ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
Inisial pasien : Ny. S
No. Rekam Medik : 98 89 25
Tanggal lahir : 15/11/1968
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bengkong Harapan II RT 01 RW 06, Bengkong
Indah
II. DATA UMUM
Masuk Ruang : Melati 11
Tanggal : 25 /02/2020
Pukul : 13.20 WIB
Tiba di ruangan dengan cara : duduk di kursi roda
Masuk melalui : IGD
Keluhan Utama : (IGD)
Pasien mengatakan pasien pingsan di rumah dan badan terasa lemah. Pasien
juga mengatakan pasien baru saja di cuci darah pagi harinya, cuci darah rutin
setiap hari rabu dan sabtu sudah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh
nafas terasa sesak, nyeri di punggung kaki kanan karena ada luka sejak 2 bulan
yang lalu, sampai tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan.
1
2
EKONOMI
1. Kondisi ekonomi pasien
Tidak terjadi masalah pada sumber keuangan tidak terjadi krisis finansial
akibat kondisi sakit pasien karena pembiayaan pengobatan menggunakan
BPJS
2. Kondisi caregiver
Produktivitas kerja caregiver rendah akibat kondisi pasien sakit, tanggung
jawab menjadi caregiver selama 24 jam penuh
PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Keluarga tampak kesulitan dalam merawat pasien akan tetapi caregiver
berusaha untuk merawat sebaik mungkin
2. Kondisi caregiver
Status perkawinan: caregiver adalah pasangan, caregiver tidak mengalami
gangguan kesehatan, pola koping caregiver efektif
3. Jumlah kebutuhan pemberi perawatan
Tugas merawat yang kompleks dan kelebihan aktivitas sebagai caregiver
4. Kondisi psikis pasien
Kondisi psikis pasien tidak terdapat permasalahan. Pasien dapat menerima
kondisinya saat ini
5. Kondisi spiritualitas pasien
Pasien mengatakan meski kondisinya dalam keadaan sakit, namun pasien
masih bisa melakukan kebiasaan ibadah dan pasien menganggap
5
kondisinya saat ini adalah ujian dari Tuhan yang harus diterima.
6. Status pernikahan
Menikah
7. Keluarga terdekat
Suami dan saudara
Telepon : -
Hubungan dengan anggota keluarga baik
8. Kegiatan ibadah sehari-hari yang dilakukan
Kegiatan ibadah yang dilakukan pasien setiap hari adalah sholat, berdzikir,.
Pasien dalam melakukan kegiatannya terkadang meminta bantuan dengan
keluarga
9. Keinginan khusus pasien (misal: tidak ingin dijenguk, ingin dirawat oleh
perawat yang berjenis kelamin sama, dll) :
Tidak ada permintaan khusus yang diminta pasien
10. Hambatan sosial dan budaya pasien (misal: larangan dari keyakinan yang
dianut, mitos budaya setempat, dll)
Pasien dalam bersosialisasi tidak terdapat hambatan
Respirasi : 28 x / menit
S : 370C
SpO2 : 99 %
2. Deskripsi riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pasien sudah mengalami sakit CKD selama
kurang lebih 6 bulan dan DM sejak umur 25 tahun. Pasien mengatakan
selama sakit DM dan ginjal pasien selalu patuh untuk melakukan
pengobatan ke klinik ataupun RS. Sebelum dirawat pasien sudah sering
keluar masuk RS dan cuci darah 2x seminggu setiap hari rabu dan sabtu di
RSHB. Cuci darah sudah berlangsung sejak 3 bulan yang lalu.
3. Deskripsi riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan orang tua laki-laki mengalami sakit DM akan tetapi
tidak mengalami komplikasi ke ginjal.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini pasien sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan melakukan
aktivitas, aktifitas selalu dibantu keluarga.
5. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien sebelumnya pernah menjalani perawatan di rumah sakit jangka
panjang. Pasien juga mengatakan mengalami kesulitan dengan satu regimen
yang diprogramkan yaitu makanan. Pasien merasa bosan dengan makanan
RS dan tidak nafsu makan.
