Anda di halaman 1dari 44

Workshop

Penanganan masalah pada individu


dengan ADHD dan Spektrum
Autisme

ADRIANA S. GINANJAR
FAKULTAS PSIKOLOGI UI

Klinik Satelit UI Makara – 27 November 2018


Jadwal workshop
09.00 – 09.30: Perkenalan
09.30 – 10.00: Karakteristik LD, ADHD, SA
10.00 – 11.30: Masalah-masalah yang dihadapi oleh
individu dengan ADHD dan SA
11.30 – 12.00: Tanya jawab
12.00 – 13.00: ISHOMA
13.00 – 14.00: Sharing dari individu SA
14.00 – 15.00: Penanganan klien SA
15.00 – 16.30: Diskusi kasus dan presentasi
16.30 – 17.00: Tanya jawab dan penutup
“Neurodevelopmental Disorder” (DSM
V)

• Intellectual Disability
• Autism Spectrum Disorder
• Attention De cit/Hyperactivity Disorder
• Speci c Learning Disorder
• Motor Disorder
• Other Neurodevelopmental Disorder
SLD
Speci c Learning
Disorder
De nisi
• A neurological disorder and set of conditions
that interfere with the ability to receive, process,
store, respond to, or produce information.
• Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan pada:
penggunaan dan pemahaman bahasa,
mengingat, mendengarkan, membaca, menulis,
mengeja, memahami matematika, keterampilan
motorik (dalam berbagai kombinasi dan level).
• SLD menimbulkan gap antara kapasitas yang
dimiliki dengan performance sehari-hari.
Dyslexia
• Kesulitan untuk membaca secara cepat dan
lancar
• Kesulitan dalam mengeja
• Kemampuan memahami bacaan jauh lebih
rendah dibandingkan untuk memahami
pembicaraan langsung
• Kesulitan mengingat kata-kata yang sudah
dikenal
• Terhambat dalam memahami bahasa tulisan
• Mungkin mengalami kesulitan dalam menulis
Dyscalculia
• Kesulitan memahami jumlah, nilai negatif &
positif, penjumlahan & pengurangan, pecahan
• Kesulitan dalam melakukan operasi matematika
• Kesulitan mengurutkan informasi atau kejadian
• Kesulitan memahami dan menggunakan uang
• Terhambat dalam memahami soal-soal hitungan
yang melibatkan bahasa
• Kesulitan memahami konsep terkait waktu;
seperti hari, minggu, bulan
Dysgraphia
• Tulisan buruk (huruf cetak maupun sambung)
• Inkonsisten dalam menggunakan huruf cetak
dan tulisan sambung, huruf besar dan kecil,
ukuran huruf tidak konsisten, bentuk huruf
tidak tepat
• Kalimat tidak lengkap, ada kata yang terlewat
• Posisi menulis dan cara memegang alat tulis
tidak wajar
• Membutuhkan waktu lama saat menulis
• Sangat kesulitan ketika berpikir sambil menulis
Language Processing
Disorder
• Kesulitan dalam memahami percakapan & bacaan
• Kesulitan mengekspreseikan pemikiran secara
verbal
• Kesulitan melabel atau mengenali nama benda
• Menjadi frustrasi karena ingin bicara banyak tetapi
sulit menemukan kata-kata yang tepat
• Dapat mendeskripsikan objek dan membuat
gambarnya tetapi sulit menemukan namanya
• Sulit memahami humor atau lelucon
• Kemungkinan mengalami depresi
Auditory Processing
Disorder
• Kesulitan dalam memproses dan mengingat instruksi
verbal
• Memproses pemikiran dan ide-ide secara lambat dan
kesulitan dalam menjelaskannya
• Salah mengeja, salah mendengar kata yang mirip
• Bingung dalam memahami dan menggunakan
metafora, salah dalam menginterpretasi humor
• Mudah terdistraksi oleh suara di latar belakang
• Sulit memahami kalimat yang kompleks atau
pembicaraan yang cepat
Strategi & intervensi
• Mengetahui pro l kekuatan & kelemahaman
• Memanfaatkan kekuatan mahasiswa bila
memberikan pengarahan
• Memberikan instruksi yang intensif dan langsung
pada area kelemahan
• Mengajarkan strategi belajar: keterampilan
memahami bacaan, mencatat, organisasi diri,
manajemen waktu
• Memberikan banyak pengarahan dan umpan balik
ADHD
Attention De cit
Hyperactivity Disorder
ADHD
• ADHD adalah gangguan neurobiologis yang
ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak
kecil.
• Anak ADHD mulai menunjukkan banyak
masalah ketika SD karena dituntut untuk
memperhatikan pelajaran dengan tenang,
belajar berbagai ketrampilan akademik, dan
bergaul dengan teman sebaya sesuai aturan.
Tiga Ciri Utama ADHD

