TINJAUAN LAHAN
2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah Singkat
Rumah Sakit Harapan Bunda Batam berada di bawah naungan Yayasan
Harapan Bunda, berdidri diatas lahan seluas 2989,12, dengan luas ruangan saat ini
mecapai 7771,71, dengan jumlah poli klinik 20 ruangan rawat inap dan 165 tempat
tidur.
Bagian utara Rumah sakit Harapan Bunda Berbatasan dengan SPBU, Baguan
Selatan Berbatasan dengan Hotel Evitel, Bagian Timur berbatasan dengan Sekolah
Kartini, Bagian Barat berbatasan dengan Hotel Seruni.
Rumah Sakit Harapan Bunda Mulai beroperasi pada tanggal 05 Januari 1986
izin no YM 02 04 3 10804 yang di keluarkan menteri kesehatan republik indonesia.
Rumah Sakit Harapan Bunda merupakan rumah sakit swasta pertama di batam dan
mempunyai jaringan kerjasama dalam negri maupun liar negeri. Rumah sakit
Harapan Bunda mempunyai tenaga medis, dokterumum maupun spesialis. Rumah
sakit Harapan Bunda terus memperbaharui peralatan diagnostik dengan mengikuti
perkembagan saat ini, hal ini sangan membantu dalam beragam tundakan terhadap
gangguan kesehatan yang ada di RS Harapan Bunda.
2. Moto, Visi, Misi
Visi Rumah Sakit Harapan Bunda Batam, menjadikan Rumah sakit harapn Bunda
Batam sebagai Rumah Sakit dengan pelayanna sesuai standar akreditasi JCI (Joint
Comission International) pada Tahun2025. Sedangkam Misi Rumah sakit Harapan
Bunda batam diantaranya:
a. Mewujudkan “Tri Sukses Rumah Sakit Harapan Bunda” yaitu sukses pasien,
sukses sumberdaya manusia (SDM), sukses yayasan.
b. Mewujudkan Rumah Sakit yang besih dan nyaman dengan pelayanan yang
berkualitas.
c. Mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna dengan kendali mutu dan kendali
biaya.
d. Mewujudkan sistem informasi Rumah Sakit yang bertransformasi kearah
digitalisasi.
3. Jenis Pelayanan
Sampai saat ini RS harapan Bunda Batam mempunyai fasilitas pelayanan sebagi
berikut:
a. Pelayanna nonstop 24 jam
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Spesialistik
Ambulance
Apotik
Laboratorium
Rontgen
b. Pelayanan medis umum
Poli Klinik Umum
Poli Klinik Gigi
c. Pelayanan medis speasilaistik
Spesialis kebidanan dan kandungan
Spesialis gigi anak
Spesialis bedah (bedah umum, bedah tulang, bedah mulut)
Spesialis penyakit dalam
Spesialis radiologi
Spesialis paru
Spesialis THT
Spesialis kulit dan kelamin
Spesialis anstesi
Fishiotherapi
4. Penampilan kerja
Penampilan kerja berdasarkan indikator pelayanan Rumah Sakit Harapan Bunda
Batam.
Data periode bulan April 2020
Jumlah pasien rawat inap:
Jumlah hari rawat:
2.2 Pengumpulan Data
1. Kajian situasi di ruang praktik
a. Tenaga dan pasien (M1-MAN)
1) Jumlah tenaga
Tenaga Medis dilantai 3 total berjumlah 25 orang, dari 1 orang Kepala
Ruangan, 1 orang Wakil Kepala Ruangan, 4 Orang Kepala Tim, dan 19
orang perawat pelaksana akan tetapi pada pandemi Covid-19 2 perawat
di tempatkan di ruang isolasi sebagai perawat Covid-19 dan 2 orang
perawat lagi di pindahkan keruang lain untuk menutupi kekurangan
tenaga medis.
