Anda di halaman 1dari 38

REFERAT PSIKIATRI

Oleh:
Amalia Zhahrina
Elmasita
Jullyarsen
Siti Ronelda

Pembimbing :
dr. Maisarah, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU
PERIODE 3 SEPTEMBER– 6 OKTOBER 2018
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang

• RM :> suatu gangguan akibat proses patologis di


otak, keterbatasan fungsi intelektual, gangguan
dalam keterampilan adaptif, usia < 18 tahun
• Prevalensi untuk RM ringan 0,37 – 0,59 %
sedangkan untuk RM sedang, berat dan sangat
berat adalah 0,3 – 0,4%.
• Insidensi tertinggi adalah pada anak usia sekolah,
dengan puncak usia 10 sampai 14 tahun
• 1,5 kali lebih sering pada laki – laki : wanita
Latar Belakang

Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi


yang besar terutama bagi negara berkembang

Dari seleluruh populasi, hampir 3% mempunyai IQ dibawah


70

Insidens retardasi mental di negara maju berkisar 3-4 kasus


baru per 1000 anak dalam 20 tahun terakhir

Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bisa


dimanfaatkan karena 0,1% dari memerlukan perawatan,
bimbingan dan pengawasan sepanjang hidupnya
Tujuan penulisan

Memahami dan mengetahui tentang permasalahan serta


diagnosis dan penatalaksanaan pada retardasi mental

Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang


kedokteran khususnya di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.

Memenuhi salah satu syarat ujian kepaniteraan Klinik Senior


di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FKUR RSJ Tampan Pekanbaru
Metode penulisan

Penulisan referat ini menggunakan metode


tinjauan pustaka yang mengacu pada beberapa
literatur.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi

• Menurut PPDGJ III) : suatu keadaan perkembangan


mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang
terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada
semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan
kognitif, bahasa, motorik, dan sosial

• Menurut AAIDD : sebagai keterbatasan dalam fungsi


intelektual dan perilaku adaptif
Epidemiologi

1,5 kali lebih sering terjadi


Jenis kelamin pada
Laki-laki >> Perempuan

Epidemiologi

Puncak usia 10 sampai 14


Usia
tahun
Etiologi
Kelainan Kromosom

Faktor Prenatal

Faktor Perinatal

Gangguan Didapat Pada Masa Anak-anak

Faktor Lingkungan dan Sosiokultural


Kelainan Kromosom
a. Sindrom Down
• Kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom
pada pasangan ke-21 dan ditandai dengan retardasi mental
serta anomali fisik yang beragam
• Sebagian besar pasien berada dalam kelompok retardasi
sedang sampai berat. Hanya sebagian kecil yang memiliki IQ di
atas 50
• Diagnosis sindrom Down relatif mudah pada anak yang lebih
besar tetapi sering kali sukar pada neonatus.
b. Sindrom Fragile X
• Sindrom fragile X merupakan bentuk retardasi
mental yang diwariskan dan disebabkan oleh mutasi
gen pada kromosom X
• Derajat retardasi mental dapat terjadi dari ringan
sampai berat.
• Ciri perilakunya adalah tingginya angka gangguan
defisit atensi hiperaktivitas, ganguan belajar dan
gangguan perkembangan pervasive seperti
gangguan akuisitik.
• Defisit dalam fungsi bahasa adalah pembicaraan
yang cepat dan perseveratif dengan kelainan dalam
mengkombinasikan kata-kata membentuk frasa dan
kalimat
C. Sindrom Prader-Willli

• Kelainan ini akibat dari penghilangan kecil pada


kromosom 15
• Prevalensinya kurang dari 1 dalam 10000 kelahiran
• Menunjukkan perilaku makan yang kompulsif dan sering
kali obesitas, retardasi mental, hipogonadisme
• Perawakan pendek, hipotonia, tangan dan kaki yang
kecil
• Anak-anak dengan sindrom ini seringkali memiliki
perilaku oposisional yang menyimpang
d. Phenylketonuria
• gangguan yang menghambat metabolisme asam phenylpyruvic,
menyebabkan retardasi mental kecuali bila pola makan sangat
dikontrol
• terjadi pada kira-kira 1 persen dalam setiap 10.000 sampai 15.000
kelahiran
• Sebagian besar pasien dengan PKU mengalami retardasi yang berat,
tetapi beberapa dilaporkan memiliki kecerdasan yang ambang atau
normal
• Gambaran perilaku anak dengan PKU adalah hiperaktif dan
menunjukkan perilaku yang aneh, temper tantrum dan
menunjukkan gerakan aneh pada anggota gerak atas seperti
memutir tangan dan perilaku mereka kadang meyerupai anak
autistik atau skizofrenik
• Komunikasi verbal dan nonverbal biasanya sangat terganggu atau
tidak ditemukan. Koordiansi anak adalah buruk, dan mereka
Faktor Prenatal
• Infeksi pada kehamilan :
Rubella
Sifilis
Cytomegalovirus

• Penggunaan obat-obatan, NAPZA atau alkohol


• Komplikasi kelahiran (Asfiksia)
• Cedera kepala
• Infeksi otak (meningitis / ensefalitis)
Faktor Perinatal
• Bayi prematur
• Bayi dengan berat badan lahir rendah
• Bayi yang mengalami perdarahan intrakranial
atau tanda-tanda iskemia serebral
Gangguan didapat pada masa
anak-anak
• Infeksi (meningitis / ensefalitis)
• Trauma kepala
• Masalah lain
Pemaparan jangka panjang dengan timbal
Tumor intrakranial
Faktor lingkungan dan
sosiokultural
• Psikososial
• Penelantaran atau kekerasan dari orang tua
Ibu dengan pendidikan rendah
• Keluarga dengan ekonomi rendah
Gizi maternal yang buruk
Perawatan medis setelah kelahiran yang buruk
Malnutrisi
• Anak dari orang tua dengan gangguan mood
dan skizofrenia
Ringan
Klasifikasi

Sedang
Retardasi
mental
Berat

Sangat
berat
• IQ 50-69
• Bahasa sedikit terlambat, sebagian besar mampu
• Sebagian besar mampu merawat diri
• Sedikit terlambat dalam keterampilan praktis dan rumah
tangga
• Kesulitan dalam akademis, perlu model pembelajaran yang
sesuai
• Tidak matang secara emosional dan sosial
• Ganggguan penyerta:
– Autisme
– Gangguan perkembangan lain
– Epilepsi
– Gangguan tingkah laku
– Disabilitas fisik

Retardasi mental ringan


• IQ 35-49
• Perkembangan kemampuan bahasa lambat
• Sebagian besar membutuhkan pengawasan dalam merawat diri
• Sedikit terlambat dalam keterampilan praktis dan rumah tangga
• Pencapaian akademik terbatas, sebagian dapat belajar keterampilan
dasar
• Sebagian sangat canggung dalam interaksi sosial
• Gangguan penyerta:
– Autisme
– Gangguan perkembangan pervasif
– Epilepsi
– Disabilitas neurologis
– Disabilitas fisik

Retardasi mental sedang


• IQ 20-34
• Gejala klinis dan etiologi organik hampir sama dengan
RM sedang
• Pencapaian akademis lebih rendah
• Sebagian besar terdapat hendaya motorik dan defisit
lainnya

Retardasi mental berat


• IQ <20
• Terbatas dalam memahami instruksi verbal, perintah
dasar dan sederhana
• Bergerak sangat terbatas atau tidak dapat bergerak
• Sedikit bahkan tidak mampu merawat diri
• Umumnya terdapat disabilitas neurologis dan fisik
motorik berat: epilepsi, hendaya daya lihat dan daya
dengar

Retardasi mental sangat berat


Diagnosis

PPDGJ III dan DSM V


Gejala Klinis
Penurunan Kemampuan
Diagnosis
tingkat Adaptasi
Pasti
Kecerdasan Menurun

Tingkat Kecerdasan dinilai berdasarkan seluruh aspek

Tes Psikometrik
Temuan Klinis

Riwayat Perilaku Adapptif Tes Fungsi Pemeriksaan


Penyakit Adaptif Intelektual
yang Baku

Orang dengan RM dapat ditemukan kelainan lain seperti


autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah
laku atau disabilitas fisik
Riwayat Penyakit
• Alloanamnesis dengan orang yang tinggal dekat
• Eksplorasi Riw. Kehamilan, persalinan dan kelahiran
• Riw. Retardasi mental dalam keluarga
– Hubungan darah - Gangguan neurologik
– Gangguan degeneratif - Gangguan belajar
– Gangguan psikiatri
• Penilaian latar belakang sosiokultural pasien, keadaan
emosional di rumah, fungsi intelektual pasien
Wawancara Psikiatrik
• Pertimbangkan pemilihan bahasa yg disesuaikan usia dan
taraf pengertian pasien
• Yang dinilai :
– Kemampuan verbal dan bahasa (reseptif dan ekspresif) dirumah dan
saat ini
– Pemakaian bahasa, tes realitas, kemampuan menggali
– Sifat dan maturitas pertahanan pasien (menunduk, menyangkal,
isolasi)
– Potensi sublimasi, toleransi frustasi dan pengendalian impuls
• Temukan adanya kegagalan atau regresi dari perkembangan
intelektual dan kepribadian pasien
Pemeriksaan Fisik
• Karakteristik bagian tubuh tertentu
– Bentuk / lingkar kepala (mikrosefali, hidrosefalus, sindrom
down)
– Wajah (hipertelorisme, tulang hidung datar, alis mata
menonjol, lipatan epikantus, opasitas kornea, perubahan
retina, lidah menonjol dan gangguan gigi geligi)
• Nilai adanya tanda-tanda dismorfik dari sindrom tertentu
• Pemeriksaan pada pasien RM sulit karena pasien kurang
kooperatif
• Tes intelegensia saat usia >3 tahun
Pemeriksaan Neurologis
Auditorik
Sensorik
Visual

Neurologis Kelainan
Tonus Otot

Motorik Refleks

Gerakan
Involunter
Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan • Curiga • Pengambilan


Urin gangguan Sampel Vili
• Pemeriksaan Kromosom Korionik
Darah • Aminiosintesis • Usia
usia Kehamilan 8
kehamilan14 dan 10 Minggu
dan 16 minggu
Genetik
Umum

CVS
Pemeriksaan Psikologis
Kemampuan
Perceptual
Informasi • Emosional
tentang • Motivasional
Faktor • Interpersonal

Motorik Nilai Kognitif

• Perkembangan
motorik halus
Pada Bayi dan kasar
• Perkembangan
Linguistik bicara dan
bahasa
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
USG Kepala
=
CT-Scan
Kalsifikasi atau
perdarahan

MRI
Diagnosis diferensial
Diagnosis diferensial RM
Gangguan
RM perkembangan Demensia
pervasif
Kemampuan belajar Kerusakan kualitatif
dan komunikasi dalam komunikasi
terbatas dan interaksi sosial
Terdapat kerusakan
kognitif yang spesifik,
hendaya daya ingat
progresif
Diagnosis hanya pada Diagnosis pada setiap
anak <18 tahun usia
Terapi
1. Tatalaksana Medis
• Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki
keseimbangan emosi dan fungsi kognitif.
• Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin,
flufenazin, fluoksetin kadang-kadang dipergunakan
oleh psikiatri anak.
• Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya
diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat,
amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid
(GABA)
Terapi
2. Rumah Sakit/Panti Khusus : Kerugian penempatan di panti
khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya
stimulasi mental

3. Psikoterapi : Psikoterapi dapat diberikan kepada anak


retardasi mental maupun kepada orangtua anak tersebut.
Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental
tetapi dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat
diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi
sosialnya
4. Konseling : Tujuan konseling dalam bidang retardasi
mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya retardasi
mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai
sistem kekeluargaan dan pengaruh retardasi mental pada
keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus,
konseling pranikah dan pranatal

5. Pendidikan : Terdapat empat macam tipe pendidikan


untuk retardasi mental seperti: kelas khusus sebagai
tambahan dari sekolah biasa, sekolah luar biasa, panti
khusus, pusat latihan kerja (sheltered workshop)

6. Pencegahan : Pencegahan retardasi mental dapat primer


(mencegah timbulnya retardasi mental), atau sekunder
(mengurangi manifestasi klinis retardasi mental).
Prognosis
• Pada sebagian besar kasus retardasi mental, hendaya intelektual
yang mendasari tidak membaik, tetapi tingkat adaptasi orang
yang mengalaminya secara positif dapat dipengaruhi oleh
lingkungan yang mendukung dan kualitas yang baik.

• Pada umumnya orang dengan RM yang ringan dan sedang


memiliki fleksibelitas tinggi dalam beradaptasi terhadap berbagai
keadaan lingkungan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai