Nomor RM : 04 34 30 RS/Ruangan: R u a n g a n : C e m a r a
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama initial : Ny. M
5. Status : K aw i n
6. Agama : Islam
7. Suku/Kewarganegaraan : Kaili/Indonesia
3. Golongan darah : -
II.STATUS KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri uluhati
Dirawat dimana :-
3. Riwayat operasi :-
Dirawat dimana :-
6. Riwayat alergi
Sejak kapan :-
Reaksi :-
Tindakan :-
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Penyakit-penyakit keturunan: Pasien mengatakan tidak memiliki
penyakit keturunan
Pernapasan : 22 kali/menit
6. KEPALA
Inspeksi:
Palpasi:
7. WAJAH
Inspeksi:
Palpasi:
9. TELINGA
Inspeksi:
Palpasi:
Tes pendengaran:
Kiri=normal
Palpasi:
12. LEHER
Inspeksi:
*Tonic neckrefleks : -
Auskultasi:
*Arteri carotis : Tidak terdengar tetapi teraba
Palpasi:
*Empisema subkutis :
Palpasi:
Perkusi:
Auskultasi paru-paru:
Inspeksi:
*Ictus cordis, lokasi : Tidak terlihat
Palpasi:
Perkusi:
Auskultasi:
Palpasi:
*Nyeri : -
*Benjolan : -
Palpasi:
Inspeksi
Auskultasi
*Bising usus : -
Palpasi
Perkusi
*Bunyi : Timpani
14. Extermitas
a. Extermitas Atas
Inspeksi:
Palpasi:
*Nyeri otot : tidak ada nyeri
*Kekuatan otot : ┼
Extermitas Bawah
Inspeksi:
Palpasi:
*Kekuatan otot : ┼
Perkusi
15. Kulit
*Warna : Sawo matang
*Turgor : Elastis
*Kelembaban : kering
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS :
Respirasi DO
DS :
Sirkulasi DO : Tekanan darah 90/65 mmHg
Nutrisi dan DS: - Pasien mengatakan nyeri uluhati
Fisiologis Cairan - Pasien mengatakan pada saat makan
selalu merasa mual makanan masuk
dalam mulut selalu dimuntahkan
- Pasien merasa badan lemah
DO : - Nafsu makan berubah
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Tenaga yang dimiliki pasien
berkurang.
DS :
Eliminasi DO :
Aktivitas Dan DS :
Istirahat DO:
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
ANALISA DATA
Data Analisa Data Masalah Keperawatan
DS: - Pasien mengatakan nyeri uluhati Ketidakmampuan dalam Risiko Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan pada saat menelan makanan dapat
makan selalu merasa mual mengakibatkan berisiko
makanan masuk dalam mulut mengalami asupan
selalu dimuntahkan nutrisi tidak cukup
- Pasien merasa badan lemah untuk memenuhi
DO : - Nafsu makan berubah kebutuhan metabolism.
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Tenaga yang dimiliki pasien
berkurang.
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera keperawatan selama 2x24 jam, Observasi Observasi
biologis dibuktikan dengan maka nyeri akut membaik 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui bagian tubuh mana
mengeluh nyeri, skala nyeri dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas yang mengalami nyeri terhadap suatu
4, nafsu makan menurun. 1. Keluhan nyeri menurun nyeri tekanan
2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri 2. Berguna dalam pengawasan kefektifan
3. Gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal obat dan kemajuan penyembuhan
4. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat 3. Untuk mengetahui penilaan skla nyeri
dan memperingan nyeri 4. Untuk mempermudah proses
5. Identifikasi pengetahuan dan penyembuhan nyeri
kenyakinan tentang nyeri 5. Untuk mengetahui pengetahuan pasien
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap tentang nyeri
respon nyeri 6. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi
7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap perilaku nyeri, ekspresi nyeri seseorang.
kualitas hidup 7. Untuk mengetahui respon pengaruh
8. Monitor keberhasilan komplementer terhadap kehidupan
yang sudah diberikan 8. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
9. Monitor efek samping penggunaan dalam meredahkan nyeri
analgetik 9. Untuk mengetahui proses tingkat
Terapeutik penyembuhan atau pengobatan
10. Berikan teknik nonfarmakologis Terapeutik
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres 10. Pemberian kompres hangat dapat
hangat) melebarkan pembuluh darah, meredahkan
11. Kontrol lingkungan yang nyeri dan mengendurkan otot yang
memperberat rasa nyeri tegang.
12. Fasilitasi istirahat dan tidur 11. Lingkungan tenang akan menurunkan
13. Pertimbangkan jenis dan sumber stimulus nyeri
nyeri dalam pemelihan starategi 12. Tidur yang cukup sangat penting
meredahkan nyeri dalam menjaga kesehatan tubuh dan
Edukasi dapat menurunkan tingkat nyeri yang
14. Jelaskan penyebab, periode, dan dirasakan
pemicu nyeri 13. Mengurangi intensitas nyeri pasien
15. Jelaskan strategi meredahkan nyeri Edukasi
16. Anjurkan memonitor nyeri secara 14. Agar pasien dan keluarga dapat
mandiri mengetahu penyebab dari nyeri dan
17. Anjurkan menggunakan analgetik pemicu munculnya nyeri.
secara tepat 15. Agar pasien dapat mengetahui
18. Ajarkan teknik nonfarmakologis teknik/cara dalam menngatasi rasa nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik 16. Untuk mengatahui tingkat nyeri
relaksasi) 17. Untuk mempercepat meredahkan
Kolaborasi nyeri atau menghilangkan, mengobati
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika mempercepat penyembuahan nyeri
perlu 18. Dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan oleh pasien teknik
nonfarmakologis yang digunakan yaitu
teknik distraksi yang efektif dalam
mengontrol diri ketika nyeri muncul
Kolaborasi
19. Bermanfaat dalam meredahkan nyeri
ringan hingga berat
2. Risiko Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam, Observasi 1. Mempermuda dalam memantau atau
ketidakmampuan menelan maka status nutrisi membaik, 1. Identifikasi status nutrisi mengetahui status nutrisi pasien.
makanan dengan kriteria hasil: 2. identifikasi alergi dan intoleransi 2. untuk mengethaui jenis makan yang
1. Porsi makanan yang makanan dapat membuat alergi
dihabiskan meningkat 3. identifikasi makanan yang disukai 3. Makanan yang disukai pasien akan
2. kekuatan otot pengunyah 4. identifikasi kebutuhan kalori dan jenis lebih memicu nafsu makan.
meningkat nutrient 4. untuk membuat berat badan kembali
3. kekuatan otot menelan 5. identifikasi perlunya penggunaan normal
meningkat selang nasogastric 5. Mempermuda proses masuknya
4. berat badan membaik 6. monitor asupan makanan makanan kedalam tubuh
5. frekuensi makan membaik 7. monitor berat badan 6. Untuk mengetahui perubahan nutrisi
8. monitor hasil pemeriksaan yang terjadi atau penurunan berat badan.
laboratorium 7. Untuk mengetahui status nutrisi dan
Terapeutik tingkat keberhasilan tindakan
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, 8. untuk mengetahui hasil dari
jika perlu laboratorium
10. fasilitasi menentukan pedoman diet Terapeutik
11. sajikan makanan secara menarik dan 9. Agar mulut tetap terjaga kebersihannya
suhu yang sesuai 10. Dapat membuat berat badan stbail
12. berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi dan normal
13. berikan makanan tinggi kalori dan 11. Menyajikan makanan lebih menarik
tinggi protein dapat menambah nafsu makan.
14. berikan suplemen makanan, jika perlu 12. Dapat mencegah terjadinya
15. hentikan pemberian makan mellaui konstipasi.
selang nasogatrik jika asupan oral dapat 13. Makanan tinggi kalori dan protein
ditoleransi dapat memberikan energy dan menjaga
Edukasi energy tetap stabil saat beraktivitas
16. Anjurkan posisi duduk, jika perlu 14. Untuk menambah asupan makanan
17. ajarkan diet yang diprogramkan 15.
Kolaborasi Edukasi
18. Kolaborasi pemberian medikasi 16. Posisi duduk dapat membuat tubuh
sebelum makan lebih fleksibel, berat badan lebih baik dan
19. kolaborasi dengan ahli gizi untuk dapat memperbaiki aliran darah dan
menentukan jumlah kalori dan jenis sirkulasi.
nutrient yang dibutuhkan 17. untuk mengembalikan berat badan
dan statsu nutrisi kembali normal
Kolaborasi
18. Dalam menentukan jumlah kalori
yang dibutuhkan dapat mengembalikan
atau memulihkan status nutrisi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Jam 09.00
1. Mengidentifikasi skala nyeri
Respon: Pasien mengatakan skala nyeri 5 nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Respon: Pasien nampak tenang
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Senin,28, 1.
Respon: Pasien mengatakan jika menelan makanan nyeri semakin
Maret 2022
terasa, sehingga makanan dimuntahkan kembali
Jam 09.30
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
yaitu dengan cara teknik tarik nafas dalam
Respon: Pasien melakukan teknik nafas dalam sesuai ajaran yang
diberikan
Jam 10.15
5. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon: Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan tidur, tetapi
ketika tidur merasa lebih segar
Jam 10.25
6. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Respon: Pasien dan keluarga pemahami penjelasan yang diberikan
Jam 12.00
7. Mengkolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Respon: Memberikan injeksi Omeprazole
Jam 10.30
1. Mengidentifikasi status nutrisi
Senin,28, Respon: Pasien mengatakan ketika makan merasa mual dan
Maret 2022 muntah, berat badan 90 kg
2.
Jam 10. 55
2. Memonitor asupan makanan
Respon: Pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari tetapi tidak
dihabiskan karena mengalami kesulitan menelan makanan
Jam 11.10
3. Melakukan oral hygine sebelum makan
Respon: Mulut pasien tampak bersih
Jam 12.05
4. Menganjurkan posisi duduk
Respon: Pasien posisi fowler pada saat makan
EVALUASI KEPERAWATAN
Jam 20.05
1. Mengidentifikasi skala nyeri
Respon: Pasien mengatakan skala nyeri 1
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Respon: Ekspresi wajah pasien tenang
Jam 20.10
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Selasa,29, 1.
Respon: Pasien mengatakan sesekali nyeri muncul ketika pasien
Maret 2022
bergerak tetapi tidak sesakit sebelumnya
Jam 20.15
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Respon: Teknik yang diberikan teknik nafas dalam dan pasien
melakukan/mengikuti teknik dengan benar
Jam 06.00
5. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Respon: Pasien tidur 7-8 jam
Jam 07.05
1. Mengidentifikasi status nutrisi
Selasa,29, 2. Respon: Pasien mengatakan makan bubur dihabiskan
Maret 2022 2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Respon: Pasien mengatakan tidak ada makanan yang disukai
3. Memonitor asupan makanan
Respon: Pola makan teratur 3x dalam sehari porsi dihabiskan
Jam 07.20
4. Menganjurkan posisi duduk
Respon: Pasien makan duduk dengan posisi fowler
EVALUASI KEPERAWATAN