1. Tidak bisa mempertahankan


perhatian
2. Impulsif
3. Hiperaktif
1. Tidak bisa mempertahankan
perhatian

▪ Melamun, mudah teralih perhatiannya


▪ Tidak bisa belajar secara mandiri, harus terus
menerus diingatkan
▪ Mudah bosan, sering tidak menyelesaikan tugas
▪ Tidak bisa fokus saat membaca dan cenderung
menghindari tugas membaca
▪ Seringkali lupa dalam kegiatan sehari-hari
▪ Tampak malas untuk memulai tugas
2. Impulsif

▪ Tidak mampu mengontrol diri


▪ Cenderung agresif
▪ Sering melanggar peraturan
▪ Sering memotong pembicaraan orang lain
▪ Bila menginginkan sesuatu harus segera
memperolehnya
▪ Tidak sabar menunggu giliran
▪ Memberikan jawaban sebelum guru selesai
memberi pertanyaan
3. Hiperaktif

▪ Tidak bisa diam saat duduk, berjalan-jalan di


dalam kelas
▪ Bicara terus menerus
▪ Sering menjatuhkan perlengkapan belajar, sering
mengalami kecelakaan, clumsy
▪ Tidak menyelesaikan tugas, tidak membaca
instruksi dengan teliti
▪ Suka mengganggu teman
▪ Reaksi berlebihan terhadap frustrasi
Ciri-ciri lain…

✓ Tidak terpuaskan: membutuhkan stimulasi dan


perhatian terus menerus, menuntut,
menginterupsi.
✓ Masalah interaksi sosial: tidak tahu cara
berinteraksi dengan baik, bicara tidak tepat, tidak
disukai teman-teman.
✓ Koordinasi motorik buruk: tulisan sulit dibaca,
koordinasi motorik buruk, tidak terampil.
Ciri-ciri lain…

✓ Tidak teratur: tidak rapih, kehilangan barang-


barang, sering lupa, menunda-nunda pekerjaan.
✓ Self-esteem rendah: karena sering gagal dan
dikritik anak menjadi tidak percaya diri, tidak
berani tampil, lebih suka menjadi pengikut.
✓ Mengalami kesulitan belajar: prestasi tidak
optimal, kesulitan dalam membaca/ berhitung/
bahasa.
Tipe ADHD

1. Predominantly inattentive type


2. Predominantly hyperactive/impulsive
type
3. Combined type
Masalah-masalah yang berkaitan
dengan ADHD
• OppositionalDefiant Disorder (mudah marah,
mengganggu, berargumentasi, menyalahkan
orang lain)
• Conduct Disorder (agresif, merusak, mencuri,
melanggar peraturan)
• Depression
• Learning Problem
• Social Adjustment Problem
• Autism Spectrum Disorder
Dewasa dengan ADHD
• Kurang mampu mengatur kehidupan, mudah lupa
• Impulsif
• Sering mengalami kecelakaan saat menyetir
• Masalah dalam perkawinan, sulit mendengarkan
• Sangat mudah terdistraksi vs hiperfokus
• Sulit memulai tugas & sering tidak menyelesaikan
tugas
• Gelisah, susah untuk rileks
• Mudah terpicu kemarahannya
Penanganan terpadu

• Modi kasi perilaku

• Pemberian obat

• Konseling

• Dukungan di sekolah

• Kegiatan sik

• Kelompok pendukung
SA
Spektrum Autisme
Ciri-ciri SPEKTRUM AUTISME

A. De sit menetap pada komunikasi sosial


dan interaksi sosial diberbagai situasi

• De sit pada interaksi sosial-emosional timbal


balik
• De sit pada komunikasi non verbal yang
digunakan untuk interaksi sosial
• De sit dalam mengembangkan, memelihara dan
memahami hubungan
Ciri-ciri SPEKTRUM AUTISME

B. Tingkah laku, minat dan kegiatan yang terbatas dan


diulang-ulang
• Gerakan, memainkan objek, atau bicara yang
stereotip
• Menuntut kesamaan dalam rutinitas

• Minat sangat terbatas dan intens

• Hipersensitif/hiposensitif secara sensorik


Tingkat Beratnya MASALAH

• Level 3: membutuhkan banyak bantuan/dukungan

• Level 2: membutuhkan bantuan/dukungan yang

cukup besar
• Level 1: membutuhkan bantuan/dukungan

Ciri-ciri Spektrum Autisme sudah tampak sejak anak


dibawah usia 3 tahun
3 Tipe Masalah Sensori
1. Sensory Modulation Disorder
a. Avoider (hipersensitif)
b. Disregarder (tidak berespon terhadap stimulus)
c. Sensory Seeking (hiposensitif)
2. Sensory Discrimination Di culties
(kesulitan dalam menyimpan hasil belajar,
melakukan penilaian, belajar dari pengalaman
sebelumnya)
3 Tipe Masalah Sensori
3. Sensory-based motor disorder
a. Clumsiness (gerakan tidak terkoordinasi
dengan baik)
b. Dyspraxia (kesulitan merencanakan dan
melakukan gerakan)
Apakah kelebihan individu
dengan ADHD dan SA?
Pendekatan
dalam Intervensi
1. Memahami “dunia” klien

• Individu dengan SA menghayati diri dan


dunianya secara berbeda. Pemikiran dan
emosi-emosi terkaitan peristiwa dalam
kehidupan mereka juga berbeda.
• Dalam upaya membentuk rapport, konselor
perlu memahami “dunia” klien sehingga dapat
lebih mudah berempati.
2. Menjelaskan keunikan klien

• Remaja dan dewasa dengan Asperger seringkali


tidak terdeteksi sampai dewasa, terutama bila ciri-
cirinya tidak terlalu menonjol. Apalagi bila
mereka berprestasi di sekolah/universitas
• Orangtua atau teman-teman menyadari adanya
perbedaan tetapi hanya menganggap individu
Asperger sebagai pemalu, pendiam, atau agak
aneh.
• Konselor dapat memberikan penjelasan tentang
Asperger bila klien merasa dirinya berbeda dan
bingung mengenai masalah yang dihadapi
Asperger Checklist
3. Menggali masalah sensorik

• Pada umumnya individu SA memiliki masalah


sensorik yang dirasakan sejak kecil. Konselor
perlu menggali masalah apa saja yang dimiliki
dan menjelaskan dampaknya.
• Perlu juga digali cara-cara yang telah dilakukan
klien dalam mengatasi masalah sensorik dan
bagaimana tingkat keberhasilannya.
• Cara-cara praktis mengatasi masalah sensori
dapat didiskusikan bersama dalam sesi
konseling
4. Penjelasan tentang norma sosial

• Individu dengan SA lebih terbantu dengan sesi


terapi yang memfokus pada penjelasan tentang
norma sosial dan kejadian-kejadian sosial,
dibandingkan penggalian perasaan.
• Konselor perlu menggunakan bahasa yang
sederhana dan disertai contoh-contoh kongkrit.
• Dibutuhkan kesabaran untuk dapat memahami
sumber masalah dan kemudian memberikan
penjelasan/saran yang tepat.
5. Kerahasiaan
• Menjaga kerahasiaan klien menjadi aspek penting
dalam konseling. Kebanyakan individu dengan
SA merasa kurang nyaman untuk terbuka kepada
orang lain, termasuk orangtuanya.
• Pada setiap pertemuan konselor perlu
menanyakan hal-hal apa yang boleh dan tidak
boleh disampaikan kepada orang lain.
• Mereka bersedia membuka diri bila lingkungan
sosial dapat memahami keunikan mereka.
6. Kerjasama dengan orangtua &
dosen
• Orangtua dan dosen perlu diberi penjelasan
yang tepat tentang kondisi individu dengan SA,
tentunya dengan persetujuan klien
• Perlu ditekankan bahwa keterbatasan individu
dengan SA dalam menjalin interaksi sosial akan
terus terbawa sampai dewasa.
• Mereka tidak hanya membutuhkan petunjuk
untuk bertingkah laku sesuai norma sosial,
melainkan juga pemahaman dan penerimaan
terhadap keunikan mereka.
7. Mendiskusikan rigiditas dan
pemikiran ekstrim

• Individu dengan SA umumnya memiliki pola


pikir yang rigid/kaku sehingga sulit menerima
masukan dari orang lain atau mengubah pola
pikir mereka.
• Dalam memandang dunia, mereka cenderung
“hitam-putih” dan sulit memahami bagian “abu-
abu” dari kehidupan.
• Perlu penjelasan berulang-ulang, bertahap, dan
menggunakan bahasa yang konkrit untuk
membuat individu dengan SA dapat lebih
8. Identi kasi dan ekspresi emosi

• Individu dengan SA sebenarnya sangat


sensitif. Hanya saja banyak dari mereka yang
tidak tahu apa emosi yang sedang mereka
rasakan dan bagaimana cara mengekspresikan
serta mengatasinya.
• Jelaskan emosi dari sisi kognitif dan hal-hal
konkrit yang dapat dia rasakan secara sensori.
• Jelaskan bahwa ada banyak bentuk ekspresi
emosi yang dapat muncul dan merupakan
sesuatu yang wajar
DISKUSI KASUS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai