Retardasi Mental
Definisi :
Retardasi Mental adalah suatu keadaan
perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap, yang ditandai oleh adanya
hendaya ketrampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh
pada semua tingkat intelegensia
(kemampuan kognitif, bahasa, motorik
dan sosial.
R.M. dapat terjadi dengan atau tanpa
gangguan jiwa atau gangguan fisik
lainnya.
Pedoman Diagnostik.
Untuk diagnosis pasti harus ada penurunan
tingkat fungsi intelektual yang
mengakibatkan berkurangnya kemampuan
adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan
sosial normal sehari-hari.
Klasifikasi :
1. Retardasi Mental Ringan
2. Retardasi Mental Sedang
3. Retardasi Mental Berat
4. Retardasi Mental Sangat Berat
5. Retardasi Mental Lainnya
4
11
Gangguan Perkembangan
Psikologis
Terdiri dari :
1. Gangguan perkembangan
berbicara dan bahasa.
2. Gangguan perkembangan
khas
3. Gangguan perkembangan
khas
4. Gangguan perkembangan
khas
belajar
motorik
pervasif
12
13
18
3.
21
Gangguan Perkembangan
Pervasif
Terdiri dari :
1. Autisme masa kanak.
2. Autisme tak khas
3. Sindrom Rett
4. Gangguan desintegratip masa
kanak lainnya
5. Sindrom Asperger
24
Sindrom Rett
27
28
Sindrom Asperger
Ditandai adanya hendaya interaksi sosial timbal
balik, disertai dengan keterbatasan perhatian
dan aktivitas yang sifatnya stereotipik dengan
pengulangan pola yang sama.
Tidak ada keterlambatan kemampuan
berbahasa atau perkembangan kognitif.
Tingkat intelegensia rata-rata normal
Lebih sering dijumpai pada anak laki-laki 8 : 1
Abnormalitas yang terjadi berlangsung sampai
masa remaja dan dewasa
31
Gangguan Hiperkinetik
Gangguan Tingkah Laku
Gangguan Tingkah laku dan Emosi
Gangguan Emosional Onset khas Masa
Kanak
5. Gangguan Fungsi Sosial Onset Khas Masa
Kanak dan Remaja
6. Gangguan Tic
7. Gangguan Perilaku dan Emosional lainnya
dengan Onset Masa Kanak dan Remaja
32
Gangguan Hiperkinetik
Kelompok dari gangguan ini mempunyai ciri
sebagai berikut :
1. onset dini
2. suatu kombinasi dari perilaku terlalu aktif,
perilaku kurang bermodulasi dengan ditandai
sangat kurangnya perhatian serta ketekunan
dalam
melaksanakan suatu tugas.
3. ciri perilaku ini mewarnai pelbagai situasi
dan
berlanjut terus
Timbul masa perkembangan dini (biasanya pada
usia lima tahun pertama)
33
Ciri utama :
1. kurang tekun dalam suatu kegiatan
yang menuntut keterlibatan kognitif.
2.
kecenderungan untuk berpindah
dari
satu kegiatan ke kegiatan yang
lain
tanpa menyelesaikan satu tugas
pun
3. aktivitas mengacau, tidak beraturan.
Sering kali bersikap nekad dan impulsif
Sering terlibat indisipliner secara tidak
sengaja.
Sikap terhadap orang dewasa sering
diluar batas kesopanan
34
Hiperkinetik
Pedoman Diagnostik
1. Harus ada dan nyata berkurangnya perhatian
(terlalu dini menghentikan tugas, sering beralih
dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain) dengan
aktivitas berlebihan (gelisah, berlari atau
berlompat, terlalu banyak bicara) pada lebih dari
satu situasi.
2. Onset dini (sebelum usia 6 tahun).
3. Gambaran penyerta :
a. Kecerobohan dalam hubungan sosial
b.Kesembronoan dalam situasi bahaya
c. Sikap impulsif yang melanggar tata tertib sosial
35
Penggolongan Hiperkinetik
Terdiri dari 4 golongan :
1. Gangguan aktivitas dan perhatian
2. Gangguan tingkah laku hiperkinetik
3. Gangguan hiperkinetik lainnya
4. Gangguan hiperkinetik YTT
36
Pedoman Diagnostik
Rasa was-was dan takut yang berulang kali dan
menghindari orang yang tak dikenal;
Rasa takut dapat timbul hanya terhadap orang dewasa
saja, hanya dengan teman sebaya saja atau kedua
kelompok ini.
Rasa takut itu berhubungan dengan kelekatan yang
selektif dengan orangtuanya atau orang lain yang
akrab.
Kecendrungan menghindar atau rasa takut terhadap
perpisahan sosial melebihi batas normal badi anak
seusianya dan berhubungan dengan masalah fungsi
sosial yang secara klinis bermakna.
Hanya berlaku bagi gangguan yang timbul sebelum
usia 6 (enam) tahun
47
49
Mutisme Elektif
Ciri khas dari kondisi ini adalah memilih orang
yang diajak bicara secara emosional
Menunjukkan kemampuan bertutur kata dalam
situasi tertentu dan tidak mampu dalam
beberapa situasi lainnya
Sering mulai tampak pada usia dini
Ratio sama antara kedua jenis kelamin
Ciri kepribadian khas meliputi anxietas sosial,
sikap menarik diri, terlalu peka dan menentang.
Biasanya bertutur kata didalam rumah atau
dengan sahabat karibnya, namun membisu
disekolah atau berhadapan dengan orang luar.
Atau sebaliknya.
51
Mutisme Elektif
Pedoman Diagnostik
Untuk diagnostik diperlukan :
(a) tingkat pengertian bahasa yang normal atau
hampir normal.
(b) tingkat kemampuan bertutur kata yang
cukup untuk komunikasi sosial
(c) bukti nyata bahwa anak bersangkutan dapat
dan
bertutur kata secara normal atau
hampir normal
dalam beberapa tertentu.
Harus terdapat kegagalan berbicara dalam
situasi sosial tertentu dan normal pada
situasiyang lain
Termasuk : Mutisme selektif
52
54
Gangguan Tic
Tic adalah suatu gerakan motorik (biasanya
mengenai sekelompok otot tertentu), yang tidak
dibawah pengendalian, berlangsung cepat,
berulang dan tak berirama, kadang ada teriakan
vokal yang mendadak dan tak bertujuan.
Dibedakan dalam bentuk Tic motorik {yang
sederhana berupa kedipan mata, kejutan
leher,pengankatan pundak dan wajah
menyeringai dan yang komplek berupa memukul
diri sendiri, meloncat) dan Tic vokal (sederhana
mendehem, menggonggong, mendesis dan yang
kompleks latah, koprolalia dan palilalia)
Lebih sering pada laki-laki dan bersifat turunan
56
Gangguan Tic
Penggolongan terdiri dari :
1. Gangguan Tic sementara
2. Gangguan Tic Motorik atau Vokal
Kronik
3. Gangguan Tic Vokal dan Motorik
Multiple (Sindrom de la Tourette)
57
Gangguan Tic
Pedoman Diagnostik
1. Terdapat gerakan motorik yang mendadak,
cepat, sekejab, terbatas, dan berulangulang.
2. Tak ada bukti neurologis yang mendasari
3. Biasanya terhenti pada saat tidur.
4. Mudah ditimbulkan dan ditekan dengan
kemauan.
5. Kurang berirama
58
Sindrom de la Tourette
Pedoman Diagnostik
1. Terdapat tic motorik multipel disertai satu atau
beberapa tic vokal.
2. Tidak harus timbul secara serentak
3. Ada riwayat gangguan yang hilang timbul.
4. Onset selalu masa kanak atau remaja.
5. Tic vokal bersifat multipel dengan letupan
vokalisasi yang berulang seperti
mendehem,dan mengguman, adakalanya
berupa kata atau kalimat cabul. Adakalanya
berupa gerakan isyarat ekopraksia, yang
bersifat kopropraksia.
61
Pedoman Diagnostik
1. Terdapat gangguan buang air kecil
tanpa kehendak pada siang atau
malam hari.yang tidak sesuai dengan
usia mental anak
2. Bukan akibat kurangnya
pengendalian kandung kemih karena
gangguan neurologis.
3. Timbul pada usia sekitar 5 7 tahun
4. Terjadi dalam beberapa kali dalam
seminggu
63
Gangguan Makan
Masa Bayi dan Kanak
Pedoman Diagnostik
1. Terdapat penolakan makanan dan rewel
menghadapi makanan yang memadai dengan
pengasuh yang baik.
2. Timbul pada masa kanak.
3. Tidak disebabkan oleh gangguan organik
4. Baru disebut gangguan bila :
(a)
kesulitan jelas melampai batas normal
(b)
mutu makanan abnormal.
(c)
berat badan tidak bertambah atau
menurun
dalam masa sebulan.
65
Gangguan Gerakan
Stereotipik
Pedoman Diagnostik
1. Terdapat aneka gerakan yang volunter, berulang,
stereotipik, nonfungsional (sering bersifat ritmik)
2. Bukan merupakan bagian dari suatu kondisi
psikiatrik atau neurologis yang dikenal.
3. Gerakan yang tidak membahayakan berupa
mengguncang badan, menyentak kepala, melilit
rambut, menjentikan jari, menggerakkan tangan.
4. Gerakan memncederai diri berupa membenturbenturkan kepala, menampar muka, mencolok
mata, menggigit tangan, bibir dan bagian tubuh
lain.
67
Gagap (Stuttering)
Cara bicara yang ditandai pengulangan
kata atau suku kata,atapun sering
gugup atau terhenti sehingga
mengganggu irama alur bicara.
Sering ditemukan sebagai suatu fase
transisi pada usia dini anak
Mungkin disertai gerakan wajah atau
bagian tubuh yang lain yang
bersamaan waktu dengan pengulangan
atau hambatan alur bicara.
68
Cluttering
Terdapat cara bicara yang cepat dengan
gangguan kelancaran alurnya, namun
tanpa pengulangan atau kegugupan
sehingga kurang jelas ucapannya
Bicaranya kurang menentu dan kurang
berirama, dengan letupan cepat,
tersendat-sendat yang biasanya pola
pengungkapan yang keliru (antara lain
berbicara cepat lalu silih berganti,
mengucapkan kelompok kata yang
kurang sesuai susunan tata bahasanya)
69