Anda di halaman 1dari 34

Pemahaman & Layanan

Pendidikan bagi Siswa


dengan ASD
Yulvia Sani, M.Pd
yulviasani@yahoo.co.id
yulviasani.com
Nonton Video dulu Yuk
Berkenalan dengan ASD (Definisi,
01 Dampak & Karakteristik)
Overview
02 ABA (Applied Behaviour Analysis)

PECS (Picture Exchange


03 Communication System)

TEACCH (Treatment & education of


04 Autistic and Related Communication-
Handicapped Children)

05 Sensory Integrasi

06 Floor time
Siapa Siswa dengan ASD??
Apa itu DSM V (American Psychiatric Association, 2013) menyebutkan

gangguan bahwa gangguan spektrum autis sebagai spektrum gangguan

spektrum yang dikarakteristikan dengan defisit secara menetap pada


komunikasi sosial &interaksi sosial dalam berbagai konteks
autis??
kehidupan.

Gangguan neurobiologis sejak masa perkembangan yang


menetap seumur hidup dan mengakibatkan seseorang
mengalami hambatan & interaksi sosial, komunikasi, serta
memiliki masalah perilaku.
(Wardany & Apriyanti, 2022)
Siapakah Siswa Autis Disertai Hambatan Intelektual??

Matson, 2016 Barnier, et.al, 2020


Salah satu jenis kebutuhan Sepertiga siswa dengan
khusus lain yang sering gangguan spektrum autis
komorbid dengan autis memiliki hambatan
adalah hambatan intelektual intelektual

Siswa Autis Disertai Hambatan Intelektual

Siswa yang mengalami gangguan spektrum autis disertai


hambatan intelektual.
Siswa ini memiliki hambatan:
• Interaksi sosial
• Komunikasi, perilaku yang kaku dan repetitive
• Keterbatasan intelektual
• Keterbatasan dalam keterampilan adaptif di berbagai
lingkungan
Karakteristik Siswa Autis Disertai
Hambatan Intelektual

Karakteristik Interaksi Sosial


Contents A

 Sering mengalami deficit


dalam joint attention.
Kurangnya kontak mata,
menunjuk, dan merespon.
Karakteristik saat bayi dan anak-anak

Bayi
• Tidak melakukan kontak mata
• Tampak tidak tertarik atau tidak menyadari
• Tidak merespon ketika dipanggil atau
orang lain atau apa yang terjadi di sekitar
mendengar suara yang dikenal
• Tidak mengikuti objek/ gerak tangan mereka
• Tidak tahu bagaimana caranya berinteraksi
• Tidak melambaikan tangan
• Tidak mengeluarkan suara untuk mencari dengan orang lain
• Tidak menyukai disentuh, dipegang, dipeluk
perhatian
• Tidak bisa melakukan permainan “pura-pura”,
• Tidak memeluk atau menanggapi pelukan
• Tidak menggapai Ketika ibu/ ayah mengulurkan dan tidak suka dalam permainan kelompok
• Tidak meniru orang lain
tangan
• Memiliki kesulitan memahami perasaan/
• Tidak mengimitasi gerakan
• Tidak bermain dengan orang lain membicarakan perasaannya
• Seperti tidak mendengar Ketika orang lain
• Tidak memperhatikan/ memperdulikan orang
berbicara dengannya
lain
• Tidak berbagi minat atau hasil karya dengan
• Tidak peduli jika ada yang menangis/ tertawa
orang lain, seperti gambar dan mainan

Anak- anak
Karakteristik Komunikasi
Masalah komunikasi non verbal, Kesulitan memahami ekspresi
ekspresi wajah yang tidak wajah dan gestur orang lain
sesuai, kurangnya kontak mata

Terbatas dalam keterampilan Memiliki kosa kata yang kurang


bahasa ekspresif

Mengalami ekolalia atau sering Kesulitan dalam percakapan


mengulang- ulang kata dan pragmatis (memulai komunikasi,
kalimat kesulitan memahami aturan
tertulis, sulituntuk
mempertahankan percakapan)
Karakteristik Perilaku
Pola perilaku berulang, ritualistic, dan tidak biasa
Bentuk perilaku repetitif dan kaku pada autis: pola minat yang
steorotip, kepatuhan yang tidak fleksibel terhadap ritual/
rutinitas nonfungsional, gerak motoric yang steorotip dan
berulang, keasyikan pada suatu benda/ objek yang tidak biasa

