R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DYSPEPSIA
DI RUANGAN RAWAT CEMPAKA II
RSUD LASINRANG PINRANG
PINRANG
A. DATA BIOGRAFI
A. Identitas Klien
Nama klien : Ny.R
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Lome
Pendidikan : S2
Pekerjaan :PNS
Suku / Bangsa : Bugis / Idonesia
Status perkawinan : kawin
GI 1 2 3 4
GII 67 9 10
60 65
5 8
GIII 11 12 13 14 15 16
80 60 68
50 53
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Garis keturunan
- - - - - = Garis keturunan
? = Umur tidak diketahui
Kesimpulan : Dari GI, GII, GIII, tidak ada salah satu anggota kelurga klien
yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
III. KEADAAN KESEHATAN UMUM
1. Status kesehatan
Klien nampak sakit sedang dengan kesadaran composmentis, dengan
GCS: 15, dimana E=4, V=6, M=5.
2. TB : 155 cm
BB : 44 kg
3. Tanda – tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 62 x/Menit
S : 36,5 C
P : 22 x/Menit
1. Jenis makanan yang disuka Nasi + lauk pauk Bubur + lauk pauk
- BAB
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Kulit
Inspeksi
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya pigmentasi
Tidak nampak adanya amputasi, traksi atau gips.
Tidak nampak adanya luka lecet, lesi
Tidak nampak adanya massa atau benjolan
Palpasi
Turgor kulit elastis
Tidak teraba demam dan lembab
B. Muka / Wajah
Inspeksi
Wajah simetris kiri dan kanan
Tidak nampak adanya luka jahitan
Ekspresi wajah nampak meringis
Tidak nampak adanya odema
Tidak nampak adanya luka lecet
Palpasi
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Tidak ada nyeri tekan
C. Mata
Inspeksi
Kedua mata nampak simetris kiri dan kanan
Kelopak mata tidak nampak memar
Konjungtiva tidak nampak anemis
Tidak nampak adanya hordeolum
Reaksi mata berkedip jika di sentuhkan gulungan kapas
Tidak nampak penonjolan bola mata
Sclera tidak nampak ikterus
Pupil kanan dan kiri isokor terhadap cahaya
Klien dapat melihat dengan jarak 6 meter
Klien tidak menggunakan alat bantu bantu penglihatan
Lapang pandang dengan jarak 5-10 cm
Tidak nampak adanya strabismus,coverjen,dan divergen
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tekanan intra okuler tidak meningkat
D. Telinga
Inspeksi :
Kedua telinga simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama.
Tidak nampak adanya push, serumen dan perdarahan
Tidak nampak luka pada lubang telinga
Tidak tampak adanya perforasi pada membran timpani
Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Warna kulit dan sekitarnya sama
Pemeriksaan pendengaran :
Klien dapat mendengar dengan jarak 6 meter
Klien dapat mendengarkan detak arloji
Pemeriksaan garpu tala tidak dilakukan
Palpasi :
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada mastoid
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada tragus
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Kartilago teraba lunak
E. Hidung
Inspeksi :
Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Mukosa hidung nampak lembab dan tidak memerah
Tidak tampak adanya push,secret dan pendarahan
Distribusi pertumbuhan bulu hidung merata
Tidak nampak adanya deviasi septum nasi
Tidak tampak adanya polip
Palpasi
Tidak teraba adanya massa,lesi
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada semua
sinusmaksilaris,frontalis,etmoidalis,dan speinodalis.
G. Leher
Inspeksi
Bentuk leher simetris
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya pembengkakan,massa,lesi,dan pembesaran
kelenjar limfe
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
Tidak tampak adanya distensi jugularis
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Tidak teraba adanya distensi vena jungularis
Pergerakan leher
Klien dapat menggerakkan leher kesegala arah
4. Jantung
Inspeksi :
PMI (point max impuls) Tidak nampak pada Ics 5 midclavikularis kiri
Palpasi
Ictus cordis teraba pada Ics 5 midclavikilaris dengan irama teratur
Perkusi
Batas jantung ics 3-5 bunyi redup
Ics 7-8 suara pekak karena adanya limfe
Auskultasi
Bunyi jantung 2 pulmonal didapatkan pada ICS 2 linea prasternal
kanan
Bunyi jantung 2 aorta didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kiri
Bunyi jantug 1 (lup) didapatkan pada ICS 4 linea prsternal kiri.
Bunyi apex didapatkan pada ICS 5 midclavicula kiri
Tidak terdengar bunyi jatung tambahan
5. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk perut
Warana kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya massa atau benjolan
Tidak nampak adanya pembesaran limpa
Tidak nampak adanya distensi kandung kemih
Gerak abdomen mengikuti irama pernafasan
Auskultasi :
Bunyi gerak peristaltik 5x/menit
Perkusi :
Terdengar bunyi hipertimpani
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kanan atas karena adanya
hepar
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kiri atas karena adanya limpa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran hepar pada kuadran kanan atas
Nampak nyeri didaerah abdomen pada bagian atas
Skala nyerinya 4 dan seperti ditusuk tusuk
Tidak teraba adanya pembesaran limpa pada kuadran kiri atas
Tidak teraba adanya distensi vesika urinaria
Ginjal Tidak teraba
6. Payudara
Inspeksi :
Payudara simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya massa
Warna areola nampak kecoklatan
Palpasi
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Tidak ada nyeri tekan
7. Ketiak
Inspeksi :
Tidak nampak kemerahan
Tidak nampak pembesaran kelenjar limfe
Ketiak nampak kotor
Tidak nampak adanya massa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran limfe
Tidak teraba adanya massa
8. Genetaliadan anus
Inspeksi / Palpasi
Tidak di lakukan pengkajian karena pasien menolak
9. Muskuloskeletal
1. Otot
Inspeksi :
Keempat alat gerak simetris kiri dan kanan
Tidak nampak adanya odema
Tidak nampak adanya atropi dan hipertropi
Nampak adanya luka,lecet
Tidak nampak adanya massa atau tumor.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Uji kekuatan otot
Skala:
i. : Tidak ada kontraksi (lumpuh total).
ii. : Tidak ada gerakan tapi ada kontraksi.
iii. : Gerakan otot penuh menantang gravitasi dengan sedikit
sokongan.
iv. : Gerakan normal menantang gravitasi.
v. : Gerakan normal penuh menantang gravitasi dengan sedikit
tekanan
vi. : Gerakan normal penuh menanatang gravitasi dengan tekanan
penuh persendian.
Uji skala otot
Kanan Kiri
5 5 Atas
5 5 Bawah
Hasil :
Uji kekuatan otot berada pada skala 5 yaitu klien dapat melakukan
gerakan normal penuh menantang gravitasi dengan tekanan penuh.
2. Reflekls Patologi:
Babynski (-) (-)
10. Kuku
Inspeksi :
Warna kuku kemerah-merahan
Kuku Tidak nampak sianosis
Kuku nampak kotor dan panjang
Tidak nampak adanya clubimg finger
Kuku nampak tebal dan bentuk lonjong
Palpasi
CRT kurang dari 2 detik
11. STATUS NEUROLOGI
Tingkat kesadaran : Komposmentis dengan GCS : 15 dimana E : 4,
M : 6, V : 5.
Koordinasi : Klien tidak mampu berjalan dengan sendirinya dengan
baik akibat nyeri ulu hati
Orientasi : Klien mampu membedakan waktu dan orang
Memory : Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi dengan
baik.
Orientasi : Klien mampu mengenali lingkungan sekitarnya.
Gangguan sensasi: Klien mampu membedakan rasa panas dan dingin
Motorik : Motorik kasar dan halus
12. SYARAF
13.TERAPI PENGOBATAN
Injeksi :
ondansetron 4 mg / 8 jam
Omeprazol 4 mg / 8 jam
Ivfd RL 24 Jam
Obat oral :
Antasida 3 x 1 / oral
PENGUMPULAN DATA
No DATA
1. Klien mengeluh sering mual
2. Klien mengeluh sering muntah
3. Klien mengatakan nyeri ulu hati
4. Klien mengatakan sering pusing
5. Ekspresi wajah nampak meringis
6 Klien nampak lemah
7. Klien mengatakan kadang takut terhadap penyakitnya
8. Klien merasa cemas
Klien mengeluh susah tidur karena nyerinya
TTV
Td :130/80 mmhg
N :62 x/menit
9. P :22 x/menit
10 S :36 C’
11 Klien mengatakan nyeri bertambah bila melakukan aktivitas
12 Konjungtiva nampak pucat
13 Klien mengatakan tidurnya ± 4 jam pada malam hari
2.
DS : Dyspepsia organik Gangguan
Klien pemenuhan
mengatakan Stres nutrisi kurang dari
slerah kebutuhan tubuh
makannya Peransangan saraf simpatif
kurang NV (nervus vagus )
Klien mengeluh
Peningkatang cairan
sering mual
Klien mengeluh Mual
cemas
ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No TANGGAL TANGGAL
DIAGNOSA
. DITEMUKAN TERATASI
1 01 - 02 – 2022 -
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan iritasi
mukosa lambung
02 - 02 - 2022 -
Gangguan pemenuhan nutrisi
2
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan
asam lambung
1. Anjurkan makan
1. Menganjurkan
sedikit tapi sering
2 Rabu makan sedikit tapi
Gangguan
2. Kaji kebutuhan nutrisi
sering
02/02/ pemenuhan
2. Menyajikan pasien
22 nutrisi kurang
makanan yang 3. Monitor mual dan
dari kebutuhan muntah
bervariasi
tubuh 3. Monitor mual dan 4. Anjurkan pasien untuk
berhubungan muntah meningkatkan protein
dengan 4. menganjurkan dan vitamin C
peningkatan pasien untuk 5. Kolaborasi dengan
asam lambung meningkatkan
ahli gizi untuk
DS : protein dan vitamin
menentukan jumlah
C
Klien kalori yang
5. Kolaborasi dengan
mengatakan dibutuhkan pasien
ahli gizi untuk
slerah
menentukan jumlah
makannya
kalori yang
kurang
dibutuhkan pasien
Klien
mengeluh
sering mual
Klien
mengeluh
sering
muntah
DO :
Keadaan
umum pasien
lemah
Porsi
makanan
tidak
dihabiskan 5-
6 sendok
Bibir kering
ketidaknyamanan
farmakologi
13.10
6. Kolaborasi pemberian berikan analgetik
dan vitamin C
pasien
perasaan, ketakutan.
EVALUASI
N
Tgl/Hari No.Dx Jam EVALUASI
o
1. Rabu I 13.0 S :Klien mengatakan nyeri ulu hati
02/02/22 0
O : - Ekpresi wajah wajah meringis
P: Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan
lampau
Farmakologi
5. Kolaborasi pemberian berikan analgetik
S :36 C
P : intervensi di lanjutkan
dan vitamin C
pasien
13.0
P : Intervensi dilanjutkan
0
1. temani pasien untuk memberikan
perasaan, ketakutan
Hari Kedua
IMPLEMENTASI
presipitasi.
ketidaknyamanan
farmakologi
13.10
6. Kolaborasi pemberian berikan analgetik
dan vitamin C
pasien
1. temani pasien untuk memberikan keamanan
10.25
3 Kamis III
dan mengurangi takut
03/02/22
2. identifikasi tingkat kecemasan
perasaan, ketakutan.
EVALUASI
P: Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan
lampau
farmakologi
S :36 C
P : intervensi di lanjutkan
dibutuhkan pasien
13.0
P : Intervensi dilanjutkan
0
1. temani pasien untuk memberikan
perasaan, ketakutan
Hari Ketiga
IMPLEMENTASI
ketidaknyamanan
11.20 lampau
dan vitamin C
10.10
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pasien
3 Jumat III
10.25
04/02/22 1. temani pasien untuk memberikan keamanan
dan mengurangi takut
menimbulkan kecemasan
perasaan, ketakutan.
EVALUASI
P: Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan
lampau
farmakologi
S :36 C
P : intervensi di lanjutkan
dan vitamin C
pasien
3 Jumat III
S : pasien merasa cemas
04/02/22
O : Pasien tampak cemas,
perasaan, ketakutan