Anda di halaman 1dari 19

GANGGUAN PERKEMBANGAN

PSIKOLOGIS
Dr. Jan Pieter Sihombing, SpKJ.

Gangguan perkembangan belajar khas


Gejala utama :
Hendaya yang cukup berarti dalam perkembangan
membaca (kata, komprehensif) yang tidak disebabkan
oleh umur kronologis, umur mental, dan sekolah
inadekuat
Hasil pekerjaan anak dalam tugas yang membutuhkan
kemampuan membaca jauh lebih rendah daripada
kapasitas intelektualnya
Biasanya diketahui pada umur 7 tahun, pada kasus
berat onset lebih dini sudah terlihat

Gangguan perkembangan membaca


Nama lain : alexia, dyslexia, reading backwordness,
development word blindness, kesulitan membaca
spesifik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sulit membedakan ciri dan ukuran huruf


Pada membaca lisan menambahkan kata/distorsi kata
Pada pemahaman bahan bacaan kurang tapi menyalin
tulisan baik
Membaca kadang mulai dari kata di tengah/akhir kalimat
Kecepatan membaca kalimat lambat
Hasil pekerjaan anak yang melibatkan kemampuan baca
< IQ

1.

2.
3.
4.

Problema yang berhubungan dengan


gangguan membaca :
Kadang terdapat hendaya membedakan
suara, kesulitan dalam menerangkan katakata yang tepat, kesulitan berbahasa
Sebagian besar anak tidak suka baca tulis
dan menghindar
Kesulitan berkonsentrasi
Cemas

Gangguan perkembangan berhitung :


Kemampuan berhitung < IQ, pendidikan, umur
Kesulitan menjumlah (1 digit)
Diketahui pada kelas 1-2 SD
Prestasi matematika sampai kelas 2/3 mungkin
baik dengan mengandalkan daya ingat
Sering
bersamaan
dengan
gangguan
perkembangan belajar lain seperti membaca,
menulis ekspresif, berbahasa

Gangguan perkembangan khas berbicara dan


berbahasa
1. Gangguan artikulasi berbicara
. Bunyi r, sy, l, f, z, c gagal berkembang sehingga
bunyi tersebut hilang/diganti
. Penggunaan suara untuk berbicara dari anak <
usia mental
. Tingkat kemampuan berbahasanya normal
. Kecerdasan non verbal normal
. Terapi wicara dan psikoterapi individu dan
keluarga

2. Gangguan berbahasa perspektif


Kemampuan ekspresikan bahasa dalam wicara >
usia mental
Pengertian bahasa normal
Perbendaharaan kata terbatas
Sulit memilih dan mengganti kata
Struktur kalimatnya mentah
Bahasa non verbal (senyum, gerakan), bahasa
internal (imajinasi), komunikasi sosial non verbal
baik
Encoding (ekspresi vokal bahasa) terganggu
Decoding (mengerti bahasa) normal

3. Gangguan berbahasa reseptif


Pengertian anak dalam bahasa < usia mental
Gagal mengembangkan decoding dan encoding
Usia 1 tahun tak memberi respon terhadap nama-nama
Usia 3 tahun tak dapat mengikuti instruksi sederhana
Dikemudian hari tak mengerti struktur tata bahasa (kalimat
negatif, tanya, perbandingan, dsb.)
Ada hubungan yg tergantung dgn ggn emosional perilaku
Permainan imajinasi normal
Interaksi sosial relatif normal
Gerakan tubuh relatif normal
Sedikit kesulitan dalam komunikasi

4. Sindroma Landau Kleffner (afasia didaoat dengan


epilepsi)
Mula-mula perkembangan berbahasa normal
Perlahan/mendadak
kemampuan
berbahasa
ekspresif & reseptif hilang disertai abnormalitas
paroksismal pada EEG
Taraf intelegensia normal
Onset pada usia 3-7 tahun
Khas terdapat hendaya berbahasa reseptif yang
sangat berat dgn ggn emosional & perilaku setelah
beberapa bulan anak mampu berkomunikasi
Etiologi diperkirakan radang otak

Ggn perkembangan pervasif


Autisme infantil
Muncul sebelum usia 3 tahun
Abnormal dalam 3 bidang : interaksi sosial, komunikasi
& perilaku yang terbatas dan berulang
Gejala :
a) Karakteristik tingkah laku :
1. Hubungan sosial : tidak mencari kasih sayang, kontak
mata (-), hubungan sosial timbal balik (-), sikap/tingkah
laku simbolik (-), menolak perubahan lingkungan,
terpukau oleh gerakan-gerakan, empati (-), musik
merupakan sumber perhatian

2.Keterampilan berbahasa : bayi ocehannya aneh,


pemahaman bahasa <<, tata bahasa imatur, echolali dan
kata, kata ganti orang terbalik, bahasa metamorfik (ucapan
idiosinkrasi, tidak jelas), nada bicara abnormal
3. Bermain : stereotipi, kaku, non fungsional dan non sosial,
kreativitas dan imajinasi terbatas, mengumpulkan bendabenda aneh, preokupasi ganjil, kelekatan terhadap benda
yang tidak relevan, minat terhadap aspek yang tidak biasa
dari benda
4. Tingkah laku : sulit makan, aktivitas ++, agresif,
tempertantrum
b) Afek : mungkin labil, respon >>/<<, tangis tidak dapat
dimengerti, tertawa tanpa alasan

Penanggulangan
Ada 5 sasaran :
1. Membantu mengembangkan perkembangan
normal
2. Kemajuan pelajaran meningkat
3. Mengatasi kekakuan stereotipi
4. Tingkah laku maladaptif yang non spesifik
5. Meringankan penderitaan orang tua dengan
farmakoterapi dan pengajaran spesifikekstensif

Ggn perkembangan motorik khas


Koordinasi motorik anak (gerak halus/kasar)
dibawah rata-rata kemampuan anak seusia
mentalnya
Cara berjalan aneh
Lambat belajar lari, loncat & naik turun
tangga
Sulit mengikat tali sepatu
Sulit memasang dan melepas kancing

Sulit melempar dan menangkap bola


Lamban dalam gerak halus dan kasar
Benda yang dipegang mudah jatuh
Sering tersandung, terjatuh dan menubruk
Tulisan tangan buruk
Tidak pandai menggambar
Sulit menyusun bentuk bangunan/model

Kebanyakan kasus menunjukkan gejala kelambatan


perkembangan neurologis
Tidak dijumpai kelainan neurologis yang nyata
Pada beberapa kasus BBLR dan lahir prematur
Beberapa kasus kesulitan bersekolah dan
mempunyai masalah perilaku sosio emosional
Penanganan : multidisipliner
Neurologis, psikiatrik, pedagogik

Perjalanan penyakit dan prognosis


1. Gangguan
perkembangan
berbahasa
. Cepat dan derajat pertumbuhan
tergantung
berat
gangguan,
motivasi anak, tepat waktu
intervensi dan problema lain
. 50% gangguan perkembangan
berbahasa ekspresif dapat sembuh
spontan sedang tipe reseptif < tipe
ekspresif

Problema psikiatrik : citra diri buruk,


menghisap
jempol,
frustasi,
depresi,
ngompol, hiperaktivitas, kesulitan serius
dalam bermacam pelajaran, ledakan amarah,
kenakalan anak dan remaja, menarik diri
2. Gangguan perkembangan artikulasi
Biasanya sembuh spontan pada usia < 9
tahun

3. Gangguan perkembangan membaca


Dengan pengamatan yang teliti dapat diketahui
sejak awal kelas 1 SD dan pendidikan remedial
sampai kelas 3
Pada kasus berat remedial sampai SLTP/SLTA
4. Gangguan perkembangan berhitung
Remedial intensif +, sembuh tidak mendapat
pendidikan remedial
Komplikasi : kesulitan akademik, konsep diri
buruk, depresi, frustasi, malas sekolah, bolos,
kenakalan anak/remaja

Anda mungkin juga menyukai