C. Uraian Materi
1. Pengertian Pengukuran Intake Cairan
Pengukuran intake adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke
dalam tubuh (asupan).
Intake Cairan/ Asupan Cairan/ Cairan Masuk (CM) adalah jumlah/ volume
kebutuhan tubuh manusia akan cairan per hari. Berikut ini merupakan kebutuhan
intake cairan yang diperlukan berdasarkan usia dan berat badan:
Intake Cairan/ Asupan Cairan/ Cairan Masuk (CM) ini terdiri dari 2 komponen, yakni
cairan masuk yang bisa dilihat dan juga cairan masuk yang tidak bisa dilihat.
Jenis cairan masuk yang bisa dilihat diantaranya yaitu:
1). Oral (minuman dan makanan)
Kebutuhan cairan maintenance/ saat pasien mengalami peningkatan suhu tubuh:
Dewasa: 30 – 60 cc/KgBB/ hari atau 1,5ml/ Kg BB/ jam
Anak: 10 Kg pertama 100ml/Kg BB
10 Kg berikutnya +50ml/ Kg BB
>20 Kg + 20 ml/Kg BB
• Anak :
BB < 10 kg = 100 cc/kgbb/hari
BB 11 – 20 kg = 1000 cc + 50 cc (BB-10kg)
BB > 20Kg = 1500 + 20 cc (BB – 20 kg)
Catatan: Bila terdapat kenaikan suhu, maka kebutuhan cairan tubuh pada kondisi
normal atau sesuai rumus itu haruslah ditambah 12% kebutuhan cairan kondisi
normal dari suhu pasien yang sudah dikurangi 36,8˚C. Dengan kata lain kebutuhan
cairan saat pasien mengalami kenaikan suhu tubuh dapat dinyatakan dengan
rumus:
kebutuhan cairan + kebutuhan cairan [(nilai suhu tinggi – 36,8˚C) x 12%
3. Tujuan
a. Menentukan status keseimbangan cairan/ balance cairan tubuh klien
b. Menentukan tingkat dehidrasi klien
c. Memudahkan kontrol terhadap keseimbangan cairan elektrolit
d. Memberikan data untuk menunjukan efek diuretic atau terapan rehidrasi
6. Prosedur
1). Prosedur Tindakan
a. Tentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien (CM), terdiri atas :
oral + enteral + parenteral + air metabolisme
b. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien (CK), terdiri atas:
BAB + urine + NGT + muntah + drain + IWL
c. Tentukan keseimbangan cairan/ balance cairan tubuh klien dengan
menggunakan rumus:
Keseimbangan cairan tubuh = CM – CK
Output cairan:
Urine = ……cc
Feses = …..cc
(kondisi normal 1 BAB feses = 100 - 200 cc)
Muntah/perdarahan = … cc
cairan drainage luka/ = … cc
cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (Ingat rumus hitung IWL pada pasien dewasa sebelumnya)
e. Aktivitas Pembelajaran
Contoh Kasus 1:
Tn Y (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari kedua akibat
appendix perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis. Vital
sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C. Pasien masih
dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan
sebanyak 200 cc; pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage berwarna
merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf :
2000 cc/24 jam, terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan
mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkan
dalam NaCl 100 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!
Jawaban
Input Cairan:
Infus = 2000 cc
Tranfusi WB = 300 cc
Obat injeksi = 100 cc
AM = 300 cc ( berasal dari rumus 5 cc/kg BB/ hari 5 cc X 60 Kg)
————————————————— +
Total CM = 2700 cc
f. Latihan
1. An. C berusia 10 tahun masuk ke RS diantar keluarga dengan keluhan
demam,hasil TTV suhu 39,8 ⁰C, nadi 100x/mnt, RR 22x/mnt. Berapakah
kebutuhan cairan pada An.K dengan BB 22 kg ?
Pembahasan
Diketahui : Usia 10 tahun
BB 22 Kg
Suhu 39,8 ⁰C
Ditanyakan : Kebutuhan cairan
Jawab :
Ingat ada 2 rumus!
Rumus pertama:
Anak: 10 Kg pertama 100ml/Kg BB
10 Kg berikutnya +50ml/ Kg BB
>20 Kg + 20 ml/Kg BB
Maka kebutuhan cairan anak tersebut pada kondisi normal adalah:
10 Kg pertama 100ml/Kg BB 100 ml x 10 Kg = 1000 ml
10 Kg berikutnya +50ml/ Kg BB 50 ml x 10 Kg = 500 ml
>20 Kg + 20 ml/Kg BB 20 ml x 2 Kg = 40 ml
Jadi total kebutuhan cairan anak dengan berat badan 22 Kg adalah
1000 ml + 500 ml + 40 ml = 1540 ml
Maria Dita L.M, S.Kep.,Ns_KDTK XI/2 Page 10
Rumus ke-2:
BB > 20Kg = 1500 + 20 cc (BB – 20 kg)
= 1500 + 20 cc (22-20Kg)
= 1540 ml
Pada soal diketahui anak mengalami kenaikan suhu dengan data suhu 39,8⁰C, maka
ingat Catatan: Bila terdapat kenaikan suhu, maka kebutuhan cairan tubuh pada
kondisi normal atau sesuai rumus itu haruslah ditambah 12% kebutuhan cairan
kondisi normal dari suhu pasien yang sudah dikurangi 36,8˚C. Dengan kata lain
kebutuhan cairan saat pasien mengalami kenaikan suhu tubuh dapat dinyatakan
dengan rumus:
kebutuhan cairan + kebutuhan cairan [(nilai suhu tinggi – 36,8˚C) x 12%
=1540 ml + 1540 ml ([39,8 ⁰C – 36,8 ⁰] x 12 %)
= 1540 ml + 1540 ml (3 x 12 %)
= 1540 ml + 1540 ml x 36 %
= 1540 ml + 554,4
= 2094, 4 cc/ 24 jam
Kesimpulan: kebutuhan cairan pada anak dengan berat badan 22 Kg yang mengalami
kenaikan suhu 39,8˚C adalah 2094,4 cc/ 24 jam
2. Tn. Y berumur 50 tahun memiliki berat badan 50 kg dirawat dengan post operasi
appendiksitis, pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage berwarna
merah sebanyak 100cc, terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning
kehijauan sebanyak 200 cc. infus terpasang ringer laktat (satu kolf infus 500cc
per 8jam maka kalau 24 jam : 500 x 3 = 1500cc), drip antrain 1 ampul / kolf 100
cc/24jam, terpasang cateter urine dengan jumlah urine 1700cc dan mendapat
tranfusi WB 300cc setiap kali pemberian. Hitunglah balance cairan Tn. Y!
Jawab:
Cairan masuk :
Infus = 1500 cc
Tranfusi WB = 300 cc
Cairan keluar :
Drainase = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1500 cc
IWL = 750 cc
————————————– +
Total CK = 2550 cc
Maka balance cairan Tn. X dalam 24 jam = intake cairan – output cairan
= 2150 cc – 2550 cc
= - 400 cc
3. Tn. X dengan trauma abdomen tumpul dilakukan operasi. Diketahui : infus : 500cc,
perdarahan pembedahan selama operasi 150 cc, urine tampung 300 cc, Berat badan klien 55kg.
Hitunglah balance cairan klien!
Jawab :
Diketahui :
Cairan masuk / input :
infus = 500cc
AM = 275 cc
---------------------- +
Total cairan masuk = 775 cc
e. Rangkuman
Intake/ asupan cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah kurang lebih
2500 cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari
makanan lain. Sedangkan output/ pengeluaran cairan sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan cairan yang dalam keadaan normal kurang lebih 2300 cc.
Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal yang berupa urine
sebanyak ± 1500 cc per hari
f. Daftar Pustaka
Jamilah, Andi Sitti dkk. 2018. Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan (KDTK).
Tangerang: In Media
Tarwoto dkk. 2011. Anatomi dan Fisilogi. Jakarta : CV Trans Info Media
Horne M, Mma, 2001, Seri Pedoman Praktis, Keseimbangan Cairan dan Elektroli, Alih
bahasa : Indah Nurmala Dewi, EGC, Jakarta