2) Pengaturan ketenagaan
DIREKTUR
dr. Made TantraWirakesuma, MARS
WADIR PELAYANAN
dr. IbnuRushd
KOMITE KEPERAWATAN
KABID KEPERAWATAN
Nadirsyah
Ns. DidiYunaspi, M.Kep
KEPALA RUANGAN
Duma Manurung
RUMUS GILLIIES
365 – (52+14+12) X 7
= 22,082,5
2.009
= 10,90
Antisipasi cuti, sakit, dan lain-lain ditambah 25% = 5
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah = 11+ 5 + 2 = 18 orang
b. Bangunan, sarana dan prasara (M2-Material)
1) Lokasi ruang praktik
Ruang Perawatan Lantai 3 merupakan salah satu Ruang Perawatan
yang tersedia di Rumah Sakit Harapan Bunda Batam. Ruang Perawatan
Lantai 3 di bagi menjadi 2 Ruangan, yaitu : Ruang Perawatan Tulip dan
Ruang Mawar.
Ruangan mawar memiliki kapasitas 29 tempat tidur dan memiliki 8
ruangan, yaitu ruang mawar 1 (ISO) mempunyai 2 tempat tidur, ruang
mawar 2 (ISO) mempunyai 2 tempat tidur, ruang mawar 3 mempunyai 7
tempat tidur, ruang mawar 4 mempunyai 4 tempat tidur, ruang mawar 5
mempunyai 2 tempat tidur, ruang mawar 6 mempunyai 2 tempat tidur,
ruang mawar 7 mempunyai 5 tempat tidur, ruang mawar 8 mempunyai 5
tempat tidur.
Ruangan tulip memiliki kapasitas 24 tempat tidur dan memiliki 10
ruangan, yaitu ruang tulip 1 mempunyai 2 tempat tidur, ruang tulip 2
mempunyai 2 tempat tidur, ruang tulip 3 mempunyai 2 tempat tidur, ruang
tulip 4 mempunyai 4 tempat tidur, ruang tulip 5 mempunyai 4 tempat
tidur, ruang tulip 6 mempunyai 4 tempat tidur, ruang tulip 11 mempunyai
3 tempat tidur, ruang tulip 8 mempunyai 1 tempat tidur, ruang tulip 9
mempunyai 1 tempat tidur, ruang tulip 10 mempunyai 1 tempat tidur.
2) Denah Ruang
DENAH RUANG PERAWATAN LANTAI 3 RSHB BATAM
3) Fasilitas Pasien
Tabel 2.2
DistribusiFasilitasSesuaiKelasPerawatan
di RuangPerawatanLantai 3 Tahun2020
N FasilitasPetugasKesehatan Jumlah
o
1 Nurse Station 2 Buah
2 Westafel 2 Buah
3 KipasAngin 4 Buah
4 Dispenser 1 Buah
5 Kamar Kecil 1 Buah
Tabel 2.5
DistribusiAlatKesehatan di RuangMawarLantai 3
Tahun 2020
No Nama-nama alat Jumlah
1 Atropine sulfate 2
2 Epineprin 2
3 Dexamethason 2
1 Aquabidest 20
2 alkohol swab 20
3 alkohol 70% -
4 betadine -
5 kapas 1
6 kasagulungbesar 1
7 verban (kassagulungkecil) 10
8 leokoplas 1
9 microport 1 1
10 microport 0,5 1
11 formalin -
12 framicetin sulfate -
13 hipafix 50
14 handscoongamex 1
15 handscoon (S) -
16 masker 35
19 tranfusi set 1
20 abocath 15
21 venplon 18 10
22 venplon 20 11
23 venplon 22 11
24 Nald 23 5
25 Nald 25 11
26 spuit 1 cc 2
27 spuit 3 cc 20
28 spuit 5 cc 20
29 spuit 10 cc 20
Tabel 2.6
DistribusiAlatMedis di Ruang Tulip Lantai 3
Tahun 2020
No Namaalat Jumlah
1 Bengkok 2
2 Tourniquet 1
3 Termometer digital 1
4 Termometer air raksa 1
5 Termometerruangan 1
6 Bak instrument besar 2
7 Bak instrument sedang 1
8 Bak instrument kecil 1
9 Komtertutup 1
10 Buli-buli 1
11 Klembengkok 1
12 Guntingperban 1
13 Guntingjaringanlurus 1
14 Pinsetsirugis 1
15 Pinsetanatomis 1
16 Tong spatel 1
17 Hekter/stepleskecil 1
18 Hekter/steplesbesar 1
19 Pembolong 1
Tabel 2.8
DistribusiAlatMedis di RuangMawarLantai 3
Tahun 2020
No Nama-namaalat Jumlah
1 Timbanganbesar/kecil 1
2 Nebulizer 1
3 Tromolkasabesar 1
4 Tromolkasakecil 1
5 Sterilisator -
6 Dispenser Tissue 1
7 Instrument kecilpanjang 2
8 Korentang 1
9 Tong spatel 3
10 Guntingperban 1
11 Guntingjaringan 1
12 Instrumenbesarpanjang/ sedang 1
13 Instrument petakkecil 2
14 Suction 1
15 Instrument bulatkecil 1
16 Ambubaginfeksius / non infeksius 1
17 Termometer manual 1
18 Tensimeter 2
19 Stetoskop 3
20 Senter 1
21 Budelbesar/ kecil -
22 Pinsetanatomis 1
23 Pinsetcirugis 1
24 Klembengkok 2
25 Klemlurus 2
26 Naldkulder 1
27 Gaganglaringskopi 1
28 Buli-bulipanas -
29 Mata laringoskopianak 1
30 Bengkok 3
31 Kipasangin 1 1
32 Lampurongen 1
33 Bakiuntukgv 2
34 Kulkas 1
35 Thermometer digital 1
36 Dispenser 1
37 Troli status 2
38 Trolialat 1
39 Hekterkecil/besar 1
40 Remot Ac sanyo tulip/mawar 1
41 RemotTV tulip/mawar 1`
42 BakiObat 1
43 Tianginfus 1
44 Kunci tulip 1
Tabel 2.9
DistribusiPeralatanRusakdi RuangPerawatanLantai 3
Tahun 2020
N NamaAlat Jumlah
o
1. PapanPenandaPasienpuasa 4 buah
2. BukuDaftarObatdanalatmedi 2 buah
s
3. Termometer air raksa 1 buah
7) Administrasi penunjang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan Ruang
perawatan lantai 3 pada tanggal 20 april 2020 didapatkan informasi setiap
pasien yang akan pulang ketika semua pembiayaan telah ditotalkan,
keluarga pasien diminta untuk ke bagian adminitrasi untuk menyelesaikan
pembayaran untuk mendapatkan bukti acc pulang, lalu keluarga pasien
memberikan bukti tersebut kepada perawat dan perawat akan menjelaskan
tentang obat – obat yang akan dibawa pulang oleh pasien, lalu setelah itu
pasien diperbolehkan pulang dan kembali control sesuai dengan tanggal
yang di tetapkan oleh dokter.
Berdasarkan hasil observasi pada 22 – 24 April 2020 di ruang
perawatan lantai 3, ditemukan hasil administrasi penunjang pada setiap
pasien yaitu :
1. Ringkasan rawat kunjungan /dokter
2. Rekam medic pasien gawat darurat
3. Lembar persetujuan pasien
4. Ringkasan masuk dan keluar
5. Lembar pengkajian dokter
6. Pengkajian keperawatan
7. Lembaran hasil laboratorium
8. SOAP dokter dan perawat
9. Kurva vital sign, lembar obat –obatan
10. Tindakan keperawatan
11. Pendidikan kesehatan dan keluarga
12. Discharge planning
13. Resume medic
14. Catatan pemberian obat – obatan
15. Pencegahan dan pengendalian infeksi
16. Lembar transfer pasien
Pada sarana dan prasarana 85% mengerti cara menggunakan alat-alat
perawat, 83% perlu menambah peralatan perawat.
c. Metode pemberian asuhan keperawatan (M3-Metode)
1) Penerapan model
Model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu:
model kasus, model fungsional, model tim, model primer (Grantmassey
1997 dalam nursalam 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan Ruang
perawatan lantai 3 pada tanggal 20 april 2020 didapatkan hasil bahwa
Ruang Perawatan Lantai 3 menerapkan metode penugasan asuhan
keperawatan menggunakan Metode tim. Metode tim berfokus pada
penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk
melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang
dirawat di ruangan.
Berdasarkan hasil observasi pada 22 – 24 april 2020 di ruang
perawatan lantai 3, ditemukan hasil Ruang Perawatan Lantai 3
menerapkan metode penugasan asuhan keperawatan menggunakan
Metode Tim. Dengan pembagian tugas dilakukan oleh katim dan katim
bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota dan menerima laporan
dari masing – masing anggota tim.
2) Tibang terima
Operan atau timbang terima merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima dilakukan oleh oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau
dinas malam secara tertulis dan lisan (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan Ruang
perawatan lantai 3 pada tanggal 22 april 2020 didapatkan hasil operan
antar shift/ timbang terima dilakukan setiap pergantian shift sebanyak 3
kali, yakni shift pagi ke sore (pukul 14.30 wib), shift sore ke malam (pukul
21.30 wib), dan shift malam ke pagi (pukul 08.00 wib).
Berdasarkan hasil observasi pada 20 – 22 april 2020 di ruang
perawatan lantai 3, ditemukan hasil bahwa operan antar shift/ timbang
terima dilakukan setiap pergantian shift sebanyak 3 kali, yakni shift pagi
ke sore (pukul 14.30 wib), shift sore ke malam (pukul 21.30 wib), dan
shift malam ke pagi (pukul 08.00 wib). Pada dinas pagi operan di pimpin
oleh Kepala Ruangan, sementara dinas sore dan dinas malam di pimpin
oleh Ketua Tim tiap shift. Pendokumentasian timbang terima
menggunakan metode SBAR, namun belum terlaksana secara optimal
pada pelaporan secara lisan, perawat tidak selalu menyampaikan
backround (tindakan keperawatan yang telah dilakukan) dan
recomendation (tindakan keperawatan yang belum dilakukan). Hal ini
disebabkan oleh budaya yang sudah menjadi kebiasaan sehingga sering
hanya menyampaikan identitas pasien dan rencana tindakan medis yang
akan dilakukan seperti pengobatan dan persiapan lainnya.
3) Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer,
atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan. Ronde mempunyai tujuan
untuk menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berprikir kritis
(Nursalam,2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan ruang
perawatan lantai 3 pada tanggal 22 april 2020 didapatkan informasi bahwa
kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan, karena jumlah hari
perawatan adalah 3 – 4 hari, sehingga sangat jarang ditemukan masalah
keperawatan pasien yang tidak teratasi dalam waktu yang lama.
Berdasarkan hasil observasi pada 22 – 24 april 2020 didapatkan
informasi bahwa kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan, karena
masih banyak nya perawat yang tidak memahami tentang ronde
keprawatan dan rata-rata hari rawat pasien di ruang perawatan lantai 3
adalah 3-4 hari, sehingga sangat jarang ditemukan masalah keperawatan
pasien yang tidak teratasi dalam waktu yang lama.
