Oleh :
Ners Anang Satrianto
4
LANJUTAN
3. Membuat keputusan dan mengatasi konflik interpersonal
bersama
Ketika anak mempunyai masalah, apakah ia dapat
memikirkan beberapa cara penyelesaiannya?
Apakah anak menjadi marah jika tidak mendapatkan
keinginannya?
Apakah orang lain mudah dibuat marah oleh anak tersebut?
4. Mengatasi frustrasi dan kejadian yang tidak
menyenangkan
Apakah anak akan merasa tidak enak jika ia menyinggung
perasaan orang lain?
Apakah anak akan marah jika ada orang yang tidak menyetujui
keinginaanya?
Apakah anak akan berhenti bermain jika kalah?
5
LANJUTAN
5. Mengatakan perasaan senang dan merasakan
kesenangan
Apakah anak merasa cemas tentang keadaan yad?
Apakah anak tidak suka jika seseorang mengatakan hal yang
baik tentang dirinya?
Apakah anak merasa senang jika berhasil melakukan
sesuatu?
6. Mengatasi penundaan kepuasan
Apakah anak meyakini bahwa tiap peraturan mempunyai
alasan yang dapat diterimanya?
Apakah sulit bagi anak untuk jujur dan menganggap bahwa
berbohong merupakan satu-satunya cara yang harus
dilakukannya?
Apakah anak akan marah bila ibunya tidak memberikan apa
yang diinginkannya?
6
LANJUTAN
8. Bersantai dan bermain
Apakah ada sesuatu yang sangat suka dilakukan anak?
Bisakah anak dengan mudah menyukai suatu kegiatan?
Apakah anak senang duduk dengan santai sambil
memikirkan sesuatu?
9. Proses kognitif melalui kata2, simbol dan Image
Apakah anak mengalami kesulitan untuk
mengungkapkan perasaannya pada orang lain?
Apakah anak merasa seolah-olah ia tidak pernah tahu
apa yang akan terjadi?
Apakah anak dapat mengidentifikasi kelebihan yang
dimilikinya?
7
LANJUTAN
10. Membina perasaan adaptif terhadap arah
dan tujuan
Apakah anak merasa bahwa hidup mereka
kelak akan lebih baik?
Apakah anak tidak tahu apa yang harus mereka
lakukan jika telah dewasa?
Apakah anak merasa bersekolah merupakan hal
yang penting dan menganggap sekolah sebagai
sesuatu yang memang harus dilakukan?
8
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN
REMAJA
Proses Keperawatan
Pengkajian
Data demografi, riwayat kesehatan dan
kebiasaan
Status fisik
Status mental/jiwa
Riwayat personal dan keluarga
9
PERENCANAAN
10
LANJUTAN
Membantu mengembangkan identitas diri anak
Memberikan kesempatan untuk menjalani
kembahli tahapan perkembangan terdahulu yang
belum terselesaikan secara tuntas
Membantu anak berkomunikasi secara efektif
Mencegah anak untuk menyakiti dirinya sendiri
dan orang lain
Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
Meningkatkan uji realitas yang sesuai
11
IMPLEMENTASI
Terapi bermain:
Menguasai dan mengasimilasi kembali
pengalaman lalu yg tdk dpt dikendalikan
sebelumnya
Berkomunikasi dg kebutuhan yg tdk disadari
12
IMPLEMENTASI
Terapi keluarga
Terapi kelompok
Terapi individu
Terapi psikofarmaka
Terapi lingkungan
13
EVALUASI
Perubahan perilaku anak
Kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan berhub sosial
Kemampuan menolong diri sendiri
14
APLIKASI KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK,
ANTARA LAIN:
Teraniaya
Tuna grahita
Perilaku Asosial
15
KEPERAWATAN JIWA PADA REMAJA
16
LANDASAN TEORITIS KEPERAWATAN JIWA PADA
REMAJA
Teori Perkembangan:
Sigmund Freud
Erik Erikson
Sullivan
17
FOKUS PERTANYAAN APLIKASI TEORI
INTERAKSI HUMANISTIK
Apa arti perilaku/masalah bagi remaja?
Apa yang dikatakan remaja tentang
perilakunya?