Perilaku menstimulasi diri


Bersuara dalam bentuk senandung, dengkuran/ jeritan
bernada tinggi, menjentikkan jari,mentap lampu atau kipas di
langit- langitmenjentikkan jari di depan wajah, berputar- putar
dan melompay

Kekakuan dan tuntutan pada rutinitas dan minat tertentu


Perilaku steorotip berulang, kompulsif dan ritualistic.
Masalah Belajar Siswa Autis Disertai Hambatan
Intelektual

Sulit dengan Kesulitan dalam Masalah untuk


instruksi yang pembentukan merencanakn,
beruntun konsep dan mengatur dan
penalaran abstrak memecahkan
masalah.

Sulit menaruh Gangguan bahasa Gangguan dalam


perhatian pada reseptif dan kognisi sosial,
saat belajar ekspresif, kesulitan untuk
khususnya berbagi perhatian
penggunaan bahasa ke guru saat
untuk belajar
mengekspresikan
konsep abstrak saat
belajar
Karakteristik Fisik & Sensomotorik

Masalah dalam Masalah dalam Mempengaruhi


mengimitasi motoric halus keterampilan
motoric dan seperti menulis, adaptif atau
koordinasi menggunting, pengembangan
motoric sehingga menggambar dirinya
kurang tangkas
ABA (Applied Behaviour Analysis)

Applied terapan

Behavior perilaku

Analysis
- mengurai/ memecah menjadi bagian kecil- kecil
- mempelajari bagian- bagian tsb, serta menghubungkannya
- melakukan sesuatu serta mempelajari hasilnya
- kemudian memodifikasinya dimana perlu
Dua konsep dasar utama:
 Operant conditioning (Skinner, 1938)
 Respondent conditioning (Pavlov, 1989)

Skema Respondent conditioning:

PERILAKU+ IMBALAN------------ TERUS DILAKUKAN


PERILAKU- IMBALAN------------- AKAN TERHENTI

ANTECEDENT BEHAVIOR CONCEQUENCE

Prinsip operant conditioning


 Konsekuensi yang menyenangkan
akan memperkuat perilaku (disebut
reinforcer/ reward)
 Jika perlu diberi reinforcer (positive
reinforcement) perilaku yang sama
akan diulang
1. Komunikasi dua arah yang aktif
2. Sosialisasi ke dalam lingkungan
umum .

3. Menghilangkan/meminimalkan
perilaku yang tidak wajar
4. Mengajarkan materi akademik
5. Kemampuan bina diri dan
keterampilan lain
Beberapa hal dasar mengenai teknik ABA:
a) Kepatuhan (Compliance)
b) One on One satu terapis utk satu anak
c) Sikuls dari Discrete Trial Training yg dimulai dari instruksi dan diakhiri dg
imbalan
d) Fading melunturkan prompt, dari promp penuh kemudian dikurangi secara
bertahap sampai anak berhasil melakukan tanpa prompt lagi.
e) Shaping pembentukan. Mengajarkan kata- kata verbal, misalnya “Tirukan
minum!”, dilakukan melalui tahap- tahap pembentukan yang seakin mendekati
respon yang dituju

f) Chaining menguraikan perilaku kompleks menjadi beberapa mata rantai perilaku


yang paling sederhana
g) Discrimination training latihan utk membedakan, dapat digunakan utk melabel atau
mengidentifikasi
Pelaksanaan ABA
Kategori E: Kemampuan
Kategori C: Kemampuan bahasa ekspresif
bahasa reseptif (Mengikuti (menyatakan yang diingini
Kategori A: perintah sederhana spt 1 ya/tidak), melabel objek,
kemampuan tahap, identifikasi bagian membuat pilihan, saling
mengikuti tubuh, identifikasi objek, menyapa, menyebutkan
pelajaran identifikasi gambar- gambar, gambar- gambar
(kepatuhan dan identifikasi anggota keluarga)
kontak mata)

Contents Contents Contents

Contents Contents Contents

Kategori B: Kategori D: Kemampuan Pre-


Akademik (Matching, Kategori F: Kemampuan
Kemampuan Imitasi I
menyelesaikan aktivitas Bantu Diri (minum dari
(imitasi gerakan
sederhana secara mandiri, gelas, makan dengan
motoric kasar,
identifikasi warna, bentuk sendok garpu, melepas
imitasi aksi terhadap
huruf, angka, menghitung sepatu, melepas kaos kaki,
objek, imitasi
benda) melepas celana, melepas
gerakan motoric
baju)
halus, imitasi
gerakan motoric
mulut)
Prinsip ABA

Instruksi harus singkat, Prompt bantuan, dorongan


jelas, konsisten dan arahan

Respon Reward (imbalan)


PECS (Picture Exchange Communication System)

Content Here
Visual helper ini dapat membantu anak Get a modern PowerPoint Presentation that is
berkomunikasi karena: beautifully designed. hope and I believe that this
Template will your Time. Easy to change colors,
photos and Text. Example Text : Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully
designed.
1. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
menentukan pilihannya sendiri
100%
90%
80%
2. Memberikan cara yang lain bagi anak untuk 70%
mengatakan sesuatu dimulai dengan meminta hal 60%
yang disukai/ dibutuhkannya 50%
40%
30%

3. Mengingatkan padanya apa yang harus/ akan 20%


dilakukan 10%
0%
A1 A2 A3 A4
Nonton Video dulu Yuk
PECS
FASE 1 Pertukaran Fisik

GOAL Bila anak melihat


“sesuatu yg sangat
disukainya”:

• Anak akan mengambil


kartu gambar
• Menggapai ke arah Fase 2 Memperluas Spontanitas
“mitra komunikasi”
(MK) GOAL
• Dan melepaskan • Anak berjalan ke arah papan
kartu ke atas tangan MK komunikasi
85% 50% • Menarik kartu dari papan
komunikasi
• Pergi ke MK (pemilik
reinforcer)
• Dan melepaskan kartu ke atas
tangan MK
PECS
FASE 3 Diskriminasi Gambar

GOAL
 Anak meminta barang yang
diinginkan dengan
membawa buku / papan
komunikasi
 Memilih gambar yang sesuai
dengan keinginannya dari
papan tersebut, pergi ke Fase 4 Struktur Kalimat
MK, dan memberikan
gambar
GOAL Anak meminta barang yg
dipaparkan, menggunakan kalimat pnjang
dengan:
85% 50%  Pergi ke buku mengambil
gambar/tulisan saya mau
 Menaruhnya pada strip kalimat
 Mengambil gambar yang dia inginkan
 Melepaskannya dari papan komunikasi
 Menaruhnya pada strip kalimat
(sebelah kanan simbol “saya mau”)
 Melepaskan strip kalimat dari papan
komunikasi
 Dan memberiknnya kepada MK
PECS
FASE 5 Menanggapi pertanyaan (apa yang kamu
mau?)

GOAL
 Anak dapat secara
spontan
 Meminta benda- benda Fase 6 Secara spontan memberi
yang disukainya
komentar dan responsif
 Dapat menajawab
pertanyaan “Apa yang
kamu mau?”
GOAL Anak dengan sesuai menjawab
pertanyaan:
 “Apa yang kamu mau?”
85% 50%  “Apa yang kamu lihat?”
 “Apa yang kamu punya?”
TEACCH (Treatment and Education of Autistic &
Related Communication –Handicapped Children)

40% Definisi
Merupakan pendekatan pengajaran terstruktur dan terpola yang
D didasari oleh pemikiran bahwa lingkungan harus diadaptasi untuk
anak ASD

A
Program ini didasarkan pada pemahaman menyeluruh terhadap anak

Tujuan utama dari program ini adalah kemandirian anak.


B Kemandirian yang dimaksud adalah: kemandirian dalam kemampuan
sosial, kemampuan untuk bertahan hidup, kemampuan vokasional,
10% kemampuan menggunakan waktu luang dan kemampuan
40% komunikasi.
D
A
20% C
B C
30%
TEACCH
Penataan Lingkungan Ketertarikan Khusus Sebagai Penguat
• Terangkun di dalamnya penataan  Penguat/ Reinforcement merupakan trik yang
lingkungan fisik, jadwal dan sistem kerja baik di dalam TEACCH
• Penataan lingkungan fisik untuk mengurangi  Penguat diberikan ketika anak menyelesaikan
adanya kemungkinan distraksi yg disebabkan tugas/ aktivitas nya dengan baik
oleh rangsangan sensori yg berlebihan  Pemberian penguat perlu dibacarakan terlebih
• Prinsip penyesuaian tempat- aktivitas agar dahulu kepada anak sebagi motivasi bagi anak
jelas dan dpt diperkirakan utk memfasilitasi
perhatian dan kenyamanan anak

Informasi Visual Komunikasi yang bermakna


• Mengandalkan infromasi visual utk
meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas Dilakukan dg menggabungkan suatu objek
yg produktif dan utk mengurangi ataupun simbol visual yang dipasangkan dengan
kebingungan serta stres yang disebabkan kata yang diucapkan utk mengartikan aktivitas
ketika terlalu banyak bahasa yg yg dilakukan
digunakan
• Pemberian jadwal yg visual akan
memudahkan anak dalam memahaminya
Contoh Media TEACCH
Sensori Integrasi

Aktivitas fisik yang terarah bisa Meningkatkan kematangan


menimbulkan respon yang susunan saraf pusat, sehingga
adaptifyang makin kompleks. ia lebih mampu memperbaiki
Dengan demikian efisiensi otak struktur dan fungsinya
makin meningkat

aktivitas integrasi sensori


merangsang koneksi sinaptik
yang lebih kompleks, dengan
demikan dapat meningkatkan
kapasitas untuk belajar
Sensori Integrasi
PROPRIOCEPTIVE
VISUAL (OTOT, SENDI)

VESTIBULAR
Contents (TELINGA BAGIAN
SMELL Title TENGAH)

AUDITORI TAKTIL

TASTE
Elemen Inti Terapi Sensory Integration (SI)
Elemen Inti Deskripsi Sikap dan Perilaku Terapis

Memberikan rangsangan sensori Memberikan kesempatan pada anak untuk mengalami berbagai
pengalaman sensori, intervensi yang diberikan lebih dari satu modalitas
sensori

Memberikan tantangan yang Memberikan aktivitas yg menantang membangkitkan respon adaptif anak
tepat

Kerjasama dalam menentukan Mengajak anak berperan aktif kesempatan pada anak mengontrol
pilihan aktivitas aktivitasnya menetapkan rencana terapi dg melibatkan anak

Memandu organisasi mandiri Mendukung dan memandu anak utk mengorganisasi perilaku secara
mandiri, memilih dan merencanakan perilaku yg sesuai, mengajak anak utk
berinisiatif, mengembangkan ide, dan merencakana aktivitas
Elemen Inti Deskripsi Sikap dan Perilaku Terapis

Menunjang stimulasi optimal Lingkungan terapi yg kondusif, pilihan aktivitas utk menartik perhatian anak

Menciptakan konteks bermain Permainan yg membangun motivasi instrinsik dan kesenangan dlm
beraktivitas. Mengembangkan permainan objek, sosial, motorik dan
imaginatif

Memaksimalkan kesuksesan Memberi/ memodifikasi aktivitas shg anak dapat berhasil pada sebagian/
anak seluruh aktivitas, yg menghasilkan respon thd tantangan tsb
Elemen Inti Deskripsi Sikap dan Perilaku Terapis

Menjamin keamanan fisik Secara fisik anak dalam kondisi aman, dg menggunakan peralatan terapi
yg aman, senantiasa ditemani oleh terapis

Mengatur ruangan untuk intraksi Mengatur peralatan dan ruangan shg dapat memotivasi anak utk memilih
anak dan terlibat dalam aktivitas

Memfasilitasi kebersamaan Menghormati emosi anak, menjalin hubungan dengan anak, serta
dalam terapi menciptkan iklim kepercayaan diri dan keamanan emosi
Floor Time
• Merupakan suatu metode belajar
yang mengacu pada pendekatan
perkembangan yang terintegrasi utk
anak yg mempunyai kesulitan dalam
berkomunikasi.
• Metode belajar ini berbasis bermain
dalam kegiatan spontan, dan
menyenangkan utk kepentingan
anak.
• Merupakan metode yang
bersahabat, membangun hubungan
dengan anak melalui bahasa tubuh,
kata- kata, serta media bermain
Langkah- Langkah Floor Time
Observasi

Pendekatan- Membuka lingkaran komunikasi

Mengikuti aktivitas yang diamati anak

Memperluas permainan

Biarkan anak menutup lingkaran komunikasi


Buat Mind Mapping Dulu
Yuk !!!
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai