Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

“ W”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS VERTIGO
DI RUANGAN CEMPAKA II
RSUD LASINRANG
PINRANG

Nomor RM : 147576
Dx. Medis : Vertigo
Tanggal masuk RS : 04 – 02 – 2022
Tanggal pengkajian : 07 - 02 – 2022

I. DATA BIOGRAFI
A. Identitas Klien
Nama klien : Ny. “w”
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Agama : Islam
Alamat : Tiroang saddang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / Bangsa : Bugis
Status perkawinan : Sudah Menikah
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. “S”
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tiroang saddang
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
Informasi diperoleh dari : Klien dan keluarga
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Nyeri kepala,
Riwayat Keluhan Utama:
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 04 februari 2022 dengan
keluhan nyeri kepala disertai dengan pusing, pusing yang dirasakan klien
seperti berputar-putar. Klien mengatakan mual muntah, nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk- tusuk. nyeri yang dirasakan hilang timbul dan
bila di skalakan berada pada skala 4 yaitu nyeri sedang. Klien nampak
meringis. Klien nampak lemah, konjungtiva anemis klien mengatakan
takut untuk bergerak dikeranakn pusing yang dirasakan. Hal-hal yang
memperberat nyeri yaitu ketika klien melakukan aktivitas dan hal-hal yang
meringankan nyeri yaitu jika klien beristirahat atau tidur.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Keluarga klien mengatakan klien pernah beberapa kali masuk
Rumah Sakit dengan keluhan yang sama. klien mengatakan tidak
mempunyai riwayat alergi terhdap makanan dan minuman.
3. Informasi Kesehatan Sekarang
Selama di rawat di Rumah Sakit, segala aktivitas klien dibantu oleh
keluarga dan perawat. Klien mengatakan tidak mengalami alergi terhadap
lingkungan, klien tidak mengalami alergi terhadap makanan maupun obat-
obatan. Klien mengatakan nyeri kepala disertai pusing nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk tusuk dan apabila diskalakan berada pada skala
4.klien juga mengatakan nyeri uluh hati, mual muntah, wajah klien
nampak meringis klien nampak lemah. pasien dan keluarga pasien
nampak membutuhkan edukasi mengenai relaksasi pereda nyeri yang
pasien rasakan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram
GI

GII

GIII
29 6 5

Keterangan :

= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Garis keturunan
- - - - - = Garis keturunan
? = Umur tidak diketahui
GI : Kakek dan nenek klien yang telah meniggal kaeran faktor usia.
GII : Ibu dan bapak klien masih hidup dan tidak memiliki riwayat penyakit
yang sama
GII : Dari tiga bersaudara hanya klien yang memiliki penyakit dispepsia, dua
saudaranya tidak penah memiliki riwayat penyakit yang sama
Kesimpulan : Dari GI, GII, GIII, tidak ada salah satu anggota kelurga klien yang
menderita penyakit yang sama dengan klien
III. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN
1. Makan
Sebelum MRS : sebelum masuk rumah sakit pola makan klien baik,
klien makan nasi 3x sehari dan makanan di habiskan
Setelah MRS : setelah masuk rumah sakit pola makan klien
kurang baik, klien makan bubur 3x sehari dan makanan tidak di
habiskan
2. Minum
Sebelum MRS : Jenis minuman air putih dengan jumlah 8-9 gr/hari
Setelah MRS : jenis minuman air putih dengan jumlah ±6-7
gr/hari
3. Tidur
Sebelum MRS : Jam tidur 8jam/hari
Setelah MRS : Jam tidur ± 5-6 jam/hari
4. Eliminasi BAB
Sebelum MRS : Setiap hari
Setelah MRS : Belum pernah BAB
5. Eliminasi BAK
Sebelum MRS : BAK 7-8x/hari
Setelah MRS : BAK 5-6x/hari
6. Kativitas
Sebelum MRS : pasien mampu melakukan aktivitas sebagai ibu
rumah tangga dengan baik seperti biasa
Setelah MRS : pasien tidak mampu melakukan aktivitas dan
hanya terbaring di tempat tidur
7. Personal hygine
Sebelum MRS : Pasien mandi 2x sehari dengan mandiri
Setelah MRS : pasien hanya di lap dengan hain basah oleh
keluarga pasien, kuku nampak kotor belum di bersihkan.
IV. KEADAAN KESEHATAN UMUM
1. Status kesehatan
Klien nampak sakit sedang dengan kesadaran composmentis, dengan
GCS: 15, dimana E=4, V=6, M=5.
TB : 167 cm
BB : 65 kg
IMT: 23.3, Kg/m²
Tanda – tanda vital
TD : 130/70 mmH
N : 70 x/Menit

