Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN

KEPERAWATAN
GANGGUAN
PERKEMBANGAN
PADA ANAK

PELATIHAN PENATALAKSANAAN KASUS GANGGUAN JIWA


YANG SERING DITEMUI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA (FKPT) BAGI PERAWAT
PENDAHULUAN
Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak
sering tidak tertangani dengan baik dan dikenali
sedini mungkin di masayarakat.

Keluarga akan ke puskesmas apabila keluarga


sudah tidak mampu dalam mengatasi perilaku pada
anak. Anak yang mengalami gangguan
perkembangan dan perilaku sering juga mengalami
salah asuh. Hal ini berdampak terhadap
kemampuan anak dalam kehidupan sebagai
seorang individu.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Mampu melakukan asuhan keperawatan
pada gangguan perkembangan pada anak.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


1. Menjelaskan konsep asuhan
keperawatan :
a. Risiko Perilaku Kekerasan
b. Kerusakan Interaksi sosial
c. Defisit Perawatan Diri
2. Melakukan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada gangguan
POKOK BAHASAN

A. KONSEP ASUHAN
1. Risiko Perilaku kekerasan
2. Kerusakan interaksi sosial
3. Defisit perawatan Diri

B. Langkah – langkah asuhan keperawatan


pada gangguan perkembangan anak
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA RISIKO PERILAKU
KEKERASAN
1. PENGERTIAN

Risiko Perilaku kekerasan adalah


keadaan dimana seseorang menunjukkan perilaku
yang aktual melakukan kekerasan yang ditujukan
pada diri sendiri/ orang lain secara verbal maupun
non verbal dan pada lingkungan.
2. PROSES TERJADINYA MASALAH

 Keinginan/harapan tdk  stimulus lingkungan,


terpenuhi  kurang memahami
 Tidak mampu sosial
mengkomunikasikan  , ketidakmampuan
keinginan keluarga memahami
 Keterbatasan keinginan anak,
 Ggn. Sistim Syaraf intelektual  stres yang dialami
 peran model negatif keluarga,
orang tua, Tempramen  disfungsi keluarga
 Kecemasan  pengabaian atau abuse
 Penolakan teman pada anak
sebaya
3. TANDA & GEJALA
1. Perilaku berulang mencederai diri sendiri , aktifitas ritual ,
memukul, menendang, menggigit (Autism)
2. Berperilaku agresif pada orang lain dan lingkungan seperti
melemparkan makanan dan piring atau benda lain yang ada di
depannya pada orang
3. Mudah frustasi, cepat marah dan marah meledak-ledak
4. Berteriak atau berbicara dengan keras di kelas atau kelompok
5. Mengancam untuk menyakiti orang lain
6. Perilaku merusak, terkadang bahkan memiliki pikiran
menggunakan bahasa yang kasar dan provokatif
7. Melanggar aturan dan hak- hak orang lain
8. Keluyuran atau lari dari rumah
9. Kejam terutama pada binatang, bermusuhan, merusak,
bermain api, hiperaktivitas, berlari kesana kemari, tidak pernah
istirahat, mengganggu orang lain
10. Tidak mampu mengontrol emosi
11. Berbohong, curang, mencuri, berkelahi
4. PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Apa penyebab perasaan marah?
2. Apakah anak suka melanggar aturan dan hak-
hak orang lain ?
WAWANCARA

3. Apakah anak suka kejam terutama pada


binatang, bermusuhan, merusak, bermain api,
hiperaktivitas, mengganggu orang lain ?
4. Apakah anak suka berbohong, curang, mencuri,
berkelahi ?
5. Apa yang dirasakan saat terjadi
kejadian/penyebab marah?
6. Apa yang dilakukan saat marah?
7. Apa akibat dari cara marah yang dilakukan?
8. Apakah dengan cara yang digunakan penyebab
marah hilang?
4. PROSES KEPERAWATAN

OB
SE
A.PENGKAJIAN

RV
1. Perilaku berulang yang mencederai diri sendiri , aktifitas

AS
ritual , memukul, menendang, menggigit (Autism)

I
2. Berperilaku agresif pada orang lain dan lingkungan
seperti melemparkan makanan dan piring atau benda
lain yang ada di depannya pada orang
3. Mudah frustasi, cepat marah dan marah meledak-ledak
4. Berteriak atau berbicara dengan keras
5. Mengancam untuk menyakiti orang lain
6. Perilaku merusak, terkadang bahkan memiliki pikiran
menggunakan bahasa yang kasar dan provokatif
7. Tidak mampu mengontrol emosi
8. Berlari kesana kemari, tidak pernah istirahat
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Risiko Perilaku Kekerasan


C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nursing Outcome Nursing Intervention
Classification
Classification
Klien Anak dapat: 1.Diskusikan situasi yang menyebabkan
1. Membina hubungan saling marah atau cemas yang memicu perilaku
percaya
mencederai diri pada anak.
2. Menunjukkan perubahan
perilaku: tidak mencederai 2.Bantu klien mengenal kapan marahnya
diri terjadi dan menerima perasaannya.
3. Menjelaskan penyebab marah Diskusikan penyebab marah, respon, cara
4. Menjelaskan perasaan saat
marah dan danpak marah klien,
terjadinya marah/perilaku 3.Lakukan bermain peran cara
kekerasan mengungkapkan marah. Beri pujian atas
5. Menjelaskan perilaku yang keberhasilan klien.
dilakukan saat marah 4.Arahkan perilaku kekerasan dengan
6. Melakukan cara mengontrol aktifitas bermain seperti kejar aku kau ku
rasa marah/perilaku tangkap, kucing dan tikus, memukul kasur
kekerasan bantal, meniup balon (tarik nafas dalam),
dan lain-lain.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nursing Outcome Nursing Intervention Classification
Classification 1.Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
Keluarga dapat: klien.
1. Mengenal masalah 2.Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
2. Memutuskan untuk terjadinya PK/RPK pada anak
merawat 3.Latih cara merawat
4.Bimbing keluaarga cara merawat : cara pakai alat
3. Merawat
(mengajarkan dan pelindung, cara berkomunikasi dgn anak, menemani
mendampingi) dan mengarahkan perilaku anak dengan aktifitas
bermain yang memerlukan energi saat klien cemas atau
4. Memodifikasi marah meningkat dan mematau minum obat klien.
lingkungan & 5.Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
mengurangi stres
lingkungan yang mendukung klien untuk mengontrol
5. Mengenal tanda emosinya : mengurangi stimulus lingkungan,
gejala kambuh dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.
mencari pelayanan 6.Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang
kesehatan memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan
6. Melatih dan kesehatan
mendukung untuk 7.Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan
meningkatnya kesehatan secara teratur
kemampuan anak
Pa
D. EVALUASI KE da
LU
RG A
1. A
Mengenal masalah yang dirasakan
dalam merawat klien
(pengertian, tanda dan gejala, dan
proses terjadinya risiko perilaku
kekerasan)
2. Mencegah terjadinya perilaku
kekerasan
3. Menunjukkan sikap yang
mendukung dan menghargai klien
4. Memotivasi klien dalam melakukan
cara mengontrol perasaan marah
5. Menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung klien
mengontrol perasaan marah
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KERUSAKAN INTERAKSI
SOSIAL
1. DEFINISI

Kerusakan interaksi sosial


adalah
suatu keadaan seseorang berpartisipasi dalam
pertukaran sosial dengan kuantitas dan
kualitas yang tidak efektif.
2. PROSES TERJADINYA MASALAH

