Anda di halaman 1dari 43

Metode Pengembangan

Sosial Emosional

Modul 11 & 12
Farhah – Harlinah – MAV Laras – Rosalina – Siti Teja
Modul 11 (KB 1)
Permasalahan EMOSI Pada Anak Usia
Taman Kanak - kanak

Dipresentasikan oleh : Harlinah


Banyak factor yang menentukan munculnya permasalahan emosi pada anak usia taman
kanak-kanak. Diantaranya ialah :

Lalu apa yang terjadi jika anak kurang


mendapatkan afeksi ?
1. Perkembangan fisik yang terlambat
KEKURANGAN AFEKSI 2. Gagap atau mengalami gangguan bicara

Afeksi dapat meliputi perasaan kasih sayang, rasa 3. Sulit konsentrasi dan mudah teralih
perhatiannya
Kehangatan, dan persahabatan yang ditunjukan
4. Sulit mempelajari bagaimana membina
pada orang lain. Saat yang paling penting dalam
hubungan dengan orang lain
pemenuhan kebutuhan efeksi ini adalah pada 5. Mereka sering kali tampak agresif dan nakal
masa kanak-kanak 6. Kurangnya minat terhadap orang lain, manarik
diri, egois, dan penuntut
7. Pada taraf berat dapat menyebabkan
gangguan jiwa
ANXIETY (CEMAS)
1. Pendidikan yang tidak Merupakan rasa takut pada 8. Frustari yang terus
konsisten sesuatu tanpa sebab yang jelas, menerus
yang sering kali berlangsung lama.
Biasanya rasa takut ini juga
2. Orang tua yang terlalu disertai oleh kegelisahan/
menuntut kesempurna pada kecemasan dan dugaan-dugaan 7. Model dari orangtua
prestasi anak akan terjadinya hal-hal buruk.
Seperti kematian atau kecelakaan.
Penyebab utama dari kecemasan ini
3. Tidak ada Batasan/ aturan adalah kurangnya rasa aman.
yang jelas dari orangtua, mana 6. Merasa bersalah
Sumber-sumber yang menimbulkan
yang boleh dan tidak boleh
kurangnya rasa aman, sbb :

4. Kritik yang berlebihan dari 5. Seringnya anak diingatkan


orangtua/ orang dewasa/ teman dengan tugas dan
sebayanya tanggungjawabnya jika ia dewasa
Upaya yang dilakukan pendidik untuk menangani anak yang cemas

1. Menentramkannya , anak yang 2. Mencoba untuk mengalihkan


3. Tidak mendesak anak untuk
cemas butuh ditentramkan oleh perhatian anak dari hal-hal yang
memberikan penjelasan
orang dewasa yang tenang membuatanya cemas

4. Ajaklah anak untuk melakukan 5. Melakukan hal-hal yang 6. Membiasakan anak untuk mengekspresikan
relaksasi menenangkan perasaannya melalui permainan atau cerita

7. Meminta bantuan ahli bila kecemasan


anak berlarut-larut
HIPERSENSITIVITAS

Apa itu Hipersensitivitas ?


Hipersensitivitas merupakan kepekaan
emosional yang berlebihan dan cukup sering
dijumpai pada anak-anak. PENYEBAB tumbuhnya sikap hipersensitivitas
Anak dikatakan hipersensitivitas apabila ia diantaranya karena anak merasa kurang atau
mudah sekali merasa sakit hati dan tidak sama dengan orang lain. Anak merasa
menunjukan respon yang berlebihan terhadap dirinya tidak sepandai, semenarik, atau
sikap dan perasaan orang lain. sepopuler anak-anak lain
Anak yang hipersensitivitas tidak bisa
menerima penilaian, komentar, dan kritik
orang lain tanpa rasa sakit hati
Upaya yang dilakukan pendidik untuk menangani
anak hipersensitif

Dalam proporsi yang wajar

01 02
Menghindari sikap
overprotectif terhadap anak perlu diperkenalkan
anak pada kritik

Pendidik hendaknya Pendidik mengajarkan

03 mengajarkan anak untuk


memandang dirinya
secara proposional
04 keterampilan untuk
mengatasi masalah pada
anak
Fobia merupakan perasaan takut yang irasional terhadap suatu
A
FOBI objek yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak menyeramkan

Fobia terdiri dari 2 aspek : EMOSI dan TINGKAH LAKU

Penderita fobia biasanya merasakan takut yang amat sangat


terhadap suatu objek, kemudian menjerit, lalu berlari,
mengunci diri didalam kamar, atau menampilkan tingkah laku
ketakutan.
Penderita tidak mampu menahan atau mengendalikan dirinya
agar tidak melakukan tingkah laku tersebut. Penderita pun
sadar jika rasa takutnya tidak beralasan, namun ia tidak
dapat mengatasi. Aspek ini dikenal sebagai tingkat laku
compulsive

Apabila terjadi pada Anak, biasanya mereka merupakan


anak-anak yang kaku dalam pergaulan
Jenis Fobia yang sering ditemukan pada anak-anak

3. Arcophobia
1. Agoraphobia Fobia terhadap
Fobia terhadap termpat yang tinggi
ruang terbuka
4. Mysophobia
Fobia terhadap tempat
2. Claustrophobia kontor dan infeksi akibat
kuman
Fobia terhadap
ruang tertutup 5. Photophobia
Fobia terhadap suatu benda,
misalnya karet gelang, binatang,
atau serangga tertentu
FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PERMASALAHAN EMOSI
(Reynold, 1987)

1 Latar belakang keluarga yang kasar

Perasaan tertolak secara fisik ataupun emosional oleh pihak orang tua
2
Orang dewasa yang belum dewasa dan memiliki kematangan yang cukup untuk melakukan pengasuhan
3 anak

4 Kehilangan terlalu dini untuk merasakan kedekatan dengan orang yang disayangi

Orangtua yang tidak mampu mencintai anaknya disebabkan mereka pun tidak pernah merasakan
5 kasih sayang

6 Perasaan cemburu yang berlebihan dan tidak ditangani dengan baik

Situasi baru dimana anak belum siap dalam menghadapi dan tidak menemukan pasangan yang cocok
7 untuk menemani

8 Mendapatkan gertakan, gangguan, dan ketidakramahan dari anak yang lain

9 Cacat fisik atau memiliki postur tubuh yang berbeda dengan anak lain
Modul 11 (KB 2)
Permasalahan SOSIAL Pada Anak Usia
Taman Kanak - kanak

Dipresentasikan oleh : Harlinah


Maladjustment

Egosentrisme

Anak yang terisolasi

PERMASALAHAN
Agresif
PERILAKU SOSIAL Permasalahan ini biasa
Negativisme dihadapai oleh anak
usia TK
Pertengkaran

Mengejek & menggertak

Perilaku yang sok kuasa

Prasangka
FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA PERILAKU SOSIAL BERMASALAH

2. Sikap orangtua yang


pencela, membandingkan,
dan mencemooh anak 4. Pola asuh otoriter

1. Sikap orang tua


3. Sempitnya kesempatan
yang overprotected 5. Lingkungan yang buruk
bergaul dengan anak lain
PENANGANAN GANGGUAN SOSIAL PADA ANAK USIA TK

1. Adanya kesempatan 3. Anak punya motivasi


untuk bergaul dengan untuk bergaul
anak lain
4
FAKTOR

2. Anak diajak dan 4. Adanya bimbingan


berlatih berkomunikasi dari orangtua
yang beragam

Sosialisasi adalah proses penyesuaian diri anak terhadap adat istiadat, dengan kebiasaan
dan cara hidup lingkungan. Bagaimana sikap anak terhadap lingkungan serta pengalaman
sosialnya dan seberapa baik ia dapat bergaul dengan orang lain sangat tergantung pada
pengalaman belajar selama tahun-tahun pertamanya. Apakah anak akan belajar menjadi
orang yang terampil bergaul atau justru sebaliknya.
Modul 11 (KB 3)
Permasalahan dalam pengembangan
karakter pada anak usia TK

Dipresentasikan oleh : Farhah


RAGAM PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN
KARAKTER

1. Permasalahan berkaitan dengan orangtua

a. Harapan orangtua ; Selalu b. Kemampuan orangtua ;


ingin cepat berhasil Ketidakmampuan orangtua
dalam mendidik

1. Kurang menunjukan ekspresi kasih sayang secara verbal


maupun fisik
2. Kurang meluangkan waktu yang cukup untuk anaknya
3. Bersikap kasar secara verbal, misalnya menyidir,
mengecilkan anak, dan berkata-kata kasar
4. Bersikap kasar secara fisik, misalnya memukul,
mencubit, dan memberikan hukuman badan lainnya
5. Terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan
kognitif secara dini
6. Tidak menanamkan “Good Character” kepada anak
Kurangnya keterampilan guru
2. Permasalahan pendidik (Khususnya guru) dalam mengembangkan karakter

Kurangnya keteladanan guru

Pengaruh Media apapun jenisnya sangat besar


3. Pengaruh Media
terhadap perkembangan anak, termasuk mainan
yang digunakan

Sekolah yang dibangun atas pandangan


kurikulum yang sempit
4. Sekolah Sekolah yang terlalu fokus dalam pencapaian
akademik
Sekolah yang gagal mendidik anak-anaknya
dalam bidang karakter

5. Kebijakan Kebijakan baik pada lingkup Luas ataupun


terbatas.
Anak menjadi acuh tak acuh

Secara emosional tidak


responsiif

Berperilaku Agresif Dampak tersebut


akan menghasilkan
anak-anak memiliki
DAMPAK SALAH kepribadian yang
Menjadi minder
bermasalah/
PENGASUHAN kecerdasan emosi
Selalu berpandangan negetif pada yang rendah
lingkungan disekitar
-Megawangi, 2005-
Ketidakstabilan emosional

Keseimbangan antara perkembangan


emosional dan intelektual

Orangtua tidak memberikan rasa aman


dan terlalu menekan anak
SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN ANAK

Solusi mengatasi permasalahan dalam pengembangan karakter yaitu


dengan mengembalikan pendidikan pada porsinya yang utama dengan
cara mencerdaskan rohani jasmaninya, pikir dan rasanya, akal dan
budinya.
Modul 12 (KB 1)
Karakteristik Evaluasi Pendidikan di
Taman Kanak-kanak

Dipresentasikan oleh : Rosalina


PENGERTIAN DAN TUJUAN EVALUASI ANAK USIA TAMAN
KANAK-KANAK

EVALUASI adalah suatu proses memilih,mengumpulkan dan


menafsirkan informasi dengan tujuan umum untuk membuat
suatu keputusan (Johnson, 1995). Kegiatan evaluasi bisa
dilakukan untuk memperbaiki program, menghentikan
program atau membandingkan program.

Pendidik TK harus memandang penilaian sebagai suatu


kesempatan untuk merefleksikan pengalaman anak serta
sebagai alat untuk mengetahui kemajuan proses dan hasil
belajar anak
Tujuan mengevaluasi anak usia taman kanak-kanak

merencakan pembelajaran individu dan


kelompok + berkomunikasi dengan para
orangtua

menurut “The National Association of


mengidentifikasi apakah anak perlu
bantuan/layanan khusus Early Childhood Specialist
(NAEYC,1991)” dalam Beaty 1994

mengevaluasi apakah tujuan program


sudah tercapai/belum tercapai.
Prinsip Evaluasi menurut NAEYC dalam Beaty (Masitoh,2000)

1 Penilaian harus dikaitkan dengan kurikulum agar tepat sasaran &tidak menyimpang dari tujuan
Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk kepentingan anak bukan hanya angka & deskriptif, (dalam
2 pelaksanaannya guru fokus ke pengamatan & proses anak)

3 Penilaian mencakup & menyentuh seluruh aspek perkembangan anak (utuh dan menyeluruh)

Penilaian melibatkan observasi yang teratur dan periodik yang menggambarkan tingkah laku anak.
4
Penilaian didasarkan pada prosedur kegiatan khusus dan bukan situasi yang dibuat buat
5
Menggunakan alat&prosedur yang tersusun.mis.koleksi karya anak,catatan observasi,catatan percakapan,wawancara
6 dengan guru lain,rangkuman kemajuan anak secara individual/kelompok.

