Anda di halaman 1dari 9

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 6%

Date: Sabtu, Oktober 02, 2021


Statistics: 128 words Plagiarized / 2286 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.

KOMPILASI MAKALAH PEMBELAJARAN DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Dosen


Pengampu : Mohammad Firdaus, M.A. Oleh : Nurlaila Pendidikan Agama Islam (PAI) 3A
A. Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus memiliki gangguan khusus baik terhadap
fisik, mental, intelegensi, dan emosinya sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka
memerlukan bantuan kkhusu untuk memenuhi kebutuhannya. Sudah menjadi kewajiban
bagi kedua orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka yang mempunyai
keterbatasan dalam dirinya. Lingkungan yang tepat untuk anak-anak serta pola asuh
yang sesuai dengan kondisi mereka.

Kebanyakan dari para orang tua berpikir yang terpenting kubutuhan anaknya dalam
kehidupan sehari-hari mencukupi. Sehinngga para orang tua itu kurang perhatiannya
terhadap anaknya khususnya terhadap pendidikan anaknya serta perkembangan potensi
mereka. Minat dan kreativitas yang dimiliki oleh Anak berkebutuhan khusus kurang
diperhatikan, karena kurang adanya kebebasan untuk mereka untuk mengembangkan
potensinya. Keterbatasan yang mereka miliki akan ditambah dengan kondisi lingkungan
yang tidak mendukung terhadap perkembangan anak berkebutuhan khusus di
lingkungan sosial. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Anak
Berkebutuhan Khusus? 2.

Bagaimana Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus? 3. Apa Penyebab dan Dampak


Munculnya Kebutuhan Khusus? C. Tujuan Penulisan Untuk Mengetahui Apa yang
Dimaksud Dengan Anak Berkebutuhan Khusus? Untuk Mengetahui Bagaimana
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus? Untuk Mengetahui Apa penyebab dan Dampak
Munculnya Kebutuhan Khusus?
PEMBAHASAN A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Yang dimaksud dengan anak
berkebutuhan khusus ialah anak yang membutuhkan pelayanan pendidikan baik itu
kebutuhan permanen maupun sementara, dan disebabkan oleh: 1. kondisi sosial-emosi
2. kondisi ekonomi 3.

Kondisi Politik 4. Kelainan Bawaan maupun yang didapat dikemudian._ Dibawah ini
adalah pengertian-pengertian anak berkebutuhan khusus menurut pendapat para ahli:
Menurut pendapat Mulyono (2006) : anak berkebutuhan khusus dimaknai dengan anak
yang tidak sempurna baik itu dari segi fisik maupun akal dan juga anak yang memiliki
kemampuan atau bakat.

Heward mengatakan bahwa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus ialah
karakteristik khusus yang berbeda dimiliki seorang anak tanpa menampakkan ketidak
mampuan dirinya baik itu dari segi mental, emosi, maupun fisik di depan umum._ J.
David Smith berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus
adalah penyimpangan fisik, sensomotoris, mental-intelektual, sosial, emosi, perilaku
yang dialaminya secara signifikan dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya
debandingkan dengan anak lain yang seusianya. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
adalah istilah lain dari Anak Luar Biasa (ALB) yang menandai adanya kelainan khusus.

Anak Berkebutuhan khusus tentu mepunyai karakteristik yang berbeda dengan yang
lainnya, karena karakteristik dan hambatan ini mereka memerlukan pelayanan
pendidikan khusus yang bisa menyesuaikan dengan potensi diri mereka masing-masing.
Seorang tunanetra memerlukan tulisan braille untuk dijadikan teks bacaan, sedangkan
tunarungu memerlukan bahasa isyarat. Sebutan sebagai Anak dengan Kebutuhan
Khusus karena mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mereka memerlukan
bimbingan dan layanan, baik itu layanan sosial, layanan pendidikan, layan bimbingan
dan konseling, serta jenis layanan lainnya yang bersifat khusus._ Anak dengan
Kebutuhan Khusus biasanya mereka disekolahkan di sekolah khusus yaitu Sekolah Luar
Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususan yang mereka miliki masing-masing.

SLB bagian A khusus untuk tunanetra, B untuk tunarungu, C untuk tunagrahita, D untuk
tunadaksa, E untuk tuna laras, dan G untuk cacat ganda. _ Dibawah ini merupakan
pengertian tentang Anak Berkebutuhan Khusus berdasarkan tinjauannya: Dari segi
medis adalah anak yang membutuhkan usaha pelayanan medis yang berupa
pengobatan dan penyembuhan atas kesehatan jasmani dan rohaninya sehingga
mencapai tujuan yang diinginkan. Dari segi hukum ialah pada dasarnya anak
berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan memiliki hak yang sama dengan
yang lainnya. Dari segi psikologi, pada hakikatnya anak berkebutuhan khusus tidah jauh
berbeda dengan anak lainnya.
Bedanya, anak berkebutuhan khusus dalam memenuhi kebutuhan dasarnya mereka
lebih banyak dan lebih sering melampaui hambatan yang dilaluinya._ B. Klasifikasi Anak
Berkebutuhan Khusus Yang banyak menjadi perhatian guru, anak berkebutuhan khusus
dapat diklasisfikasikan sebagai berikut: Tunagrahita (Mental retardation) adalah individu
dimana mereka tidak mampu dalam beradaptasi prilaku yang muncul dalam
perkembangannya disertai tingkatan inteligensinya dibawah rata-rata.

Klasifikasi berdasarkan tingkatan tunagrahita sebagai berikut: IQ : 51-70 (Tunagrahita


Ringan) IQ : 36-51 (Tunagrahita Sedang) IQ : 20-35 (Tunagrahita Berat) IQ dibawah 20
(Tunagrahita sangat berat) Di awal tahun 60-an American Assosiation on Mental
Retardation (AAMR) memnerikan definisi dari tunagrahita yaitu mereka yang
keterbatasan pada keterampilan adaptif dan keterbatasan fungsi intelektual umum.
Yang dimaksud dengan kemampuan adaptif disisni ialah lomunikasi, heme living,
merawat diri, bermasyarakat, finctional academis, keterampilam sosial, waktu luang,
mengeontrol diri dan kerja.

Cara mengidentifikasi seorang tunanetra ialah : Fisiknya tidak seimbang, misalnya kepala
terlalu kecil/besar Cairan atau ludah yang sering keluar dari mulut (ngiler) Sering tidak
terkendalinya gerakan Kurang sekali perhatinnya terhadap lingkungan Terlambat dalam
perkembangan bicara atau bahasa Tunalaras ialah individu yang mana dalam
mengendalikan emosi dan kontrol sosial mengalami hambatan. Individu tunalaras ini
perilakunya tidak sesuai dengan norma yang ada dan berlaku di sekitarnya. Pangaruh
dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan tunalaras. Identifikasi terhadap tunalaras
ialah sebagai berikut: Bersifat membangkang Emosinya mudah terangsang Tindakan
agresif sering dilakukan Sering melanggar norma hukum, sosial, dan susila.

Tunarungu (Communacation Disorder and Deafness) ialah meraka yang


pendengarannya memiliki hambatan baik permanen maupun tidak permanen. Dilihat
dari tingkat gangguan pendengaran, tunarungu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Gangguan pendengaran sangat ringan (27-40 dB) Gangguan pendengaran ringan
(41-55 dB) Gangguan pendengaran sedang (56-70 dB) Gangguan pendengaran
berat (71-90 dB) Gangguan pendengaran ekstrim (diatas 91 dB) Media visual, audio,
dan audio visual merupakan media dalam pembelajaran yang dibutuhkan oleh anak
yang berkebutuhan khusus.

Anak tunarungu menggunakan audio visual dalam pembelajarannya antara lain berupa
gambar, grafis (bagan, diagram, grafik dan lain sebagainya), realita atau objek yang ada
didepannya (mata uang, tumbuhan, dan sebagainya) serta masih banyak lagi._
Tunanetra yaitu penglihatan yang kurang. Yang diperlukan oleh anak tunanetra ialah
pengaturan tempat duduk sehingga penglihatannya tidak terganggu. Jika disekolah
seorang guru harus mengidentifikasi gangguan yang dialami oleh tunanetra sehinnga
bisa berktivitas diluar dekolah seperti anak lainya mengenai orientasi dan mobilitas.

Berikat adalah identifikasi terhadap anak tunanetra: Ketidakmampuan melihat Pada jarak
6 meter tidak mampu melihat Pada kedua bola matanya terdapat kerusakan yang nyata
Saat berjalan sering maraba-raba/tersandung Bola mata yang hitam berwarna
keruh/bersisisk/dan kering Mata terus bergoyang Kesulitan dalam mengambil benda
kecil saat berjalan Tunadaksa (physical disability) adala gangugguan yang dialami
individu karena sebab kalainan neuromuscular dan struktur tulang yang bersifat bawaan,
sakit akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.
Identifikasi terhadap anak yang mengalami kalainan gerak tubuh atau anggota tubuh:
Tubuh yang tidak bisa digerakkan karena kaku/lemah/lumpuh.

