjang
perjalanannya, yaitu:
(1) ditempat pelvis renalis berhubungan dengan ureter,
(2) di tempat ureter melengkung pada waktu menyilang apertura perlvis
superior,
(3) di tempat ureter menembus dinding vesica urinaria.
Pembuluh darah yang memperdarahi ureter adalah arteri renalis, arteri
spermatika interna, arteri hipogastrika, dan arteri vesikalis inferior.
2.2.2.3. Fungsi Kandung Kemih

Kandung kemih adalah organ kosong yang terletak pada separuh anterior
dari pelvis, di belakang simfisis pubis. Kandung kemih berfungsi menampung
urin dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra. Jarak antara
kandung kemih dan simfisis pubis diisi oleh jaringan penghubung yang longgar,
yang memungkinkan kandung kemih untuk melebar ke arah kranial ketika terisi.
Dinding kandung kemih terdapat dua bagian besar yakni ruangan yang
berdinding otot polos yang terdiri dari badan (korpus) yang merupakan bagian
utama dimana urin berkumpul dan leher (kolum) yang merupakan lanjutan dari
badan yang berbentuk corong.

Kandung kemih mempunyai kapasitas maksimal dalam menampung urin,


dimana pada orang dewasa besarnya adalah ± 300-450 ml. Kandung kemih pada
saat kosong terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di
atas simfisis sehingga dapat di palpasi dan diperkusi. Dinding ureter
mengandung otot polos yang tersusun dalam berkas spiral longitudinal dan
sirkuler. Kontraksi peristaltik teratur 1 – 5 kali/menit menggerakan urine dari
pelvis renalis ke vesika urinaria, disemprotkan setiap gelombang peristaltik.
Ureter berjalan miring melalui dinding vesika urinaria untuk menjaga ureter
tertutup kecuali selama gelombang peristaltik dan mencegah urine tidak kembali
ke ureter.

2.2.2.4. Fungsi Uretra

Uretra adalah sebuah saluran yang keluar dari dasar kandung kemih ke
permukaan tubuh. Uretra pada laki – laki dan perempuan memiliki perbedaan
besar. Uretra berfungsi sebagai saluran untu mengeluarkan urine ke luar tubuh.
Uretra perempuan memiliki panjang sekitar 4 cm dan sedikit melengkung ke
depan ketika mencapai bukaan keluar, atau meatus, yang terletak di antara
klitoris dan lubang vagina. Pada laki – laki, uretra merupakan saluran gabungan
untuk sistem reproduksi dan pengeluaran urine. Uretra pada laki – laki memiliki
panjang sekitar 20 cm, dan terbagi dalam 3 bagian utama. Uretra pars prostatika
menjulur sampai 3 cm di bawah leher kandung kemih, melalui kelenjar prostat,
kedasar panggul. Uretra pars membranosa memiliki panjang sekitar 1 – 2 cm
dan berakhir di mana lapisan otot membentuk sfingter eksterna. Bagian distal
adalah kavernosa, atau penis uretra. Sepanjang sekitar 15 cm, bagian ini melintas
melalui penis ke orifisum uretra pada ujung penis.

2.3. Lagu ciptaan anatomi dan fisiologi sistem perkemihan

Marilah,Marilah,Marilah
Kita menghafal
Menghafal mekanisme
dari sistem perkemihan
Yang pertama ada ginjal
Yang berfungsi untuk penyaringan
Yang kedua ada ureter
Yang berfungsi menyalurkan
Kemudian kandung kemih
Tempat proses pengendapan
Dikeluarkan melalui uretra
Tahap akhir sistem perkemihan
Itulah,Itulah
Mekanisme sistem perkemihan
Semoga kita semua
Dapat menghafal dan faham
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Anatomi Sistem Perkemihan
 Ginjal (Ren)
 Ureter
 Vesika Urinaria (kandung kemih)
 Uretra.

Fisiologi Sistem Perkemihan


Pada saat Vesica urinaria tidak dapat lagi menampung Urine tanpa
meningkatkan tekananya (biasanya pada saat volume urine kira-kira 300 ml) maka
Reseptor pada dinding Vesika Urinaria akan memulai kontraksi musculus
detrussor.Pada bayi,berkemih terjadi secara involunter.
Tahap-tahap Pembentukan Urine
a. Proses Filtrasi
b. Proses Reabsorpsi
c. Augmentasi (pengumpulan)

3.2. Saran
Kepada beliau yang membaca makalah sederhana ini,harapan kami semoga
dapat memahami betul,sehingga penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem
perkemihan ini dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA

Nama.Zuliani,Evelin Malinti,Umi Faridah,Rosnancy Renolita Sinaga,Upik Rahmi,Novi


Malisa,Reagen Mandias,Sanny Frisca,Yulia Heiwer Matongka,Tri Suwarto,
(2021).GANGGUAN PADA SISTEM PERKEMIHAN.Sumatra utara : yayasan kita
menulis.

Anda mungkin juga menyukai