Apa dampak masalah ini pada remaja?
Apakah ini suatu mslh yg biasa terjd pd
kelompok usia remaja?
Bagaimana perubahan ini mempengaruhi
remaja dan hubungannya dengan orang lain?
18
LANJUTAN
Apa tujuan yang dimiliki remaja dalam waktu
dekat dan yang akan datang?
Apa kekuatan personal yang dimiliki remaja
untuk mengatasi masalah yg sdg
dihadapinya?
Pertimbangan apa yang telah dibuat
(perawat&remaja) berkaitan dengan faktor
perkembangan, keluarga, biologis atau
sosial budaya?
19
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Cara pengumpulan data:
observasi&interpretasi perilaku
Informasi tentang:
1. Perumbuhan&perkembangan
2. Keadaan biofisik (penyakit, kecelakaan)
3. Keadaan emosi (status mental: proses berfikir,
ide u/bunuh diri atau melukai org lain)
20
LANJUTAN
4. Latar belakang sosial budaya
5. Penampilan kegiatan hidup sehari-hari
6. Pola penyelesaian masalah (denial, acting out,
menarik diri)
7. Pola interaksi (klg, teman sebaya)
8. Persepsi ttg kesehatannya
9. Tujuan kesehatan remaja
10. Lingkungan (fisik, emosi, ekologi)
11. Sumber materi dan nara sumber yg tersedia
bagi remaja (sahabat, keterlibatan di
masyarakat)
21
DALAM BERKOMUNIKASI, PERLU DIINGAT!
22
PERENCANAAN & IMPLEMENTASI
Masalah utama remaja:
Perilaku seksual
Keinginan untuk bunuh diri
Keinginan untuk lari dari rumah
Perilaku anti sosial
Perilaku mengancam
Keterlibatan NAPZA
Hypochondriasis
Masalah diit/makan
Takut sekolah
23
LANJUTAN
Terapi individu
EVALUASI
24
JENIS MASALAH KESEHATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA
A. Defisit Perhatian dan Ggn perilaku
disruptif
Anak cenderung mudah tertarik untuk
melakukan sesuatu dan mudah pula
berpindah.
Anak tidak mampu mengikuti pola
instruksi yang tertata dan sulit untuk
berkonsentrasi
1. Attention Defisit Hyperactivity Disorder
(ADHD) 25
B. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
(PERILAKU, INTERAKSI SOSIAL DAN
KOMUNIKASI
Anak tidak mampu memahami apa
yang terjadi di sekitarnya, bingung
dan tidak mampu mengerti apa
yang sedang terjadi
1. Retardasi mental
2. Autisme
3. Asperger syndrome
4. Ggn perkembangan spesifik
26
C. GANGGUAN ANSIETAS
Anak merasa mudah cemas ketika
situasi sekitarnya membangkitkan rasa
takut, anak menunjukkan perubahan
fisik dengan tidak bisa tenang,
berkeringat dan peningkatan detak
jantung
1. Ggn obsesif-kompulsif
2. Ggn ansietas akibat perpisahan
3. Fobia
4. Ggn kecemasan umum 27
LANJUTAN
D. Ganggugan TIC
Anak mengalami pergerakan yang tidak
dapat di kontrol
E. Ggn mood (j uveni le bi polar di sorder,
depr esi ber at)
F. Ggn penyalahgunaan zat
G. Ggn komuni kasi dan belaj ar
H. Gangguan eli mi nasi : Enur esi s
I. Gangguan Makan : buli mi a, anoreksi a
ner vosa 28
LANJUTAN
29
TUGAS
Bagi kelas menjadi beberapa kelompok, sesuai topik
Buat Proses keperawatan untuk masing-masing topik:
Definisi
Etiologi
Tanda dan Gejala
Penatalaksanaan : keperawatan dan medis
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
30
PENDAHULUAN DEFINISI
LANJUTAN
32
INATTENTION
Attention (perhatian) merupakan proses mental
yang komplek yang melibatkan kemampuan
untuk berkonsentrasi pada suatu aktivitas dan
berfokus pada aktivitas tersebut.
