Disusun Oleh:
JEFRI. D, S.Kep.
B4 002 16 054
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. DATA BIOGRAFI
A. Identitas Klien
Nama klien : Tn. “A’
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Alamat : Aluppang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Status perkawinan : Kawin
GI 1 2 3 4
GII 5 7 8 10
6 9
GIII 11 12 13
39
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Garis keturunan
- - - - - = Garis keturunan
? = Umur tidak diketahui
GI : 1, 2, 3, 4 Merupakan kakek dan nenek klien yang telah meniggalien kaeran faktor usia.
GII : 6,9 merupakan orang tua klien yg meninggal karna faktor usia. 5,7,8,10, merupakan
paman klien yang meningggal karena faktor usia .
GII : 13 merupakan klien yang sedang menderita satu penyakit Tumor paru
Kesimpulan : Dari GI, GII, GIII, tidak ada salah satu anggota kelurga klien yang
menderita penyakit yang sama dengan klien.
II. KEADAAN KESEHATAN UMUM
1. Status kesehatan
Klien nampak sakit sedang dengan kesadaran composmentis, dengan GCS: 15,
dimana E=4, V=6, M=5.
2. TB : 159 cm
BB : 49 kg
3. Tanda – tanda vital
TD : 120/100 mmH
N : 82 x/Menit
S : 36,5
P : 27 x/Menit
B. Muka / Wajah
Inspeksi
Wajah simetris kiri dan kanan
Nampak adanya luka jahitan tertutup verban
Ekspresi wajah nampak meringis
Tidak nampak adanya odema
Nampak adanya luka lecet
Palpasi
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Ada nyeri tekan
C. Mata
Inspeksi
Kedua mata tidak simetris kiri dan kanan
Kelopak mata nampak memar
Konjungtiva tidak nampak pucat
Tidak nampak adanya hordeolum
Reaksi mata berkedip jika di sentuhkan gulungan kapas
Tidak nampak penonjolan bola mata
Sclera tidak nampak ikterus
Pupil kanan dan kiri isocore terhadap cahaya
Klien dapat melihat dengan jarak 6 meter
Klien tidak menggunakan alat bantu bantu penglihatan
Lapang pandang dengan jarak 5-10 cm
Tidak nampak adanya strabismus,coverjen,dan divergen
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tekanan intra okuler tidak meningkat
D. Telinga
Inspeksi :
Kedua telinga simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama.
Tidak nampak adanya push, serumen dan perdarahan
Tidak nampak luka pada lubang telinga
Tidak tampak adanya perforasi pada membran timpani
Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Warna kulit dan sekitarnya sama
Pemeriksaan pendengaran :
Klien dapat mendengar dengan jarak 6 meter
Klien dapat mendengarkan detak arloji
Pemeriksaan garpu tala tidak dilakukan
Palpasi :
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada mastoid
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada tragus
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Kartilago teraba lunak
E. Hidung
Inspeksi :
Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Mukosa hidung nampak lembab dan tidak memerah
Tidak tampak adanya push, secret dan pendarahan
Distribusi pertumbuhan bulu hidung merata
Tidak nampak adanya deviasi septum nasi
Tidak tampak adanya polip
Palpasi
Tidak teraba adanya massa,lesi
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada semua sinus maksilaris, frontalis,
etmoidalis, dan speinodalis.
G. Leher
Inspeksi
Bentuk leher simetris
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya pembengkakan,massa,lesi,dan pembesaran kelenjar
limfe
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
Tidak tampak adanya distensi jugularis
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Tidak teraba adanya distensi vena jungularis
Pergerakan leher
Klien dapat menggerakkan leher kesegala arah
Auskultasi
Bunyi bronchial : Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi (Manubrium sterni)
Bunyi vesikuler : Inspirasi lebih panjang dari inspirasi di dapatkan pada
semua lapang paru
Bunyi broncovesikuler : Ekspirasi dan inspirasi sama panjang di dapatkan
pada percabangan trachea dan bronchus
Tidak terdengar bunyi nafas tambahan
1. Jantung
Inspeksi :
PMI (point max impuls) Tidak nampak pada Ics 5 midclavikularis kiri
Palpasi
Ictus cordis teraba pada Ics 5 midclavikilaris dengan irama teratur
Perkusi
Batas jantung ics 3-5 bunyi redup
Ics 7-8 suara pekak karena adanya limfe
Auskultasi
Bunyi jantung 2 pulmonal didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kanan
Bunyi jantung 2 aorta didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kiri
Bunyi jantug 1 (lup) didapatkan pada ICS 4 linea prsternal kiri.
Bunyi apex didapatkan pada ICS 5 midclavicula kiri
Tidak terdengar bunyi jatung tambahan
1. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk perut datar
Warana kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya massa atu benjolan
Tidak nampak adanya pembesaran limpa
Tidak nampak adanya distensi kandung kemih
Gerak abdomen mengikuti irama pernafasan
Tidak nampak asites
Auskultasi :
Bunyi gerak peristaltik 5 x/menit
Perkusi :
Terdengar bunyi timpani pada daerah epigastrium
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kanan atas karena adanya hepar
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kiri atas karena adanya limpa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran hepar pada kuadran kanan atas
Tidak teraba adanya pembesaran limpa pada kuadran kiri atas
Tidak teraba adanya distensi vesika urinaria
Ginjal Tidak teraba
2. Payudara
Inspeksi :
Payudara simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya massa
Warna areola nampak kecoklatan
Palpasi
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Tidak ada nyeri tekan
3. Ketiak
Inspeksi :
Tidak nampak kemerahan
Tidak nampak pembesaran kelenjar limfe
Ketiak nampak kotor
Tidak nampak adanya massa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran limfe
Tidak teraba adnya massa
Inspeksi / Palpasi
Tidak di lakukan pengkajian karena pasien menolak
VIII. Muskuloskeletal
1. Otot
Inspeksi :
Keempat alat gerak simetris kiri dan kanan
Tidak nampak adanya odema
Tidak nampak adanya atropi dan hipertropi
Nampak adanya luka, lecet
Tidak nampak adanya massa atau tumor.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Uji kekuatan otot
Skala:
1 : Tidak ada kontraksi (lumpuh total).
2 : Tidak ada gerakan tapi ada kontraksi.
3 : Gerakan otot penuh menantang gravitasi dengan sedikit sokongan.
4 : Gerakan normal menantang gravitasi.
5 : Gerakan normal penuh menantang gravitasi dengan sedikit tekanan
6 : Gerakan normal penuh menanatang gravitasi dengan tekanan penuh
persendian.
Kanan Kiri
5 5 Atas
5 5 Bawah
Hasil :
Uji kekuatan otot berada pada skala 5 yaitu klien dapat melakukan gerakan
normal penuh menantang gravitasi dengan tekanan penuh.
2. Reflekls Patologi:
Babynski (-) (-)
IX. Kuku
Inspeksi :
Warna kuku kemerah-merahan
Kuku Tidak nampak sianosis
Kuku nampak kotor dan panjang
Tidak nampak adanya clubimg finger
Kuku nampak tebal dan bentuk lonjong
Palpasi
CRT kurang dari 2 detik
X. STATUS NEUROLOGI
Injeksi :
Cefotaxime 1 gram / 12 jam / IV
Norages 1 amp / 8 jam / IV
Transamin 1 amp / 8 jam / IV
Ranitidin 1 amp / 8 jam / IV
Piracetam 3 gram / 8 jam / IV
Obat oral :
Ibuprofen 3 x 1 / oral
PENGUMPULAN DATA
No DATA
1. Klien mengatakan bahwa dadanya rasa tertekan
2. Klien mengatakan bahwa ia tidak mampu untuk bernafas.
3. Klien mengatakan batuknya tidak menetap setiap hari
RR klien 29 X/Menit
4. Klien mengatakan sesak bertambah bila melakukan aktivitas
5. Konjungtiva nampak pucat
6. Klien mengatakan tidurnya ± 4 jam pada malam hari
7. Klien nampak gelisah
KLASIFIKASI DATA
b. Klien mengatakan
bahwa ia tidak mampu
untuk bernafas.
c.Klien mengatakan
batuknya menetap dengan
produksi sputum setiap
hari minimal 3 bulan
berturut-turut tiap tahun
sedikitnya 2 tahun.