7 Situasi baru dimana anak belum siap dalam menghadapi dan tidak menemukan pasangan yang cocok untuk menemani

8 Penilaian mengakui perbedaan individual anak

9 Penilaian mendukung hubungan orangtua dan anak.


Prinsip Evaluasi menurut NAEYC dalam Beaty (Masitoh,2000)

10 Penilaian = komponen yang essensial dari peranan guru sebagai penilai utama

11 .Penilaian menunjukkan keunggulan dan kemajuan anak (apakah anak bisa melakukannya & tidak mengadili)

12 Penilaian = proses kolaboratif anak&guru guru &,orangtua,sekolah&masyarakat, & informasi dari penilaian.

Penilaian mendorong anak berpartisipasi dalam menilai diri,mencatat apa yang dilakukan anak secara mandiri
13 /dengan bantuan.

Informasi sikap perkembangan dan belajar akan dicatat secara sistematis untuk merencakanan pembelajaran &
14 berkomunikasi dengan orangtua

Proses informasi teratur deskriptif dan bermakna yang dibagikan antara guru& orangtua tentang
15 pertumbuhan,perkembangan & penampilan
Modul 12 (KB 2)
Teknik Evaluasi Pengembangan Sosial-
Emosional di Taman Kanak-kanak

Dipresentasikan oleh : Laras


OBSERVASI
OBSERVASI atau pengamatan adalah
proses memperhatikan seorang anak
dalam melakukan suatu kegiatan atau
permainan tanpa mencampuri kegiatan
anak, kita bisa melihat dengan cara
bagaimana ia memandang, berjalan,
tersenyum, menangis, marah,dsb.
Pengamatan seorang guru haruslah
peka, terperinci, dan deskriptif.
Observasi harus didasarkan pada
kebaikan, kekuatan, atau keunggulan
yang diperlihatkan anak untuk
membantu perkembangannya, bukan
ditekankan pada kesalahan yang
dilakukan anak.
CATATAN ANEKDOT
Catatan ANEKDOT Adalah proses
mendokumentasikan kegiatan atau perilaku yang
khusus yang teramati berupa catatan ringkas.
Menurut Patmonodewo catatan anekdot adalah
kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku
anak yang khusus, baik secara positif maupun
negatif.
Catatan anekdot dilakukan berdasarkan
pengamatan sepintas dan ditulis lebih singkat,
hasil pengamatan guru dapat dituangkan ke
dalam tiga atau empat kalimat.
Manfaat catatan anekdot bagi guru yaitu guru
dapat memahami bagaimana proses tingkah laku
bermula, serta dapat memahami bagaimana
perkembangan tingkah laku tersebut dan
bagaimana akhirnya.
DAFTAR CEK

DAFTAR CEK merupakan cara yang cepat dan


mudah untuk mengukur keberadaan tingkah laku
khusus anak. Daftar berfungsi untuk dokumentasi
kejadian penting tertentu yang sehubungan
dengan perkembangan anak atau sebuah tujuan
instruksional.
ANALISIS GAMBAR
ANAK

Dalam mengevaluasi gambar anak, guru dapat


melakukannya dengan mengumpulkan gambar-
gambar anak yang pernah dibuat, kemudian melihat
perkembangannya dari hari ke hari. Manfaat dari
menganalisis gambar anak yaitu guru dapat
mempelajari banyak hal tentang bagaimana proses
berpikir anak, apa yang diketahui anak tersebut, dan

bagaimana anak tersebut merespon setiap


pertanyaan guru. Selain itu guru dapat menganalisis
dan menemukan permasalahan-permasalahan sosem
yang terjadi pada diri anakyang tercermin dalam
bentuk gambar yang dibuatnya.
ANALISIS FOTO,
Dalam melakukan pengumpulan informasi perkembangan anak melalui VCD, DAN
foto,VCD, ataupun Audio Tape, guru dapat membedakan dan melihat
AUDIOTAPE
jelas perubahan apa yang tampak dalam perkembangan sosial emosional
mereka. Anak - anak juga dapat dilibatkan untuk mengevaluasi diri
mereka sendiri, dengan cara membandingkan foto-foto mereka di awal
dan di akhir tahun ajaran.
Percakapan sebagai metode penilaian terdiri atas dua kategori, yaitu :

Penilaian percakapan yang terstrukur, artinya percakapan ini


dilaksanakan sengaja oleh guru dengan menggunakan waktu khusus
dan pedoman khusus walaupun sederhana. Melalui percakapan ini guru dengan
sengaja ingin menilai sejauh mana pemahaman anak untuk kemampuan tertentu.