6. Persepsi tentang kesehatan / Perubahan perilaku terhadap status kesehatan
pasien :
Pasien gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan ( diet tidak
sesuai yang dianjurkan)
7. Dukungan terhadap perilaku kesehatan
Pasien selalu mendapat dukungan sosial terhadap kesehatannya dari
keluarga dan teman – temannya
8. Upaya pemanfaatan fasilitas kesehatan
Sikap pasien dan keluarga sangat positif terhadap pelayanan kesehatan yang
tersedia
9. Aktivitas fisik / olahraga
Dengan kondisi pasien saat ini, pasien mengatakan tidak memungkinkan
untuk melakukan olahraga.
7
RIWAYAT ALERGI
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan ataupun alergi
lainnya
ASESMEN NYERI
1. Nyeri yang dialami akibat
Akibat agen cidera Fisik
Akibat agen cidera Biologi
Akibat agen cidera Kimia
Nyeri dengan durasi kurang dari 3 bulan
Nyeri dengan durasi lebih dari 3 bulan
Pasien mengalami nyeri yang ekstrim
Nyeri berulang dan terus menerus serta mengganggu fungsi
keseharian dan kesejahteraan
2. Keterangan tambahan tentang Nyeri pasien
a. Skala nyeri pasien menggunakan VAS / VDS
Tidak Sedikit Sedikit lebih Lebih Nyeri Sangat Tidak Nyeri Nyeri Nyeri
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri ringan sedang berat
RISIKO JATUH
1. Pasien memakai alat bantu gerak dalam aktivitas menggunakan kursi roda :
ya
2. Pasien mengalami kesulitan berjalan : ya
3. Pasien mengalami perubahan gaya berjalan : ya
4. Pasien mengalami keterbatasan pergerakan mandiri tubuh / ekstremitas : ya
5. Postur pasien tidak stabil dan kesulitan dalam berbalik : tidak
6. Pasien mengalami pergerakan yang lambat, memicu tremor dan tidak
terkoordinasi : ya
7. Pasien mengalami gangguan keseimbangan : tidak
8. Pasien mengalami permasalah pendengaran : tidak
Morse Fall Scale (MFS)
Riwayat jatuh :
25 Kurang dari 3 bulan
1 Tidak ada atau lebih dari 3 bulan
Kondisi kesehatan :
15 > 1 diagnosa penyakit
0 < 1 diagnosa penyakit
Bantuan ambulasi :
30 Berpegangan pada perabotan
15 Menggunakan tongkat/penopang
0 Tidak ada / kondisi tirah baring
Terapi IV / Anti koagulan :
20 Terasang infus terus menerus
0 Tidak
Gaya berjalan :
20 Kerusakan / Terganggu
10 Lemah
1 Normal / kondisi tirah baring
Status mental :
15 Lupa keterbatasan
9
Interpretasi hasil :
0 - 24 Tidak berisiko
25 - 50 Risiko rendah
> 51 Risiko tinggi
ASESMEN FUNGSIONAL
1. Pola Eliminasi
a. Status perkemihan
Terjadi inkontinensia, retensi, urgency, nocturia, hesitancy,
frequency berkurang , dysuria
Tidak selesainya pengosokan kandung kemih (retensi)
b. Pasien mengalami inkontinensia yang berkaitan dengan waktu
terjadinya
Pasien melaporkan adanya pengeluaran urin pada saat kandung
kemih spasme (tegang)
Segera setelah ada sensasi kuat untuk berkemih
Kebocoran urin secara tiba-tiba terkait dengan aktivitas yang
meningkatkan tekanan intraabdominal
Pada saat terdapat distensi berlebihan pada kandung kemih
Pada suatu interval yang dapat diprediksi pada saat volume
kandung kemih tertentu telah tercapai
Ketidakmampuan pasien yang biasanya mampu untuk mencapai
toilet pada waktu ingin berkemih
c. Kondisi sistem perkemihan
Relaksasi spinkter yang tidak disengaja
Terjadi pembesaran prostat pada pasien
d. Masalah dalam BAB
Mengeluhkan sulit atau kurang sering BAB dari biasanya
Fases kering, keras, sulit untuk keluar
Pengeluaran fases yang tidak disengaja
10
RISIKO NUTRISIONAL
1. Berat badan pasien di bawah normal (lihat IMT) : tidak
2. Berat badan yang ekstrim (di bawah atau di atas sekali) : tidak
12
Interpretasi
Jika skor > 2, pasien berisiko malnutrisi, konsul ke Nutrisionis
KEBUTUHAN EDUKASI
1. Pasien mengalami gangguan fungsi kognitif : tidak
2. Pasien mengalami gangguan memori (kemampuan mengingat) : tidak
3. Kurang informasi yang didapat pasien terkait penyakitnya : tidak
4. Pasien terlihat kurang minat untuk belajar : tidak
5. Kurang sumber pengetahuan terkait penyakit dan pengobatan : tidak
6. Pasien mengungkapkan minat untuk meningkatkan pembelajaran : tidak
7. Paisen kurang pemahaman/pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar
8. Pemahaman tentang penyakit
Tidak, Jelaskan :
Ya
9. Pemahaman tentang pengobatan
Tidak, Jelaskan :
Ya
10. Pemahaman tentang Nutrisi/ Diet
Tidak, Jelaskan :
Ya
11. Pemahaman tentang perawatan
Aktivitas sehari-hari
Makanan
Olahraga
Perawatan luka dengan proses penyembuhan yang lama
Tumbuh kembang
Seksual
Modifikasi lingkungan
Manajemen stress
Pencegahan penyakit
Pencegahan komplikasi
12. Hambatan dalam menerima edukasi
Hambatan dalam penglihatan, pendengaran
15
DISCHARGE PLANNING
1. Pengaruh rawat inap terhadap
a. Pasien dan keluarga
Tidak
Ya, karena keluarga harus membagi waktu
b. Pekerjaan / sekolah
Tidak
Ya, Jelaskan
c. Keuangan
Tidak
Ya, Jelaskan
2. Antisipasi terhadap masalah setelah pulang dari Rumah Sakit
Tidak
Ya, Jelaskan : perawatan di rumah, kontrol ulang
3. Apakah pasien tinggal sendiri setelah pulang dari Rumah Sakit
Tidak, ada suami yang selalu merawat pasien
Ya
4. Dimana letak kamar pasien
Lantai 1
Lantai 2
Lainnya, ____________
5. Bagaimana kondisi rumah tinggal pasien
a. Penerangan
Baik
Cukup
Kurang
16
EFEK
NO NAMA OBAT DOSIS
( indikasi dan kontraindikasi )
Tanggal
25/02/2020 :
1 Infis Nacl 0.9 % Asnet Indikasi : mengganti cairan tubuh
Tanggal 26/02/2020
5 Infus NaCl o,9 % Stop
Tanggal 29/02/2020
6 Injeksi Ketorolac 1 amp (K/P) Indikasi : meredakan nyeri dan peradangan
/antiinflamasi
Kontra indikasi : tukak lambung,
menyusui/hamil
DO :
Tampak pasien sesak nafas, nafas
dangkal, nafas menggunakan otot – otot
pernafasan dada, irama tidak teratur dan
terpasang O2 10 liter/menit menggunakan
NRM.
Respirasi : 28 x / menit
SpO2 : 99 %
Hb : 4.5 gr/dL
2 DS :
Pasien mengatakan wajah dan kaki Gangguan mekanisme Hipervolemia
bengkak, BAK 1-2 x/hari, minum 3 x 200 regulasi
ml, klien transfusi di ruang HD 3 kolf
( 600 cc)
DO :
Tampak udem di wajah dan kaki pitting
udem +1, BAK 40-50 ml/hari, BAB 1 X,
muntah (-), cairan obat 25 ml
Balance cairan HD = - 4000cc
3 DS :
Pasien mengatakan sebelumnya pasien Resistensi insulin Ketidakstabilan kadar
gula darah
mengalami sakit DM sejak umur 25
(hiperglikemi)
tahun. Dan pengobatan sudah
menggunakan insulin. Pasien mengatakan
badan terasa lemah.
22
DO :
GDS : 277 gr/dl
4 DS :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, Faktor psikologis Defisit Nutrisi
bosan dengan diet yang diberikan dari RS
DO :
Tampak porsi makan pasien hanya ¼
porsi, Berat badan menurun,
Hb : 4.5 gr/dL
Skrining gizi : 2
5 DS :
Pasien mengatakan nyeri pada luka di Agens pencedera Nyeri akut
kaki kanan, nyeri terasa seperti fisiologi (luka
berdenyut-denyut, nyeri dirasakan gangrene)
bertambah bila kaki banyak bergerak,
pasien juga mengatakan tidak bisa tidur
karena nyeri.
DO :
Terlihat wajah pasien meringis dan
menahan nyeri saat rasa nyeri datang,
Skala nyeri 4-5, tampak luka di punggung
kaki kanan, luka basah, berbau, terdapat 3
posisi luka, ukuran luka I diameter 2 cm,
kedalaman < 0.5 cm, luka II diameter 1.5
cm kedalaman < 0.5 c, luka III diameter 1
cm kedalaman < 0.5 cm. warna luka
kuning, jenis luka kronis.
P : bila kaki bergerak
Q : berdenyut-denyut
R : di kaki kanan
S : nyeri sedang, skala 4-5
T : hilang timbul, < 30 menit
6 DS :
Pasien mengatakan badan terasa lemah, Kelemahan Keletihan
aktivitas dibantu oleh keluarga
DO :
Tampak pasien lemah, aktivitas dibantu
oleh keluarga, anemia
7 DS :
Pasien mengatakan luka di kaki kanan Neuropati perifer Gangguan Integritas
sudah sejak 2 bulan yang lalu. Kulit
DO :
23
DO :
Tampak psien lemah, skala morse 75
Observasi
14. Identifikasi ketepatan menjalani
program pengobatan
Terapeutik
15. Buat komitmen menjalani
program pengobatan dengan
baik
27
Edukasi
18. Informasikan program
pengobatan yang harus dijalani
19. Informasikan manfaat yang
akan diperoleh jika teratur
menjalani program pengobatan
20. Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat
pasien selama menjalani
program pengobatan
Membaik =5 nyeri
12. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
13. Ajarkan tehnik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
6 Keletihan Setelah dilakukan perawatan Manajemen Energi
berhubungan selam 5 x 24 jam toleransi Observai
dengan kelemahan aktifitas cukup meningkat 1. Identifikasi gangguan fungsi
dengan tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
Kriteria hasil 2. Monitor kelelahan fisik dan
Frekuensi nadi =5 emosianal
Saturasi oksigen = 5 3. Monitor pola dan jam tidur
Kemudahan dalam 4. Monitor lokasi dan ketidak
melakukan aktifitas sehari- nyaman selama melakukan
hari = 5 aktifitas
Kecepatan berjalan = 5
Jarak berjalan =5 Terapeutik
Kekuatan tubuh bagian atas 5. Sediakan lingkungan nyaman
=5 dan rendah stimulus (mis:
cahaya,suara,kunjungan)
Kekuatan oto bagian bawah
Edukasi
=5
6. Anjurkan tirah baring
Toleransi dalam menaiki
7. Anjurkan melakukan aktifitas
tangga = 5
secara bertahap
8. Anjurkan menghubungi perawat
Kriteria skor:
jika tanda dan gejala kelelahan
Menurun =1
tidak berkurang
Cukup menurun = 2
9. Ajarkan strategi koping untuk
Sedang =3
mengurangi kelelahan
Cukup meningkat = 4
Kolaborasi
Meningkat =5
10. Kolaborasi degan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
7 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan luka
integritas kulit keperawatan selama 5 x 24 jam Observasi
berhubungan integritas kulit dan jaringan 1. Monitor karakteristik luka (mis.
dengan neuropati cukup meningkat dengan Drainase, warna, ukuran, bau)
perifer 2. Monitor tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil
Elastisitas =5 Terapeutik
Perfusi jaringan = 5 3. Lepaskan balutan dan plaster
secara perlahan
Kriteria skor: 4. Bersihkan dengan cairan NaCl
Menurun =1 atau pembersih nontoksik,
Cukup menurun = 2 seseuai kebutuhan
29
Terapeutik
14. Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipo alergi
pada kulit sensitfi
15. Hindari produk berbahan dasar
alcohol pada kulit kering
Edukasi
16. Anjurkan mengunakan
pelembab (mis lation, serum)
jika perlu
17. Anjurkan meningkat asupan
nutrisi
18. Anjurkan asupan buah dan sayur
19. Anjurkan menggunakan sabun
saat mandi
30
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ No. Jam
IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) Paraf
Tgl Dx.Kep Tindakan
26/02 1 16.00 1. Memonitor pola nafas (frekuensi 28 x/menit, kedalaman Jam : 20.00 WIB
/2020 WIB : dangkal, usaha nafas : menggunakan otot-otot S:
pernafasan) pasien Pasien mengatakan nafas terasa sesak, sudah
2. Memonitor bunyi nafas tambahan dengan melakukan diberi tranfusi 3 kantong.
auskultasi, hasil vesikuler
3. Memonitor kelelahan fisik pasien O:
4. Memonitor pola dan jam tidur pasien Tampak pasien sesak nafas, nafas dangkal, suara
5. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang nafas vesikuler, nafas menggunakan otot – otot
mengakibatkan kelelahan (anemia) pernafasan dada, irama tidak teratur dan terpasang
6. Mengatur posisi fowler O2 10 liter/menit menggunakan NRM. Pasien
16.15 7. Memberikan oksigen 10 liter/menit NRM sesuai tampak lebih sesak bila banyak berbicara/ makan.