S : 36,5
P : 22 x/Menit
Spo2 : 93 %
2. Keadaan Kulit
Inspeksi
 Warna kulit dan sekitarnya tidak merata. bagian pergelangan
kaki, sikut, leher bagian belakang nampak lebih gelap.
 Tidak nampak adanya pigmentasi
 Tidak nampak adanya amputasi, traksi atau gips.
 Tidak nampak adanya massa atau benjolan
Palpasi
 Turgor kulit elastis
 Tidak teraba demam dan lembab
3. Kepala Dan Leher
Kepala
Inspeksi
 Bentuk kepala mesocephal
 Distribusi pertumbuhan rambut merata keseluruh bagian
 Rambut mudah rontok
 Rambut Nampak kotor
 Tidak nampak adanya kutu dan ketombe
Palpasi
 Tidak teraba adanya massa / benjolan
 Rambut tidak muda di cabut
Tidak teraba adanya nyeri tekan
4. Muka / Wajah
Inspeksi
 Wajah simetris kiri dan kanan
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Tidak nampak adanya odema
Palpasi
 Tidak teraba adanya massa atau benjolan
 Tidak teraba adanya nyeri tekan
5. Mata
Inspeksi
 Kedua mata simetris kiri dan kanan
 Konjungtiva nampak pucat
 Tidak nampak adanya hordeolum
 Reaksi mata berkedip jika di sentuhkan gulungan kapas
 Tidak nampak penonjolan bola mata
 Sclera tidak nampak ikterus
 Pupil kanan dan kiri isocore terhadap cahaya
 Klien kurang dapat melihat dengan jelas pada jarak 6 meter untuk
ukuran kecil
 Klien tidak menggunakan alat bantu bantu penglihatan
Palpasi
 Tidak teraba adanya nyeri tekan
6. Telinga
Inspeksi :
 Kedua telinga simetris kiri dan kanan
 Warna kulit dan sekitarnya sama.
 Tidak nampak adanya push, serumen dan perdarahan
 Tidak nampak luka pada lubang telinga
 Tidak tampak adanya perforasi pada membran timpani
 Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
 Warna kulit dan sekitarnya sama
Pemeriksaan pendengaran :
 Klien dapat mendengar dengan jarak 6 meter
 Klien dapat mendengarkan detak arloji
Palpasi :
 Tidak teraba adanya nyeri tekan pada mastoid
 Tidak teraba adanya nyeri tekan pada tragus
 Tidak teraba adanya massa atau benjolan
 Kartilago teraba lunak
7. Hidung
Inspeksi :
 Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan
 Warna kulit dan sekitarnya sama
 Mukosa hidung nampak lembab dan tidak memerah
 Tidak tampak adanya push,secret dan pendarahan
 Distribusi pertumbuhan bulu hidung merata
 Tidak tampak adanya polip
Palpasi
 Tidak teraba adanya massa, lesi
 Tidak teraba adanya nyeri tekan pada semua sinus maksilaris,
frontalis, etmoidalis, dan speinodalis.
8. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi
 Bentuk bibir simetris atas dan bawah
 Warna bibir nampak gelap
 Tidak nampak adanya peradangan pada gusi, dan stomatitis
 Gigi nampak lengkap dan tidak memakai gigi palsu
 Produksi saliva tidak meningkat
 Klien tidak mengalami kesulitan bila menelan
 Tidak nampak peradangan pada lidah
 Fungsi mengunyah cukup bagus
 Fungsi mengecap cukup bagus
 Posisi ovula berada di tengah
 Tidak nampak adanya peradangan pada tonsil
 Lidah nampak kotor
Palpasi
 Tidak ada nyeri tekan
9. Leher
