Anda di halaman 1dari 9

ISU/PERMASALAHAN

ANAK BERBAKAT

Dra. Tri Umari, M.Si


Mengapa dapat muncul masalah pada anak
berbakat? Karena anak berbakat tidak
memperoleh akses yang mampu memfasilitasi
kebutuhan pada anak berbakat.

Berdasarkan hasil penelitian Baum, Cooper and


Neu (2001) ditemukan kondisi perasaan pada
anakberbakat yang underachiever, yaitu
“everyone in the school knows what I can’t do,
absolutely no one knows what I can do”
1. KESALAHAN DIAGNOSIS
Adanya over diagnosa dan misdiagnosa
terhadap anak-anak gifted (anak berbakat atau
anak luar biasa) terutama yang saat balitanya
mengalami perkembangan tidak sinkron
(disinkronitas perkembangan) dan menerima
berbagai diagnosa gangguan mental dan perilaku
atau disorder (webb, 2000; van vugt-van de
moosdijk, 2002 dalam maria van teil, 2004).

3
2. MASALAH LABELING >MISLABELING

• Anak cerdas, pintar, hebat, jagoan, juara,


segalanya—apalah-apalah
• Anak pilihan, elite
• Anak kesayangan guru
• Anak serbabisa---- Jika tidak terwujud

Mental jatuh, hubungan sosial rusak,


keluarga malu dan sebagainya
4
Dampak dari Labeling dan Mislabeling bagi
Anak Berbakat

Amstrong (1967), Gowan (1979), dan Green (1962)


menyebabkan anak menjadi underachiever karena
pendidikan kurang memadai dengan potensi
intelektual yang dimiliki anak berbakat.
Prat (1979), Schmidt (1977), Whitmore (1980),
Zilman (1981) anak berbakat akan mengalami
gangguan psikologis : konsentrasi buruk, konformitas
berlebihan, perilaku terhambat berlebihan, isolasi
sosial, dan agresivitas, menarik diri
Terlibat penggunaan obat-obatan, atau kenakalan
remaja.
5
MASALAH YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT FAKTOR KUAT ANAK BERBAKAT
Sumber: Nurturing The Social Emotional Development of Gifted Children
FAKTOR KUAT KEMUNGKINAN MASALAH
Mudah menerima/mengingat informasi Tidak sabaran; tidak menyukai latihan dasar
Rasa ingin tahu tinggi; mencari yang bermakna Bertanya yang tidak-tidak/memalukan; minatnya berlebihan
Motivasi dari dalam Kemauan tinggi; tidak suka campur tangan orang lain
Senang menyelesaikan masalah; dapat membuat Tidak suka hal-hal rutin; mempertanyakan cara pengajaran
konsep, abstraksi & sintesa
Mencari hubungan sebab akibat Tidak menyukai hal yang tidak jelas dan tidak logis, misalnya
tradisi dan perasaan
Menekankan kejujuran, keadilan, dan kebenaran Kawatir sekali akan masalah kemanusiaan
Senang mengorganisir berbagai hal Membuat peraturan rumit; tampil bossy
Kosakatanya banyak; informasinya luas & mendalam Memanipulasi menggunakan bahasa ; bosan dengan teman
sekolah & sebayanya
Harapan tinggi akan diri sendiri dan orang lain Tidak toleransi, perfeksionis, bisa menjadi depresi
Kreatif/banyak akal ; senang menggunakan caranya Dianggap mengganggu dan diluar “jalur”
sendiri
Konsentrasinya intensif; mencurahkan perhatian yang Lupa kewajiban dan orang lain saat sedang konsentrasi; tidak
besar dan sulit dibelokkan pada hal yang diminati suka disela/diganggu; keras kepala

Sensitif, empati; ingin diterima oleh orang lain Sensitif terhadap kritik atau penolakan dari sebayanya
Energy, semangat tinggi serta sangat alert Frustrasi karena tidak ada kegiatan ; tampak seperti hiperaktif
Independen, memilih bekerja sendiri ; bertumpu pada Menolak masukan dari orang tua dan sebayanya, tidak bisa
diri sendiri kompromi
Bermacam-macam minat & kemampuan; berubah- Tampil tidak terorganisasi & berantakan; frustrasi karena
ubah kekurangan waktu
Rasa humor tinggi Sebagiannya dapat salah menangkap humornya; mencari
perhatian di kelas dengan “melawak” 6
Isu Konseling bagi Anak Berbakat
1. Pemikir yang divergen
Anak berbakat cenderung jujur tentang
kompleksitas isu, menekankan pada keinginan
yang kuat untuk memahami, memperoleh bantuan
membangun perasaan diri yang lebih kuat,
memperoleh bantuan untuk belajar mendengar
terhadap suatu keadaan yang terfokus, dan
membutuhkan dorongan untuk membuat
hubungan yang positif

7
2. Excitabilitas
Anak berbakat membutuhkan kemampuan self-
regulation dan self control, memelihara tingkat dorongan
berbuat yang nyaman, menemukan kepuasan terhadap
upaya-upaya yang kreatif dan yang bernuansa intelektual

3. Sensitivitas
Anak berbakat akademik memiliki kebutuhan untuk tahu,
berkenaan dengan: orang yang tidak bertanggung jawab
akan sesuatu, mengapa seseorang itu memberikan sesuatu
kepadanya, saat ketika pemberiannya tidak dapat diterima,
bagaimana menerima suatu hadiah dari orang lain,
menentukan hambatan akan perasaan, dan bagaimana
menentukan jarak dirinya dengan orang lain secara fisik atau
mental 8
4. Perseptiveness
Anak berbakat akademik belajar kapan/bagaimana
mempercayai persepsinya sendiri, bagaimana menjadi dapat
dipercaya, belajar menghadapi perbedaan pendapat, belajar
menghargai perasaan orang lain, dan mencoba untuk menjadi
pengamat orang lain atau bermain peran.

5. Entelechy:
Anak Berbakat Akademik secara positif menunjukkan
komitmen secara intens kepada orang-orang lain dan ide-
ideanya, simpatik, empatik, dan terlibat dalam penyebab-
penyebab yang bersifat lokal atau global. Sebaliknya yang
bersifat negatif, Anak Berbakat Akademik cenderung
menunjukkan gangguan personal dan frustasi, terlalu banyak
menghadapi tanggung jawab, dan merasa bertanggung jawab
terhadap sesuatu, dan rasa dosa. 9

Anda mungkin juga menyukai