Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN”S” DENGAN

HIPERGLILIKEMIA HIPEROSMOLAR NON


KETOTIK RSUP. WAHIDIN SUDIROHUSODO
Defenisi
Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
atau tanpa kontraksi uterus yang nyata dengan hasil
konsepsi dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi
servik uteri
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh
kematian mudigah. Sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut
biasanya janin dikeluarkan dalam keadaan masih hidup. Hal-
hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pada plasenta
Penyakit ibu
Kelainan traktus genitalis
Kelainan endokrin (hyperthiroid, diabetes melitus, kekurangan
progesteran)
Trauma
Gangguan nutrisi
Stress psikologis
Manifestasi Klinis
Biasanya, tetapi tidak selalu, pertama-tama akan
terjadi perdarahan, yang setelah beberapa jam sampai
beberapa hari akan diikuti oleh kram abdomen. Nyeri
pada abortus dapat terletak di sebelah anterior dan
berirama seperti nyeri pada persalinan biasa; serangan
nyeri tersebut bisa berupa nyeri pinggang bawah yang
persisten disertai perasan tekanan pada pangggul; atau
nyeri tersebut bisa berupa nyeri tumpul atau rasa
pegal di garis tengah pada daerah suprasimpisis yang
disertai dengan nyeri tekan di daerah uterus.
A. Data Medik
 No. Rekam Medik :
 Nama Lengkap : Ny.K
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal Lahir/Umur : /35 Tahun
 Alamat : Makassar
 Rujukan :  Ya dari RSUD Daya  Puskesmas  Dr.
………………..  Lainnya ……………..
  Tidak  Datang sendiri  Diantar
Keluarga
 Diagnosa :Abortus Imminens
Airway
Breathing
Pengkajian jalan napas
Fungsi pernapasan :
 Bebas Tersumbat
Dada simetris :  Ya Tidak
Trachea di tengah :  Ya Tidak
Sesak napas : Ya Tidak
Suara napas : Weezing
Respirasi : 28x/menit, cepat dan
Resusitasi : tidak ada
dangkal (takhipneu).
Re evaluasi : tidak ada
Krepitasi : Ya Tidak
Masalah keperawatan : tidak ada
Suara napas : tidak ada
Masalah keperawatan : Pola nafas
tidak efektif b/d Hambatan upaya
napas (Nyeri)
Circulation Disability
Keadaan sirkulasi : Penilaian fungsi neurologis
Nadi : 70 x/menit Kesadaran composmentis dengan
TD ; 110/70 GCS 13 (E3V5M5)
Suhu axila : 36,5oC Nyeri : perut bagian bawah (Skala
Temperatur kulit : Akral dingin 7)
Perdarahan : ±300 cc Masalah keperawatan : Nyeri Akut
Gambaran kulit: b/d agens cedera biologis
Kulit kering dan pucat (Perdarahan antepartum
Pengisian kapiler : <3 detik Intervensi/Implementasi : -
Masalah Keperawatan Evaluasi : -
hipovolemia b/d kehilangan cairan
aktif/perdarahan
2. Deskripsi Kasus
 Ny. K dibawah kerumah sakit oleh keluarganya, Klien mengeluh keluar
darah dari jalan lahir setelah melakukan aktifitas , berwarna merah
jambu, selain itu klien mengeluh nafsu kan berkurang merasa lemas
dan pusing , kadang merasa mual dan mntah dan nyeri di bagian
bawah perut , dari hasil pemeriksaan pasien pasien mengalami sesak
napas dengan TTV ; N: 70 x/menit, TD: 110/70 mmHg, P: 28x/menit,
pasien nampak pucat dan meringis, jumlah pendarahan yang dialami
pasien ±300 cc,mukosa bibir tampak kering, HGB : 11,7 g/dl
3. Emergency treatment intrahospital
Infuse RL 20 tpm
histolam 2x1 tablet
asam folat 2x 600 mikro gram
premaston 2x 5mg
Oksigen 3 liter/menit
Ceftriaxone injeksi 1 x 2 gr
4. Diagnosa keperawatan
 Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya napas
(kelemahan otot bernapas)
 Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan konsentrasi
hemoglobin
 Hipotermia b/d penurunan laju metabolisme
. Rencana Keperawatan
a. Ketidak efektifan pola napas b/d hambatan upaya
napas (kelemahan otot bernapas)
Manajemen Jalan Napas
1) Monitor pola napas (frekuensi,kedalaman dan
usaha napas)
2) Posisikan semi-fowler atau fowler
3) Berikan oksigen
b. Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan konsentrasi hemoglobin
 Manajemen Syok

 Observasi :

 Monitor status cairan (masukan dan haluaran,turgor kulit, CRT)


Terapetuk :

 Pasang jalur IV
 Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian infus cairan kiristaloid 1-2 L

 Kolaborasi tranfusi
C. Hipotermia b/d penurunan laju metabolisme
Manajemen Hipotermia

Obsevasi :

 Monitor suhu tubuh

 Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia

Terapetuk :

 Lakukan penghangatan pasif (selimut,pakaian tebal)

Edakusi :

 Ajurkan makan/minum hangat


6. Implementasi Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya napas (kelemahan otot
bernapas)
Manajemen Jalan Napas
 Monitor pola napas (frekuensi,kedalaman dan usaha napas)
 Hasil : Pasien masih nampak sesak dengan Frekuensi nafas 30 x/menit
 Posisikan semi-fowler atau fowler
 Hasil : Pasien merasa nyaman posisi setengah duduk (semi fowler),frekuensi napas
30x/menit
 Berikan oksigen
 Hasil : pemberian nasal kanul 3L/menit dengan RR : 30 x/mnt, SpO 2 : 99%.
 
Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan
konsentrasi hemoglobin
Manajemen syok
 Monitor status cairan (masukan dan haluaran,turgor kulit, CRT)
 Hasil : pasien sering minum air putih,kulit masih nampak pucat,CRT >3 detik
 Pasang jalur IV
 Hasil : pasien telah di pasangkan infus
 Kolaborasi pemberian infus cairan kiristaloid 1-2 L
 Hasil : pasien telah di berikan Ciaran kristaloid 1-2 liter
 Kolaborasi tranfusi darah 2 bag
 Hasil: Pasien direncanakan tranfusi PRC 2 bag
Hipotermia b/d penurunan laju
metabolisme
Manajemen Hipotensi :
1. Monitor suhu tubuh
Hasil : suhu tubuh pasien 36.5°C
2. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
Hasil : tandan dan gejala pasien merasakan menggigil
3. Lakukan penghangatan pasif
Hasil : pasien merasa lebih hangat setelah di pasangkan selimut dan memakai pakaian tebal
4. Ajurkan makan/minum hangat
Hasil : pasien di berikan minum air hangat
Evaluasi
Pola nafas tidak efektif b/d S : Pasien mengatakan masih sesak
hambatan upaya napas O : Frekuensi nafas 30x/menit
(kelemahan otot bernapas) A : Pola nafas tidak efekektif belum teratasi
  P : Lanjutkan intervensi :
  Manajemen Jalan Napas
 Monitor pola napas (frekuensi,kedalaman dan
usaha napas)
 Posisikan semi-fowler atau fowler
 Berikan oksigen
 
Perfusi perifer tidak efektif b/d S : Pasien mengatakan lemas
penurunan konsentrasi O :
hemoglobin  Kulit pucat
   Konjungtiva anemis
 Akral dingin
A : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen Syok
 Monitor status cairan (masukan dan haluaran,turgor
kulit, CRT)
 Kolaborasi pemberian infus cairan kiristaloid 1-2 L
 Kolaborasi tranfusi darah 2 bag
Hipotermia b/d penurunan laju S : Pasien mengatakan masih kedinginan dan merasa
metabolisme menggigil
  O:
 Kulit pucat
 Akral dingin
 Suhu : 36.5°C
A: Hipotermia b/d penurunan laju metabolisme

P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Syok
 Monitor suhu tubuh
 Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
 Lakukan penghangatan pasif (selimut,pakaian tebal)
 Ajurkan makan/minum hangat

Anda mungkin juga menyukai