KANKER LIDAH
Disusun Oleh :
Wella Fadillah, S.Ked
NIM. 1608438233
Pembimbing:
dr. Elfadri A, SpB (K) Onk.M.Kes
Tumor pada lidah mempunyai presentase kedua paling banyak dari seluruh
keganasan rongga mulut atau sekitar 30% kasus. Tumor pada lidah memiliki
prognosis yang jelek terutama apabila telah terjadi metastase kedaerah lain (leher
dan servikal). Oleh karena itu, diagnosa dini sangat diperlukan. Tumor lidah tahap
awal umumnya ditangani melalui pembedahan sementara untuk yang tahap lanjut
diterapi dengan terapi kombinasi. Kesuksesan terapi tumor lidah memungkinkan
manajemen yang efektif terhadap metastase pada kelenjar getah bening begitu
pula pada tumor primernya.1, 4
1
Diagnosis karsinoma lidah ditegakkan berdasarkan anamnesis yang terarah
dan pemeriksaan fisik yang cermat terutama dengan pemeriksaan bimanual.
Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan atau MRI.
Diagnosis pasti adalah berdasarkan pemeriksaan histopatologi. 1,5
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otot lidah terdiri atas 3 pasang otot ektrinsik dan 3 pasang otot intrinsik.
Otor intrinsik meliputi m.longitudinalis superior, m.longitudinalis inferior,
m.transversus linguae, dan m.verticalis linguae, sedangkan otot-otot ekstrinsik
meliputi m.genioglossus, m.hyoglossus dan m.styloglossus.1,5
3
Pada corpus linguae terdapat 4 macam papillae, yaitu papillae filiformis,
fungiformis, vallata dan foliata. Taste buds (indera pengecapan) terutama terdapat
pada papilla fungiformis. Pada radix linguae tidak terdapat papilla, melainkan
terdapat beberapa tuberkel yang tidak lain adalah nodus lymphaticus yang
dibungkus oleh capsula, dan membentuk tonsilla lingualis. Dengan demikian
maka permukaan dorsum linguae tampak kasar sedangkan permukaan inferior
dari linguae adalah halus. 1,5
Persarafan pada lidah dibagi atas 2 bagian yaitu motorik dan sensorik.
Untuk persarafan motoris yaitu untuk semua otot-otot lidah baik yang instrinsik
maupun ekstrinsik dipersarafi oleh nervus hipoglossus (nervus cranialis XII)
kecuali m.palatoglossus yang disarafi oleh nervus aksesorius (nervus cranialis
XI).1,5
4
Untuk persarafan sensoris dua pertiga bagian anterior lidah disarafi oleh n.
lingualis (cabang n. mandibularis) untuk sensasi umum, dan chorda tympani
(cabang n. facialis yang menuju ke lidah) untuk gustasi (pengecap). Sepertiga
bagian posterior lidah dan papillae valatae disarafi oleh ramus Lingualis nervus
glossopharyngeus (nervus cranialis IX) untuk sensasi umum dan gustasi cabang-
cabang kecil nervus Laryngeus internus, cabang nervus Vagus (n.Cranial X)
mempersarafi daerah kecil pada lingua, tepat anterior terhadap epiglottis.1,5
Semua vena ini berakhir langsung atau tidak langsung kedalam vena
jugularis interna.1,5
Gambar 4 vaskularisasi
5
Aliran limfe pada lidah penting peranannya oleh karena berhubungan
dengan penyebaran dini karsinoma lidah. Penyaluran limfe melalui lingua terjadi
melalui 4 jalur : 1,6
2.2 Definisi
Tumor ganas lidah adalah keganasan yang terdapat pada lidah. Bentuk
yang paling banyak ditemukan adalah karsinoma sel skuamosa lidah. Karsinoma
sel skuamosa lidah merupakan salah satu bentuk karsinoma rongga mulut yang
mempunyai presentase paling banyak dari seluruh keganasan rongga mulut (90-
97%).3 Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan
epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel
gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-
penyakit tertentu (premalignant). Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah
sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan
hematogen.1
6
2.3 Epidemiologi
Angka kejadian kanker lidah ini relatif umum, dengan 3% dari seluruh
penyakit berbahaya yang timbul dalam rongga mulut. Hal ini jarang terjadi
sebelum usia 40 dan insiden tertinggi penyakit ini dalam dekade-dekade 6 dan 7
dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1. Secara geografis, tumor ditemukan di
seluruh dunia, tetapi ada variasi yang signifikan dalam insiden. Penyakit ini
terjadi dengan kejadian tertinggi pada populasi India. 1
2.4 Etiologi
Beberapa faktor lain juga diduga merupakan penyebab terjadinya tumor
lidah diantaranya adalah higiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan
alkohol serta tembakau. 1,3,5.
1. Tembakau
Penggunaan tembakau dalam waktu lama merupakan faktor utama yang
penting dan berhubungan erat dengan timbulnya karsinoma lidah. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa hampir 90% penderita karsinoma lidah
mempunyai riwayat penggunan tembakau dan meningkat dengan kebiasaan
merokok. Insiden karsinoma lidah pada penderita yang merokok diperkirakan 6
kali lebih sering terjadi dibandingkan pada penderita yang tidak merokok.1,3,5
Tembakau digunakan dengan cara dikunyah atau diisap. Efek penggunaan
tembakau yang tidak dibakar ini erat hubungannya dengan timbulnya leukoplakia
dan lesi mulut lainnya termasuk lidah.3,5
Tembakau mengandung banyak molekul karsinogenik seperti hidrokarbon
polisiklik, nitrosamin, nitrosodicthanolamine, nitrosoproline dan polonium.
Paparan tembakau menyebabkan perubahan yang progresif dari mukosa mulut dan
penggunaan dalam waktu lama menyebabkan transformasi keganasan terutama
perubahan dalam ekspresi mutasi3,5
Efek karsinogenik dari tembakau sebagian besar dirangsang oleh zat kimia
yang terdapat pada asap rokok. Asap rokok merangsang perubahan genetik
termasuk mutasi gen, gangguan kromosom, mikronuklei, perubahan kromatin,
7
rusaknya rantai DNA. Mutasi gen menyebabkan hiperaktif onkogen, gangguan
proliferasi, penolakan G-S, G-M dan M pada siklus sel, mencegah apoptosis dan
gangguan kelangsungan hidup sel. Selain itu juga mutasi gen akan
menginaktifkan tumor supresor yang secara normal berperan untuk mencegah
perubahan sel-sel menjadi ganas.1,3,5
Nitrosamin merupakan zat kimia yang bersifat mutagen dalam asap rokok.
Zat kimia yang lain adalah tobacco-specific nitrosamines (TSNAs) yang berasal
dari alkaloid utama tembakau, nikotin, nornikotin, anabasin dan anatabin.
Nitrosonomikotin dan 4-(N-methyl-N-nitrosamino)-I-(3-pyridyl)-I- butanone
berasal dari nikotin dan karsinogen poten. Asap rokok mengandung berbagai
mutagenik dan karsinogenik termasuk nitroso-compounds, hidrokarbon aromatik
polisiklik heterosiklik amin. Sebagian besar karsinogen dan mutagen
dimetabolisme menjadi bentuk yang lebih aktif dalam tubuh manusia dan
menyebabkan gangguan kromosom. Karakteristik molekuler dari kecurigaan
adanya perubahan genetik masih belum jelas tetapi adanya tumor supresor seperti
TP53, CDKN2A dan pRb sudah tampak pada stadium awal.3,5
Efek genotoksik secara langsung dari tembakau merupakan alur
prokarsinogenik ke dua yang meliputi penipisan folat dan reduksi kofaktor. Folat
dan kofaktor berperan penting untuk membantu efisiensi sintesis DNA, perbaikan
dan metilasi. Penipisan folat menyebabkan gangguan genetik seperti kesalahan
dalam penggabungan urasil, putusnya rantai DNA spesifik-p53 dan hipometilasi
p53 spesifik.5
8
Gambar 6. A. Gambaran klinis karsinoma lidah, B. Gambaran histopatologi,
C. Gambaran molekul
2. Alkohol
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol
yang tinggi terhadap terjadinya karsinoma sel skuamosa lidah. Minuman alkohol
mengandung bahan karsinogen seperti etanol, nitrosamin, urethane contaminant.