Sulit dalam bergerak sempurna, tidak lentur, dan tidak terkendali. Anggota badan tidak
lengkap dan tidak sempurna/lebih kecil dari biasanya Jari tangan tidak bisa
menggenggam Alat gerak mengalami cacat Mengalami kesulitan saat berdiri Hperaktif
atau tidak dapat teenang Tunaganda (multiple handicappe). Johnston dan magrab,
berpendapat bahwa tunaganda adalah mereka yang mengalami hambatan pada
perkembangan neurologis yang diakibatkan ileh satu atau dua kombinasi kelainan
dalam kemampuan contohnya inteligensi, bahasa, gerak, atau hubungan pribadi di
masyarakat.

Kesulitan dalam belajar (learning disabilities) adalah anak yang mengalami gangguan
pada satu, dua atau lebih kemampuan dasar psikologis sehinngga menghambat
kemampuan membaca, berhitung, berbicara, dan berfikir yang disebabkan oleh
gangguan persepsi, difungsi minimal otak, brain injury, dislexia, dan afasia
perkembangan. Dibawah ini ada beberapa karakteristik bagi anak yang mengalami
kesulitan belajar: Kemampuan membaca telambat perkembangannya Ketidakmampuan
dalam dalam membaca isi bacaan Saat membaca sering banyak kesalahan Dalam
menulis huruf b dan p, p dan q, dan v dan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9 sering salah. Tidak
bisa menulis lurus diatas kertas tak bergaris 8.

Anak Berbakat (Giftedness and Special Talents) milgram berpendapat bahwa anak yang
berbakat ialah mereka yang memiliki IQ yang sangat tinggi diatas 140 atau lebih bila
diukur dengan instrument stanford binet, kreatifitas yang tinngi, mampu memimpin
dalam seni drma, tari, dan seni rupa. Ketagori anak berbakat sebagai berikut: Intelektual
dan inteligensi yang menyeluruh dimilikinya, yang berlandaskan pada kemampuan
berfikir secara tidak nyata (abstrak) dan memecahkan masalah. Memiliki intelektual
khusus Berpikir yang murni, jernih, dan kreatif secara menyeluruh. Bakat kreatif yang
khusus 9. Anak Autistik (autism Syndrome) adalah hambatan yang dialami anak pada
ketidakmampuan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak.

Gejala yang dialami oleh anak autistik ini menurtu delay dan deinaker ialah: Sering
duduk menyendiri dengan tampang tak acuh, muka pucat, mata sayu yang sering
memandang ke bawah serta sering bermalas-malasan Sepanjang waktu ia selalu diam
Jika ada pertanyaan pertanyaan untuknya, jawabannya sering ngelantur. Tidah pernah
menunjukkan rasa takut dan tidak pernah bertanya serta tidak menyukai kaadaan
sekelilingnya Kecuali terhadap benda yang disukainya, ia tidah peduli. 10. Hyperactive
(Attention Deficit Disorder With Hyperactive) bukanlah penyakit akan tetapi salah satu
gejala atau symptomps. Symptomps ini disebabkan oleh faktor faktor brain damage, an
emotional disturbance, a hearing deficit or mental retardaction.

Dikalangan masyarakat anak hyperaktive sering disebut dengan istilah attention deficit
disorder (ADHD). C. Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus Sebab
munculnya kebutuhan khusus Ditinjau dari waktu terjadinya, kelainan dapet
diketagorikan dalam beberapa penyebab, diantaranya: Sebab Prenatal, yaitu penyebab
yang terjadi sebelum kelahiran. Maksudnya ialah dissat janin masih ada dalam
kandungan, kemungkinan ibu terkena virus misal virus rubela, salah minum obat atau
mengalami trauma, yang semuanya itu akan berakibat fatal terhadap janin, sehingga
janin akan mengalami kelainan saat dilahirkan.

Oleh kerana itu seorang ibu harus hati-hati saat masa kehamilan pencegahan dari
terjadinya kelainan pada janin._ Sebab perinata, ialah sebab yang terjadi saat, sedang,
atau pada waktu proses kelahiran, contohnya saat melahirkan terjadi benturan atau
infeksi, di-vacuum (proses kelahiran dengan penyedotan), terlalu lama memberi oksigen
terhadap anak yang lahir premature. Kejadian-kejadian kecil ini sangat berakibat fatal
terhadap bayi yang tentu akan mengakibatkan kemunculan kelainan pada bayi sehingga
mengagetkan kedua orang tuanya.

