Anda di halaman 1dari 8

TINJAUAN PUSTAKA

Antibodi terhadap Advanced Glycation End Product,


Cara Mutakhir Pencegahan Komplikasi
Diabetes Melitus
Makhyan Jibril Al-Farabi
Rumah Sakit Syaiful Anwar, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Penyebab utama kematian pada pasien diabetes adalah komplikasi. Advanced glycation end product (AGE) berperan penting dalam proses dan
peningkatan derajat keparahan komplikasi. AGE adalah molekul bioaktif yang terbentuk dari proses glikasi nonenzimatik protein, lipid dan
asam nukleat. Sejauh ini, kontrol asupan makanan dan konsumsi obat akan sangat berperan menurunkan kadar AGE dalam sirkulasi. Meskipun
demikian, pendekatan ini masih memiliki banyak hambatan. Pendekatan antibodi untuk menghambat berbagai tahap pembentukan AGE
merupakan pendekatan baru yang cukup menjanjikan, tetapi belum banyak penelitian tentang hal tersebut. Tinjauan ini akan membahas
potensi dan mekanisme berbagai antibodi yang mampu menghambat aktivitas AGE dalam perkembangan komplikasi diabetes melitus.

Kata kunci: anti-AGE, anti-KLH, anti-A717, AGE, komplikasi diabetes

ABSTRACT
Diabetic complications were the leading cause of death in diabetic patients. Advanced glycation end product (AGE) holds an important role in the
development of diabetic complications. AGE formed by nonenzymatic glycation process of protein, lipid and also nucleic acid. Food intake control
and drug use are important to control AGE level in diabetic patient. Nevertheless, those methods still have a lot of difficulties. Usage of antibody
to inhibit AGE formation is a new approach which is potentially promising in the future. This review will describe the potency and mechanism
of some of these antibodies in preventing diabetes complications. Makhyan Jibril Al-Farabi. Antibody to Advanced Glycation End Product
Formation as Novel Preventive Measure for Diabetes Complication.

Keywords: anti-AGE, anti-KLH, anti-A717, AGE, complications of diabetes

PENDAHULUAN berada di jaringan (intraseluler) maupun regulation) eNOS (endothelial nitric oxide
Kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka di sirkulasi plasma darah (ekstraseluler).2 synthase).7 Semuanya merupakan faktor yang
panjang pada penderita diabetes memicu Interaksi antara AGE dalam sirkulasi dengan memicu terjadinya proses komplikasi vaskuler
terjadinya proses glikasi lipid dan protein yang RAGE (receptor for advanced glycation end pada diabetes melitus.
mengakibatkan peningkatan AGE (advanced product) akan meningkatkan produksi ROS
glycation end-product).1 AGE diproduksi (reactive oxygen species) intraseluler dan Pada dasarnya, AGE yang terdiri atas berbagai
melalui reaksi Maillard yang ditandai dengan up-regulation faktor transkripsi NF-κB dan jenis bahan protein terglikasi memiliki sifat
adanya asam amino teralkilasi, residu produknya, yakni endothelin-1, vascular cell antigenik.8 Antibodi anti-AGE dapat dibentuk
fluoresens, dan ikatan silang (cross linkage) adhesion molecule-1 (VCAM-1), intercellular dengan induksi berbagai macam jenis
intra- maupun intermolekul.2 Selama ini, adhesion molecule-1 (ICAM-1), E-selectin, tissue protein yang terglikasi oleh AGE.9 AGE dalam
terapi untuk menurunkan kadar AGE, seperti factor, thrombomodulin, vascular endothelial tubuh mencit mampu menjadi antigen
aminoguanidin, karnosin, dan piridoksamin growth factor (VEGF), sitokin proinflamasi IL yang menstimulasi respons imun untuk
harus dikonsumsi terus-menerus dalam (interleukin)-1α, IL-6, tumor necrosis factor-α, memproduksi autoantibodi.10 Namun, peran
jangka panjang. Hal ini memerlukan biaya dan RAGE.1,4-6 ROS juga menginisiasi proses antibodi anti-AGE pada penderita diabetes
besar untuk dapat mengontrol komplikasi peroksidasi lipid yang ditandai dengan masih kurang diketahui apakah bersifat
vaskuler diabetes seumur hidup.3 peningkatan MDA (malondialdehyde), protektif atau justru memperparah komplikasi
penurunan aktivitas NO (nitric oxide) in vitro vaskuler. Selain anti-AGE, antibodi lain yakni
AGE memegang peran yang cukup maupun in vivo, atau meningkatkan regulasi antibodi A71711 dan anti-KLH (keyhole limpet
signifikan dalam proses terjadinya berbagai (up-regulation) iNOS (inducible nitric oxide hemocyanin)12 juga diduga memiliki peran
komplikasi pada diabetes, baik AGE yang synthase) dan menurunkan regulasi (down- pada proses terjadinya komplikasi diabetes

Alamat korespondensi email: makhyan.jibril@gmail.com

CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013 807


TINJAUAN PUSTAKA

melitus. Pada tinjauan pustaka ini, akan Glukosa dapat juga menjalankan glikasi secara melalui up-regulation transforming growth
dijelaskan potensi antibodi sebagai salah langsung, molekul glukosa secara kovalen factor-β intermediate.28 AGE mengganggu
satu pendekatan untuk komplikasi diabetes berikatan dengan protein membentuk basa ikatan antara noncollagenous domain (NC-1)
melitus. Schiff. Molekul-molekul ini dapat melakukan dengan helix rich domain pada kolagen tipe IV
penataan ulang membentuk Amadori adduct. membran basal, yang akhirnya menginhibisi
PEMBAHASAN Amadori adduct kemudian mengalami struktur matriks.14 Glikasi laminin, kolagen
Pembentukan AGE dekomposisi menjadi deoksiglukon, yang tipe I dan IV yang merupakan molekul kunci
Faktor kunci dalam pembentukan AGE dianggap lebih reaktif dibanding gula pada membran basalis mengakibatkan
ialah kecepatan proses glikosidasi protein, turunannya. Pembentukan AGE juga disebut inhibisi adhesi pada sel endotel untuk
derajat hiperglikemia dan banyaknya dengan reaksi Maillard, yang merupakan kedua matriks glikoprotein.29 Penelitian
pemicu stres oksidatif.13,14 Jika salah satu rangkaian reaksi kimia yang sangat rumit. menunjukkan bahwa produksi AGE
atau lebih dari kondisi tersebut terpenuhi, Pembentukan AGE melalui jalur klasik, yaitu menurunkan kemampuan pembentukan
protein intraseluler dan ekstraseluler dapat lewat reaksi Maillard antara glukosa atau gula ikatan antara kolagen dan heparin dengan
mengalami glikasi dan oksidasi. Proses tereduksi lainnya dengan residu N-terminal molekul matriks vitronektin.14 Selain protein,
pembentukan AGE yang disebut sebagai amino acid dan atau gugus amino protein AGE mampu mengakibatkan glikasi pada
reaksi Maillard, dimulai dari basa Schiff dan yang dikenal dengan basa Schiff menghasilkan lipid; pada sampel LDL penderita diabetes,
produk Amadori. 1-amino-1-deoksiketosa produk Amadori, seperti fruktosa lisin.20 ditemukan lipid- terglikasi-LDL.
diproduksi dari reaksi antara grup karbonil dari
glukosa tereduksi dengan protein, lipid, dan Secara garis besar, peranan AGE dalam AGE dalam sirkulasi dapat berinteraksi dengan
asam nukleat.15 Pada saat proses reorganisasi perkembangan diabetes meliputi 1) RAGE sehingga meningkatkan produksi ROS
reaksi Amadori, grup karbonil yang sangat pembentukan ikatan silang dengan molekul intraseluler, menurunkan ekspresi eNOS
reaktif yakni α-dikarbonil atau oksoaldehid membran basal matriks ekstraseluler, yang dan upregulasi faktor transkripsi NF-κB.5,6
yang juga meliputi 3-deoksiglukoson and mengubah struktur seluler; kebanyakan ROS mengakibatkan pengurangan atom
metilglioksal terakumulasi; fenomena ini mekanisme ini diperankan oleh AGE hidrogen PUFA (poly-unsaturated fatty acid)
disebut juga stres karbonil.16 α-dikarbonil intraseluler; 2) Interaksi antara AGE dengan dan menginisiasi proses peroksidasi lipid.1
telah dibuktikan mampu bereaksi dengan RAGE pada permukaan sel yang mengaktifkan Proses lipid ini berperan penting dalam
amino, sulfhidril dan grup fungsional fungsi seluler patologis, kebanyakan diaktifkan pembentukan oxLDL yang penting pada
guanidin pada protein.17 Reaksi ini berakibat oleh AGE dalam sirkulasi.22 patogenesis aterosklerosis, ditandai dengan
terjadinya denaturasi, perubahan warna peningkatan MDA,30 sedangkan peningkatan
kecokelatan, dan ikatan silang protein AGE intraseluler merupakan salah satu transkripsi NF-κB akibat interaksi AGE dengan
target.18 Selain itu, α-dikarbonil juga faktor penting pada hemostasis vaskuler.23 RAGE yang meningkatkan signaling NAD(P)
mampu bereaksi dengan grup fungsional Pembentukan AGE pada protein intraseluler H Oksidase, P2, p38, GTPase Cdc42 dan
lisin dan arginin protein yang pada akhirnya relatif lebih lambat pada glukosa dan lebih Rac. Aktivasi NF-κB akan meningkatkan
menghasilkan komponen AGE yang stabil, cepat dengan fruktosa, gliseraldehid-3- ekspresi endotelin-1, vascular cell adhesion
seperti Nε-(carboxymethyl)lysine (CML), yang fosfat, glukosa-6-fosfat intraseluler, terbentuk molecule-1 (VCAM-1), intercellular adhesion
merupakan AGE nonfluoresens.19 secara signifikan pada sel endotel setelah molecule-1 (ICAM-1), E-selektin, tissue factor,
satu minggu pada kondisi hiperglikemik.24 trombomodulin, vascular endothelial growth
Peranan AGE dalam Patogenesis Secara intraseluler, fibroblast growth factor factor (VEGF), sitokin proinflamasi IL-1α, IL-6,
Komplikasi Diabetes Melitus merupakan salah satu protein yang juga tumor necrosis factor-α, dan RAGE.1,4 Inhibisi
AGE merupakan produk akibat glikasi terglikasi. Modifikasi AGE terhadap fibroblast RAGE dengan anti-RAGE IgG atau soluble RAGE
nonenzimatik protein yang beragam growth factor mengakibatkan penurunan sebagai ligan ekstraseluler akan menginhibisi
struktur kimiawinya. 2-furoil-4(5)-(2-furanil)- aktivitas mitogenik sitosol sel endotel hingga aktivasi NF-κB.31
1H-imidazol (FFI), AFPG (1-alkil-2-formil- 70%.25 Pembentukan AGE pada matriks
3,4-diglukosil-pirol), N-karboksimetil lisin, ekstraseluler terjadi pada protein secara Interaksi AGE dengan RAGE pada diabetes
piralin, dan pentosidin adalah contoh AGE.20 lambat. Akumulasi AGE pada protein di ECM melitus juga dapat meningkatkan ROS yang
Glukosa adalah suatu aldehid reaktif yang akan mengakibatkan terjadinya ikatan silang merusak endotel.7 Pada diabetes, terjadi
dapat bereaksi secara spontan, walaupun yang juga memerangkap makromolekul hiperglikemia persisten yang meningkatkan
lambat, dengan protein. Melalui proses yang lain di sekitarnya.26 AGE mampu mengubah produksi radikal bebas atau reactive oxygen
disebut glikosilasi non enzimatik, protein struktur dan sifat kolagen matriks protein, species (ROS) di semua jaringan akibat
mengalami modifikasi. Gugus aldehid glukosa vitronektin, dan laminin melalui kovalen autooksidasi glukosa, glikosilasi protein, jalur
bereaksi dengan gugus amino yang terdapat AGE-AGE intermolekul atau ikatan silang.26 poliol (sorbitol), aktivasi MAPK, dan aktivasi
pada suatu protein, membentuk produk Ikatan silang AGE pada kolagen tipe I dan protein kinase C.32 Proses pembentukan ROS
glikosilasi yang bersifat reversibel21. Produk ini elastin meningkatkan kekakuan vaskulatur.27 dikenal dengan stres oksidatif, meningkat
mengalami serangkaian reaksi dengan gugus Glikasi mengakibatkan peningkatan seiring dengan peningakatan peroksidasi lipid
NH2 dari protein dan mengadakan ikatan sintesis kolagen tipe III, IV, V, VI, laminin, dan oksidasi protein, baik pada diabetes tipe 1
silang membentuk AGE.20 dan fibronektin pada ECM yang dipicu maupun 2.33

808 CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013


TINJAUAN PUSTAKA

2. Mata
Protein kristalin sebagai penyusun utama
lensa pengatur transparensi merupakan
protein yang rentan mengalami glikasi untuk
menjadi AGE.38 Hal ini dibuktikan bahwa
lensa manusia katarak memiliki kadar CML,
pentosidin, dan imidazolon lebih tinggi
dibandingkan lensa manusia normal.39 CML
dan reseptornya, RAGE, meningkat pada
lesi patologis degenerasi makula. Selain itu,
penderita diabetes dengan katarak terbukti
mengalami peningkatan AGE.40

3. Sistem Kardiovaskuler
AGE berperan penting dalam proses
aterosklerosis.1 Sebuah penelitian telah
membuktikan bahwa lesi aterosklerosis
memiliki kandungan AGE tinggi. Reaksi
silang antara AGE dengan matriks protein
pada endotel akan mengakibatkan turunnya
elastisitas, gangguan pada kolagen tipe IV dan
laminin.41 Reaksi silang ini akan mengakibatkan
LDL dapat masuk ke subendotel untuk
dioksidasi oleh monosit.1 Selain itu, interaksi
antara AGE dengan RAGE akan mengakibatkan
peningkatan permeabilitas vaskuler, migrasi
monosit dan limfosit ke dalam intima,
serta gangguan relaksasi vaskuler yang
dipicu endotelium.1 Aktivasi jalur NFĸB akan
meningkatkan ekspresi molekul adhesi.1
Pada pasien diabetes tipe 1, gagal jantung
berkorelasi dengan aterosklerosis koroner,
kontrol glikemik yang buruk, dan peningkatan
AGE.42 Pada penderita diabetes tipe 2, elevasi
AGE serum berkorelasi dengan derajat
keparahan penyakit jantung koroner dan
Gambar 1 Peran AGE pada sirkulasi (ekstraseluler) terhadap komplikasi vaskuler pada DM22 mikroangiopati.43

ROS mengakibatkan penurunan aktivitas NO Manifestasi Klinis Akibat AGE 4. Eritrosit


in vitro maupun in vivo, atau menyebabkan Deposit AGE pada berbagai jaringan dapat AGE mampu berakumulasi di eritrosit
terjadinya peningkatan regulasi (up-regulation) mengakibatkan berbagai komplikasi sebagai untuk memicu terjadinya deformitas.44
iNOS dan penurunan regulasi (down- berikut: AGE dibuktikan mampu berikatan dengan
regulation) eNOS, hal ini akan mengakibatkan RAGE pada endotel vaskuler.20 Deformasi
penurunan bioavaibilitas NO, disebut sebagai 1. Otak eritosit akan menurunkan fungsi. Penderita
disfungsi endotel.7 Kerusakan sel endotel inilah Peningkatan AGE pada otak berbanding lurus DM dengan anemia terbukti mengalami
yang menyebabkan penurunan kadar eNOS dengan bertambahnya usia,34 ditemukan peningkatan AGE.45 Risiko kejadian anemia
sehingga bioavailabilitas NO pun berkurang. pada neurofibrillary tangles dan plak senilis juga lebih tinggi pada komunitas dengan
Disfungsi endotel pada diabetes melitus terjadi penderita Alzheimer.35 Pada pasien usia lanjut konsumsi CML tinggi.46
melalui dua cara, yaitu peningkatan sintesis yang mengalami gangguan serebrovaskuler,
endotelin dan/atau gangguan jalur L-arginin- terjadi peningkatan CML pada neuron korteks 5. Ginjal
NO. Pada diabetes melitus, juga akan terjadi dan pembuluh darah otak, hal ini berkorelasi Ginjal merupakan tempat metabolisme AGE,
peningkatan advanced glycation end product dengan derajat keparahan kelainan kognitif sekaligus lokasi akumulasi AGE dan kerusakan
yang akan menghilangkan aktivitas NO in vitro pasien.36 Penderita diabetes telah dibuktikan akibat AGE.47 AGE terbukti berperan dalam
maupun in vivo, atau menyebabkan terjadinya mengalami peningkatan deposit AGE, patogenesis nefropati diabetes pada pasien
peningkatan regulasi (up-regulation) iNOS dan ekspresi RAGE yang akhirnya meningkatkan gagal ginjal stadium akhir. AGE meningkatkan
penurunan regulasi (down-regulation) eNOS.7 risiko penyakit Alzheimer.37 sintesis fibronektin, laminin dan kolagen tipe

CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013 809


TINJAUAN PUSTAKA

IV yang mengakibatkan sklerosis glomerulus, bayi yang diberi susu formula memiliki kadar pendekatan imunologis dengan vaksinasi.
fibrosis dan hipertrofi ginjal.48 Deposit AGE CML plasma lebih tinggi dibandingkan bayi
ditemukan pada penderita nefropati diabetes yang diberi air susu ibu eksklusif.57 Antibodi terhadap Advanced Glycation
namun tidak pada kontrol.49 Selain itu, pada End-Products (AGE)
pasien diabetes dengan gagal ginjal stadium Sumber makanan lain yang juga mengandung AGE yang terdiri atas berbagai jenis bahan
akhir terdapat AGE dua kali lipat lebih banyak AGE tinggi yakni sereal untuk sarapan,58 protein yang terglikasi memiliki sifat antigenik.8
dibandingkan penderita diabetes tanpa kacang panggang,59 es krim,60 dan saus Penelitian menunjukkan bahwa AGE dalam
gangguan ginjal.50 dan kadar CML tiga hingga barbekyu.61 Konsentrasi tinggi methylglycoxal tubuh mencit mampu menjadi antigen
lima kali lebih tinggi dibandingkan manusia sebagai produk intermediat proses reaksi yang menstimulasi respons imun untuk
normal.47 Ikatan antara AGE dengan RAGE akan Maillard ditemukan pada soft drink yang tinggi memproduksi autoantibodi. Autoantibodi
meningkatkan TGFβ-1 yang berperan dalam fruktosa62; metilglioksal akan memodifikasi terhadap albumin yang termodifikasi oleh
fibrogenesis di tubulus renal48 dan apoptosis lisin atau arginin untuk memproduksi AGE ditemukan pada manusia sehat maupun
podosit yang mengakibatkan disfungsi renal karboksietillisin dan hidroimidazolon.54 penderita diabetes melitus.69 Antibodi anti-
dan albuminuria pada diabetes.50 AGE dapat dibentuk dengan induksi berbagai
Jalur Eliminasi AGE macam jenis protein yang terglikasi oleh
6. Tulang Eliminasi AGE in vivo dilakukan secara AGE9 meski belum dijelaskan lebih lanjut
AGE terbukti mampu berakumulasi di tulang endositosis oleh beberapa jenis sel. Sebuah struktur yang menjadi epitop terbanyak
kortikal dan trabekular, dan berkorelasi negatif penelitian menunjukkan bahwa protein dari berbagai jenis bahan AGE. Pembuktian
dengan densitas tulang dan mineralisasi.51 termodifikasi AGE secara efisien dieliminasi kualitatif imunohistokimiawi menunjukkan
Akumulasi AGE pada matriks kolagen tulang dari sirkulasi melalui endositosis sel sinusoidal bahwa anti-AGE satu bahan tertentu mampu
akan mengakibatkan gangguan mekanis hepatosit.63 Selain itu, makromolekul AGE juga bereaksi dengan AGE yang terbentuk dari AGE
yakni peningkatan kekakuan sehingga tulang dieliminasi melalui makrofag, sel endotel hati bahan lain.9
mudah retak. Penderita osteoporosis terbukti dan sel Kuppfer melalui reseptor scavenger.64
mengalami peningkatan AGE yang signifikan Hal serupa dialami oleh oxLDL yang juga Selama ini, peran antibodi anti-AGE pada
dibandingkan dengan manusia sehat.52 Lanjut diendositosis oleh liver endothelial cell dan penderita diabetes masih kurang diketahui.
usia dengan peningkatan pentosidin sebagai sel Kuppfer.65 Jalur eliminasi AGE melalui Antibodi anti-AGE mampu berikatan dengan
jenis AGE, lebih berisiko patah tulang.53 endositosis oleh makrofag meliputi berbagai antigen yang termodifikasi oleh AGE untuk
reseptor. Diduga dua pertiga endositosis membentuk kompleks imun soluble dalam
Sumber AGE eksogen oleh makrofag dan diperantarai oleh reseptor tubuh. Selain itu, disebutkan terdapat
Pada analisis hasil makanan, penanda CML macrophage scavenging receptor, sedangkan korelasi negatif yang sangat erat antara
paling sering dipakai.untuk mengukur AGE54 sepertiganya difasilitasi oleh FcγRII-B2 CD36, kadar AGE serum dengan kadar AGE-IC darah
Kadar CML akan bervariasi dan bergantung SR-BI, RAGE dan MARCO reseptor.64,66 penderita DM (r=-0,8). Padahal kompleks
pada suhu proses pemasakan makanan, antibodi-antigen antara IgG dengan antigen
makanan yang sama apabila di masak dengan Strategi Pencegahan Komplikasi akan dikenali oleh Fcγ reseptor makrofag
suhu tertentu akan mengalami peningkatan Diabetes sehingga akan meningkatkan kemampuan
kadar CML hingga 200 kali lipat.55 Kadar CML Selama ini, banyak dikembangkan terapi untuk fagositosisnya.70
berbagai macam makanan yang tidak dimasak mengurangi jumlah AGE dalam tubuh melalui
dengan suhu tinggi seperti sayur mentah, penggunaan agen farmakologis seperti Fenomena penurunan kadar AGE pada
buah mentah, yoghurt bervariasi antara aminoguanidin, karnosin, dan piridoksamin peningkatan antibodi anti-AGE telah
0,35-0,37 mg CML/kg, kadar CML lebih tinggi yang mampu menghambat spesies reaktif dari dibuktikan pada sebuah penelitian pada
mencapai 11 mg CML/kg pada makanan basa Schiff dan menurunkan stres karbonil3; mencit diabetes yang sebelumnya divaksinasi
yang diproses suhu tinggi seperti susu skim pembatasan asupan diet mengandung dengan AGE-BSA akan mengalami penurunan
terpasteurisasi dan mentega. kadar CML pada AGE terbukti mampu menurunkan secara kadar AGE dalam sirkulasi dan penurunan
daging steak dan crust roti mencapai 37 mg signifikan proses aterosklerosis pada MDA, yakni hasil aktivasi AGE, di hepar.71
CML/kg. Susu terpasteurisasi, daging goreng, mencit hiperlipidemik dengan defisiensi Pankreas mencit model diabetes akan
mentega dan cookies memiliki kadar AGE apolipoprotein E.67 Hambatan AGE untuk mengalami penurunan berat dan jumlah
yang paling tinggi.54 berikatan dengan reseptornya, seperti sel di dalam islet Langerhans.72 Pankreas
penggunaan RAGE soluble, telah terbukti akan rusak akibat aktivasi ROS intraseluler
Susu terpasteurisasi dan susu tersterilisasi menurunkan komplikasi vaskuler hewan yang juga dapat diaktivasi oleh AGE7. Mencit
memiliki kadar CML lebih tinggi dari susu segar model diabetes.68 Semua model terapi ini diabetes divaksinasi AGE-BSA terbukti massa
tanpa diproses.56 Peningkatan CML ini diduga secara ekonomi memerlukan biaya lebih pancreasnya turun lebih sedikit daripada
karena tingginya temperatur yang digunakan tinggi seumur hidup untuk terus mengkontrol mencit diabetes tanpa divaksinasi.71 Mungkin
dalam pemrosesan susu.54 Hal ini juga dapat komplikasi vaskuler diabetes, sehingga peran antibody anti-AGE yakni menurunkan
dilihat pada susu formula untuk bayi yang juga perlu dikembangkan pendekatan yang kadar AGE dalam sirkulasi melalui terbentuknya
mengandung kadar AGE tinggi, 70 kali lebih lebih terjangkau dan bertahan dalam jangka imun kompleks AGE-IC yang nantinya di
tinggi daripada dalam air susu ibu; akibatnya panjang. Salah satu yang berpotensi ialah eliminasi oleh makrofag melalui FcγRII-B2.66

810 CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013


TINJAUAN PUSTAKA

Selain itu, sel kuppfer hepar yang merupakan dengan pemberian inhibitor pembentukan Anti-Glycated Albumin
jalur eliminasi AGE memiliki FcγRII-B264 yang AGE.77 Selain itu, juga terjadi penurunan kadar Penelitian menunjukkan bahwa serum
diduga akan berperan dalam proses eliminasi AGE dalam sirkulasi maupun AGE matriks pasien diabetes yang mengandung albumin
AGE. Eliminasi AGE serum akan menurunkan ekstraseluler. Penelitian lain menunjukkan terglikasi menginhibisi replikasi sel mesangial
terjadinya aktivasi signaling ligan pada RAGE bahwa terdapat penurunan AGE signifikan dan menstimulasi ekspresi gen kolagen tipe
yang pada akhirnya mencegah terjadinya pada mencit diabetes yang divaksinasi KLH, IV.80 Kemampuan tersebut akan dihambat
ekspresi faktor-faktor yang mengakibatkan namun tanpa diikuti peningkatan anti-AGE.71 dengan adanya antibodi monoklonal A717
komplikasi pada diabetes melitus. Hal ini menunjukkan bahwa KLH bekerja pada pada kondisi in vitro. Antibodi monoklonal
tahap yang lebih tinggi dalam reaksi Amadori. A717 akan bereaksi secara spesifik dengan
Anti-KLH Anti-KLH diduga bereaksi dengan karbonil albumin termodifikasi pada proses Amadori
Derajat glikasi, kondisi oksidasi dan berat reaktif dan menurunkan produksi AGE, dan akan menghambat patogenesis nefropati;
molekul merupakan determinan paling khususnya yang berasal dari IgG terglikasi kemampuan ini tidak didapatkan pada IgG
penting dalam proses ikatan silang, ikatan yang mengekspresikan rantai L.79 non reaktif terhadap albumin terglikasi.
reseptor dan toksisitas AGE dalam serum.
Kadar LMW-AGE (low molecular weight
advanced glycation end product) akan Skema Peran Antibodi Terhadap Komplikasi Diabetes
meningkat pada sirkulasi dan berpotensi
sitotoksik, fenomena ini juga berkorelasi
erat dengan akumulasinya pada nefron dan
gangguan ginjal.73 Difusi AGE yang banyak
pada mikrovaskuler dan sekat intersisial, rasio
tinggi glikasi, kekebalan terhadap degradasi
proteolitik akan meningkatkan peran AGE
dalam patologi vaskuler. Karena itu, LMW
menjadi kandidat potensial sebagai biomarker
maupun target terapi.74

Inkorporasi spesies karbonil reaktif pada


protein merupakan mekanisme penting
dalam jalur Maillard yang menjadi target
terapi penyakit yang berkorelasi dengan
AGE, selama ini aminoguanidin, carnosin
dan piridoksamine menjadi alternatif untuk
menurunkan komplikasi diabetes.3 KLH
merupakan glikoprotein konjugat yang
diketahui memiliki kesamaan struktur
dengan konjugat karbonil reaktif.75 Antibodi
konvesional yang memiliki rantai L reaktif
terbukti mampu bereaksi dengan struktur
mirip karbohidrat pada AGE, anti-KLH telah
dibuktikan mampu bereaksi silang dengan
berbagai macam struktur karbohidrat.76 Hal ini
merupakan salah satu bukti potensi aplikasi
KLH untuk terapi penyakit yang berhubungan
dengan hiperglikemi maupun karsinoma.77
Inhibisi rantai L dengan KLH menunjukkan
adanya afinitas moderat antara antibodi
dengan KLH. KLH telah dibuktikan imunogenik
dan mampu mengakibatkan produksi
antibodi reaktif terhadap karbonil pada
mencit.12 Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa imunisasi aktif menggunakan KLH
mampu menurunkan kejadian komplikasi
nefropati-diinduksi-STZ ginjal mencit dengan
menurunkan albuminuria dan derajat Gambar 2 Mekanisme berbagai macam antibodi yang berpotensi untuk menghambat pembentukan AGE dan timbulnya
kerusakan histologis ginjal; efek ini serupa komplikasi pada kondisi diabetes

CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013 811


TINJAUAN PUSTAKA

Pada diabetes akan terjadi gangguan ginjal utama terjadinya glikasi nonenzimatik, SIMPULAN
akibat overproduksi matriks ekstraseluler81. pemberian antibodi A717 terbukti mampu AGE merupakan faktor penting untuk
Antibodi monoklonal dapat diberikan untuk memperbaiki efek nefropatogenesis akibat terjadinya berbagai komplikasi diabetes
terapi mencit diabetes.80 Terapi antibodi peningkatan albumin terglikasi in vivo melalui jalur aktivasi RAGE. Terapinya akan
monoklonal A717 pada mencit diabetes db/ independen dari terapi antihiperglikemi.11 membutuhkan konsumsi jangka panjang
db11 akan mencegah terjadinya abnormalitas Kadar albumin plasma terglikasi menurun obat crosslink breaker. Vaksinasi dengan
glomerulus, histopatologi dan lesi nefropatik signifikan pada 48 jam setelah pemberian pendekatan antibodi A717, anti-AGE maupun
pada diabetes yang ditunjukkan dengan A717.82 Hal ini menunjukkan bahwa antibodi anti KLH berpotensi menjadi modalitas
penurunan ekskresi albumin urin, pencegahan A717 mampu mengurangi secara langsung manajemen komplikasi diabetes berbasis
akumulasi matriks mesangial, pencegahan epitope aktif albumin terglikasi, antibodi respons imun dan hambatan pembentukan
kenaikan mRNA dari kolagen tipe IV dan A717 akan mengakselerasi bersihan melalui AGE dengan efek jangka panjang dan biaya
fibronektin; proteksi tersebut tidak didapatkan sistem retikuloendotel11. Selain itu, antibodi lebih murah.
pada mencit yang diterapi IgG yang tidak reaktif A717 diduga mampu menghambat ikatannya
dengan albumin terglikasi. Penurunan mRNA dengan reseptor polipeptida di sel sehingga SARAN
dari kolagen dan fibronektin akan dihambat menurunkan aktivasi seluler.83 Ikatan antibodi Perlu dievaluasi lebih lanjut efektivitas masing-
ekspresinya oleh antibodi monoclonal A717 A717 dengan albumin terglikasi akan terjadi masing antibodi tersebut terhadap berbagai
pada tubulointestinum.81 di sirkulasi dan bagian kompartemen distal tipe komplikasi diabetes dan perlu evaluasi
seluler, seperti pada mesangium glomerulus efek yang dapat terjadi akibat peningkatan
Meskipun hiperglikemia merupakan faktor yang dilewati serum.11 kompleks imun akibat vaksinasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Basta G, Schmidt AM, De Caterina R. Advanced glycation end products and vascular inflammation: implications for accelerated atherosclerosis in diabetes. Cardiovasc Res. 2004; 63:
582–92.
2. Vlassara H, Cai W, Crandall J, Goldberg T, Oberstein R, Dardaine V, Peppa M, Rayfield EJ. Inflammatory mediators are induced by dietary glycotoxins, a major risk factor for diabetic angiopa-
thy. Proc Natl Acad Sci USA 2002; 99:15596 –601.
3. Cho SJ, Roman G, Yeboah F, Konishi Y: The road to advanced glycation end products: A mechanistic perspective. Curr Med Chem 2007; 14: 1653–71.
4. Neumann A, Schinzel R, Palm D, Riederer P, Munch G. High molecular weight hyaluronic acid inhibits advanced glycation end product-induced NF-κB activation and cytokine expres-
sion. . 1999; 453: 283–7.
5. Yan SD, Schmidt AM, Anderson GM.. Enhanced cellular oxidant stress by the interaction of advanced glycation end products with their receptors/binding proteins. J Biol Chem 1994;
269:9889–97.
6. Wautier MP, Chappey O, Corda S. Activation of NADPH oxidase by AGE links oxidant stress to altered gene expression via RAGE. Am J Physiol Endocrinol Metab 2001;280:E685–94.
7. Rosdiana N, Soewoto H. Peranan Nitrogen Oksida dalam Patosiologi Penyakit Vaskular. Jakarta: Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008.
8. Horiuchi S, Araki N, Morino Y. Immunochemical approach to characterize advanced glycationendproducts of the Maillard reaction.. J Biol Chem 1991; 266: 7329-32.
9. Turk Z, Ljubic S, Turk N, Benko B. Detection of Autoantibodies Against Advanced Glycation End Products and AGE- immune complexes in serum of patients with diabetes mellitus. Clin.
Chim.Acta 2001;303: 105–115.
10. Baydanoff S, Konova E, Ivanova N. Determination of anti-AGE antibodies in human serum. Glycoconj J. 1996; 13: 335-9.
11. Margo P. Cohen, Kumar Sharma, Yulin Jin, Elizabeth Hud, Van-Yu Wu,John Tomaszewski, and Fuad N. Ziyadehtt. Prevention of Diabetic Nephropathy in dbldb Mice with Glycated Albumin
Antagonist. J. Clin. Invest. 1995; 95:,2338-45.
12. Armentano F, Knight T, Makker S, Tramontano A: Induction of covalent binding antibodies. Immunol Lett 2006;103: 51–7.
13. Schmidt AM, Hori O, Brett J, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Cellular receptors for advanced glycation end products: implications for induction of oxidant stress and cellular dysfunction in the
pathogenesis of vascular lesions.. 1994; 14: 1521–8.
14. Brownlee M. Advanced protein glycosylation in diabetes and aging.. 1995; 46: 223–34.
15. Takata, K., Horiuchi, S., Araki, N., Shiga, M., Saitoh, M. and Morino, Y. J. Biol. Chem1988;263: 14819–25.
16. Baynes JW, Thorpe SR. Role of oxidative stress in diabetes complications, a new perspective on an old paradigm.Diabetes. 1999;48:1–9.
17. Lo et al., 1994.
18. Frye EB, Degenhardt TP, Thorpe SR, Baynes JW. Role of the Maillard reaction in aging of tissue proteins. . 1998; 273: 18714–9.
19. Ahmed MU, Thorpe SR, Baynes JW. Identification of -ε-carboxymethyllysine as a degradation product of fructoselysine in glycated protein. . 1986; 261: 4889–94.
20. Wautier JL, Wautier MP, Schmidt AM, et al. Advanced glycation end products (AGEs) on the surface of diabetic erythrocytes bind to the vessel wall via a specific receptor inducing oxidant
stress in the vasculature: a link between surface-associated AGEs and diabetic complications. Proc Natl Acad Sci USA 1994;91:7742-6.
21. Halliwell B, Gutteridge J MC. Oxygen-Toxicity, Oxygen Radicals, Transition-Metals and Disease. Biochem. J 1999; 219 (1 ): 1-14.
22. Goldin JA, Beckman AM, Schmidt, M. Creager A. Circulation 2006;114:597– 605.
23. Hudson BI, Hofman MA, Bucciarelli L. Glycation and diabetes: The RAGE connection. Current Sci. 2002:83 (12): 1515–21.
24. McPherson JD, Shilton BH, Walton DJ. Role of fructose in glycation and cross-linking of proteins. . 1988; 27: 1901–7.
25. Giardino I, Edelstein D, Brownlee M. Nonenzymatic glycosylation in vitro and in bovine endothelial cells alters basic fibroblast growth factor activity: a model for intracellular glycosylation
in diabetes. . 1994; 94: 110–7.

