Anda di halaman 1dari 18

Autism Spectrum Disorder

Kiki Rezkiani
Autis
Harfiah : autos (diri) & isme (paham/aliran). Autisme dari
kata auto (sendiri)
Autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada
anak yang mengalami kondisi menutup diri. Gangguan ini
mengakibatkan anak mengalami keterbatasan dari segi
komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. APA (2000)
Autism Spectrum Disorders (ASD) adalah suatu kelainan
dimana dapat mengakibatkan seseorang mengalami
gangguan dalam komunikasi dan interaksi terhadap sosial
Lord dkk (2020)
Istilah
Autism/Autisme : Nama gangguan perkembangan
komunikasi, sosial, dan perilaku pada anak
Autist/Autis : Anak yang mengalami autisme
Autistic Child : Keadaan anak yang mengalami gangguan
autisme
Autistic Disorder : Anak yang mengalami gangguan
perkembangan dalam kriteria DSM IV
Autism Spectrum Disorder : Anak yang mengalami
gangguan perkembangan komunikasi, interaksi, dan
perilaku dalam kriteria DSM V
Gejala

Beberapa gejala yang sering dialami seseorang dengan


Autism Spectrum Disorders (ASD) adalah perilaku yang
hiperaktif, cenderung agresif, sering melakukan tindakan
untuk menyakiti diri, dan sering mengalami perubahan
suasana hati (Kazdoba dkk., 2016).
Penyebab
1. Faktor prenatal, yang meliputi kondisi genetik dan kehamilan.
Dimana usia ibu yang sudah tua pada saat hamil memiliki
resiko yang lebih besar dibandingkan dengan usia ibu yang
masih muda. Pendarahan dan virus.
2. Faktor perinatal adalah kondisi pada saat kelahiran. Bayi lahir
prematur, terlalu lama di alam proses kelahiran, kekurangan
oksigen saat lahir.
3. Faktor kelahiran adalah keadaan awal setelah bayi lahir.
Berat badan bayi terlalu ringan, keracunan, infeksi, dan
malnutrisi.
Subjek

Nama : WAPS
Usia : 7 tahun
Wawancara Orangtua

Riwayat Kehamilan
Riwayat Kelahiran
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Pendidikan
Perkembangan Fisik
Perkembangan Sosial
Wawancara Guru

Kemampuan Kognitif
Kemampuan Motorik
Kemampuan Sosial
Kemampuan Akademik
Identifikasi

Aspek DSM V Subjek

Anak tidak menoleh ketika namanya dipanggil


Masalah dengan
Anak menarik baju/tangan orang lain untuk memulai interaksi
inisiasi sosial dan
Anak tidak menggunakan bahasa ketika berinteraksi dengan seseorang
respon
Anak tidak melakukan inisiasi sosial
Masalah dengan non
Komunikasi Anak tidak memulai percakapan dengan orang lain
komunikasi lisan
Sosial & Anak berbicara sendiri/monolog
Masalah dengan
Interaksi Anak tidak berbagi
kesadaran sosial dan
Sosial Anak tidak menunjukkan, membawa, atau menunjukkan obyek yang
wawasan, serta
menarik untuk orang lain
dengan konsep yang
Anak tidak memulai dan merespon orang lain
lebih luas dari
Anak tidak mengekspresikan perasannya
hubungan sosial
Anak tidak tersenyum
Identifikasi

Aspek DSM V Subjek

Anak menarik diri dalam suatu kegiatan


Anak tidak melihat kesusahan atau ketidaktertarikan orang lain
Anak tidak bermain imajinatif dengan teman sebaya, termasuk bermain
peran sosial
Anak tidak mencoba untuk membangun persahabatan
Anak tidak memiliki teman disukai
Anak tidak menyadari diejek atau ditertawakan oleh anak-anak lain
Anak bermain di kelompok anak-anak
Anak tidak mencoba untuk membangun persahabatan
Anak tidak memiliki teman disukai
Anak tidak menyadari diejek atau ditertawakan oleh anak-anak lain
Anak tidak bermain di kelompok anak-anak
Anak tidak merespon pendekatan sosial anak-anak lain
Anak tidak mencoba untuk menarik perhatian orang lain
Anak berinteraksi sangat terbatas dengan orang lain
Anak menyukai kegiatan soliter
Identifikasi

Aspek DSM V Subjek

Anak tidak untuk menanggapi pujian


Anak tidak menunjukkan kesenangan dalam interaksi sosial
Anak tidak menawarkan kenyamanan kepada orang lain
Anak enggan untuk kontak fisik
Anak memulai untuk mendapatkan bantuan
Inisiasi sosial anak terbatas
Anak tidak terlibat dalam permainan sosial yang sederhana
Anak berkomunikasi non verbal
Anak menghadap jauh dengan lawan bicaranya
Anak menunjukkan postur tubuh yang tidak tegak berhadapan tepat
dengan lawan bicaranya
Anak memiliki postur tubuh yang kaku
Anak tidak merespon saat orang lain melambaikan tangan padanya
Anak tidak menjawab “ya” dengan anggukan
Anak tidak menjawab “tidak”dengan menggelengkan kepalanya
Anak bergumam
Identifikasi

Aspek DSM V Subjek

Anak menggunakan bahasa yang tidak dimengerti orang lain


Anak berjalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas
Anak melakukan gerakan tubuh kompleks secara berulang seperti
Berbicara atipikal, berjalan mondar-mandir
gerakan, dan bermain Anak memainkan objek tanpa tujuan jelas seperti menjatuhkan barang,
Asik dengan objek atau memainkan tongkat, dan lainnya
topik Anak meletakkan mainan atau objek secara berderet
Perilaku
Ritual dan ketahanan Anak lebih suka bermain sendiri (bukan bermain imajinatif)
terhadap perubahan Anak memiliki tuntutan yang kaku untuk mengikuti rutinitas tertentu
Sensorik atipikal Anak memiliki tahapan perilaku yang tidak biasa
perilaku Anak memiliki rutinitas yang tidak biasa (keadaan sekitarnya yang tidak
boleh berubah)
Anak tidak mampu dalam memahami dan menanggapi humor
Anak tidak mampu untuk memahami ucapan tersirat (seperti menyindir)
Identifikasi

Aspek DSM V Subjek

Anak memiliki kebiasaan atau pemikiran yang sangat kaku, tidak fleksibel,
dan terikat aturan (ketika mengajarkan jangan maka seterusnya akan
berpikir jangan)
Anak terpaku pada satu kegiatan atau benda seperti angka, huruf,
warna, dan simbol
Anak fokus pada objek, topik, atau aktivitas yang sama
Anak memiliki fokus minat yang abnormal
Anak memiliki fokus yang berlebihan bagian bagian dari objek secara
berlebihan
Anak melihat suatu objek dari sudut pandang yang tidak biasa
(memicingkan mata saat melihat objek)
Anak tidak meringis ketika terluka
Anak tidak suka disentuh
Anak sniffing benda
DSM V

Level for ASD Social Communication Restricted Interests & Repetitive Behaviors

Severe deficits in verbal and nonverbal social Preoccupations, fixated rituals and/or repetitive behaviors
Level 3
communication skills cause severe impairments in markedly interfere with functioning in all spheres. Marked
‘Requiring very substantial
functioning; very limited initiation of social interactions distress when rituals or routines are interrupted; very difficult to
support’
and minimal response to social overtures from others. redirect from fixated interest or returns to it quickly.

Marked deficits in verbal and nonverbal social RRBs and/or preoccupations or fixated interests appear
Level 2 communication skills; social impairments apparent even frequently enough to be obvious to the casual observer and
‘Requiring substantial with supports in place; limited initiation of social interfere with functioning in a variety of contexts. Distress or
support’ interactions and reduced or abnormal response to social frustration is apparent when RRB’s are interrupted; difficult to
overtures from others. redirect from fixated interest.

Without supports in place, deficits in social


communication cause noticeable impairments. Has Rituals and repetitive behaviors (RRB’s) cause significant
Level 1 difficulty initiating social interactions and demonstrates interference with functioning in one or more contexts. Resists
‘Requiring support’ clear examples of atypical or unsuccessful responses to attempts by others to interrupt RRB’s or to be redirected from
social overtures of others. May appear to have fixated interest.
decreased interest in social interactions.
Pelayanan Pendidikan

Pelayanan Pendidikan
Sekolah khusus autis

Metode Pendidikan
Individual therapy
Designated autistic classes
Social skills development and mixed disability classes
Pembelajaran

1. Prinsip-prinsip pengajaran
terstruktur
terpola 2. Kurikulum
terprogram 3. Pendekatan dan metode
konsisten 4. Sarana belajar mengajar
continue 5. Metode
Support System
Orangtua
Keterbukaan orang tua atas penerimaan anak.
Orang tua dapat menjalin kerjasama yang baik dengan dokter spesialis anak,
psikolog, dan pihak sekolah.
Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah tetap dilakukan di rumah secara
berkelanjutan.
Orang tua membawa anak untuk bergaul dengan orang lain selain di sekolah

Guru
Memberi pemahaman pada orangtua atas penerimaan anak
Pihak sekolah bersama dengan guru yang terlatih dapat memberikan informasi
kepada orang tua anak mengenai program-program sekolah yang diberikan kepada
anak
Thank You

Anda mungkin juga menyukai