WIB kolaborasi Jumlah jam tidur selama 24 jam 5 jam
8. Memberikan minum hangat Respirasi : 28 x / menit
9. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah SpO2 : 98 %
stimulus (menegecilkan suara televisi) Hb : 4,5 gr/dl
10. Menganjurkan pasien untuk tirah baring
11. Menganjurkan pada pasien melakukan aktivitas A:
secara bertahap Pola nafas tidak efektif belum teratasi
12. Menganjurkan pasien dan keluarga menghubungi
perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang P:
Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 5, 6, 9,10
32
P:
Intervensi dilanjutkan 3, 4, 5, 6, 7,8
P
Intervensi dilanjutkan 3, 4, 5, 6,9
26/02 4 16.00 1. Mengidentifikasi status nutrisi Jam : 19.00 WIB
/2020 WIB 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan S:
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis Pasien mengatakan nafsu makan masih belum ada,
nutrient
4. Mengidentifikasi ketepatan menjalani program O:
pengobatan Tampak porsi makan pasien hanya ¼ porsi,
5. Memonitor berat badan tampak pasien belum minat untuk mengikuti
6. Mengajarkan diet yang di programkan program diet yang ditentukan, BB : 66 kg
7. Menginformasikan program pengobatan yang harus Hb : 4,5 gr/dL
dijalani
8. Memfasilitasi menentukan pedoman diet A:
9. Membuat komitmen menjalani program pengobatan Defisit nutris kurang dari kebutuhan belum
dengan baik teratasi
10. Mendiskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau
menghambat berjalannya program pengobatan P:
11. Melibatkan keluarga untuk mendukung program Intervensi dilanjutkan 4, 5, 7,8,9,10,12,15,16,17
pengobatan yang dijalani
12. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh
jika teratur menjalani program pengobatan
13. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
18.30 pengobatan
WIB 14. Memberian medikasi sebelum makan anti emetic
15. Memberikan suplemen makanan
16. Menganjurkan posisi duduk jika mampu
34
4. Memonitor lokasi dan ketidak nyaman selama aktivitas dibantu oleh keluarga
melakukan aktifitas
5. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah O:
stimulus (mis: cahaya,suara,kunjungan) Tampak pasien cepat lelah, aktivitas dibantu oleh
6. Menganjurkan tirah baring keluarga, anemia
7. Menganjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
8. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan A:
gejala kelelahan tidak berkurang Keletihan belum teratasi
9. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi
17.00 kelelahan P:
WIB Intervensi dilanjutkan 2, 3, 4, 5
26/02 7 16.00 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas Jam : 19.00 WIB
/2020 WIB kulit (mis:perubahan sirkulasi, perubahan status S:-
nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan
ekstrim, penurunan mobilitas) O:
2. Memonitor karakteristik luka (mis. Drainase, Tampak luka pada punggung kaki kanan, luka
18.30 warna, ukuran, bau) basah, berbau, terdapat 3 posisi luka, ukuran luka I
WIB 3. Melepaskan balutan dan plaster secara perlahan diameter 2 cm, kedalaman < 0.5 cm, luka II
4. Memonitor tanda-tanda infeksi diameter 1.5 cm kedalaman < 0.5 c, luka III
5. Mebersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih diameter 1 cm kedalaman < 0.5 cm. warna luka
nontoksik, seseuai kebutuhan kuning, jenis luka kronis.
6. Membersihkan jaringan nekrotik
7. Memberikan salp yang sesuai ke kulit/lesi, jika A:
perlu Gangguan integritas kulit belum teratasi
8. Memasang balutan sesuai jenis luka
9. Memberikan suplemen vitamin P:
10. Menjelaskan tandan dan gejala infeksi Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 17,
11. Mengajarkan prosedur perawatan luka secara 18
mandiri
12. Memberikan antibiotic sesuai advice
36
P:
Intervensi dilanjutkan 1, 2, 3