DO:
a.Produksi sputum
banyak sekali (bronkitis
kronis).
2 Gangguan
DS: pertukaran gas
a.Klien mengatakan
bahwa dadanya rasa
Ketidakseimbangan perfusi
tertekan.
ventilasi.
b. Klien mengatakan
bahwa ia tidak mampu
untuk bernafas.
c.Klien mengatakan
batuknya menetap dengan
produksi sputum setiap
hari minimal 3 bulan
berturut-turut tiap tahun
sedikitnya 2 tahun.
DO:
a.Produksi sputum
banyak sekali (bronkitis
kronis).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. “A” Dx. Medis : Tumor paru
Jenis kelamin : Laki-laki Ruangan : Nusa Indah II
Umur : 39 tahun Tanggal : 27 - 05 - 2016
No TANGGAL TANGGAL
DIAGNOSA
. DITEMUKAN TERATASI
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif 27 - 05 - 2016 30-05-2016
2 Gangguan pertukaran gas 27 – 05 - 2016 30-05-2016
3 11.20 1. Menetapkan S:
siklus tidur * Klien mengeluh sering
Hasil : pasien tidur di malam terbangun di malam hari jika
hari, dan terkadang terbangun batuknya kambuh
kalau batuknya muncul * Klien mengeluh tidurnya
11.40 tidak pernah nyenyak
2. Menciptakan * Klien mengatakan jika
lingkungan yang tenang yang terbangun sulit untuk tertidur
dapat di toleransi oleh pasien lagi
Hasil : saat pasien beristirahat O:
pintu kamar di tutup * Lama tidur / hari : ± 6 jam
12.00 3. Membatasi * KU : Lemah
pengunjung pada waktu * Kelopak mata : Tampak
istirahat hitam
Hasil : jadwal penjenguk sampai * Konjungtiva : Pucat
pukul 12.00 A: masalah belum teratasi
12.30 P : Lanjutkan intervensi :
4. Memberikan 1. Menetapkan
analgesic, sedative saat tidur siklus tidur
sesuai indikasi 2. Menciptakan
Hasil : Ranitidin, OBH Syirup lingkungan yang tenang
yang dapat di toleransi
oleh pasien
3. Membatasi
pengunjung pada waktu
istirahat
4. Memberikan
analgesic, sedative saat
tidur sesuai indikasi
3 15.06 5. Menetapkan S:
siklus tidur * Klien tidak mengeluh lagi
Hasil : pasien mengatakan sering terbangun di malam
nampak nyenyak tidur di malam hari jika batuknya kambuh
15.10 hari. * Klien mengeluh tidurnya
tidak pernah nyenyak
6. Menciptakan * Klien mengatakan jika
lingkungan yang tenang yang terbangun tidak sulit untuk
dapat di toleransi oleh pasien tertidur lagi
Hasil : saat pasien beristirahat O:
15.13 pintu kamar di tutup * Lama tidur / hari : ± 9 jam
7. Membatasi * KU : nampak ceria
pengunjung pada waktu * Kelopak mata : Tampak hitam
istirahat * Konjungtiva : tidak Pucat
Hasil : jadwal penjenguk sampai A: masalah teratasi
15.16 pukul 12.00 P : pertahankan intervensi :
8. Memberikan
analgesic, sedative saat tidur
sesuai indikasi
Hasil : Ranitidin, OBH Syirup