Saat anak dilahirkan ada beberapa kelainan diantaranya anak lahir sebelum waktunya,
posisi bayi saat lahir tidak normal, bayi kurang sehat atau kelainan ganda, analgesik
(penghilang nyeri), kehamilannya terlalu lama sekitar lebih dari 40 minggu._ Sebab
Postnatal, yaitu sebab yang terjadi setelah proses kelahiran, contohnya jatuh,
kecelakaan, atau terkena penyakit tertentu. Sebab-sebab tersebut bisa dihindari
dengan hati-hati, selalu menjaga kesehatan diri, dan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk keluarga._ Selain ditinjau dari masa terjadinya, sebab-sebab kelainan
dapat ditinjau dari agen pembawa kelainan.

Misal, virus infeksi dan kareacunan yang menyebabkan tunagrahita. Penyabab


keturunan, meningitis, penyakit gondok, campak, influenza yang berkepanjangan, bunyi
yang sangat keras, benda asing masuk kedalam telinga yang mengakibatkan tunarungu.
Tunanetra yang disebabkan oleh kesalahandalam penggunaan obat, pemberian oksigen
yang berlebihan terhapda bayi yang lahir premature, penyakit yang berhubungan
dengan pembuluh darah kecelakaan dan tumor. Dari sebagian contoh tersebut kita bisa
melihat bahwa pembawa kelainan disebabkan oleh keturunan, trauma, infeksi, virus,
penyakit tertentu, kekurangan gizi, kecelakaan, dan pengaruh lingkungan. 2.

Dampak munculnya kebutuhan khusus Dampak kelainan atas anak Kelainan yang
dialami oleh anak berbakat atau anak yang memiliki kempuan yang luar biasa
merupakan kelainan yang normal. Karena kelainan yang dimilikinya mereka akan merasa
bangga. Akan tetapi anak yang memliki kelainan yang luar biasa atau kelainan yang
berada diatas batas normal akan menjadikannya sombong, merasa superior, dan
merendahkan yang lainnya apabila tidak ditangani dengan baik. Begitipun sebaliknya,
anak yang memiliki kelainan dibawah batas normal ia akan merasa tidak percaya diri jika
ia tidak ditangani dengan baik, seperti mengembangkan potensi yang dimilkinya,
memberikan lingkungan yang sesuai.

Oleh karena itu dapampak kelainan bagi anak sangat beragam, ada anak merasa
kehilangan kepercayaaan dirinya, aspek perkembangannya terhambat, merasa rendah
diri. Kelainan juga menimbulkan dampak spesifik badi anak, misalnya anak tunarungu ia
mengalami hambatan dalam berkomunikasi, anak tunagrahita ia mengalami hambatan
terhadap perkembangan keterampilan di kehidupan sehari-hari. Dampak kelainan bagi
keluarga Ada banyak faktor yang akan memunculkan reaksi atau sikap terhadap
kalainan yang menimpa salah satu anggota keluarganya, diantaranya ialah faktor tingkat
pendidikan, status sosial ekonomi kelurga, latar belakang budaya, serta jenis dan tingkat
kelainan yang didera. Anak yang memiliki kelainan dibawah normal orang tuanya ada
yang sadar ia akan mencari jalan keluar untuk menolong anaknya supaya dapat
berkembang.

Secara umum semua orang tua menginginkan seorang anak lahir secara normal bik itu
dari segi fisik maupun mental. Kesadaran orang tua terhadap kelainan yang dialami
anaknya ada yang bisa diketahui semenjak janin masih berada dalam kandungan ada
juga yang baru diketahui setelah anaknya sudah lahir. Ada banyak jenis faktor yang
mempengaruhi perbedaan waktu pada munculnya jenis kesadaran ini antara lain jenis
kebutuhan khusus anak, keterlibatan orang tua dalam mengasuh, munculnya waktu
gangguan, serta pengetahuan dan kepekaan kedua orangtua dalam menganalisis
perkembangan anak sejak dini._ Dampak kelainan bagi masyarakat Dalam masyarakat
tentu sikapnya berbeda-beda dan sangat bervariasi tergantung pada latar belakang
sosial dan pendidikannya.
Ada sebagian dari mereka yang bersimpati dengan membntu menyesiakan fasilitas yang
dibutuhkannya, ada pula yang bahkan bersikap acuh-tak acuh, bahkan ada yang sampai
tidak memiliki rasa antipati sehungga menyuruh anaknya untuk menjauhi untuk bergaul
dengan ABK terutama yang dibawah normal. Kelainan anak berbakat yang diatas normal
memiliki dampak positif terhadap masyarakatnya sehinnga dapat menjadi pendorong
bagi masyarakat supaya bisa lebih memerhatikan lagi perkembangan anakanya dan
fasilitas pendidikan di lingkungan sekitaranya.BAB III PENUTUP Kesimpulan Anak
berkebutuhan khusus (anak luar biasa) diartikan sebagai mereka yang membutuhkan
pendidkan dan layanan secara khusus agar potensi kemanusiaan yang mereka miliki
berkembang secara sempurna. Sebutan sebagai anak berkebutuhan khusus,
dikarenakan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, anak-anak ABK ini sangat
memerlukan dan membutuhkan layanan pendidikan, layanan bimbingan dan konseling,
layanan sosial, dan semua jenis layanan-layanan yang sifatnya khusus.
Jenis jenis anak berkebutuhan khusus tediri dari anak tuna netra, tuna rungu, tuna
grahita, tuna daksa, tuna laras, anak berbakat, anak tuna ganda, anak autisme.
Adapun faktor penyebabnya ialah antara lain faktor bawaan dari turunan, prenatal,
ketika lahir, dan setelah lahir.Daftar Pustaka Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus. (Bandung: Refika Aditama). Dr. Irdamurni, M.Pd. 2016.
Memahami Anak Berkebutuhan Khusus, (Jawa Barat: Goresan pena) Drs.hidayat,dkk,
Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus, (Bandung : Upi Press) Drs.H.Abu Ahmadi, 2008,
Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,). Hidayah, Nurul, dkk. 2019, Pendidikan
Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus, (D.I.Yogyakarta: Samudra Biru,) Prof. Dr. IG.A.K.
Wardani, M.Sc.Ed, Pengantar Pendidikan anak Berkebutuhan Khusus Supena, Asep,
Dkk. 2012.

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta: 28 Jaya Printing) Winda, andria, Dalam
Situsnya Anak Berkebutuhan Khusus (diakses pada 23 Mei 2015). Endang Switri, M.Pd.i,
2020, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jawa Timur, Penerbit Qiara Media).
Mirnawati, M. Pd. 2019, Anak Berkebutuhan Khusus “Hambatan Majemuk”,
(Yogyakarta: CV. Budi Utama).

INTERNET SOURCES:

<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1484/6/11410112_Bab_2.pdf
<1% - https://www.unud.ac.id/in/daftar-ta.html
<1% - https://mashuditri.blogspot.com/2014/
1% - https://arinyrizka19.blogspot.com/2015/05/anak-berkebutuhan-khusus.html
<1% -
https://docobook.com/psikologi-anak-berkebutuhan-khususb74090fac5b6073df98dfe7
1604b0af336620.html
1% - http://eprints.umm.ac.id/34035/2/jiptummpp-gdl-whidabrily-45585-2-babi.pdf
<1% - https://fattakhy.blogspot.com/2011/01/test-iq.html
<1% -
https://karnoyulianto.blogspot.com/2016/12/strategi-komunikasi-antarpribadi.html
<1% - https://vbook.pub/documents/pdgk4407-pdf-mwv353lkjxo0
<1% - https://jagoanilmu.net/anak-berkebutuhan-khusus/
<1% - https://inclusiveedu.wordpress.com/category/sekolah-inklusif/
1% - https://gilanggem.blogspot.com/2013/05/tuna-wicara-dan-tunarungu.html
1% - https://www.slideshare.net/ifulmoch/instrumen-identifikasi-abk-psd-dari-uns
1% - https://mamapapa.id/anak-berkebutuhan-khusus/
<1% -
https://www.kompasiana.com/tya32/5500a766a33311d372511bc7/anak-berkebutuhan-
khusus
<1% - https://erlinaputrikirei.blogspot.com/
<1% -
https://namasayadwianggraeni.blogspot.com/2014/12/makalah-hambatan-intelektual-d
an.html
<1% -
https://123dok.com/document/q0plo1gz-peran-sekolah-negeri-pidie-mendampingi-ber
kebutuhan-khusus-kabupaten.html

Anda mungkin juga menyukai