PERCAKAPAN
Penilaian percakapan tidak terstruktur, artinya percakapan yang dilakukan antara ATAU
guru dengan anak tanpa direncanakan secara khusus, di mana saja, kapan saja WAWANCARA
DENGAN
dalam situasi informal. ANAK
PERCAKAPAN ATAU
WAWANCARA DENGAN
ANAK
Modul 12 (KB 3)
Evaluasi Pengembangan Karakter Anak
Taman Kanak-kanak

Dipresentasikan oleh : Siti Teja


MENGAPA PENGEMBANGAN KARAKTER TIDAK DAPAT DILIHAT?

Pendidikan ini baru dirasakan bermanfaat dan berhasil dilakukan

jika telah diwujudkan dalam bentuk perilaku. Pendidikan karakter

sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial emosianal anak


Cinta tuhan dan kebenaran

Tanggungjawab, disiplin, dan


mandiri

Amanah dan kejujuran


EVALUASI TERHADAP
AKTIVITAS Hormat dan santun
PEMBIASAAN 9 pilar karakter yang
Kasih sayang, kepedulian, dan perlu ditanamkan sejak
kerjasama dini menurut
Megawangi
Keadilan dan kepemimpinan

Baik dan rendah hati

Percaya diri, kreatif, kerja


keras, dan pantang menyerah

Toleransi, cinta damai, dan


persatuan
Cinta Tuhan &
ciptaannya

Dermawan & suka kemandirian ,disiplin &


menolong tanggungjjawab

9 DOMAIN
Percaya diri,kreatif Kejujuran &
& tekun PEMBIASAAN amanah
(Fauziah 2020)

Kepemimpinan Hormat &


& keadilan santun

Ramah & Toleransi


rendah hati damai&kesatuan
Masing-masing karakter :

3. Kejujuran dan amanah


Kejujuran & amanah akan tumbuh dan
dibesarkan dalam kondisi psikologis
1. Cinta Tuhan dan kebenaran
yang sehat, tidak tertekan,bebas
Selain anak dikenalkan sifat sifat
ekspresi
Tuhan,biasakan menghubungi diri
berkemonunikasi dengan Tuhan
4. Hormat dan santun
Pembiasaan untuk membentuk
sikap santun
2.Kemandirian,disiplin,&
tanggungjawab
5. Dermawan dan suka menolong
Dapat dilakukan
Pembiasaan membentuk sikap
melalui pembiasaan
6. Percaya diri,kreatif & tekun

7. Kepemimpinan & keadilan (Lanjutan)


masing-masing
karakter
8. Ramah dan rendah hati

9. Toleransi, kedamaian, dan kesatuan


Indikator prilaku cinta Tuhan & Indikator kemandirian, disiplin,
ciptaanya tanggungjawab
Indikator jujur & amanah Indikator hormat & santun
Indikator percaya diri,kreatif & Indikator kepemimpinan dan
tekun keadilan
Indikator toleransi,kedamaian &
Indikator ramah & rendah hati
kesatuan
Guru dapat menilai
perubahan yang terjadi
berdasarkan kejadian.
Contoh data anecdot :
5 januari Anis memukul
Observasi dan temannya karena berebut
catatan anecdot mainan.
Bulan ke 3 guru mencatat
kembali : anis meminta
dengan baik,mainan yang
Mengevaluasi ingin digunakan pada
temannya
Perubahan
Prilaku
Guru dapat mengamati
bagaimana cara anak dapat
memilih dan menggunakan
kata kata yang penuh
Pola respek dalam
berkomunikasi kesehariannya.
contoh : “terima kasih
sudah main denganku”,
terima kasih sudah
menolongku
Di langit ada pelangi
Tak lupa ku hitung warnanya
Cukup sekian dari kami
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai