LAPORAN PENDAHULUAN
ASIDOSIS METABOLIK
Oleh :
RAHMATANG
19.04.023
CI INSTITUSI CI LAHAN
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I
KONSEP MEDIS
a. Definisi
Asidosis metabolic adalah keasaman darah yang berlebihan,yang di tandai
melampaui system penyangga PH,darah akan benar benar menjadi asam. Seiring
sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya ginjal juga akan berusaha
dalam urin. Tetapi ke-2 mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam. Sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau
bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang dapat mengakibatkan
asidosis bila di makan di anggap beracun. Contohnya adalah methanol (alcohol
kayu ) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirinpun dapat menyebabkan
asidosis metabolic.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari
beberapa penyakit, salah satu diantaranya adalah diabetes tipe 1. Jika diabetes tidak
dikendalikan dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam
yang di sebut keton. Asam yang berlebihan juga di temukan pada shok stadium
lanjut, dimana asam laktat di bentuk dari metabolism gula.
3. Asidosis metabolic bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi
ginjal ini di kenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang biasa terjadi pada
penderita gagal ginjal atau pada penderita kelainan yang mempengaruhi
kemampuan ginjal untuk membuang asam.
d. Manifestasi Klinis
Asidosis ringan bisa tidak menimbulkan gejala,namun biasanya penderita
merasakan mual,muntah dan kelelahan. Pernapasan lebih dalam dan menjadi lebih
cepat, namunkebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan
memburuknya asidosis,penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa,rasa
ngantuk,semakin mual dan mengalami krbingungan . bila asidosis semakin
memburuk,tekanan darah dapat menurun,menyebabkan syok, koma dan kematian.
Diagnosa asidosis biasanya di tegakkan berdasarkan hasil pengukuran PH
darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan ). Darah
arteri digunakan sebagai contoh. Karena darah vena tidak akurat untuk mengatur PH
darah. Untuk mengetahui penyebabnya,dilakukan pengukuran kadar bikarbonat dan
bikarbonat dalam darah.
Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan
penyebabnya. Misalnya kadar gula darah tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya
menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah
menunjukkan bahwa asidosis metabolic yang terjadi di sebabkan oleh keracunan atau
overdosis, kadang kadang dilakukan pemeriksaaan air kemih secara mikroskopis dan
pengukuran PH air kemih.
e. Komplikasi
Pasien dapat asimtomatik,kecuali jika [HCO3-] serum turun di bawah 15
mEq/L. pernapasan kusmaul (napas dalam dan cepat yang menunjukkan adanya
ketoasidosis diabetic di bandingkan pada asidosis akibat gagal ginjal. Gejala dan
tulang. Apabila pH di bawah 7,1 ,maka terjadi penurunan kontraktilitas jantung dan
respons inotropik terhadap ketokolamin. Bisa juga terjadi vasodilatasi verifier. Efek-
Gejala neorologis dapat brupa kelelahan hingga koma yang di sebabkan oleh
penurunan pH cairan serebrospinal. Dapat juga terjadi mual dan muntah. Gejala-
gejala neorologik lebih ringan pada asidosis metabolic di bandingankan pada asidosis
respiratorik,karena CO2 yang larut dalam lemak lebih cepat menembus sawar darah
otak di bandingkan dengan HCO3- yang larut dalam air. Mekanisme buffer H+ oleh
bikarbonat tulang dalam asidosis metabolic penderita gagal ginjal kronis ,akan
pH < 7.35
b) Serum elektrolit
c) pH urine
g. Penatalaksanaan
Pengobatan asidosis metabolic tergantung pada penyebabnya. Sebagai
membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan
Asidosis metabilik juga dapat diobati secara langsung bila terjadi asidosis
sampai ke batas aman,dan mengobati penyebab asidosis yang mendasari. Untuk dapat
kembali ke batas aman pada pH 7,20 atau 7,25 hanya di butuhkan sedikit peningkatan
pH. Gangguan proses psikologis yang serius baru timbul jika HCO3- <15 mEq/L dan
pH <7,20. Asidosis metabolic aharus dikoreksi secara berlahan untuk menghindari
a. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat
1) Alkohol
2) Cancer
4) Gagal hati
berat
b. Pemerikasaan Fisik
2) Mengambil riwayat gizi dari pasien untuk menilai tingkat kekurangan gizi.
3) Menilai lebih lanjut dengan melakukan penilaian fisik pada hatinya untuk
pH < 7.35
2) Serum elektrolit
3) pH urine
B. Diagnosa Keperawatan
Perry & Potter. (2015). Fundamental Keperawatan, edisi 4 vol 2, Jakarta : EGC.
Price Sylvia A & Wilson Lorraine M. (2015) : Patofisiologi, edisi 8, vol 3, Jakarta
: EGC.
BagianKeperawatanGawatDarurat
Program Pendidikan Profesi Ners
ASUHAN KEPERAWATAN
ASIDOSIS METABOLIK
Disusun Oleh:
RAHMATANG
19.04.023
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) (
)
Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
Jl. Adyaksa No. 5 Telp. (0411) 444133-449574-5058660 Fax. (0411) 4662561-
430614 Makassar 90231
e-mail: stikes pnk@yahoo.com. Website:http:/stikespanakkukang.ac.id.
FORMAT IGD
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
Trachea di tengah : Ya Tidak
Resusitasi :-
Re-evaluasi : -
2. Masalah Keperawatan-
3. Intervensi/implementasi: -
4. Evaluasi: -
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan
Dada simetris : Ya Tidak
Sesak nafas : Ya Tidak
Respirasi : 30x / mnt
Pola napas : Takhipneu
Krepitasi : Ya Tidak
Suara nafas :
Kanan : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
TidakAda
Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi Wheezing
Tidak Ada
Saturasi O2 : 95%
Pada : Suhu ruangan Nasal canule: 5 liter/mnt
2. Masalah Keperawatan: gangguan pertukaran gas
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi
Tensi : 110/ 70mmHg
Nadi : 72x / mnt
Suhu Axilla : 36,5oCSuhu Rectal : -oC
Temperatur Kulit : Hangat Panas Dingin
Gambaran Kulit : Normal KeringLembah/basah
Pengisian kapiler : > 2 detik
2. Masalah Keperawatan: ketidak efektifan perfusi jaringan perifer
3. Intervensi/implementasi:
4. Evaluasi: -
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6)
2. Masalah Keperawatan:-
3. Intervensi Keperawatan: -
4. Evaluasi: -
E. Exposure
Penilaian Hipothermia/hiperthermia
Tidak ada peningkatan penurunan suhu, dengan suhu : 36.5oC
Masalah Keperawatan
dan Intervensi / Implementasi
Evaluasi: -
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat kesehatan
a. S: (sign and symptom)
Klien mengatakan sesak napas dan gelisah. Klien mengatakan cepat lelah
dan napas berbau keton (buah).
b. A (allergies)
Klien dan keluarga mengatakan klien tidak memiliki alergi, baik makanan
maupun obat-obatan.
c. M: (medications)
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak mengkonsumsi obat-
obatan.
d. P: past medical history)
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
e. L(last meal)
Klien makan nasi dan sayur
f. E: (event)
-
2. Tanda-tanda Vital
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis / GCS = E4M6V5
c. Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 36,50C
SpO2 : 97%
3. Pemeriksaan head to to
a. Kepala : simetris, rambut dan kulit kepala tampak cukup bersih.
b. Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
2mm/2mm, reflek pupil direk +/+, reflek pupil indirek +/+, reflek kornea +/+,
c. Telinga : Sekret -/-, nyeri mastoid -/-, otorrhea -/-, battle sign -/-
d. Hidung : Nafas cuping hidung -/-, epistaksis-/-, septum deviasi -/-
e. Mulut : Bibir sianosis (-), kariesdentis (-) membrane mukosakering
f. Leher : tidak ada kaku kuduk, tiroid (normal)
g. Paru :
Inspeksi : Ada pengembangan dada, simetris antar kedua lapang paru,
ada penggunaan otot bantu napas dada
Palpasi : fremitus vocal kanan dan kiri sama
Perkusi: sonor
Auskultasi : irama napas cepat dan dalam
h. Abdomen
Inspeksi: tidak tampak pembesaran hati
Auskultasi : peristaltik usus 7x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran hati
Perkusi : pekak
i. Ekstremitas
Atas : Oedem -/-, CRT >2detik, akralhangat -/-
Bawah : Oedem -/-, CRT >2detik, akralhangat -/-
4. Pemeriksaan laboratorium
a. Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
ANALISA GAS DARAH
pH 7.11 7.35 – 7.45
pCO2 35 mmHg 35 - 40
pO2 92 mmHg 80 - 100
HCO3 17mmol/l 22 - 26
spO2 95 % 95 – 100 %
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
No
DATA FOKUS DIAGNOSA
.
1 DS: Gangguan
- Klien mengatakan sesak napas pertukaran gas
- Klien mengatakan gelisah
- Klien mengatakan napasnya berbau keton
DO:
- Klien tampak gelisah
- Napas berbau keton (buah)
- Membran mukosa kering
- Paru: penggunaan otot bantu napas dada, irama
napas cepat dan dalam
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 72 x/mnt
P : 30 x/mnt
S : 36,5 oC
- CRT : 5detik
- pH :7.11
- HCO3 : 17 mmol/l
2 DS:
- Klien mengatakan gelisah
- Klien mengatakan sangat lelah (letargi)
DO:
- Klien tampak gelisah Ketidakefektifan
- Klien tampak lemah perfusi jaringan
- TTV : perifer
TD : 110/70 mmHg
N : 72 x/mnt
P : 30 x/mnt
S : 36,5 oC
- CRT : >3 detik
- SpO2: 95%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NamaPasien : Tn. T
kamar :-
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1. Observasi tanda-tanda vital
b.d gangguan keseimbangan 1x24 jam diharapkan Pasien dapat 2. Berikan oksigen sesuai program.
asam basa mempertahankan pertukaran gas yang adekuat, 3. Laksanakan program pengobatan.
dengan kriteria hasil: 4. Berikan posisi yang nyaman
RR 16-20 x/mnt. 5. Alat-alat emergensi disiapkan dalam
PaCO2 35-45 mmHg. kondisi baik.