 Ketidakmampuan
 Perubahan membina hubungan
percaya,
neurologik,,  ,Ketidakmaturan
 Perilaku intrusif
perkembangan perilaku
interaksi sosial
 Gangguan konsep diri
3. TANDA DAN GEJALA
4. PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
WAWANCARA OBSERVASI
1. Apakah anak dapat
melakukan kontak mata
atau memberikan perhatian
kepada orang lain ?
2. Bagaimana perasaan anak
saat berinteraksi dengan
orang lain ? B.Dx.KEP
3. Apakah anak dapat KERUSAKAN INTERAKSI
mengungkapkan rasa puas, SOSIAL
memiliki, kepedulian,
ketertarikan dan berbagi ?
4. Apakah perilaku anak
sesuai dengan usianya
dalam berinteraksi dengan
orang lain ?
C. TINDAKAN KEPERAWATAN NIC
NOC 1. Bina hubungan saling percaya dengan klien :
Klien Anak dapat: Tetap bersama klien pada awal interaksi.
1. Membina Berikan kehangatan, penerimaan, dan penuhi
hubungan kebutuhan dasar klien. Jujur dan menapati
saling percaya janji, terima diri klien dan bedakan dengan
ditandai dengan perilaku yang diterima , misalnya : bukan
adanya respon kamu, tapi perilakumu yang tidak dapat
wajah dan diterima, Dapatkan perhatian anak atau kontak
kontak mata mata anak dengan memanggil namanya atau
berikan anak objek yang dikenalnya seperti
2. Berinteraksi
boneka atau selimut.
dengan orang
2. Pergilah perlahan-lahan, jangan memaksa anak
lain
untuk berinteraksi. Beri pujian atas adanya
kontak mata. Secara bertahap kenalkan
sentuhan, senyuman dan pelukan.
3. Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang
lain
C. TINDAKAN KEPERAWATAN KeLUARGA
NOC NIC
Keluarga dapat 1.Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
1. Mengenal masalah
merawat klien.
2. Memutuskan untuk
merawat 2.Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
3. Merawat proses terjadinya kerusakan interaksi sosial
(mengajarkan dan
mendampingi) pada anak
4. Memodifikasi 3.Latih keluarga cara merawat anak dengan
lingkungan & kerusakan interaksi sosial
mengurangi stres
5. Mengenal tanda 4.Bimbing keluarga merawat anak dengan
gejala kambuh dan kerusakan interaksi sosial.
mencari pelayanan
kesehatan 5.Latih keluarga menciptakan suasana
6. Melatih dan keluarga dan lingkungan yang mendukung
mendukung untuk klien untuk interaksi sosial.
meningkatnya
kemampuan anak 6.Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan
mengontrol PK yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas
D. EVALUASI KE
LU
RG A
A

1. Mengenal masalah yang dirasakan


dalam merawat klien (pengertian,
tanda dan gejala, dan proses
terjadinya kerusakan interaksi sosial)
2. Mencegah terjadinya kerusakan
interaksi sosial
3. Menunjukkan sikap yang mendukung
dan menghargai klien
4. Memotivasi klien dalam melakukan
interaksi sosial
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA DEFISIT PERAWATAN DIRI
1.
DEFINI
SI
Defisit perawatan diri
Adalah
Gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (kebersihan diri,
berhias, makan, toileting).
2. PROSES TERJADINYA MASALAH

 Perubahan
mobilitas fisik
 Kurang maturnya PRESIPITASI
mobilitas fisik
3. TANDA DAN GEJALA

1. Tidak mampu untuk mandi


2. Tidak mampu memakai pakaian
3. Tidak bisa membawa makanan dari
piring ke mulut
4. Tidak bisa BAB atau BAK sendiri tanpa
bantuan
4. PROSES KEPERAWATAN
WAWAN WAWAN OBSERV
1.
CARA
Bagaimana kebersihan diri klien?
ASI
2. Apakah klien bisa mandi, mencuci
rambut, menggosok gigi,
menggunting kuku?
3. Bagaimana penampilan klien?
4. Apakah klien menyisir rambut ,
berdandan, bercukur (untuk laki-laki)?
5. Apakah pakaian klien rapi dan sesuai?
B.Dx.KEP
6. Apakah klien menggunakan alat
mandi / kebersihan diri ? DEFISIT PERAWATAN DIRI
7. Bagaimana makan dan minum klien ?
8. Apakah klien menggunakan alat
makan dan minum saat makan
danminum ?
9. Bagaimana BAB dan BAK klien ?
10. Apakah klien membersihkan diri dan
tempat BAB dan BAK setelah BAB
dan BAK ?
11. Apakah klien mengetahui cara
perawatan diri yang benar ?
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
NOC NIC
Klien dapat
1.Identifikasi aspek perawatan diri yang masih
1. melakukan
dapat dilakukan klien.
pemenuhan
2.Latih satu aspek perawatan diri pada satu
kebutuhan
waktu. misalnya cara makan, memotong kuku.
perawatan diri
3.Berikan penjelasan sederhana dan konkret
secara mandiri
misal melatih makan ambil nasi dari piring,
masukkan ke mulut.
4.Berikan pujian atas keberhasilan yang dapat
dicapai klien.
5.Latih aspek perawatan diri lainnya apabila
satu aspek perawatan diri telah dikuasai dengan
baik.
6.Anjurkan klien untuk mandiri namun apabila
C. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nursing Outcome Classification


Keluarga mampu merawat anak yang mengalami
defisit perawatan diri
Nursing Intervention Classification
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat klien defisit perawatan diri
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan
diri dan mengambil keputusan merawat klien
3. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh klien untuk menjaga perawatan diri klien.
4. Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB dan BAK klien
5. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
perawatan diri klien
6. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan.
7. Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
D. EVALUASI
Klien mampu : KELUARGA
1. Mandi, mencuci rambut,
menggosok gigi dan 1.Mengenal masalah yg dirasakan
menggunting kuku dengan dalam merawat klien (pengertian,
benar dan bersih tanda dan gejala, dan proses
2. Mengganti pakaian terjadinya defisit perawatan diri )
dengan pakaian bersih
2.Menyediakan fasilitas
3. Membereskan pakaian
kotor kebersihan diri yang dibutuhkan
4. Berdandan dengan benar oleh klien
5. Mengambil makanan dan 3.Merawat dan membimbing
minuman dengan rapi klien dalam merawat diri :
6. Menggunakan alat makan kebersihan diri , berdandan
dan minum dengan benar (wanita), bercukur (pria), makan
7. BAB dan BAK pada
tempatnya dan minum, BAB dan BAK.
8. BAB dan BAK dengan 4.Follow up ke Puskesmas,
bersih. mengenal tanda kambuh dan
LANGKAH – LANGKAH ASUHAN
KEPERAWATAN GANGGUAN
PERKEMBANGAN PADA ANAK
ILUSTRASI KASUS 1
Beni, 4 tahun datang berkonsultasi dibawa oleh orang tuanya karena belum lancar
berbicara. Ia lebih banyak mengeluarkan teriakan-teriakan atau menggunakan kata yang
aneh atau meniru kata-kata yang diucapkan orang lain. Jika menginginkan sesuatu, Beni
akan berteriak-teriak atau menarik tangan pengasuhnya. Sering kali pula Beni marah-
marah tanpa alasan yang jelas. Orang tua dan pengasuh Beni kesulitan karena tidak
memahami apa yang diinginkan Beni. Beni menjadi mudah frustrasi dan memukul-mukul
kepalanya sambil melompat-lompat atau berguling-guling di lantai. Orang tua Beni juga
mengeluh sulit sekali mengadakan kontak mata dan emosi dengan Beni. Sehari-hari Beni
lebih banyak asik dengan dirinya sendiri, ia tidak banyak berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya. Beni menyukai benda-benda yang berputar, seperti roda mobil-mobilan yang
terus diputar-putar dan kipas angin yang dipandangi terus menerus. Selain itu ia juga
senang membariskan mobil-mobilannya sambil diperhatikan dari dekat. Beni juga sering
mengepakkan tangan atau bertepuk-tepuk tangan secara berulang-ulang tanpa tujuan.

Diskusikan :
1.Sebutkan diagnosa keperawatan yang di temukan pada Anak Beni?
2.Sebutkan data Subjektif dan data objektif yang harus anda peroleh untuk mengakkan
diagnosa pada anak Beni ?
3.Apa tatalaksna keperawatan untuk anak Beni?
4.Pendidikan kesehatan apa yang dapat diberikan untuk orang tua anak Beni ?
ILUSTRASI KASUS 2:
Lista, 8 tahun dibawa oleh orang tuanya karena kesulitan mengikuti pelajaran di
sekolahnya. Lista saat ini duduk di kelas 1 SD dan tahun lalu ia tidak naik kelas. Nilai-nilai
Lista selalu buruk dibandingkan dengan teman-teman di kelasnya, kecuali untuk pelajaran
olah raga dan menggambar. Lista sudah diberikan les tambahan dari guru di rumah tetapi
Lista masih kesulitan untuk mengikuti pelajaran di kelasnya. Lista saat ini belum lancar
membaca dan menulis. Sehari-hari Lista dapat bergaul dengan baik, namun ia lebih senang
bermain dengan anak-anak yang berusia lebih kecil darinya. Dalam kegiatan sehari-hari
Lista masih sering dibantu oleh orang tuanya, misalnya mandi, berpakaian dan makan
karena menurut orang tuanya Lista melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan lambat.
Orang tua Lista sering memarahi Lista karena mendapat nilai jelek, mengatakan Lista
malas belajar serta menuntut agar Lista bisa mendapat nilai yang bagus.
Diskusikan :
1.Sebutkan diagnosa keperawatan yang di temukan pada Anak Lista?
2.Sebutkan data Subjektif dan data objektif yang harus anda peroleh untuk mengakkan
diagnosa pada anak Lesti ?
3.Sebutkan tatalaksna keperawatan untuk anak Lesti?
4.Sebutkan pendidikan kesehatan apa saja yang dapat diberikan kepada orang tua Lista?
Terima kasih ...

Anda mungkin juga menyukai