ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal masuk RS : 10 Februari 2022
Sumber informasi : Rekam medis
Diagnosa medis : Stroke Iskemik
B. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien bicara pelo, mulut melorot dan susah digerakan pada isi tubuh kiri.
b. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan sejak 3 hari yang lalu tiba-tiba bicara pelo dan badan sebelah kiri susah digerakan
secara bertahap, diawali dengan rasa kebas pada sisi tubuh sebelah kiri terasa semenjak bangun dari tidur dan
kebas semakin memberat. Kesadaran komposmentis E4M6V4, TD: 117/74 mmHg, N: 73x/menit, RR:21x/menit,
S: 37,5oC, SpO2: 98%.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki DM dan hipertensi dan belum pernah diopnam
d. Riwayat penyakit keluarga
Dari keluarga pasien Bapaknya memiliki penyakit hipertensi.
e. Pola Aktivitas sehari-hari
a) Pola makan dan minum
Sebelum sakit: keluarga klien mengatakan klien makan 3-4x/hari degan nasi,lauk pauk sayur dan buah dan
minum 6-7x/hari air putih,teh dan kopi.
b) Pola eliminasi
sebelum sakit : BAB 1x sehari, bau khas, konsistensi lunak, berwarna kuning dan BAK 5-7x/hari, kuning jernih.
saat dikaji: Pasien BAB 2 hari yang lalu dengan konsistensi lembek dan warna kuning kecoklatan.
c) Pola istirahat dan tidur
sebelum sakit: pasien tidur sekitar 6-8 jam perhari di malam hari
saat dikaji: Pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur dan aktivitas dibantu total oleh keluarga dan pasien juga
sering tertidur di siang hari.
d) Personal hygine dan mandi
Sebelum sakit: pasien mandi 2x/hari dilakukan secara mandiri
saat dikaji: pasien mandi dibantu oleh keluarga di temapt tidur dengan waslap
e) Pola aktivitas
Sebelum sakit: tidak ada gangguan/keluhan
Saat dikaji: Aktivitas
Toileting 3
Berpakaian 3
Berpindah 3
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
Pengkajian Risiko Luka Tekan (Skala Braden)
Parameter Skor
1 2 3 4
Persepsi Tidak merasakan / Respon Gangguan sensori pada Gangguan sensori Tidak ada gangguan 2
Sensori terhadap stimuli nyeri, bagian ½ permukan tubuh pada 1 sensori, berespon
menurun kesadaran atau hanya berespon pd atau 2 eksterimitas penuh terhadap
stimuli nyeri, tdk dpt atau berespon pada perintah verbal
menkomunikasikan perintah verbal tapi
ketidaknyamanan tidak selalu mampu
mengatakan
ketidaknyamanan
Kelembaba Selalu terpapar oleh keringat Kulit lembab Kulit kadang – kadang Kulit kering 2
n atau urine basah lembab
Aktivitas Tergeletak di tempat tidur Tidak bisa berjalan Berjalan pada jarak Dapat berjalan sekitar 2
terbatas ruangan
Mobilitas Tidak mampu bergerak Tidak dapat merubah Dapat merubah posisi Dapat merubah posisi 2
posisi secara tepat ekterimitas tidur tanpa
dan teratur mandiri bantuan
Nutrisi Tidak dapat menghabiskan 1/3 Jarang mampu Mampu menghabiskan Dapat 3
porsi makannya, sedikit menghabiskan ½ porsi lebih dari ½ porsi menghabiskan
minum, puasa atau NPO lebih makanannya atau makananya porsi makan
dari 5 hari intake cairan kurang
dari jumlah optimum
f. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Pasien belum mengerti tentang perawatan penderita stroke, keluarga patuh dalam menjalankan
perawatan pasien.
2) Pola hubungan
Pola hubungan pasien dan seluruh anggota keluarga baik
3) Koping atau toleransi stress
Keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien agar mengurangi stress
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Pasien terlihat mendengar apa yang kita bicarakan dan tampak sulit bicara dan terkadang tidak
nyambung saat diajak bicara, kemudian pasien terlihat kesakitan pada saat dimasukan obat melalui
selang infus.
5) Konsep diri
Gambaran Diri
Pasien selalu berusaha menggerakan badan yang masih bisa digerakan
Harga diri
Pasien menghargai dirinya dan selalu mempunyai harapan terhadap hidupnya
Peran diri
peran pasien sebagai kepala rumah tangga terganggu karena sakit, tetapi peran terhadap keluarga
masih baik
Ideal diri
Pasien lebih menurut pada istrinya
Identitas diri
Pasien mengenali siapa dirinya
Seksual
Pasien tidak memikirkan kebutuhan seksualnya
Nilai
Pasien dan keluarga selalu berdoa dan keluarga juga selalu mendampinginya, keluarga percaya
tuhan, pasti ada hikmahnya dibalik semua ini.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD: 117/74 mmHg, N: 73x/menit, RR: 21x/menit, S: 37,5 oC, SpO2: 98%.
d. Antropometri : BB: 60 kg, TB: 152 cm
e. Pemeriksaan secara sistematik
1) Kepala
Bentuk kepala Mesosepal, rambut hitam, tidak berketombe dan tidak ada lesi, pasien tampak
gelisah
2) Mata :
Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebra tidak odema,
reflek cahaya ada, kelopak mata tidak menonjol.
Telinga :
3) Kedua telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada kotoran telinga, fungsi pendengaran masih baik.
4) Hidung :
Kedua lubang hidung simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
tampak bersih.
5) Mulut:
Bibir tidak sumbing, tidak menggunakan gigi palsu dan kesulitan mengekspresikan pikiran
secara verbal
6) Leher :
Tidak tampak kelainan dan tidak benjolan
7) Dada
Inspeksi: Tampak simetris, klavikula sedikit menonjol, sternum lurus, tidak ada otot pernafasan
tambahan, pigmentasi merata, tidak ada lesi
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada seimbang, teraba getaran traktil fremitus.
Perkusi: Pada kedua klavikula pekak, pada interkosta resonan Auskultasi: Suara nafas vesikuler
8) Abdomen
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi Auskultasi : bising usus 12x/menit
Palpasi : tidak teraba masa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi: redup jantung, redup hati dan timpani lambung
9) Ekstremitas
Atas
Kanan: Tampak bersih, pigmentasi merata, tidak udema, tida ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
turgor kulit baik, kulit tampak lembab,warna kulit hitam kecoklatan, kemampuan
geraknya menurun.
Kiri: Tampak bersih, pigmentasi merata, tidak udema, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
turgor kulit baik, kulit tampak lembab, dapat bergerak aktif
Bawah
Kanan: tampak bersih, tidak ada udema, pigmentasi merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, kemampuan geraknya menurun.
Kiri: tampak bersih, tidak ada udema, pigmentasi merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
dapat bergerak aktif.
10) Genetalia: genetalia tampak bersih, tidak udema, tidak ada lesi, tidak ada darah maupun nanah
yang keluar dari genetalia.
11) Kulit : turgor kulit baik, kapilari revile <2detik
12) Kemampuan ADL: aktifitas seperti mandi dan makan dengan bantuan keluarga dan perawat
13) Pemeriksaan nervus kranial:
Nervus 1 Kedua lubang hidung pasien masih bisa mencium dan berfungsi
dengan baik, bisa membedakan aroma kopi dan aroma jeruk.
Nervus 2 Masih bisa melihat dalam 1 M pada mata kiri dan kanan, tidak ada
reflek ancam pada kedua mata
Nervus 3 Reflek cahaya langsung pupil kiri dan kanan terjadi kontriksi, reflek
cahaya tidak langsung pupil kiri dan kanan tidak berespon
Nervus 4,6 Kondisi mata tidak ada penyimpangan, pasien tidak mampu
mengikuti perintah untuk menggerakan mata ke kiri-kana atas dan
bawah.
Nervus 5 Pasien tidak mampu untuk mencucu pada bibirnya,
Kekuatan otot
5 4
5 4
14) Reflek fisiologis
+2 +2
+2 +2
15) Reflek Patologis
- -
- -
2) Menanyakan pada klien tentang benda (sambil menunjuk benda tersebut) (jendela, pintu):
(1)
3) Minta klien untuk mengulang kata berikut “tidak ada jika, dan atau betapa” : (1)
Responden diminta melakukan perintah (ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah
menjadi dua dan letakkan kembali dilantai (3poin): (3)
5) Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya : pejamkanlah mata anda:
(1)
6) Responden diminta untuk menulis sebuah kalimat secara spontan (1 poin): (1)
7) Responden diminta untuk menyalin gambar (1 poin) : (0)
Score MMSE: 14
Keterangan
>23 : aspek kognitif normal, 18-22: gangguan kognitif ringan, <17 : gangguan kognitif
berat
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
13-februari-2022
b. Pemeriksaan Radiologi
MSCT Scan (11 Februari 2022)
Old cerebral Infrak serebri didaerah cortical subcortical lobus frontal temporalis kiri, ganglia basalls kiri dan pons
paramedian kanan, Tak tampak perdarahan, SOL, maupun tanda peningkatan tekanan intrakranial, gambaran
aging atrophy cerebri. Ethmoiditis posterior kanan.
E. Pengobatan
1) Infus Nacl 0,9% 500 / 12 jam
2) Folic Acid 1 mg 3x1
3) Brainact 2x500 mg iv
4) Ranitidine Injeksi 50 mg 3x1
5) Clopidogrel 75 mg 1x1
6) Miniaspi 80 mg 1x1
7) Neuroaid 3x2 tab
8) Esozid 1x1 tab (malam)
9) Asam folat 2x5 mg po
2. ANALISA DATA
3. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilisasi fisik (D.0054)
2. Gangguan komunikasi verbal (D.0119)
3. Risiko jatuh (D.0143)
4. Intervensi Keperawatan
Terapeutik:
Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis.
Duduk di tempat
tidur)
Gangguan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam Promosi Komunikasi:
Komunikasi Verbal diharapkan kemampuan komunikasi verbal meningkat Defisit Bicara
(D.019) Kriteria Hasil: Observasi
Penurunan, Meningkat Cukup Sedang Cukup Men Monitor proses kognitif,
perlambatan atau meningkat menurun urun anatomis, dan fisiologis yang
ketiadaan Afasia 1 2 3 4 5 berkaitan dengan bicara
kemampuan untuk Disfasia 1 2 3 4 5 Terapeutik
menerima, Apraksia 1 2 3 4 5 - Gunakan metode
memproses, Pelo 1 2 3 4 5
mengirim. dan/atau komunikasi alternatif
menggunakan system - Modifikasi lingkungan
simbol untuk meminimalkan
bantuan
-Ulangi apa yang
disampaikan pasien
-Gunakan juru bicara, jika
perlu
Edukasi
Anjurkan bicara perlahan
Kolaborasi
Rujuk ke ahli patologi atau
terapis
Risiko jatuh (D.0143) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperwatan 3x8 jam keparahan Pencegahan Cidera
Risiko mengalami dan cedera yang diamati atau dilaporkan menurun. Observasi:
kerusakan fisik dan Kriteria hasil : Identifikasi obat yang
gangguan kesehatan Meningat Cukup Sedang Cukup Menurun berpotensi menyebabkan
akibat terjatuh menin menurun cidera
gkat
Kejaidan 1 2 3 4 5 Identifikasi kesesuaian
cedera alas kaki atau stoking
Luka/lecet 1 2 3 4 5 elastis pada ekstremitas
Pendarahan 1 2 3 4 5 bawah
Fraktur 1 2 3 4 5 Terapeutik:
Sediakan pencahayaan
yang memadai
Sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan
lingkungan rawat inap
Sediakan alas kaki
antislip
Sediakan urinal atau
urinal untk eliminasi di
dekat tempat tidur, Jika
perlu
Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau
Tingkatkan frekuensi
observasi dan
pengawasan pasien,
sesuai kebutuhan
Edukasi
Jelaskan alasan
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga
Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan
duduk beberapa menit
sebelum berdiri
Manajemen Keselamatan
Lingkungan
Observasi:
Identifikasi kebutuhan
keselamatan
Monitor perubahan
status keselamatan
lingkungan
Terapeutik:
Hilangkan bahaya
keselamatan, Jika
memungkinkan
Modifikasi lingkungan
untuk meminimalkan
risiko
Sediakan alat bantu
kemanan linkungan (mis.
Pegangan tangan)
Gunakan perangkat
pelindung (mis. Rel
samping, pintu terkunci,
pagar)
Edukasi
Ajarkan individu,
keluarga dan kelompok
risiko tinggi bahaya
lingkungan