Anda di halaman 1dari 14

INSTRUMEN ASESMEN ANAK DENGAN GANGGUAN AUTIS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Anak dengan Apektrum
Autistik

Dosen Pengampu:
Dr. Oom Siti Homdijah, M. Pd.
dr. Euis Heryati, M.kes

Disusun Oleh:

Alya Jilan Rizqita 1807185


Anurliawati Santun Amanah 1804040
Eka Yulianti 1806940
Paulina Karunia Kaban 1800578

DEPARTEMENT PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
PENILAI
INDIKAT KETERANG
ASPEK SUB ASPEK INSTRUMEN AN
OR AN
YA TDK
Interaksi Defisit dalam Anak Anak menganggap
Sosial hubungan mengalami orang lain seperti
dan sosial sosial- pendekatan objek
Komunik emosi secara social yang Anak menangis ketika
asi Sosial timbal balik kurang di dekati oleh orang
normal, tak baru
mampu Anak tidak memiliki
inisiatif inisiatif untuk
dalam berinterkasi
berinterasi, Anak mengalami
dan kegagalan dalam
mengalami mengikuti permainan
imitasi sederhana
sosial yang
buruk
Anak Anak tidak mampu
mengalami mengungkapkan
kegagalan pertanyaan ketika
dalam dirinya tidak mengerti
percakapan Anak tidak
timbal memberikan
balik informasi disertai latar
belakangnya
Anak mengalami
kegagalan untuk
merespon ketika
namanya dipanggil
Anak mengalami
kegagalan untuk
merespon
pembicaraan
Anak tidak dapat
memulai suatu
pembicaraan
Anak mengalami
monolog (percakapan
satu sisi)
Anak Anak tidak mampu
mengalami merespon senyuman
kesulitan Anak mengalami
dalam kegagalan dalam
berbagi berbagi kegembiraan
emosi Anak kegagalan
dalam menanggapi
pujian
Anak tidak menyukai
kontak fisik yang
menunjukan kasih
saying (pelukan)

Anak Anak tidak dapat


mengalami berbagi
kurangnya Anak tidak dapat
kemampua menujukan
n dalam ketertarikan pada
berbagi objek dari orang lain
minat Anak tidak dapat
mempertahankan
obrolan yang tak
sesuai dengan
minatnya
Anak tidak merespon
obrolan yang tak
sesuai dengan
minatnya
Deficit dalam Anak Anak mengalami
berprilaku mengalami kegagalan dalam
komunikatif gangguan melakukan kontak
secara dalam mata
nonverval memahami Anak tidak
untuk dan menghadap kepada
interkasi berprilaku lawan bicara ketika
sosial komunikati berbicara
f nonverbal Anak tidak
memahami gestur
tubuh
-Menunjuk
-Melambaikan tangan
-Mengangguk
Anak mengalami
gangguan dalam
mengkoordinasikan
bahsa verbal dan non
verbal
Deficit dalam Anak Anak kurang minat
memelihara, mengalami terhdap orang lain
mengembang kesulitan (memperhatikan)
kan dan dalam dalam suatu kegiatan
memahami menyesuai Anak berekspresi
hubungan kan prilaku emosi tidak sesuai
agar sesuai (tertawa atau
dengan tersenyum diluar
konteks konteks)
social Anak berprilaku sosial
yang tak pantas
(mengujakan/membua
t pertanyaan yang tak
pantas secara sosial)
Anak kurang pahaman
terhadap emosi sosial
(tidka dapat
memperhatikan
perilakunya dapat
mempengaruhi
oranglain secara
emosional)
Anak Anak tidak bisa
mengalami menjalin pertemanan
kesulitan Anak tidak memiliki
dala teman dekat
menjalin
pertemanan Anak kurang dapat
bermain permainan
kooperatif; hanya
bermain parallel
Anak tidak dapat
bermain secara
kelompok
Anak tidak dapat
bermain dengan anak
anak yang sebaya
dengannya
Anak memiliki minat
terhadap pertemanan
namun kurang
memahami hubungan
interaksi social
(sangat terarah, kaku,
pasif)
Anak tidak dapat
menanggapi
pendekatan social dari
orang lain
Anak tidak Anak kurang minat
memiliki pada teman sebaya
minat Anak cenderung
terhdapa menyendiri atau berda
hal lain dalam dunianya
sendiri
Anak tidak mencoba
untuk menarik
perhatian dari orang
lain
Anak tidak dapat
membedakan atau
menyadari anak anak
atau dewasa
Interaksi anak terbatas
bersama orang lain
Anak lebih menyukai
kegiatan menyendiri

Anak Anak tidak mampu


kesulitan dalam mengambil
dalam atau memahami
memelihar perspektif orang lain
a hubungan Anak tidak dapat
pertemanan bermain peran dengan
dan anak teman sebayanya
mengalami
kesulitan
dalam
permainan
imajinasi
Pola Gerakan Anak
Perilaku, motorik mengalami Anak mengalami
minatn stereotip atau bicara echolalia
atau berulang, secara (menggulang-ulang
kegiatan penggunaan berulang- kata/frasa/lagu/dialog
yang benda, atau ulang yang diucapkan orang
berulang- ucapan (mis. lain)
ulang Stereotip
motorik
sederhana,
memberiskan
mainan atau
membalik
benda, Anak membuat vocal
echolalia, yang berulang seperti
ungkapan suara parau,
istimewa). bersenandung, dsb
Anak Anak membuat
membuat gerakan gerakan
gerakan berulang sepeti
yang bertepuk tangan,
berulang- menjentikan jari,
ulang mengepakkan tangan
Anak membuat
gereakan gerakan
berulang yang
mengguanakan
beberapa angguata
tubuh atau bahkan
semua
(menggoyangkan kaki
ke kaki, bergoyang-
goyang)
Anak memiliki
keteganggan tubuh
yang intens
Anak menutup telinga
ketika ada suara
bising atau yang tak
disukai
Anak melakukan
tindakan/permainan/pr
ilaku yang berulang
Anak Anak bermain dengan
menggunak tidak bertujuan
an objek (nonfungsional)
secara dengan benda missal
berulang melambaikkan
tingkat, menjatuh-
jatuhkan barang
Anak membariskan
mainan atau benda
Anak membuka dan
menutup pintu
berulang-ulang
Anak menyakan dan
mematikan saklar
lampu berulang