Inspeksi
 Bentuk leher simetris
 Warna kulit dan sekitarnya tidak sama
 Tidak nampak adanya pembengkakan, massa, lesi, dan pembesaran
kelenjar limfe
 Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
 Tidak tampak adanya distensi jugularis
Palpasi
 Tidak teraba adanya nyeri tekan
 Tidak teraba adanya massa
 Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
 Tidak teraba adanya distensi vena jungularis
Pergerakan leher
 Klien tidak dapat menggerakkan leher kesegala arah
10. Dada Dan Paru
Inspeksi
 Bentuk dada simetris kiri dan kanan dengan diameter anterior,
posterior dan transversum 1 : 2
 Warna kulit dan sekitarnya sama
 Tidak nampak adanya massa atau benjolan, lesi
 Tidak nampak adanya tekanan intracosta
 Tidak nampak adanya fraktur pada clavicula, scapula, iga dan
sternum
 Irama pernafasan teratur dengan frekuensi nafas 20 x/menit
Palpasi
 Tidak teraba adanya massa atau benjolan
 Teraba adanya nyeri tekan
Ekspansi Dada
 Pengembangan dada seimbang kiri dan kanan
Taktil Premitus
 Getaran dada seimbang kiri dan kanan
Perkusi
 Bunyi resonan/sonor di dapatkan pada semua lapang paru
 Batas paru ics 2-6 bunyi sonor
 Ics 7-8 (Pekak) karena adanya massa dan hepar
Auskultasi
 Tidak terdengar bunyi nafas tambahan
11. Jantung
Inspeksi :
 PMI (point max impuls) Tidak nampak pada Ics 5 midclavikularis
kiri
Palpasi
 Ictus cordis teraba pada Ics 5 midclavikilaris dengan irama
teratur
Perkusi
 Batas jantung ics 3-5 bunyi redup
 Ics 7-8 suara pekak karena adanya limfeb
Auskultasi
 Bunyi jantung 2 pulmonal didapatkan pada ICS 2 linea prasternal
kanan
 Bunyi jantung 2 aorta didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kiri
 Bunyi jantug 1 (lup) didapatkan pada ICS 4 linea prsternal kiri.
 Bunyi apex didapatkan pada ICS 5 midclavicula kiri
 Tidak terdengar bunyi jatung tambahan
12. Abdomen
Inspeksi :
 Bentuk perut rata
 Warana kulit dan sekitarnya sama
 Tidak nampak adanya massa atu benjolan
 Gerak abdomen mengikuti irama pernafasan
 Tidak nampak asites
Auskultasi :
 Bunyi gerak peristaltik 5x/menit
Perkusi :
 Terdengar bunyi timpani pada daerah epigastrium
 Terdengar bunyi pekak pada kuadran kanan atas karena adanya
hepar
 Terdengar bunyi pekak pada kuadran kiri atas karena adanya
limpa
Palpasi :
 Teraba adanya nyeri tekan pada daerah epigastrium
 Teraba adanya nyeri tekan pada daerah peut sebelah kanan
13. Payudara
Inspeksi :
 Payudara simetris kiri dan kanan
 Warna kulit dan sekitarnya sama
 Tidak nampak adanya massa
Palpasi
 Tidak teraba adanya massa atau benjolan
 Tidak ada nyeri tekan
14. Ketiak
Inspeksi :
 Tidak nampak kemerahan
 Tidak nampak pembesaran kelenjar limfe
 Ketiak nampak kotor
 Tidak nampak adanya massa
Palpasi :
 Tidak teraba adanya pembesaran limfe
 Tidak teraba adnya massa
15. Genetaliadan anus
Inspeksi / Palpasi
Tidak di lakukan pengkajian karena pasien menolak
16. Muskuloskeletal
Otot
Muskuloskeletal
Uji skala otot

Kanan Kiri
5 5 Atas

5 5 Bawah
Hasil :
Uji kekuatan otot berada pada skala 4 yaitu klien dapat melakukan
gerakan normal penuh menantang gravitasi dengan tekanan penuh.
Tulang dan Persendian
Inspeksi
 Tidak nampak adanya pembengkakan
 Tidak nampak adanya deformitas
 Tidak nampak adanya fraktur
Palpasi :
 Tidak teraba adanya nyeri tekan pada persendian
 Tidak ada krepitasi
Refleks
1. Refleks Fisiologi:
 Biseps (+) (+)
 Triseps (+) (+)
 Patella (+) (+)
 Achilles (+) (+)
2. Reflekls Patologi:
 Babynski (-) (-)
17. Kuku
Inspeksi :
 Warna kuku pucat
 Kuku Tidak nampak sianosis
 Kuku nampak kotor dan panjang
 Kuku nampak tebal dan bentuk lonjong
Palpasi
CRT kurang dari 2 detik
V. STATUS NEUROLOGI
1. Tingkat kesadaran : Komposmentis dengan GCS : 15 dimana E : 4,
M : 6, V : 5.
2. Koordinasi : Klien tidak mampu berjalan dengan sendirinya dengan baik
akibat nyeri pada perut dan ulu hati
3. Orientasi : Klien mampu membedakan waktu dan orang
4. Memory : Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi dengan
baik.
5. Orientasi : Klien mampu mengenali lingkungan sekitarnya.
6. Gangguan sensasi : Klien mampu membedakan rasa panas dan dingin
7. Motorik : Motorik kasar dan halus

8. Funsi karnial
a. Nerfus alfaktorius I (rangsangan penciuman) Klien mampu
membedakan bau – bauan
b. Nervus optikus II (lapang pandangan ) Klien mampu membedakan
warna
c. Nerfus okulomotoris III (gerakan bola mata) mampu mengerakan
bola mata sesuai arahan, dan respon pupil mengecil pada cahaya
d. Nervus troklearis IV (pupil) pasien mampu mengarahkan ke arah
bawah dan atas
e. Nerfus V trigeminus (sensori) pasien mampu mengerutkan dahi
dan membuka atau menutup kelopak mata,pasien juga masih
mampu berbicara dengan baik mengoyangkan dagu atau rahang
f. Nerfus abdusen VI (lapang pandang) pasien dapat melihat
kesamping
g. Nerfus fasialis VII (sensori dan motorik) pasien mampu merasakan
makanan dengan baik, dan pasien mampu mengekspresikan
wajahnya terkait apa yang dirasakan
h. Nerfus vestibulocohlearis VIII (pendengaran dan keseimbangan)
pasien mampu mendengar cukup baik jika berbicara didekat atau
disamping pasien
i. Nerfus IX Glosofaringeus (merasakan dan menelan) pasien mampu
merasakan dan menelan makanan
j. Nerfus X Vagus (jantung,paru-paru,dan saluran pencernaan)
tekanan darah pasien 130/80 mmHg daan pernapasan
22x/menit.pasien sudah pernah Bab selama di rawat di rumah sakit.
k. Nerfus XI asesorius ( otot leher) pasien mampu menggerakkan
leher dengan baik pasien juga mampu mengangat bahunya
l. Nerfus VII hipotalamus (otot lidah) pasien mampu
mengunya,menelan dan mengunya.

VI. TERAPI PENGOBATAN


 Cairan :
 Futrolit 20 TPm
 Injeksi:
 Metamizole sodium 500/gram / 8/jam / IV
 ranitidin 1 amp / 10 jam / IV
 N.sanbe 1 amp drips
 Omz 2x1
 Obat oral :
 betahistin 3x /oral
 omeprazole 2x1/oral
 antasida syrup 3x1/oral
 Ranitidin 150 mg 2x1/oral

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 pemeriksaan Hb 11.4
 leukosit 727
 wbc 4.6
PENGUMPULAN DATA

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka” 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 22

No DATA
1. TTV : TD 130/70 mmhg, P 22/m, N 70/m, Suhu 36,5ºC spo2 93 %
2. BB : 65 kg TB : 167 cm IMT : 23,3 kg/m²
3. Klien mengatakan nyeri kepala
4. Klien mengatakan pusing yang dirasakan berputar – putar
5. Klien nampak meringis
6. Klien mengatakan takut bergerak dikarenakan pusing yang dirasakan
7. Skala yang di dapatkan adalah skala 4 (sedang)
8. Klien klien mengatakan mual muntah
9. klien nampak pucat
10. konjung tiva anemis
11. klien nampak lemah
12. bibir nampak pucak
KLASIFIKASI DATA

Nama klien : Ny. “w” Dx. Medis : vertigo


Jenis kelamin : laki laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 - 2022

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


1. Klien mengatakan nyeri kepala 1. TTV : TD 130/70 mmhg, P 22/m,
2. Klien mengatakan pusing N 70/m, Suhu 36,5ºC spo2 93 %
3. Klien klien mengatakan pusing 2. BB : 65 kg TB : 167 cm IMT :
yang dirasakan berputar putar 23,3 kg/m²
4. Klien mengatakan takut bergerak 3. Klien nampak meringis
dikarenakan pusing yang 4. Konjungtiva anemis
dirasakan 5. klien nampak lemah
5. Klien mengatakan mual muntah 6. klien nampak cemas
6. Skala yang di dapatkan adalah
skala 4 (sedang)

ANALISA DATA

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Fakror lingkungan obat obatan, Ganguan nyeri
 klien mengatakan ganguan telinga,infeksi akut/kronis b/d
nyeri kepala predangan syaraf kelainan peningkatan
 klien mengatakan neurologi,tumor intrakranial stres,
pusing ketegangan,iritasi/
 klien mengataka Disfungsi vestibular tekana
nyeri kepala yang saraf.vasopresor
dirasakan seperti Brakinin,prostaglandin,histamin
tertusuk
 klien mengatakan Syaraf afferen
nyerin yang
dirasakan hilang Medula spinalis
timbul
DO : Merangsang hipotalamus
 klien nampak
meringis Corteks serebri
 skala nyeri yang
di rasakan 4 Efferenn
 klien nampak
lemah Ganguan nyeri akut/kronis
 TTV : TD 130/70 b/dpeningkatan intrakranial
mmhg, P 22/m, stres, ketegangan,iritasi/ tekana
N 70/m, Suhu saraf.vasopresor
36,5ºC spo2 93 %
 BB : 65 kg TB :
167 cm IMT :
23,3 kg/m²
2. DS: Fakror lingkungan obat obatan, 1. Resiko cedera b/d
 Klien mengatakan takut ganguan telinga,infeksi kerusakan
bergerak dikarenakan predangan syaraf kelainan keseimbangan
pusing tang dirasakan neurologi,tumor
berputar putar
 klien mengatakan Disfungsi vestibular
pusing yang dirasakan
seperti berputar putar Suplai o2 dan nutrisi
DO:
 Klien tampak cemas Timbul perasaan pusing
 Konjungtiva anemis berputar putar
 Klien pucat

Ganguan keseimbangan tubuh

Resiko cederah

ANALISA DATA

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022

No Hari/tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Kriteria hasil
1 Senin DS : Tujuan : 1. Pantau tanda/tanda 1. Mengenal dan
07/02/22  klien nyeri hilang atau vitaldan memudahkan
mengatakan berkurang intensitas/skala dalam
nyeri kepala kriteria hasil : nyeri melakukan
 klien  Klien 2. Anjurkan klien tindakan
mengatakan mengungkapkan istirahat di tempat Keperawatan
pusing rasa tidur 2. istirahat
 klien nyeri berkurang 3. Ataur posisi pasien mengurangi
mengataka atau hilang. senyaman munkin intensitas nyeri
nyeri kepala  Tanda tanda vital 4. ajarkan teknik 3. posisi yang tepat
yang normal Klien relaksasi dan napas mengurangi
dirasakan tidak meringis dalam penekanandan
seperti 5. Kolaborasi untuk men#egah
tertusuk pemberian 4. relaksasi
 klien analgetik. mengurangi
mengatakan ketegangan
nyerin yang danmem%uat
dirasakan perasaan lebih
hilang timbul 5. untuk
DO : mengurangi
 klien nampak nyeri sehingga
meringis pasien menjadi
 skala nyeri lebih nyaman
yang di
rasakan 4
 klien nampak
lemah
 TTV : TD
130/70
mmhg, P
22/m, N
70/m, Suhu
36,5ºC spo2
93 %
BB : 65 kg TB : 167
cm IMT : 23,3
kg/m²
2 Senin DS: Tujuan :  Kaji tingkat energi yang  Energi yang besar
07/02.22  Klien mengatakan  Pasien tidak jatuh pasien miliki dapat memberikan
takut bergerak Kriteria hasil  Berikan terapi ringan keseimbangan
dikarenakan pusing  Klien dapat untukmempertahankan pada tubuh saat
tang dirasakan mempertahankan kesimbangan istirahat
berputar putar keseimbangan  ajarkan penggunaan alat  Salah satu terapi
 klien mengatakan tubuhnya alat alternatifdan atau ringan adalah
pusing yang  Klien dapat alat alat bantu untuk menggerakkaan
dirasakan seperti mengantisipasi aktivitas klien boa mata jika sdah
berputar putar resiko terjadih  berikan pengobatan terbiasa pusing
DO: cederahnya nyeri (pusing)sebelum akan berkurang
 Klien tampak aktivitas  Nyeri yang
cemas berkurang dapat
 Konjungtiva memanilasi
anemis terjadinya cederah
 Klien pucat
IMPLEMENTASI
Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo
Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022

No Hari / Tgl No.Dx Jam IMPLEMENTASI

1. senin I 11.00 1. Pantau tanda/tanda vitaldan intensitas/skala


07/02/22 nyeri
2. Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
3. Ataur posisi pasien senyaman munkin
11.25 4. ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
5. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

13.00

2 Senin 2 09.30 1. Kaji tingkat energi yang pasien miliki


07/02/22 2. Berikan terapi ringan untukmempertahankan
kesimbangan
10.30 3. ajarkan penggunaan alat alat alternatifdan atau
alat alat bantu untuk aktivitas klien
4. berikan pengobatan nyeri (pusing)sebelum
aktivitas

13.30

EVALUASI

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022
No Tgl/hari No.dx Jam Evaluasi
1 Senin 1 10.00 S : Klien mengatakan masih merasakan
nyeri.kepal
O : klien napak meringis
- skala nyeri 4 (sedang)
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Pantau tanda/tanda vitaldan
intensitas/skala nyeri
2. Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
3. Ataur posisi pasien senyaman munkin
4. ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
5. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

2 Senin 2 09 30 S : klien takut untuk bergerak dikarenakan


pusing yang dialami
O :- klien nampak cemas
- konjungtiva anemis
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Kaji tingkat energi yang pasien miliki
 Berikan terapi ringan untukmempertahankan
kesimbangan
 ajarkan penggunaan alat alat alternatifdan atau
alat alat bantu untuk aktivitas klien
 berikan pengobatan nyeri (pusing)sebelum
aktivitas
IMPLEMENTASI

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022

No Hari / Tgl No.Dx Jam IMPLEMENTASI

1. selasa I 11.00 1 .Pantau tanda/tanda vitaldan intensitas/skala


08/02/22 nyeri
2 Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
3 Ataur posisi pasien senyaman munkin
11.25 4 ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
5 Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

13.00

2 Selasa 2 09.30 1. Kaji tingkat energi yang pasien miliki


08/02/22
2 Berikan terapi ringan untukmempertahankan
kesimbangan
10.30
3 ajarkan penggunaan alat alat alternatifdan atau
alat alat bantu untuk aktivitas klien
4.berikan pengobatan nyeri (pusing)sebelum
aktivitas

13.30
EVALUASI

Nama klien : Tn. “W” Dx. Medis : Vertigo


Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Cempaka 2
Umur : 29 tahun Tanggal : 07 - 02 – 2022

No Tgl/Hari No.Dx Jam EVALUASI

1. Selasa I 10.00 S : Klien mengatakan masih nyeri


03/02/22 kepala
O : - Konjungtiva tampak pucat
- klien napak meringis
- skala nyeri 4 (sedang)
A: Masalah belum teratasi
11.30 P: Intervensi dilanjutkan
1. Pantau tanda/tanda vitaldan
intensitas/skala nyeri
2. Anjurkan klien istirahat di
tempat tidur
3. Ataur posisi pasien senyaman
munkin
4. ajarkan teknik relaksasi dan
napas dalam
5. Kolaborasi untuk pemberian
analgetik.
2 Selasa 2 09 : 30 S : klien mengatakan sudah mulai tidak
takut untuk bergerak
O: - klien nampak cemas
- Konjungtiva anemis
- Rambut nampak kusam dan rontok
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
1. monitor turgor kulit, rambut
kusam, kekeringan dan mudah
patah
2. monitor mual muntah
3. anjurkan pasien untuk makan
dengan porsi sedikit tapi sering
4. kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kaloridan nutrisi yang di
butuhkan pasien
berikan informasi tentang kebutuhan
pasien

Anda mungkin juga menyukai