812 CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013


TINJAUAN PUSTAKA

26. Schmidt AM, Hori O, Brett J, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Cellular receptors for advanced glycation end products: implications for induction of oxidant stress and cellular dysfunction in the
pathogenesis of vascular lesions. ArteriosclerThromb. 1994; 14: 1521–28.
27. Haitoglou et al., 1992.
28. Kushiro M, Shikata K, Sugimoto H, Ikeda K, Horiuchi S, Makino H. Accumulation of -Σ-(carboxy-methyl)lysine and changes in glomerular extracellular matrix components in Otsuka Long-
Evans Tokushima fatty rat: a model of spontaneous NIDDM. . 1998; 79: 458–68.
29. Paul RG, Bailey AJ. The effect of advanced glycation end-product formation upon cell-matrix interactions. . 1999; 31: 653–60.
30. Nakhjavanin et al, 2010.
31. Schmidt AM, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Activation of receptor for advanced glycation end products: a mechanism for chronic vascular dysfunction in diabetic vasculopathy and athero-
sclerosis. . 1999; 84:489–97.
32. Lawrence A. Loeb, Douglas C. Wallace and George M. Martin. The mitochondrial theory of aging and its relationship to reactive oxygen species damage and somatic mtDNA mutations.
PNAS December 27, 2005 vol. 102no. 52 18769-70.
33. Cederberg J, Simán Cm, Eriksson Uj: Combined treatment with vitamin E and vitamin C decreases oxidative stress and improves foetal outcome in experimental diabetic pregnancy.
Pediatr Res 49: 755-762, 2001.
34. Kimura T, Takamatsu J, Ikeda K, Kondo A, Miyakawa T, Horiuchi S. Accumulation of advanced glycation end products of the Maillard reaction with age in human hippocampal neurons.
Neurosci Lett 1996;208:53-6.
35. Castellani RJ, Harris PLR, Sayre LM, et al. Active glycation in neurofibrillary pathology of Alzheimer disease: Nε-(carboxymethyl) lysine and hexitol-lysine. Free Radic Biol Med 2001;31:175-
80.
36. Southern L, Williams J, Esiri MM. Immunohistochemical study of N-epsilon-carboxymethyl lysine (CML) in human brain: relation to vascular dementia. BMC Neurol 2007;7:35.
37. Valente T, Gella A, Fernàndez-Busquets X, Unzeta M, Durany N. Immunohistochemical analysis of human brain suggests a pathological synergism of Alzheimer’s disease and diabetes
mellitus. Neurobiol Dis 2010;37:67-76.
38. Kumar PA, Kumar MS, Reddy GB.Effect of glycation on α-crystallin structure and chaperone-like function. Biochem J 2007;408:251-8.
39. Franke S, Dawczynski J, Strobel J, Niwa T, Stahl P, Stein G. Increased levels of advanced glycation end products in human cataractous lenses. J Cataract Refract Surg 2003;29:998-1004.
40. Gul A, Rahman MA, Salim A, Simjee SU.Advanced glycation end products in senile diabetic and nondiabetic patients with cataract. J Diabetes Complications 2009;23:343-8.
41. Nerlich AG, Schleicher ED. Nε-(carboxymethyl)lysine in atherosclerotic vascular lesions as a marker for local oxidative stress. Atherosclerosis 1999;144:41-7.
42. Steine K, Larsen JR, Stugaard M, Berg TJ, Brekke M, Dahl-Jørgensen K. LV systolic impairment in patients with asymptomatic coronary heart disease and type 1 diabetes is related to coro-
nary atherosclerosis, glycaemic control and advanced glycation endproducts. Eur J Heart Fail 2007;9:1044-50.
43. Kiuchi K, Nejima J, Takano T, Ohta M, Hashimoto H. Increased serum concentrations of advanced glycation end products: a marker of coronary artery disease activity in type 2 diabetic
patients. Heart 2001;85:87-91.
44. Ando K, Beppu M, Kikugawa K, Nagai R, Horiuchi S. Membrane proteins of human erythrocytes are modified by advanced glycation end products during aging in the circulation. Biochem
Biophys Res Commun 1999;258:123-7.
45. Thomas MC, Tsalamandris C, MacIsaac R, Low-molecular-weight AGEs are associated with GFR and anemia in patients with type 2 diabetes. Kidney Int 2004;66:1167-72.
46. Semba RD, Patel KV, Sun K. Association of serum carboxymethyl-lysine, a dominant advanced glycation end product, with anemia in adults: the Baltimore Longitudinal Study of Aging. J
Am Geriatr Soc 2008;56:2145-7.
47. Schinzel R, Münch G, Heidland A, Sebekova K. Advanced glycation end products in end-stage renal disease and their removal. Nephron 2001;87:295-303.
48. Oldfield MD, Bach LA, Forbes JM. Advanced glycation end products cause epithelial-myofibroblast transdifferentiation via the receptor for advanced glycation end products (RAGE). J Clin
Invest 2001;108:1853-63.
49. Makita Z, Radoff S, Rayfield EJ, et al. Advanced glycosylation end-products in patients with diabetic nephropathy. N Engl J Med 1991;325:836-42.
50. Chuang PY, Yu Q, Uribarri J, He JC. Advanced glycation endproducts induce podocyte apoptosis by activation of the FOXO4 transcription factor. Kidney Int 2007;72:965-876.
51. Odetti P, Rossi S, Monacelli F, et al. Advanced glycation end-products and bone loss during aging. Ann N Y Acad Sci 2005;1043:710-7.
52. Hein G, Wiegand R, Lehmann G, Stein G, Franke S. Advanced glycation end-products pentosidine and Nε-carboxymethyllysine are elevated in serum of patients with osteoporosis. Rheu-
matology 2003;42:1242-6.
53. Schwartz AV, Garnero P, Hillier TA, et al. Pentosidine and increased fracture risk in older adults with type 2 diabetes. J Clin Endocrinol Metab 2009;94:2380-6.
54. Assar SH, Moloney C, Lima M, Magee R, Ames JM. Determination of Nε-(carboxymethyl)lysine in food systems by ultra performance liquid chromatography-mass spectrometry. Amino
Acids 2009;36:317-26.
55. Richard D. Semba1, Emily J. Nicklett and Luigi Ferrucci. Does Accumulation of Advanced Glycation End Products Contribute to the Aging Phenotype?. J Gerontol A Biol Sci Med
Sci (2010) 65A (9): 963-75.
56. Ahmed MU, Thorpe SR, Baynes JW. Identification of N-ε-carboxymethyllysine as a degradation product of fructoselysine in glycated protein. J Biol Chem. 1986; 261: 4889–94.
57. Šebeková K, Saavedra G, Zumpe C, Somoza V, Klenovicsová K, Birlouez-Aragon I. Plasma concentration and urinary excretion of Nε-(carboxymethyl)lysine in breast milk- and formula-fed
infants. Ann N Y Acad Sci 2008;1126:177-80.
58. Delgado-Andrade C, Rufián-Henares JA, Morales FJ. Study on fluorescence of Maillard reaction compounds in breakfast cereals. Mol Nutr Food Res 2006;50:799-804.
59. Yaacoub R, Saliba R, Nsouli B, Khalaf G, Birlouez-Aragon I. Formation of lipid oxidation and isomerization products during processing of nuts and sesame seeds. J Agric Food Chem
2008;56:7082-90.
60. Drusch S, Faist V, Erbersdobler HF. Determination of Nε-carboxymethyllysine in milk products by a modified reversed-phase HPLC method. Food Chem 1999;65:547-53.
61. Chao PC, Hsu CC, Yin MC. Analysis of glycative products in sauces and sauce-treated foods. Food Chem 2009;113:262-6.
62. Tan D, Yang Y, Lo CY, Sang S, Ho CT. Methylglyoxal: its presence in beverages and potential scavengers. Ann N Y Acad Sci 2008;1126:72-5.
63. Tanaka S, Avigad G, Brodsky B, Eikenberry EF. Glycation induces expansion of the molecular packing of collagen. J Mol Biol. 1988; 203: 495–505.

CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013 813


TINJAUAN PUSTAKA

64. Bård J, Norie H, Seiko H. Advanced glycation end products are eliminatedby scavenger-receptor-mediated endocytosis in hepatic sinusoidal Kupffer and endothelialcells. Biochem. J.
1997;322:567–73.
65. VanBerkel TJC, de RijkeYB, Kruijt, J K..J. Biol. Chem. 1991;226: 2282–9.
66. Stanton LW, White RT, Bryant CM, Protter AA, Endelmann G. A macrophage Fe receptor for IgG is also a receptor for oxidized low density lipoprotein. J Biol Chem 1992; 267: 22446-51.
67. Lin RY, Reis ED, Dore AT,. Lowing of dietary advanced glycation endproducts (AGE) reduces neointimal formation after arterial injury in genetically hypercholesterolemic mice. Atheroscle-
rosis. 2002;163: 303–11.
68. Park L, Raman KG, Lee KJ, Lu Y, Ferran LJ Jr, Chow WS, Stern D, Schmidt AM: Suppression of accelerated diabetic atherosclerosis by the soluble receptor for advanced glycation end prod-
ucts. Nat Med 1998; 4 : 1025–31.
69. Vay D, Vidali M, Allochis G, Cusaro C, Rolla R, Mottaram E, Bellomo G, Albano E. Antibodies against advanced glycation end product Nepsilon-(carboxymethyl)lysine in healthy controls and
diabetic patients. Diabetologia 2000; 43:1385-8.
70. Skogh T, Blomhoff R, Eskild W, Berg T.Immunology 1985;55:585–94.
71. Al-Farabi MJ, Laili F, Lidia M, Sri W, Fetreo N. Induksi Vaksinasi AGE-BSA-KLH dalam Menghambat Komplikasi Mencit Model Diabetes.Dipresentasikan pada PKM Dikti 2012.
72. Al-Farabi. M J, Aditya SN, Durrotul I, Annisa A, Dicky SZ. Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Meregenerasi Sel Islet Langerhans Pankreas Mencit Model DM. Dipresentasikan pada
PIMNAS Makassar 2011.
73. Verbeke P, Perichon M, Borot-Laloi C, Schaeverbeke J, Bakala H. Accumulation of advanced glycation endproducts in the rat nephron: Link with circulating AGEs during aging. J Histochem
Cytochem 1997; 45: 1059–68,
74. Monnier VM, Sell DR, Genuth S: Glycation products as markers and predictors of the progression of diabetic complications. Ann N Y Acad Sci 2005; 1043: 567–81.
75. Wagner J, Lerner RA, Barbas CF 3rd. Efficient aldolase catalytic anti- bodies that use the enamine mechanism of natural enzymes. Science 1995; 270:1797–800.
76. May RJ, Beenhouwer DO, Scharff MD. Antibodies to keyhole limpet hemocyanin cross-react with an epitope on the polysaccharide cap sule of Cryptococcus neoformans and other carbo-
hydrates: Implications for vaccine development. J Immunol 2003; 171: 4905–12.
77. Harris JR, Markl J. Keyhole limpet hemocyanin (KLH): A biomedical review. Micron 1999:30: 597–623.
78. Shcheglova T, Makker S, Tramontano A. Reactive Immunization Suppresses Advanced Glycation and Mitigates Diabetic Nephropathy. J Am Soc Nephrol 2009; 20: 1012–9.
79. Gugliucci A, Menini T. Circulating advanced glycation peptides in streptozotocin-induced diabetic rats: Evidence for preferential modification of IgG light chains. Life Sci 1998; 62: 2141–
50.
80. Cohen MP, Ziyadeh FN. Amadori glucose adducts modulate mesangial cell growth and collagen gene expression. Kidney Int. 1994; 45:475-84.
81. Lane PH, Steffes MW, Fioretto P, Mauer SM. Renal interstitial expansion in insulin-dependent diabetes mellitus. Kidney Int. 1993;43:661-7.
82. Cohen MP, Hud E, Wu VY. Amelioration of diabetic nephropathy by treatment with monoclonal antibodies against glycated albumin. Kidney Int. 1994;45:1673-9.
83. Wu VY, Cohen MP. Receptors specific for Amadori- modified glycated albumin on murine endothelial cells. Biochem Biophys Res Commun. 1994; 198:734-9.
84. Ziyadeh FN, Cohen MP. Effects of glycated albumin on mesangial cells: evidence for a role in diabetic nephropathy. Mol Cell.Biochem 1993; 125:19-25.

814 CDK-210/ vol. 40 no. 11, th. 2013

Anda mungkin juga menyukai