Disusun Oleh:
BUSTAN, S.Kep
B400218047
CI LAHAN CI INSTITUSI
Nomor RM : 04 13 25
Dx. Medis : EFUSI PLEURA
Tanggal masuk RS : 04 – 03 – 2019
Tanggal pengkajian : 05 – 03 – 2019
A. DATA BIOGRAFI
A. Identitas Klien
Nama klien :Ny“D”
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : SULILI
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : URT
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Selama di rawat di Rumah Sakit, segala aktivitas klien dibantu oleh keluarga
dan perawat. Pasien mengatakan sesak nafas ketika batuk, Klien mengeluh sesak
.Sesak nafas dirasakan tiba-tiba tanpa disertai bunyi mengi.Klien mengeluh nyeri pada
dada kiri terutama bila batuk Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Klien Nampak meringis
Pola nafas cepat dan dangkal. Skala nyeri 5 pada 0-5 . Klien mengatakan tidak
mempunyai nafsu makan Klien mengatakan tidak menghabiskan porsi makannya.
Klien mengatakan makanan yang dimakan terasa pahit . Porsi makan tidak dihabiskan
Nampak klien memuntahkan makanan yang dimakan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi
GI 1 2 3 4
GII5 7 8 10
?
6 9
?
GIII 11 12 13
50 45 47
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Garis keturunan
- - - - - = Garis keturunan
? = Umur tidak diketahui
GI : 2 Merupakan nenek klien yang telah meniggalien karena menderita penyakit kanker
payudara, 1,3,dan 4 adalah kakek dan nenek klien
GII : 6,9 merupakan orang tua klien yg meninggal karna faktor usia. 5,7,8,10, merupakan
paman klien yang meningggal karena faktor usia.
GII : 12 merupakan klien yang sedang menderita satu penyakit Efusi Pleura
Kesimpulan : Dari GI, GII, GIII, tidak ada salah satu anggota kelurga klien yang
menderita penyakit yang sama dengan klien.
II. KEADAAN KESEHATAN UMUM
1. Status kesehatan
Klien nampak sakit sedang dengan kesadaran composmentis, dengan GCS: 15,
dimana E=4, V=6, M=4.
2. TB : 155 cm
BB : 55 kg
3. Tanda – tanda vital
TD : 140 / 100 mmHg
N : 90x/Menit
S : 36
P : 36 x/Menit
B. Muka / Wajah
Inspeksi
Wajah simetris kiri dan kanan
Tidak Nampak adanya luka jahitan tertutup verban
Ekspresi wajah nampak meringis
Tidak nampak adanya odema
Tidak Nampak adanya luka lecet
Palpasi
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Tidak ada nyeri tekan
C. Mata
Inspeksi
Kedua mata tidak simetris kiri dan kanan
Kelopak mata nampak memar
Konjungtiva tidak nampak pucat
Tidak nampak adanya hordeolum
Reaksi mata berkedip jika di sentuhkan gulungan kapas
Tidak nampak penonjolan bola mata
Sclera tidak nampak ikterus
Pupil kanan dan kiri isocore terhadap cahaya
Klien dapat melihat dengan jarak 6 meter
Klien tidak menggunakan alat bantu bantu penglihatan
Lapang pandang dengan jarak 5-10 cm
Tidak nampak adanya strabismus,coverjen,dan divergen
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tekanan intra okuler tidak meningkat
D. Telinga
Inspeksi :
Kedua telinga simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama.
Tidak nampak adanya push, serumen dan perdarahan
Tidak nampak luka pada lubang telinga
Tidak tampak adanya perforasi pada membran timpani
Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Warna kulit dan sekitarnya sama
Pemeriksaan pendengaran :
Klien dapat mendengar dengan jarak 6 meter
Klien dapat mendengarkan detak arloji
Pemeriksaan garpu tala tidak dilakukan
Palpasi :
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada mastoid
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada tragus
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Kartilago teraba lunak
E. Hidung
Inspeksi :
Kedua lubang hidung simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Mukosa hidung nampak lembab dan tidak memerah
Tidak tampak adanya push,secret dan pendarahan
Distribusi pertumbuhan bulu hidung merata
Tidak nampak adanya deviasi septum nasi
Tidak tampak adanya polip
Palpasi
Tidak teraba adanya massa,lesi
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada semua
sinusmaksilaris,frontalis,etmoidalis,dan speinodalis.
G. Leher
Inspeksi
Bentuk leher simetris
Warna kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya pembengkakan,massa,lesi,dan pembesaran kelenjar
limfe
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
Tidak tampak adanya distensi jugularis
Palpasi
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Tidak teraba adanya distensi vena jungularis
Pergerakan leher
Klien dapat menggerakkan leher kesegala arah
Auskultasi
Bunyi bronchial : Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi(Manubrium sterni)
Bunyi vesikuler : Inspirasi lebih panjang dari inspirasi di dapatkan pada
semua lapang paru
Bunyi broncovesikuler : Ekspirasi dan inspirasi sama panjang di dapatkan
pada percabangan trachea dan bronchus
Tidak terdengar bunyi nafas tambahan
Pola nafas cepat dan dangkal
1. Jantung
Inspeksi :
PMI (point max impuls) Tidak nampak pada Ics 5 midclavikularis kiri
Palpasi
Ictus cordis teraba pada Ics 5 midclavikilaris dengan irama teratur
Perkusi
Batas jantung ics 3-5 bunyi redup
Ics 7-8 suara pekak karena adanya limfe
Auskultasi
Bunyi jantung 2 pulmonal didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kanan
Bunyi jantung 2 aorta didapatkan pada ICS 2 linea prasternal kiri
Bunyi jantug 1 (lup) didapatkan pada ICS 4 linea prsternal kiri.
Bunyi apex didapatkan pada ICS 5 midclavicula kiri
Tidak terdengar bunyi jatung tambahan
1. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk perut datar
Warana kulit dan sekitarnya sama
Tidak nampak adanya massa atu benjolan
Tidak nampak adanya pembesaran limpa
Tidak nampak adanya distensi kandung kemih
Gerak abdomen mengikuti irama pernafasan
Tidak nampak asites
Auskultasi :
Bunyi gerak peristaltik 5x/menit
Perkusi :
Terdengarbunyi timpani pada daerah epigastrium
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kanan atas karena adanya hepar
Terdengar bunyi pekak pada kuadran kiri atas karena adanya limpa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran hepar pada kuadran kanan atas
Tidak teraba adanya pembesaran limpa pada kuadran kiri atas
Tidak teraba adanya distensi vesika urinaria
Ginjal Tidak teraba
2. Payudara
Inspeksi :
Payudara tidak simetris kiri dan kanan
Warna kulit dan sekitarnya sama
Nampak adanya perban dan luka operasi
Warna areola nampak kecoklatan
Palpasi
Teraba adanya massa atau benjolan
Ada nyeri tekan
3. Ketiak
Inspeksi :
Tidak nampak kemerahan
Tidak nampak pembesaran kelenjar limfe
Ketiak nampak kotor
Tidak nampak adanya massa
Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran limfe
Tidak teraba adnya massa
Inspeksi / Palpasi
Tidak di lakukan pengkajian karena pasien menolak
VIII. Muskuloskeletal
1. Otot
Inspeksi :
Keempat alat gerak simetris kiri dan kanan
Tidak nampak adanya odema
Tidak nampak adanya atropi dan hipertropi
Nampak adanya luka,lecet
Tidak nampak adanya massa atau tumor.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Uji kekuatan otot
Skala:
1 : Tidak ada kontraksi (lumpuh total).
2 : Tidak ada gerakan tapi ada kontraksi.
3 : Gerakan otot penuh menantang gravitasi dengan sedikit sokongan.
4 : Gerakan normal menantang gravitasi.
5 : Gerakan normal penuh menantang gravitasi dengan sedikit tekanan
6 : Gerakan normal penuh menanatang gravitasi dengan tekanan penuh
persendian.
5 5 Bawah
Hasil :
Uji kekuatan otot bagian kiri atas berada pada skala 4 yaitu klien dapat
melakukan gerakan persendihan dengan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tangan sedang.
2. Reflekls Patologi:
Babynski (-) (-)
IX. Kuku
Inspeksi :
Warna kuku kemerah-merahan
Kuku Tidak nampak sianosis
Kuku nampak kotor dan panjang
Tidak nampak adanya clubimg finger
Kuku nampak tebal dan bentuk lonjong
Palpasi
CRT kurang dari 2 detik
X. STATUS NEUROLOGI
Terapi
Diit TKTP
O2 BC 3 liter/menit
Infuse Dex 5 %
Injeksi
PENGUMPULAN DATA
Nama klien : NY. “D” Dx. Medis : Efusi Pleura
Jenis kelamin : Perempuan Ruangan : Cempaka 1
Umur : 45 Tahun Tanggal : 04 – 03 - 2019
N
DATA
o
1. Klien mengeluh sesak
2. Sesak nafas dirasakan tiba-tiba tanpa disertai bunyi mengi
3. Klien mengeluh nyeri pada dada kiri terutama bila batuk
4. Nyeri seperti ditusuk-tusuk
5. Pola nafas cepat dan dangkal
6. Terpasang O2 BC 3 liter/menit
7. Frekuensi nafas 36 x/menit
8. Tampak peningkatan kerja otot pernapasan
9. Pergerakkan dada tidak simetris
10 Hasil Foto Thoraks : terdorong mediastinum pleura membentuk bayangan
. dengan cairan dan permukaan cairan
11 Pada perkusi dada kiri dullness
. Klien tampak meringis
Skala nyeri 5
12 Klien mengatakan tidak mempunyai nafsu makan
13 Klien mengatakan tidak menghabiskan porsi makannya
. Klien mengatakan makanan yang dimakan terasa pahit .
14 Porsi makan tidak dihabiskan
. Nampak klien memuntahkan makanan yang dimakan
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
DS :
Nyeri
DS:
- Klien mengatakan tidak Efusi pleura
DO :
Ventilasi terganggu
- Porsi makan tidak
dihabiskan
PO2 PCO2
Anoreksia
b.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien : NY. “D” Dx. Medis : Efusi Pleura
Jenis kelamin : Perempuan Ruangan : Cempaka 1
Umur : 45 Tahun Tanggal : 04 – 03 - 2019
No TANGGAL TANGGAL
DIAGNOSA
DITEMUKAN TERATASI
.
1. Ketidakefektifan pola napas 04 – 03 - 2019 -
cairan
2. Mengevaluasi fungsi
pernafasan dan catat O:
08.50 kecepatan pernafasan dan
- Pola nafas cepat dan dangkal
perubahan tanda-tanda vital.
Hasil : fungsi pernafasan tidak - Sesak nafas dirasakan tiba-tiba
baik , sesak , Pernafasan 36 x / I
tanpa disertai bunyi mengi
3. Mengakaji klien adanya area - Terpasang O2 BC 5 liter/menit
nyeri tekan bila batuk / nafas
- Frekuensi nafas 36 x/menit
dalam.
09.10
Hasil : klien merasakan nyeri - Tampak peningkatan kerja otot
dibagian dada dan leher ketika
pernapasan
batuk.
- Pergerakkan dada tidak
4. Mempertahankan posisi
simetris
nyaman dengan peninggian
09.35
kepala tempat tidur, balik ke sisi - Hasil Foto Thoraks : terdorong
yang sakit dan dianjurkan untuk
mediastinum pleura membentuk
duduk
Hasil : klien dalam keadaan bayangan dengan cairan dan
posisi semi fowler
permukaan cairan
5. Memposisikan sistem - Pada perkusi dada kiri dullness
drainase slang WSD untuk
09.50 A : masalah belum teratasi
fungsi optimal dan catat karakter
atau jumlah cairan P : lanjutkan intervensi :
Hasil : perawat telah
1. Auskultasi jalan nafas
memposisikan slang WSD
2. Evaluasi fungsi pernafasan
Jumlah cairan 100 cc .
dan catat kecepatan
pernafasan dan perubahan tanda-
tanda vital.
3. Kaji klien adanya area nyeri
tekan bila batuk / nafas dalam.
4. Pertahankan posisi nyaman
dengan peninggian kepala
tempat tidur, balik ke sisi yang
sakit dan dianjurkan untuk
duduk
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgetik
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgetik
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgetik