Anda di halaman 1dari 1

Bagaimana Caranya : Memotivasi Karyawan EDIT

dengan Berbagi Data dan Informasi


Heru Wiryanto • January 06, 2020

Karyawan yang termotivasi salah satu faktor utama yang membuat perusahaan
menjadi sukses. Jika perusahaan Anda akan mempertajam daya saingnya, maka
meningkatkan motivasi karyawan adalah jalan yang harus ditempuh untuk
mewujudkan tujuan hal tersebut. Meskipun hubungan antara motivasi karyawan dan
kesuksesan bisnis Anda sudah jelas adanya, maka ada beberapa faktor yang dapat
mengubah pekerja yang tadinya dalam kondisi apatis menjadi pekerja yang termotivasi.

Sejak era tahun 1970-an, penelitian terdahulu secara teoritik telah menemukan
hubungan antara tingkat motivasi karyawan dan rasa memiliki perusahaan. Idenya
sederhana: memberikan sebagian kepemilikan pekerja di sebuah perusahaan dan
mereka akan bekerja lebih keras untuk membuatnya sukses. Beberapa waktu ini,
program kepemilikan saham mulai bermunculan dan memunculkan suatu harapan
yang baru. Gagasan itu masuk akal tetapi tidak sepenuhnya efektif. Mengapa? karena
melewatkan satu hal detail yang penting - yakni perbedaan antara kepemilikan
“aktual” dan “psikologis”.

Kepemilikan psikologis terjadi ketika seseorang merasakan kepemilikan untuk


pekerjaan dan / atau perusahaannya secara psikologis. Perasaan yang sama yang
membuat seseorang ingin mengatakan, "Perusahaan itu adalah perusahaan saya. Saya
bekerja untuk mereka! ” Ketika ini terjadi, karyawan merasakan kebanggaan terkait
dengan tempat kerja mereka. Pekerjaan mereka - dan perusahaan tempat mereka
bekerja - dan sekarang menjadi bagian dari identitas mereka. Hal Ini adalah
merupakan perbedaan yang penting antara pekerja yang bermotivasi dan pekerja yang
apatis, dan yang lebih penting tidak ada hubungannya dengan kepemilikan bisnis itu
sendiri yang dalam pengertian sebenarnya.

Bagaimana berbagi data dan Informasi akan meningkatkan kepemilikan perusahaan


secara psikologis? Jawabannya sederhana: terletak pada Ukuran Kinerja(Performance
Metrics). Apakah Anda berbagi informasi dengan mereka mengenai tenggat waktu,
kuota penjualan, atau sasaran anggaran, hal itu akan menciptakan rasa memiliki pada
karyawan dengan cara memberikan informasi tersebut agar karyawan mengetahuinya.

Hal tersebut dapat membangun kepemilikan psikologis karena berbagai alasan:

•Menciptakan rasa transparansi tentang kesuksesan dan kegagalan dalam perusahaan

•Membantu karyawan memahami kontribusi individu mereka terhadap tujuan


perusahaan

•Memungkinkan karyawan untuk membuat keputusan berbasis data, yang


memberdayakan mereka dengan cara menginvestasikan kemampuan yang mereka
miliki secara optimal dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

Ketika karyawan melihat hubungan langsung antara upaya yang mereka lakukan
dengan keberhasilan perusahaan mereka, maka mereka akan termotivasi untuk
mencapainya. Di sisi lain, keputusan yang berdampak negatif pada sasaran yang lebih
besar akan menjadi kurang diinginkan.

Dengan menggunakan dashboard, Anda dapat mengkomunikasikan informasi yang


relevan kepada karyawan melalui jaringan intranet Anda atau bahkan dinding kantor
Anda dengan monitor besar. Kuncinya adalah memastikan rencana berbagi data yang
Anda miliki secara transparan dan efisien. Dengan kata lain, beri setiap anggota tim
Anda akses ke data yang akan memotivasi mereka dan mempengaruhi pekerjaan
mereka tanpa membuat dampak negatif yang tidak diinginkan. Departemen Teknologi
Informasi Anda, misalnya, akan membutuhkan data set yang berbeda dengan tim
operasi atau seorang manajer proyek.

Untuk memulai, tetapkan satu set metrik untuk setiap departemen. Proses ini harus
didasarkan pada indikator kinerja utama (KPI) perusahaan Anda yang telah ditetapkan,
setiap departemen, dan tim dalam departemen tersebut. Jika Anda belum menetapkan
sasaran dan KPI konkret untuk masing-masing, sekaranglah saatnya untuk
melakukannya.

Selain itu, buat tolok ukur keberhasilan untuk strategi penerapan Anda. Ini berarti
mengukur produktivitas, laba, dan keterlibatan karyawan sebelum Anda meluncurkan
program berbagi data, dan kemudian meninjau kembali angka-angka ini di masa
depan. Pilih waktu yang telah ditentukan untuk meninjau kembali strategi Anda dan
mengukur keberhasilannya, yaitu:

•Apakah karyawan merasa dihargai dan termotivasi oleh data yang mereka terima?

•Apakah tujuan pribadi karyawan lebih selaras dengan tujuan perusahaan daripada
sebelumnya?

•Apakah setiap departemen menunjukkan peningkatan produktivitas dan efisiensi?

• Apakah perusahaan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang lebih besar?

• Apakah tim dan departemen lebih mudah untuk mencapai tujuan individu mereka?

Menyempurnakan strategi Anda memang akan membutuhkan waktu, terutama karena


tujuan dan KPI berubah sesuai dengan tuntutan kemjuan industry itu sendiri. Yang
penting adalah bahwa metrik yang telah ditentukan bergerak ke arah yang benar.

Depok 06/06/20

Anda mungkin juga menyukai