Alkohol merupakan zat pelarut yang dapat meningkatkan permeabilitas sel
terhadap bahan karsinogen dari tembakau. Alkohol merupakan salah satu faktor
yang memudahkan terjadinya leukoplakia karena penggunaan alkohol dapat
menimbulkan iritasi pada mukosa. Selain itu penggunaan alkohol dalam waktu
lama dapat meningkatkan respon enzim sitokrom p450 yang berfungsi untuk
mengaktivasi protokarsinogen menjadi karsinogen. Kemungkinan mekanisme
yang lain adalah rusaknya aktivitas makrofag dan berkurangnya jumlah T limfosit.
Alkohol juga menurunkan aktivitas enzim yang berperan untuk perbaikan DNA
sehingga terjadi peningkatan kerusakan kromosom.5,6
Kombinasi kebiasaan merokok dan minum alkohol menyebabkan efek
sinergis sehingga mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya karsinoma
9
lidah. Alkohol menyebabkan dehidrasi dan rasa panas yang mempengaruhi
selaput lendir mulut. Peningkatan permeabilitas mukosa ini menimbulkan
rangsangan menahun dimana timbul proses kerusakan dan pemulihan jaringan
yang berulang-ulang sehingga mengganggu keseimbangan sel dan sel mengalami
displasia.5,6
3. Infeksi virus
Virus dapat menyebabkan keganasan dengan mengubah struktur DNA dan
kromosom sel yang diinfeksinya. Virus human papilloma (HPV) berhubungan
dengan timbulnya karsinoma lidah. HPV subtipe 16, 18, 31 dan 33 merupakan
jenis yang dilaporkan paling sering berhubungan dengan timbulnya displasia dan
karsinoma sel skuamosa. Virus human papilloma merupakan virus DNA rantai
ganda yang menyerang sel epitel.1,5,6
4. Faktor Gigi dan Mulut
Keadaan rongga mulut dengan higien yang jelek ikut berperan memicu
timbulnya karsinoma lidah. Iritasi kronis yang terus menerus berlanjut dari gigi
yang kasar atau runcing, gigi yang karies, akar gigi dan gigi palsu yang letaknya
tidak sesuai akan dapat memicu terjadinya keganasan.5,6
2.5 Patogenesis
Faktor utama yang menyebabkan inisiasi keganasan adalah akibat
ketidakmampuan DNA untuk memperbaiki sistem yang mendeteksi adanya
transformasi sel akibat paparan onkogen. Kerusakan pada DNA meliputi
hilangnya atau bertambahnya kromosom, penyusunan ulang kromosom, dan
penghapusan kode kromosom serta inaktivasi dari gen supresor tumor.
Penghapusan atau penggandaan bagian-bagian kromosom memungkinkan untuk
ditempati oleh onkogen atau gen supresor tumor. Sedangkan penyusunan ulang
kromosom dapat berubah menjadi aktivasi karsinogenik. 3,8
10
dibuktikan bahwa mutasi P53 meningkatkan progresivitas lesi pre-malignan
menjadi karsinoma yang invasif. 3,8
IV. DIAGNOSIS
V. DIAGNOSIS BANDING
1. Ulserasi Traumatik
Umumnya pada lansia, pasien sering karena penyangga gigi, gigi
palsu kurang pas atau tepi gigi yang tajam dll, melukai tepi lidah, lokasi
luka sesuai lokasi iritasi. Kedalaman ulkus bervariasi, tapi tanpa indurasi.
Bila iritasi disingkirkan akan sembuh dalam waktu singkat. Jika setelah
ditangani 1 minggu kemudian belum sembuh, maka perlu biopsi patologi
untuk pemastian.
2. Ulserasi Inflamatorik
Umumnya terdapat riwayat tuberculosis, sifilis. Lesi umumnya di
dorsum lidah, kadang di tepi dan ujung lidah. Sering berupa ulkus bulat
nyeri tanpa indurasi, tepi dapat meninggi.1
4. Papiloma lidah
11
Sering disebabkan iritasi kronik, umumnya umumnya di dorsum
atau margin lidah berupa tonjolan papilar, tepi jelas, dapat bertangkai.1
A B
12
Klasifikasi: - kelas I: tidak ditemukan sel atipik atau sel abnormal
3. Toluidine blue5
13
5. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
14
a) Potongan aksial T2 menunjukkan karsinoma lidah pada sisi kanan
dengan ukuran di atas 5 mm dari margin lateral, b) Potongan koronal T2
menunjukkan limphadenopati submandibular bilateral. Dikutip dari
kepustakaan 2
6. CT-Scan
IX. STAGING
Staging pada tumor lidah secara umum mirip dengan staging pada tumor
rongga mulut lainnya. Salah satu sistem staging yang sering digunakan adalah
berdasarkan sistem TNM.1,3,5,10
15
TN KETERANGAN
M
T1 diameter 2 cm
T2 diameter >2 cm - 4 cm
T3 diameter > 4 cm
16
N1 KGB Ipsilateral singel, 3 cm
N3 KGB > 6 cm
M1 Metastase jauh
Stadium T N M
0 Tis N0 N0
I T1 N0 M0
II T2 N0 M0
T1, T2 N1 M0
III
T3 N0, N1 M0
T1,T2,T3 N2 M0
IV A
T4a N0, N1, N2 M0
17
Tiap T N3 M0
IV B
T4b Tiap N M0
IV C Tiap T Tiap N M1
G1 Well differentiated
G2 Moderately differentiated
G3 Poorly differentiated
X. PENATALAKSANAAN
XI. PROGNOSIS
BAB III
KESIMPULAN
Tumor ganas lidah adalah keganasan yang terdapat pada lidah. Bentuk
yang paling banyak ditemukan adalah karsinoma sel skuamosa lidah.
Karsinoma sel skuamosa lidah merupakan salah satu bentuk karsinoma rongga
mulut yang mempunyai presentase paling banyak dari seluruh keganasan
rongga mulut.
Hal ini jarang terjadi sebelum usia 40 dan insiden tertinggi penyakit ini
18
dalam dekade-dekade 6 dan 7 dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1.
Faktor risiko untuk pengembangan dasar karsinoma lidah termasuk alkohol
kronis dan penggunaan tembakau, usia lebih tua, lokasi geografis, dan sejarah
keluarga atas kanker saluran aerodigestive. Gejala-gejala kanker lidah antara
lain adalah timbulnya ulkus (luka) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan
pengobatan adekuat, mudah berdarah Bagian tengah ulkus relatif lembut dan
mudah berdarah. Perdarahan terjadi ketika tekanan diberikan pada tempat
kanker, saat mengunyah, minum atau menelan.
Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan hasil biopsi histopatologi
jaringan lidah. Penanganan kanker lidah ini sebaiknya dilakukan secara
multidisipliner. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanganan
kanker lidah ini ialah eradikasi dari tumor, pengembalian fungsi dari rongga
mulut, serta aspek kosmetik /penampilan penderita.
Tumor ganas pada lidah yang tidak ditangani segera akan melakukan
penyebaran ke jaringan di dalam rongga mulut dan leher yang lebih dalam.
Akhirnya, menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya. Pada tingkat
lanjutan ini, penderita akan mengalami komplikasi akibat dari penyebaran itu.
Seperti pada kasus-kasus tumor lainnya, deteksi dini dan pengobatan yang
tepat serta adekuat menunjukkan prognosis yang baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Desen W. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: penerbit FKUI.
2008. p. 27-43, 105-129, 297-304.
4. Petersen PE. Oral Cancer Prevention and Control. The approach of the
world. Health organization. In : Oral cancer. Switzerland. Elsevier. 2008.
p.1-7
6. Irsigler NG. Cancer of the lip, tongue and floor of mouth. In:
Heggenhougen K, Quah S, editors.International Encyclopedia of Public
Health , vol. 4. San Diego: Academic Press; 2008. p. 66877.
20
9. Gosselin BJ. Malignant tumors of the mobile tongue. Update on 2011.
Available from : http://emedicine.medscape.com/article/847428-
overview#showall. Cited on [ 28 Juni 2013].
10. Deschler DG, Day T. Neck dissection classification TNM staging Of head
and neck cancer. American academy of otholaringology head and neck
surgery foundation. Inc. Alexandria. 2008. p. 9, 16, 23.
21