Pola rutinitas Anak Anak dalam rutinitas


verbal dan memiliki memiliki langkah-
non-verbal pola langkah kebiasaan
prilaku Anak melakukan
verbal dan gerakan yang rutin
non-verbal. missal melakukan
Pola putaran sebanyak 3x
berpikiran sebelum memasuki
yang kaku ruangan atau kebiasaa
lainnya
Anak bereaksi
berlebihan terhadap
perubahan sepele
(mengubah rut eke
sekolah atau
memindahkan barang
dari meja)
Anak tidak mampu
dalam memahami
aspek kalimat yang
terkandung makna
tersirat atau ironi
Minat yang Anak Anak memilki minat
terbatas mengalami yang intensitasnya
minat yang tidak normal
sangat Anak memiliki
terbatas, rentang minat yang
terpaku pda sempit
intensitas Anak focus pada
yang tak beberapa objek, topik
normal atau aktivitas yang
sama
Anak asyik atau sibuk
dengan angka,
symbol, huruf
Anak cenderung
perfeksionis
Anak memiliki
ketakutan yang tidak
biasa (missal takut
terhadap orang yang
mengguanakn anting)
Anak harus membawa
barang atau beda
tertentu (bineka,
selimut, dsb)
Hiper atau Anak Anak memiliki
hiporeaktif mengalami toleransi yang tinggi
terhadap hiper atau untuk rasa sakit
input hiporeaktif Anak cenderung
sensorik terhdap menyakiti diri sendiri
input (menusuk mata
sensorik sendiri)
Anak tidak suka
disentuh
Anak enggan untuk
memotong rambut,
kuku atau menyikat
gigi
Anak menyipitkan
mata yang abnormal
Anak memiliki
ketertarikan yang
tinggi dengan
menonton pergerakan
yang cepat (baling
baling kipas angin,
roda mainan/sepeda
yang berputar)
Anak mengendus
benda-benda
Anak menjilati benda-
benda
KEMAMPUAN
ASPEK PERILAKU KETERANGAN
Ya Tidak
Komunikasi social Anak mampu menengok
ketika dipanggil.
Anak mampu melakukan
kontak mata.
Anak mampu
mengungkapkan
keinginannya secara lisan.
Anak mampu menolak
secara lisan.
Anak mampu berkomunikasi
sederhana.
Anak mau berinteraksi
dengan temannya.
Anak mau bermain dengan
temannya.
Anak memiliki rutinitas atau
kebiasaan yang tidak boleh
dilewatkan.
Anak tidak mau atau tak
mampu mengalihkan
perhatiannya.
Keterangan:
1. instrument ini menggunakan DSM V ASD untuk level 1 diantaranya:
Komunikasi Sosial Perilaku Repititif

KEMAMPUAN
ASPEK PERILAKU KETERANGAN
Ya Tidak
Komunikasi social Anak tidak menengok ketika
dipanggil.
Anak mampu melakukan
kontak mata walaupun tak
lama
Anak mengekspresikan
keinginannya dengan
menarik-narik tangan
Anak mengulangkata yang
diucapkan orang lain
(echolalia)
Anak berkomunikasi sesuai
dengan minatnya
Anka melakukan pronoun
reversal
Anak mulai mampu berbagi
(barang, makanan, alat tulis,
dsb)
Anak memiliki rutinitas atau
kebiasaan yang bila
dilewatkan anak akan marah.
Anak tidak suka
mengalihkan perhatiannya
(marah/memangis)

Keterangan:
1. instrument ini menggunakan DSM V ASD untuk level 2 diantaranya:
Komunikasi Sosial Perilaku Repetitif

KEMAMPUAN
ASPEK PERILAKU KETERANGAN
Ya Tidak
Komunikasi social Anak tidak menengok ke
arah datangnya suara.
Anak tidak ada kontak mata
Anak tidak dapat
berkomunikasi secara lisan
atau verbal.
Anak tidak dapat berbicara.
Anak tidak dapat
berkomunikasi dengan
gestur tubuh atau bahsa
tubuh.
Anak tidak mampu berbagi
barangnya.
Anak tidak ada respon
ketika diajak berbicara.
Anak menyendiri (berada
dalam dunianya sendiri)
Anak menggunakan Bahasa
yang tidak dimengerti
(Bahasa planet) berulang-
ulang.
Perilaku repetitive Anak melakukan gerakan
tangan berulang (tepuk
tangan, menjilati jari,
mengepakkan tangan)
dengan waktu yang lama.
Memperhatikan objek lama
(terlihat seperti melamun).
Membuat suara suara atau
gumaman yang aneh.
Menggerak-gerakkan tubuh
yang tak seharusnya.

Keterangan:
1. instrument ini menggunakan DSM V ASD untuk level 3 diantaranya:
Komunikasi Sosial Perilaku Repetitif

Anda mungkin juga menyukai