4) Sterilisasi Obat
Sentralisasi obat di ruang perawatan lantai 3, baik obat-obatan oral
maupun obat injeksi sudah ditempatkan di lemari obat dimana obat-obatan
tersebut ditempatkan pada tempat obat yang sesuai dengan kotak obat
pasien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan ruang
perawatan lantai 3 tanggal 22 april 2020 didapatkan informasi bahwa alur
sentralisasi obat adalah obat diresepkan oleh dokter dan diberikan kepada
perawat. Oleh perawat, resep tersebut ditebus di depo farmasi. Setelah itu
perawat membawa obat tersebut ke ruangan dan di simpan sesuai kotak
obat pasien. Lalu obat dicek kembali dengan waktu pemberian. Tetapi
sering terjadi masalah lamanya obat selesai dari apotik dan menyebabkan
obat sering terlambat diberikan kepada pasien.
d. Pembiayaan (M4-Money)
1) Pembayaran pasien umum/secara pribadi
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 21 april 2020 dengan Wakil
Kepala Ruangan di ruang perawatan lantai 3, sistem keuangan diatur
langsung oleh pihak rumah sakit baik untuk pelayanan maupun penggajian
pegawai ruangan, sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar dari BPJS,
Kartu Indonesia Sehat, dan sisanya dari dana umum (biaya sendiri).
Sistem pembayaran pasien juga dikelola langsung oleh bagian
keuangan rumah sakit dan jenis pembayaran tergantung pada jaminan
yang digunakan oleh pasien antar lain: Untuk pasien BPJS, Kartu
Indonesia Sehat, biaya perawatan ditanggung oleh jaminan tersebut
dengan mengikuti prosedur yang berlaku dimana batas waktu pengurusan
hanya 2 x 24 jam sejak pasien masuk rumah sakit, untuk pasien umum
seluruh biaya perawatan ditanggung sepenuhya oleh pasien/ keluarga
(biaya sendiri). Pembiayaan pasien (perawatan) yang berlaku saat ini
sesuai kelas perawatan di Ruang Perawatan Lantai 3 ada tiga kelas yaitu
kelas I, II, dan III, Deluxe dan Super Deluxe.
2) Pembayaran pasien dengan asuransi
e. Pemasaran (M5-Marketing)
1) Jumlah pasien
Tabel
Jumlah pasien ruang perawatan lantai 3
RUANG PRI
KONDISI MEMBAIK
PERENCANAAN PULANG
ADMINISTRASI
b. Manajemen Unit
4. Lingkungan kerja
a. Lingkungan Fisik
545
¿ x 100 %
53 x 30
= 25,23 %
B. LOS ( RATA-RATA LAMA PASIEN DIRAWAT)
Rumus :
Jumlah hari dirawat
jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
545
¿
216
53 x 30−545
¿
216
1045
¿
216
= 3 hari
BTO (ANGKA PERPUTARAN TEMPAT TIDUR)
Rumus :
jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
jumlah tempat tidur
N URAIAN JUMLAH
O
1 JUMLAH HARI RAWAT 2522
2 BOR
3 LOS
4 TOI
5 BTO
6. Pendidikan
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 April 2020 yang dilakukan pada
seluruh petugas medis ruang perawatan lantai 3, tingkat pendidikan petugas
kesehatan Ruang Perawatan Lantai 3, antara lain :
Tabel 2.10 Distribusi Pendidikan Petugas Kesehatan
di Ruang Perawatan Lantai 3 Tahun 2020
o
1 S1 Ners 4 Orang
2 D3 Perawat 21 Orang
Jumlah 25 Orang
Berdasarkan hasil uji statistik tabel 2.10 menunjukkan bahwa dari 25 perawat, 4
orang S1 Ners (16%), dan 21 orang D3 Perawat (16%).
7. Pelatihan
Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh petugas medis di Ruang
perawatan lantai 3 yang dilakukan sejak tanggal 20 – 21 april 2020 di dapatkan
hasil bahwa petugas yang telah mengikuti Pelatihan BTCLS sebanyak 12 orang.
paripurna.
2. Misi Ruangan
3. Falsafah Keperawatan
sakit maupun yang sehat dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama
4. PeraturanOrganisasi
BerdasarkanhasilwawancaradenganWakilKepalaRuanganruangperaw
didapatkaninformasibahwaterdapatperaturanorganisasipadaRuangPerawatan
3, dansemuapetugaskesehatanmengetahuitentangperaturantersebut.
didapatkaninformasibahwaterdapatperaturanorganisasipadaRuangPerawatan
3, dansemuapetugaskesehatanmengetahuitentangperaturantersebut,
namunperaturanorganisasitersebutbelum optimal
didapatkaninformasibahwaterdapatpembuatanrencanaharian,
bulanandantahunandantelahdilakukanolehKepalaRuangan,
WakilkepalaRuangan,
danseluruhperawatpelaksanaseluruhdengantugasmasing – masing.
didapatkaninformasibahwadidapatkaninformasibahwaterdapatpembuatanren
canaharian, bulanandantahunandantelahdilakukanolehKepalaRuangan,
WakilkepalaRuangan,
danseluruhperawatpelaksanaseluruhdengantugasmasing – masing.
Contohnyaseperti :Operan.
6. StandarOperasionalProsedur
BerdasarkanhasilwawancaradenganKepalaRuangandanWakilKepalaR
didapatkanhasilbahwasegalatindakankeperawatan yang
dilakukanolehpetugaskesehatan di ruangperawatanlantai 3
didapatkanhasilbahwaperawatruangperawatanlantai 3
ruangandalammemberikanpelayanankepadapasien.
7. StandarAsuhanKeperawatan
BerdasarkanhasilwawancaradenganKepalaRuangandanWakilKepalaR
digunakansesuaidenganbukuDoengesKeperawatan.
didapatkanhasilpenggunaanstandarpemberianAsuhanKeperawatandiruangan
perawatanlantai 3
sudahdilakukansesuaistandarasuhankeperawatandanStandar Operating
procedur.
8. StandarKinerja
BerdasarkanhasilwawancaradenganKepalaRuangandanWakilKepalaR
didapatkanhasilbahwaruangperawatanlantai 3
memilikistandarkinerjadalammencapaivisiruangan.
didapatkanhasilbahwaseluruhpetugaskesehatanruangperawatanlantai 3
memilikistandarkinerjadalammencapaivisiruangan.
b. Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Ruang Perawatan Lantai 3 Rumah Sakit
Harapan Bunda Batam
1. MetodePenugasan
dalamnursalam 2014).
Berdasarkan hasil
wawancaradenganWakilKepalaRuanganRuangperawatanlantai 3 padatanggal
20 april 2020 didapatkanhasilbahwa Ruang Perawatan Lantai 3 menerapkan
Denganpembagiantugasdilakukanolehkatimdankatimbertanggungjawabdalam
mengarahkananggotadanmenerimalaporandarimasing – masinganggotatim.
2. PengaturanJadwalDinas
Berdasarkan hasil
wawancaradenganWakilKepalaRuanganRuangperawatanlantai 3
dilakukanolehKepalaRuangan.
3. PengorganisasianPerawatanPasien
Berdasarkan hasil
wawancaradenganWakilKepalaRuanganRuangperawatanlantai 3 padatanggal
tim yang
pembagianpasiendilakukanolehkatimdannatikatimakanmengevaluasilaporan –
Denganpembagiantugasdilakukanolehkatimdankatimbertanggungjawabdalam
mengarahkananggotadanmenerimalaporandarimasing – masinganggotatim.
4. PendokumentasianAsuhanKeperawatan
Berdasarkan hasil
22 april 2020
didapatkanhasilbahwapendokumentasianasuhankeperawatanpasientelahterdoku
- 24 april 2020
didapatkanhasilbahwapendokumentasianasuhankeperawatanpasientelahterdoku
c. Fungsi pengarahan
1. Komunikasi
Berdasarkan Hasil wawancara pada tanggal 22 april 2020 dengan
Wakil Kepala Ruangan ruang Perawatan lantai 3, didapatkan hasil bahwa
kebanyakan di ruangan menggunakan komunikasi verbal secara langsung
dan komunikasi tertulis. Contoh komunikasi tertulis seperti
pendokumentasian asuhan keperawatan di buku laporan pasien dan
komunikasi langsung seperti pada saat operan pergantian shift.
Berdasarkan Hasil observasi pada tanggal 22 - 24 april 2020 di ruang
Perawatan lantai 3, didapatkan hasil bahwa komunikasi yang diterapkan di
ruang perawatan lantai 3 adalah komunikasi secara langsung, dimana
sesama tenaga medis saling berinteraksi satu sama lain dalam melakukan
pelayanan.
2. Operan
Operan atau timbang terima merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau
dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan yang
dilakukan pada tanggal 20 April 2020 diruang perawatan lantai 3,
didapatkan hasil bahwa operan antar shift atau timbang terima dilakukan
setiap pergantian shift sebanyak 3 kali yaitu seperti shift pagi ke sore (jam
14.30 wib), shift sore ke malam (jam 21.30 wib), dan shift malam ke pagi
(jam 07.30 wib).
Berdasarkan hasil observasi pada 20 – 22 april 2020 di ruang
perawatan lantai 3, ditemukan hasil bahwa operan antar shift/ timbang
terima dilakukan setiap pergantian shift sebanyak 3 kali, yakni shift pagi ke
sore (pukul 14.30 wib), shift sore ke malam (pukul 21.30 wib), dan shift
malam ke pagi (pukul 08.00 wib). Pada dinas pagi operan di pimpin oleh
Kepala Ruangan, sementara dinas sore dan dinas malam di pimpin oleh
Ketua Tim tiap shift. Pendokumentasian timbang terima menggunakan
metode SBAR, namun belum terlaksana secara optimal pada pelaporan
secara lisan, perawat tidak selalu menyampaikan backround (tindakan
keperawatan yang telah dilakukan) dan recomendation (tindakan
keperawatan yang belum dilakukan). Hal ini disebabkan oleh budaya yang
sudah menjadi kebiasaan sehingga sering hanya menyampaikan identitas
pasien dan rencana tindakan medis yang akan dilakukan seperti pengobatan
dan persiapan lainnya.
3. Pre dan Post Conference
Pre Conference merupakan diskusi tentang aspek klinik setelah
operan dan sebelum melaksanakan asuhan keperawatan. Tujuannya untuk
mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan evaluasi hasil
serta mempersiapkan hal –hal yang akan di temui di lapangan,.
Post Conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum operan
dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan. Tujuannya untuk
memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang di jumpai.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 20-22 April
2020 diruang perawatan lantai 3, ditemukan pelaksanaan Pre dan post
Conference belum terlaksana secara optimal.
4. Motivasi kepada perawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan 22 April 2020,
didapatkan hasil bahwa, Kepala Ruangan memberikan motivasi kepada
perawat dalam melaksanakan pelayanan medis yang sesuai dengan visi
ruangan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 – 24
April 2020 diruang perawatan lantai 3, didapatkan hasil bahwa Kepala
Ruangan memberikan motivasi dan pengarahan kepada perawat dalam
melaksanakan pelayanan medis di ruang perawatan lantai 3 yang sesuai
dengan visi ruangan.
5. Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan ruang
perawatan lantai 3 yang dilakukan pada tanggal 21 April 2020, didapatkan
informasi bahwa pendelegasian tugas dan wewenang dilaksanakan dengan
cara menunjuk ketua tim shift yang bertugas pada saat itu untuk melakukan
asuhan keperawatan sesuai dengan keadaan pasien, lalu ketua tim
memberikan tugas kepada perawat pelaksana. Serta jika Kepala Ruangan
berhalangan untuk hadir, tugas Kepala Ruangan di alihkan kepada Wakil
Kepala Ruangan.
Berdasarkan hasil observasi di ruang perawatan lantai 3 yang
dilakukan pada tanggal 22 April 2020 didapatkan hasil bahwa,
pendelegasian tugas dari Kepala Ruangan di delegasikan kepada Kepala
Tim tiap shift, lalu ketua tim memberikan tugas kepada perawat pelaksana
dan perawat pelaksana melakukan tugas yang diberikan.
6. Supervisi
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan ruang
perawatan lantai 3 yang dilakukan pada tanggal 22 April 2020, didapatkan
informasi bahwa supervise dilakukan pada saat operan shift dan pada visite
dokter.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 April
2020, didapatkan hasil bahwa supervisi diruang perawatan lantai 3 sudah
dilakukan dan sudah optimal dalam pelaksanaannya.
7. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh pasien primer atau konselor kepala
ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan. Ronde mempunyai tujuan untuk menyelesaikan masalah pasien
melalui pendekatan berfikir kritis (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan ruang
perawatan lantai 3 pada tanggal 20 april 2020 didapatkan informasi bahwa
kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan, karena jumlah hari perawatan
adalah 3-5 hari, sehingga sangat jarang ditemukan masalah keperawatan
pasien yang tidak teratasi dalam waktu yang lama dan pada umumnya
perawat kurang mengerti mengenai ronde keperawatan.
Berdasarkan hasil observasi pada 20 – 22 april 2020 didapatkan
informasi bahwa kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan, karena
masih banyak nya perawat yang tidak memahami tentang ronde keprawatan
dan rata-rata hari rawat pasien di ruang perawatan lantai 3 adalah 3-5 hari,
sehingga sangat jarang ditemukan masalah keperawatan pasien yang tidak
teratasi dalam waktu yang lama.
d. Pengendalaian
1. Program Pengendalian Mutu
Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan
secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien,
memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam
pengembangan pelayanan kesehatan/keperawatan sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan pada
tanggal 22 April 2020 didapatkan informasi bahwa diruang perawatan lantai
3 pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan perawatan pasien.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakuka di Ruang Perawatan lantai
3 pada tanggal 22 – 24 april 2020 di dapatkan hasil bahwa, pelayanan yang
diberikan oleh petugas kesehatan telah sesuai dengan kebutuhan pasien
dalam mencapai visi ruang perawatan sehingga mutu pelayanan terpenuhi
sesuai dnegan standar pelayanan rawat inap.
2. Pelaksanaan SOP dan SAK
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang telah di tetapkan oleh PPNI
(Nursalam 2002), yang mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Ruangan pada
tanggal 22 April 2020 didapatkan informasi bahwa perawat diruang
perawatan lantai 3 melakukan asuhan keperawatan telah sesuai dengan yang
di tetapkan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) serta sesuai
dengan SOP yang telah diterapkan di Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 22 - 24 april 2020
didapatkan hasil bahwa perawat ruang perawatan lantai 3 telah menerapkan
standar operating prosedur dan standar asuhan keperawatan yang terdapat di
ruangan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
3. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Audit dokumentasi adalah kegiatan mengevaluasi dokumentasi
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala
Ruangan pada tanggal 21 april 2020, diperoleh informasi bahwa kegiatan
audit dilakukan untuk memeriksa rekam medik pasien yang telah pulang
atau meninggal. Audit dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan untuk
memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam pendokumentasian untuk
mengetahui hasil kerja staff setiap bulan.
Berdasarkan hasil observasi di ruang perawatan lantai 3 pada tanggal
22 – 24 april 2020 didapatkan hasil bahwa diperoleh informasi bahwa
kegiatan audit dilakukan ketika perawat melakukan operan diruangan, status
pasien diperiksa oleh Kepala Tim atau Perawat pelaksana, apabila ada
laporan asuhan keperawatan yang belum lengkap, maka perawat yang
berdinas sebelumnya harus melengkapi laporan tersebut, begitu juga pada
pasien yang akan pulang, status pasien tersebut dicek kembali kelengkapan
nya.
Coment lanjutan :
1. Survey kepuasan
2. Survey masalah pasien
3. Secara keseluruhan Data yang disajikan baru dalam bentuk
observasi dan wawancara sementara data dalam bentuk kuisioner
belum ada
4. Masalah yang muncul pada masing-masing data yang dikaji belum
tergambar