Istilah IWL atau Insensible Water Loss mengacu pada kehilangan air karena:
1. difusi transepidermal: air yang melewati kulit dan hilang oleh penguapan, dan
2. kehilangan air yang menguap dari saluran pernapasan
Disebut insensible karena kita tidak menyadari kehilangan cairan ini (tidak seperti kehilangan cairan dari urin).
Kehilangan cairan IWL ini tidak termasuk dan berbeda dari kehilangan cairan dari berkeringat karena keringat mengandung zat terlarut tidak seperti IWL yang murni air
H20.
Kehilangan cairan IWL lewat kulit tidak bisa dicegah, IWL harian melalui kulit adalah sekitar 400 ml pada orang dewasa. Kehilangan cairan IWL dari saluran pernapasan juga
sekitar 400 ml / hari pada orang dewasa normal. Kehilangan air di sini bervariasi: meningkat jika ventilasi menit meningkat dan bisa menurun jika gas yang kita
hirup/inspirasi sepenuhnya dilembabkan pada suhu 37°C (misalnya seperti dalam pasien ICU yang menggunakan ventilator).
Jadi, hilangnya cairan lewat IWL minimal pada orang dewasa adalah sekitar 800 ml / hari. Ini setara dengan pelepasan panas yaitu sekitar 480 kkal / hari. Aktivitas harian
kita dapat meningkatkan kehilangan cairan lewat IWL pernapasan sehingga kehilangan cairan IWL secara keseluruhan juga meningkat: perkiraan 50 ml / jam telah
disarankan untuk digunakan pada pasien rawat inap biasa. Dalam perhitungan klinis keseimbangan cairan.
Dalam analisis keseimbangan cairan pasien, kehilangan cairan IWL sering diabaikan karena ia tidak dapat diukur secara akurat. Demikian pula produksi air metabolik juga
diabaikan dalam analisis kuantitatif keseimbangan cairan harian. Bahkan keringat juga diabaikan, kehilangan volume dari berkeringat bisa sangat besar.
Para praktisi kesehatan tidak memiliki banyak pilihan karena volume cairan ini tidak dapat diukur secara rutin. Praktek klinis yang sering dipakai adalah dengan menghitung
asupan cairan (cairan oral + cairan IV) dan kehilangan cairan (urine + kehilangan cairan lain) sehingga membuat perkiraan klinis yang cukup tepat untuk menentukan
kebutuhan cairan tambahan.
Perkiraan klinis juga didasarkan pada faktor-faktor seperti penilaian terhadap volume darah, yang dapat dilihat dari tekanan darah, kekuatan denyut nadi, CVP, laju aliran
urin, bukti vasokonstriksi perifer berdasarkan warna dan suhu serta dari proses penyakit (seperti kehilangan cairan dalam luka bakar). Cara ini merupakan pendekatan
terbaik yang tersedia karena menjaga keseimbangan cairan sebagian besar sangat bergantung pada tanda-tanda klinis.
Neonatus memiliki persentase cairan yang lebih besar dari orang dewasa: yaitu 75-80%. Pada usia 12 bulan, persentase ini menurun menjadi 60% sama dengan persentase
pada orang dewasa.
Persentase air tubuh total bedasarkan berat badan akan menurun secara progresif dengan bertambahnya usia. Pada usia 60 tahun, air tubuh total menurun menjadi hanya
sekitar 50% dari total berat badan yang disebabkan oleh peningkatan jaringan adiposa.
Sebelumnya kita membahas bahwa wanita memiliki persentase cairan lebih rendah dari pria karena wanita lebih banyak lemak, dan lansia memiliki persentase yang lebih
rendah dari yang usia muda karena lebih banyak jaingan adiposa. Hal ini dikarenakan tiap jaringan dalam tubuh kita memiliki persentase yang berbeda-beda. Kebanyakan
jaringan tubuh kita kaya akan cairan yaitu sekitar 70-80%. Tiga pengecualian utama adalah:
Persentase air dalam tubuh berdasarkan berat badan sangat bervariasi antar tiap individu. Sebagian besar variasi ini disebabkan oleh berbedanya jumlah jaringan adiposa.
Jaringan adiposa memiliki kadar air yang rendah. Orang dewasa yang obesitas memiliki rasio yang lebih rendah dari orang normal karena jumlah jaringan adiposa atau
lemak yang lebih besar. Perbedaan persen air tubuh antara pria dan wanita juga karena perbedaan dalam jumlah jaringan adiposa.
Kebutuhan Cairan
Perkiraan kebutuhan cairan harian dapat dibuat berdasarkan beberapa cara, namun cara yang paling akurat adalah berdasarkan tingkat metabolisme. Berikut adalah
beberapa pendekatan/caa yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan:
Tambahan cairan diperlukan untuk mengganti kehilangan yang biasanya terdiri dari kehialngan cairan IWL (dari kulit dan saluran pernapasan), urine, keringat dan
kehilangan cairan lewat feses. Kehilangan cairan lewat berkeringat dan feses relatif sedikit dalam kondisi normal. Kehilangan cairan lewat feses rata-rata adalah sekitar 200
ml / hari tetapi pada kondisi diare, kehilangan cairan ini dapat meningkat yang juga disertai kehilangan elektorlit.
Jumlah minimal kehilangan cairan tubuh disebut sebagai obligatory water loss. Dengan penentuan ini, kita dapat menetapkan jumlah minimal asupan cairan yang
diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan total. Komponen obligatory water loss adalah sebagai berikut:
IWL : 800 ml
Keringat : 100 ml
Feses: 200 ml
Urine : 500 ml
Total : 1.600 ml
Asupan Cairan
Makanan merupakan sumber penting dari air karena hampir semua makanan memiliki kandungan air. Air metabolik merupakan air yang dihasilkan selama proses oksidasi
makanan. Karbohidrat sepenuhnya dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan air. Air metabolik adalah sekitar 350-400 ml / hari (yaitu 5 ml / kg). Produksi cairan internal
metabolik ini cukup membantu dalam mengimbangi sebagian kehilangan cairan tubuh kita.
Pada kondisi asupan air yang berlebih, kelebihan cairan ini sering diekskresikan melalui produksi urin. Rute lain dari kehilangan cairan (IWL, feses, dan keringat) tidak
berada di bawah kendali untuk menjaga keseimbangan cairan.
Rumus IWL pada orang dewasa
Misalnya Tn. B yang memiliki berat badan 60 kg, maka IWLnya adalah:
Misalnya pada An. C yang berusia 12 tahun dan memiliki berat badan 25 kg maka IWLnya adalah:
IWL juga dipengaruhi oleh suhu tubuh. Untuk tiap derajat celcius kenaikan suhu tubuh di atas 36,8 ⁰C, maka ada tambahan IWL yaitu menjadi:
Lebih detailnya tentang IWL pada pasien demam, konstanta 200 didapat dari 10% x 2.000 cc. Angka 10% merupakan peningkatan kebutuhan cairan untuk tiap derajat
celcius kenaikan suhu. Sedangkan 2.000 cc merupakan kebutuhan cairan harian rata-rata pada orang normal.
Perbandingannya adalah
Jadi perbandingan makro:mikro adalah 20:60=1:3 artinya satu tetes makro sama dengan tiga tetes mikro
Jumlah tetesan per menit = (jumlah cairan (kolf) x Faktor tetes) : (lamanya waktu x 60)
Contoh soal:
Jawab:
1. Mencari jumlah tetesan/ menit
Pasien dewasa
Jumlah tetesan permenit= (jumlah cairan (kolf) x Faktor tetes) : (lamanya waktu x 60)
=(500 x 20 ) : (8 x 60 )
=10.000 : 480
= 20,833 tetes/menit ( kalian bisa bulatkan menjadi 21 tetes permenit )
Untuk pembulatan jika diatas 5 kalian bisa bulatkan menjadi 1 misal 0,5=1
60/21= 2,857 ( kalian bulatkan menjadi 3 ) jadi artinya dalam waktu 3 detik itu ada 1 tetes
Untuk mikro silahkan anda cari sesuai dengan rumus di atas ???????
Komponen Rumus:
1.Dosis Obat yang di Order : Merupakan dosis obat yg diminta atau dinginkan (Desire) atau yg diintruksikan oleh dokter untuk diberikan pada pasien.
Satuannya gram (g), miligram (mg), atau mikrogram (mcg). Atau juga dalam satuan unit (U) atau mEq (miliequivalen).
2.Berat Badan : Jumlah dosis obat ada yang bergantung kepada masa berat badan pasien. Satuanya adalah Kilogram (Kg) atau ditulis
Kilogram Berat Badan (KgBB). Semakin berat masa tubuh seseorang (Berat Badan) semakin tinggi dosis yang diterima. Semakin luas permukaan tubuh
seseorang akan semakin berat masa tubuhnya.
3. Dosis Obat yang tersedia : Kandungan dosis obat dalam kemasan atau yang dibuat pabrik (yang tersedia). Misalnya X mg/tablet, y mg/ml, Z u/ml, dll.
6. Jumlah yang ingin diketahui: bisa ml atau cc, atau ml/jam, dll
Di rumus ini perhitungan dibuat menjadi dua langkah. Tidak digabung menjadi rumus yang langsung. Langkah –langkah hitung tersebut menggambarkan
(mengarahkan) tahapan dalam penyiapan obat.
Langkah 1: Ketika kita akan mulai pemberian obat pada pasien. setelah intruksi jelas diterima. Langkah awal kita encerkan kosentasi Obat dulu.