Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ SISTEM URINARI & SISTEM GASTROINTESTINAL”


Dosen : Lukman Labassy, S.Farm., M.Sc.Apt

DISUSUN OLEH :

GESTI LILIPORY

KEPERAWATAN STIKES MALUKU HUSADA AMBON


TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis, yang
berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama untuk mengatur suhu tubuh,
keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Mengingat bahwa organisme hidup harus
mengambil nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau kemampuan untuk
mengeluarkan bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan internal. Sistem kemih
memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting.
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan
kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hiduop sel
juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan
oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.
Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang
menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan homeostasis
dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dan dengan
mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang terutama bertanggung jawab
untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti kalium dan natrium, membantu mengatur
tekanan darah dan melepaskan produk limbah yang disebut urea dari darah.
Sistem kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring darah, sedangkan ureter, yang
bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan urin, dan saluran
kencing, urin keluar melalui tubuh.
Peran dari sistem urin dengan yang biasa bagi kebanyakan orang adalah bahwa ekskresi;
melalui air seni, manusia membebaskan diri dari air tambahan dan bahan kimia dari aliran darah.
Aspek penting lain dari sistem urin adalah kemampuannya untuk membedakan antara senyawa dalam
darah yang bermanfaat untuk tubuh dan harus dijaga, seperti gula, dan senyawa dalam darah yang
beracun dan harus dihilangkan.

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah iniadalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian sistem perkemihan ?
2. Apa saja susunan system perkemihan ?
3. Bagaimana proses miksi ( rangsangan berkemih ) ?
4. Jelaskan tentang urine ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian sistem perkemihan
2. Untuk mengetahui apa saja susunan system perkemihan
3. Untuk mengetahui bagaimana proses miksi (rangsangan berkemih)
4. Untuk mengetahui tentang urine
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Urinaria


Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system
kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal
atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan kemudian.

2.2 Susunan Sistem Perkemihan

2.2.1 Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, di depan
dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transversus abdominalis, kuadratus
lumborum dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan
lemak yang tebal. Disebelah posterior dilindungi oleh kosta dan otot-otot yang meliputi
kosta, sedangkan dianterior dilindungi oleh bantaan usus yang tebal.
Ginjal berfungsi sebagai berikut :
 Mengatur volume air ( cairan ) dalam tubuh .Kelebihan air dalam tubuh akan
dieksresikan oleh ginjal sebagai urine ( kemih ) yang encer dalam jumlah besar,
kekurangan air ( kelebihan keringat ) menyebabkan urine yang di eksresi berkurang
dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat
dipertahankan relative normal.
 Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma ( keseimbangan elektrolit ). Bila terjadi pemasukan/
pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan/
penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan eksresi ion – ion
yangpenting (mis. Na , K , Cl , Ca dan fosfat ).
 Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa yang
dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam , pH
kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolisme protein . Apabila banyak
makan sayur – sayuran , urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4 , 8 –
8,2 . Ginjal menyekreksi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
 Eksresi sisa hasil metabolisme ( ureum , asam urat , kreatinin ) zat – zat toksik ,
obat – obatan , hasil metabolisme hemoglobin dan bahan kimia asing
(pestisida ).
 Fungsi hormonal dan metabolisme . Ginjal menyekresi hormone renin
yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (system renin
angiotensin aldesteron ) membentuk eritropoiesis mempunyai
peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis)

Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal


Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan
arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria
interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi
ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan
glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya
terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai bowman
kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi
untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf inibarjalan bersamaan
dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal)
terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2
(dua) macam hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison. Persarafan ginjal :
Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor).

2.2.2 Nefron
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-
1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
 Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari
korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau
mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
 Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam
dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan
turun jauh ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
2.2.3 Ureter
Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Ureter merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica urinaria.
Panjangnya 25-30 cm. Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus inferior T11- L2
melalui neuron² simpatis.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit
sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika
urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal
dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam
kandung kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan
dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada
tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh
sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

Ureter pada laki – laki dan perempuan


Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus
deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique
sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinarai pada sudut lateral dari trigonum
vesika. Sewaktu menembus vesika urineria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan
tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan
mencegah pengambilan urine dan vesika urinaria.
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan ke bagian
medial ddan ke dapan bagian
lateral serviks uteri bagian atas , vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam
perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri iterina sepanjang 2,5 cm dan sellanjutnya
arteri ini menyilang ureter dan mmenuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter
mempuunyai 2 cm dari sisi.
Persarafan Ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, fleksus
spermatikus, dan pleksus pelvis sepertiga dari nervus vagus rantai eferens dan nervus
vagus rantai eferens dari nervus torakali ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1,dan
nervuus vagus mempunyai rantai eferens untuk ureter.

2.2.4 Vesica Urinaria


Disebut juga bladder/ kandung kemih. Vesica urinaria merupakan kantung
berongga yang dapat diregangkan dasn volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah
status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala urin dikososngkan dari
kandung kemih ke luar tubuh melalui ureter. Organ ini mempunyai fungsi sebagai
reservoir urine (200 - 400 cc). Dindingnya mempunyai lapisan otot yang kuat. Letaknya
di belakang os pubis. Bentuk bila penuh seperti telur ( ovoid ). Apabila kosong seperti
limas. Apex ( puncak ) vesica urinaria terletak di belakang symphysis pubis.
Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat penyimpanan urine, dan (2)
mendorong urine keluar dari tubuh.
Persarafan kandung kemih
Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus, yang berhubungan
dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis, terutama berhunbungan dengan
medulla spinalis segmen S2 dan S3. Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah serat
saraf motoik. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung
kemih. Tanda – tanda regangan dari uretra posterior bersifat sangat kuat dan terutama
bertanggung jawab untuk mencetuskan refleks yang menyebabkan kandung kemih.
Saraf motorik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat para simpatis.
Serat ini berakhir pada sel ganglion yang terletak dalam dinding kandung kemih, saraf
postganglion pendek kemudian mempersarafi otot detrusor.
Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting untuk
fungsi kandumg kemih. Yang terpenting adalah serat otot lurik yang berjalan melalui
nervus pudendal menuju sfingter eksternus kandung kemih, yang mempersarafi dan
mengontrol otot lurik pada sfingter. Selain itu kandung kemih juga menerima saraf
simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervus hipogastrikus, terutama hubungan
dengan segmen L2 medula spinalis. Serat simpatis ini mungkin terutama merangsang
pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat
saraf sensorik juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam
menimbulkan sensai rasa penuh dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.

2.2.5 Urethra
Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal,
ureter, vesica urinaria. Uretra adalah saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis
panjangnya ± 20 cm.
Uretra pada laki – laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan
lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah
atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran
ekskresi.

2.3 Proses Miksi (Rangsangan Berkemih)


Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan
pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus,
dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus
dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara
volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya
dapat terjadi bila saraf – saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan
otak masih utuh.
Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin
(kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing
tertahan).Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan
kranial dari sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot
dan kontraksi spinter interna.
Peritonium melapis kandung kemih sampai kira – kira perbatasan ureter masuk kandung
kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung
kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis
bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan
menuju duktus limfatilis sepanjang arteri umbilikalis.
Jadi, reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap yang terdiri dari:
1. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
2. Periode tekanan menetap
3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.

2.4 Urine (Air Kemih)


Mikturisi ( berkemih ) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan
oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia. Gerakannya oleh kontraksi otot
abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ yang menekan
kandung kemih membantu mengosongkannya. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tetapi
berbeda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye, pucat tanpa
endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
1. Sifat – sifat air kemih
 Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan serta
faktor lainnya.
 Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya.
 Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
 Baerat jenis 1.015 – 1.020.
 Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
2. Komposisi air kemih
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal,
dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau
cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul
yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul
pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi
yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung
oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan
untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat
dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang
tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem urinal (urinary tract) adalah sistem saluran dalam tubuh manusia, meliputi ginjal dan
saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari zat-zatyang tidak diperlukan. Zat
yang diolah oleh sistem ini selalu berupa sesuatu yang larut dalam air.
Sistem ini terdiri dari sepasang ginjal (ren,kidney) dengan saluran keluar urine berupa ureter
dari setiap ginjal. Ureter itu bermuara pada sebuah kandung kemih (urinary bladder, vesica
urinaria) di perut bagian bawah di belakang tulang kemaluan (pubic bone). Urine selanjutnya
dialihkan keluar melalui sebuah urethra.

3.2 Saran
Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan kami semoga dapat memahami betul
sehingga penyakit – penyakit yang berhubungan dengan system perkemihan ini dapat di hindari.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tugasmakalah.com/2016/10/makalah-kesehatan-sistem-perkemihan.html
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk
dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan
bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua makanan yang
masuk ke tubuh.

B. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Bagi mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa
dijadikan pedoman dalam memahami tentang pencernaan manusia.
2. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang pencernaan
makanan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga
dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. System pencernaan
ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari
mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi
atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi
dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dari saluran pencernaan.

C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral
dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi
untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area
tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung
pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal
luar.

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik,
beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus
meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan
longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan
gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada
saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis, terletak
diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan ini
terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di
bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan
ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai
lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik
dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu sama lain
dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak
dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan
usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di
belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum,
kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air
ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan
lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan
secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah.
Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim.
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. PadaMulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil.
Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan
fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham.

b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu
menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya
tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada
bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa
yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa
asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.

c. KelenjarLudah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan
mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini berfungsi untuk
mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi
dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan
kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan
kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1
sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti
bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.

d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran
esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapatklep, yaituepiglotis
yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah
menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat
gerakan peristaltic sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang
tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup.
Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya
dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang
kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di
dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini
disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.

2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus


a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris yangberfungsi
dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan bibir dan
pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak
dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran
yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar
di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu
ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi
proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus
berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar
vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa
esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.

3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian
lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung
yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum
pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic
(menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah
dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang
diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus
juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses ini
diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
· Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
· Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang
dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika
telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat,
yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung

6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-
zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

7. kandungempedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari
tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol

8. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna
dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili,
plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya
renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup
yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon
desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa danmengubah
kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit
kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan
tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

9. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid)
dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot
yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin
berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system
pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1). ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi
dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :


(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus,
pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.

B. Saran
Diharpkan kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar
memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak terjadikesalahan dalam hal
penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA

asgalau.www.co.id/2016/04/makalah-sistem-pencernaan-pada-manusia

Anda mungkin juga menyukai