Pada anak ADHD, kemampuan untuk
berkonsentrasi sangat kurang, sangat mudah
terdistraksi, memperlihatkan ketidakmampuan
untuk menyaring stimulasi dari luar.
33
IMPULSIVITY
34
HYPERACTIVITY
Merupakan pergerakan motorik yang cepat
yang dibuktikan kurangnya fase istirahat,
ketidakmampuan untuk diam dan level
pergerakan fisik dan verbal yang tinggi.
Pada anak ADHD cenderung tidak bisa diam
dalam berbagai situasi dan overaktifitas.
35
ETIOLOGI
Penyebab ADHD belum didefinisikan secara lengkap ,
1 pendapat = terdapat perbedaan foto otak pada indv
penderita dan yg bukan penderita, namun bbrp ahli
menemukan tdk terdapat perbedaan struktur otak
baik pada indv penderita maupun yang tidak.
Secara umum etiologi ADHD dikelompokkan menjadi
3:
1. Neurophatology
2. Genetic
3. biochemical
36
NEUROPHATOLOGI
Hasil riset membuktikan bahwa Lobusfrontal
mempunyai peranan penting dalam organisasi,
rencana, perhatian dan pengaturan aktivitas motorik
serta tingkah laku.
Adanya lesi pada Lobusfrontal menyebabkan
seseorang menjadi overaktif, mudah sekali terdistraksi
dan kurangnya kemampuan untuk sensitif terhadap
lingkungan.
Pada anak ADHD kemungkinan ditemukan lesi pada
Lobusfrontalnya
37
GENETIK
38
BIOCHEMICAL
Teori membuktikan bahwa aliran darah ke otak dan
metabolisme glukosa sangat mempengaruhi kerja otak.
Pada anak ADHD, ditemukan pengurangan aliran darah ke
Striatum (Caudatum dan Putamen) mengakibatkan
pengurangan darah ke aliran darah frontal
studi pada hewan menunjukkan adanya perbedaan kimiawi
transmitter otak yang terlibat dalam proses mengambil
keputusan, kontrol impuls, kesadaran, perencanaan dan
fleksibilitas mental.
39
NURSING MANAGEMENT
1. Pengkajian
Pada pengkajian anak dengan ADHD akan
didapatkan data anak terlihat rentang
perhatiannya pendek overaktifitas, susah
untuk diam dalam jangka waktu yang
panjang, gangguan tidur, impulsive, kurang
disiplin, susah berinteraksi.
Medical history menunjukkan adanya
gangguan pada masa perinatal, sering
mengalami hospitalisasi, injury, sering
demam.
Yang perlu dikaji adalah situasi dalam 40
LANJUTAN..
2. Nursing Diagnosis
a. Ketidak efektifan koping
b. defisit perawatan diri,
c. gangguan pola tidur,
d. kerusakan interaksi sosial,
e. gangguan peran,
f. ketidak efektifan koping keluarga.
41
LANJUTAN…
3. Planning, Implementing and Interventions
a. Lakukan spesifik teknik terapi perilaku kognitif, seperti
ajarkan anak untuk lihat, dengar, berhenti sebelum
melakukan sesuatu yang destruktif.
b. Setting suatu lingkungan dengan peraturan yang jelas dan
berikan aktifitas yang rutin untuk makan, tidur dan bermain.
c. Berikan batasan yang jelas dengan konsekwensi yang jelas
terhadap suatu hal.
d. Gunakan kata-kata yang sedikit ketika memberikan suatu
instruksi.
42
LANJUTAN…
e. Jaga lingkungan tetap tenang dengan
sedikit stimulus.
f. Bina komunikasi yang terapetik,
contohnya lakukan kontak mata sebelum
memberikan perintah dan suruh anak
untuk mengulang apa yang telah dia
dengar
g. Pekerjaan rumah seharusnya dilakukan
pada lingkungan yang tenang, jauh dari
stimulus.
h. Berikan reward kepada si anak atas 43
GANGGUAN PERILAKU
(CONDUCT DISORDER)
Dicirikan dengan perilaku berulang,
disruptif dan adanya kesengajaan u/tdk
patuh, termsk melanggar norma dan
aturan sosial
Sbgn besar anak dg ggn ini mengalami
penyalahgunaan zat atau ggn
kepribadian antisosial stlh berusia 18 th
Contoh perilaku : mencuri, berbohong,
menggertak, melarikan diri, membolos, 44
GGN PENYIMPANGAN OPOSISI
Bentuk ggn yg lbh ringan : perilaku yg kurang
ekstrim (tdk melanggar hak orla)
Menunjukkan sikap menentang: kasar, marah,
berdebat/argumen, toleransi yg rendah thd
frustrasi, menggunakan minuman keras/zat
terlarang
45
RETARDASI MENTAL
46
AUTISME
47
GGN PERKEMBANGAN SPESIFIK
48
GGN ANSIETAS
49
SKIZOFRENIA
Pada anak2 jarang tjd dan sulit didiagnosis,
namun telah dijumpau bbrp perilaku: ggn
kognitif dan perilaku, menarik diri secara sosial,
ggn komunikasi
Pd remaja merupakan hal yang umum dg
insiden yg sgt tinggi pd masa remaja akhir
Gejala pd remaja mirip dg dewasa, awalnya:
perubahan ekstrim dlm perilaku, isolasi sosial,
penurunan prestasi akademik
50
GGN MOOD
51
LANJUTAN
52
BUNUH DIRI
Merupakan penyebab kematian ke-3 pd individu dlm rentang
usia 15 – 24 th
Ggn mood merupakan faktor risiko u/bunuh diri
Tanda bahaya bunuh diri pada remaja:
1. Menarik diri scr tiba2
2. Berperilaku keras atau sgt memberontak
3. Menyalahgunakan obat/alkohol
4. Scr tidak biasanya mengabaikan penampilan diri
5. Kualitas tugas sekolah menurun, membolos
6. Melarikan diri
7. Keletihan berlebihan dan keluhan somatik
8. Respons yg buruk thd pujian atau penghargaan
9. Petunjuk verbal, ancaman bunuh diri yg terang2 an
10. Membuang benda2 yg didapat sbg hadiah
53
GGN PENYALAHGUNAAN ZAT
Lebih byk pd anak laki2 dibanding perempuan
Risiko terbesar pd usia 15 – 24 th
Faktor risiko:
Riwayat penyalah gunaan zat pd klg
Disfungsi sistem klg
Tekanan dari teman sebaya
Upaya pemberontakan thd ortu
HDR
tekanan yg kurang/berlebihan dari akademik
54
ETIOLOGI
A. FAKTOR PSIKOBIOLOGIK
1. Riwayat genetika dan klg
2. Abnormalitas struktur otak dan perub.
Neurotransmitter
3. Pengaruh pada ms prenatal, mis: infeksi
fetomaternal, kurang perawatan, ibu yg
menyalahgunakan zat, trauma kelahiran
4. Penyakit fisik kronis atau kecacatan = kesulitan
koping bg anak
55
LANJUTAN….
B. DINAMIKA KELUARGA
1. Penganiayaan anak : perkemb. Otak kurang
adekuat terutama otak kiri, perkembangan
psikologis terganggu
2. Disfungsi sistem keluarga : kurangnya
pengasuhan, komunikasi buruk, koping inefektif
dalam mengatasi konflik dlm klg
3. Model peran yang buruk
56
LANJUTAN…
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Kemiskinan : perawatan prenatal tdk adekuat,
nutrisi buruk, kebut. kurang terpenuhi
2. Tunawisma : anak2 tunawisma memiliki berbagai
kebut. kesehatan yang mempengaruhi
perkembangan emosi dan psikologi mereka
3. Budaya keluarga : perilaku ortu yg berbeda dg
budaya sekitar dpt mengakibatkan anak kurang
diterima oleh teman sebayanya
57
PROSES KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Riwayat klg: genetik, peristiwa2 yg menimbulkan
stress, status kes.jiwa, riwayat mslh fisik dan
psikologis dan pengobatannya
Pola pertumbuhan dan perkembangan anak
Kaji respons perilaku
Identifikasi bukti ggn kognitif
Observasi adanya ggn mood
Kaji kelebihan dan kekurangan sistem klg
58
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Koping keluarga tidak efektif
Koping individu tidak efektif
59
TERIMA KASIH
60