Anda di halaman 1dari 11

DIAGNOSIS LABORATORIUM

DEMAM TIFOID

Dr Renatha NH Nainggolan
M.Ked (ClinPath).SpPK
DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah gejala yang ditimbulkan
oleh beberapa Salmonella khususnya
Salmonella typhi
Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul
demam, lemah, sakit kepala, konstipasi,
bradikardia dan mialgia.
Demam sangat tinggi , dan limpa serta hati
sangat membesar
Pasien Carrier
Umumnya memberikan gejala subklinis,
pasien dapat tetap mempunyai kuman
Salmonella dalam waktu bervariasi antara
sesama carrier
Sekitar 3 % penderita S.typhi akan menjadi
cariier permanen
S.typhi akan ditemukan di dalam kandung
empedu, saluran empedu, usus atau saluran
kemih
Salmonella typhi, batang gram negatif, tidak
berspora, dan endotoksinnya merangsang
sintesis dan pelepasan zat pirogen dan lekosit
pada jaringan yang meradang, sehingga
demam
Struktur antigen salmonella terdiri dari antigen
O, antigen H ( Flagel ) , beberapa Salmonella
memiliki antigen K ( Kapsul ) yang dikenal
sebagai antigen Vi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bahan pemeriksaan dari darah harus diambil
secepat mungkin karena biakan darah
umumnya positif pada minggu pertama
Biakan urin umumnya positif pada minggu ke
dua
Biakan tinja umumnya positif diambil secara
berulang dan positif pada minggu ke tiga
DIAGNOSIS SEROLOGIK
UJI WIDAL

Persiapan pasien sebaiknya belum diterapi dgn antibiotik


Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pada fase akut dan konvalesen
Prinsip : Pembentukan aglutinasi
Uji widal adalah reaksi Aglutinasi antara Ag dan Ab (aglutinin).
 Aglutinin yg spesifik terhdp S.typhi terdpt dlm serum penderita demam
tifoid, pd org yg pernah tertular S.typhi & pd org yg pernah mendptkan
vaksin demam tifoid.
Antigen yg digunakan pd uji widal adalah suspensi S.typhi yg sudah
dimatikan.
INTERPRETASI UJI WIDAL
Uji Widal mempunyai nilai diagnostik utk
demam tifoid bila didapatkan kenaikan titer
aglutinin O & H diantara serum pada masa
akut & konvalesen
Bila pada satu kali pemeriksaan ditemukan
titer aglutinin O ≥ 1/160 maka dianggap
mempunyai nilai diagnostik utk demam tifoid
Utk memberi uji widal yang baik, tes diulang
sedikitnya dua kali dalam jangka waktu 5 – 7
hari
Deteksi antibodi cara widal mempunyai byk
kelemahan antara lain didapatkan hasil negatif
palsu krn penderita mendpt pengobatan dgn
antibiotik sejak awal, shg kemungkinan titernya
tdk akan meningkat scr bermakna
Hasil positif palsu juga dpt terjadi pd penderita
yg telah mendpt vaksin tifoid sebelumnya, atau
pd org sehat di daerah endemik.
 Pd vaksinasi baik antigen O & H akan
meningkat , akan tetapi aglutinin O akan
menurun setelah beberapa bulan , tetapi
aglutinin H akan bertahan beberapa tahun
UJI TUBEX
Tubex dpt mendeteksi adanya antibodi IgM 09
(khusus utk S.typhi).
Hasil Tubex dikatakan positif bila scorenya ≥ 4,
sesuai dgn petunjuk yg diberikan oleh perusahan yg
memproduksi alat tsb.
Kelemahan dari tubex yg menngunakan reaksi
pewarnaan adalah sulitnya melakukan interpretasi
hasil dari hemolisa sampel.
Deteksi adanya IgM menunjukkan terjadi fase akut
dari tifoid, hal ini terjadi pada fase awal infeksi.
IgG terdeteksi setelah beberapa hari timbul penyakit,
tetapi bila terdeteksi keduanya yaitu IgG & IgM,
maka hal ini menunjukkan bahwa tifoid terjadi pada
fase pertengahan infeksi.
Tubex merupakan alat pemeriksaan berbentuk stik
yg dpt mendeteksi Ab IgM atau IgG yg berada pd
serum, plasma, atau whole blood yg mengandung
heparin. Alat pemeriksaan pewarnaan semikuantitatif
yg menggunakan partikel aglutinasi.
Tubex memiliki sensitivitas 79% & spesifisitas 89%
sedangkan uji widal sensitivitas 64% dan
spesifisitasnya 76 % ( sumber studi di vietnam )
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai