Anda di halaman 1dari 31

Metode Pengembangan Sosial Emosional

Modul 9-10

Tantri - 857121279
Eki - 857127302
Putri - 857129646
Emma - 857124299
Yati - 857130697
Mod󰉉󰈗 9
Strategi Pengembangan
Sosial pada Anak Usia Taman
Kanak-kanak
Keg󰈎󰇽󰉃a󰈞 b󰈩󰈗󰇽󰈒ar 2
Sasaran Pengembangan Sosial pada
Anak Taman Kanak-kanak

3
A. Strategi Pengembangan Ketrampilan Sosial usia
0-3 Tahun
Strategi yang digunakan dalam pengembangan keterampilan sosial anak mulai bayi sampai 3
tahun dalam setiap tahapan usia anak berbeda-beda (Stoppard: 1991:52).

4
A. Strategi Pengembangan Ketrampilan Sosial usia
0-3 Tahun

5
B. Sasaran Pengembangan Sosial di Taman Kanak-kanak
Sasaran pengembangan sosial anak difokuskan pada
keterampilan-keterampilan sosial anak yang diharapkan dapat dimiliki anak
(Lawrence; 1997) dan ( Hurlocok; 1991)

Keterampilan Menumbuhkan
bercakap-cakap Menjalin
sense of
atau komunikasi persahabatan
humora

Berperan serta
Memiliki
dalam satu
tatakrama
kelompok

6
C. Latihan sosial (Social Training)

Latihan sosial menurut Reynold (1987) bahwa para orang tua diharapkan
dapat memberikan latar belakang kehidupan sosial yang aman dan penuh
cinta bagi anak. Latar belakang kehidupan yang buruk dapat mengakibatkan
timbulnya perilaku sosial yang buruk pula bagi anak.

7
D. Materi Pembelajaran Pengembangan Sosial di Taman
Kanak-kanak

1. Empati
Empati adalah kemampuan unuk menempatkan diri pada posisi orang
lain, untuk mengerti pandangan dan perasaan orang tersebut atau untuk
mengalami seperti apa yang dialami oleh orang tersebut.

2. Afiliasi
Afiliasi adalah kebutuhan untuk Bersama orang lain. Orang yang
kebutuhan afiliasinya tiggi terdorong untuk membentuk persahabatan.

8
D. Materi Pembelajaran Pengembangan Sosial di Taman
Kanak-kanak

3. Identifikasi
Identifikasi adalah proses pengaruh sosial pada seseorang yang
didasarkan pada keinginan orang tersebut menjadi individu lain yang
dikaguminya.

4. Self acceptance
Self Acceptance adalah sikap menerima diri sendiri, suatu sikap yang erat
kaitannya dengan kemampuan seorang anak dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sosial

9
D. Materi Pembelajaran Pengembangan Sosial di Taman
Kanak-kanak
5. Social Acceptance
Social acceptance adalah terpilihnya seseorang atau seorang anak untuk
menjadi bagian dari kelompok tertentu

6. Penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah istilah yang menunjukkan taraf fungsi
kepribadian individu dalam lingkungannya atau keefektifan individu
dalam memenuhi kebutuhan dan beradaptasi dengan lingkungannya.

10
D. Materi Pembelajaran Pengembangan Sosial di Taman
Kanak-kanak
7. Disiplin
Disiplin adalah cara masyarakat mengajarkan tingkah laku moral pada
anak, yaitu tingkah laku yang dapat diterima oleh kelompoknya

8. Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan wujud dari konsekwensi suatu pilihan atau
keputusan.

11
Keg󰈎󰇽󰉃a󰈞 b󰈩󰈗󰇽󰈒ar 2
Metode Pengembangan Sosial Di TK

Ketepatan pemilihan metode pembelajaran ini


sangat penting karena ia akan Membantu
pencapaian tujuan pembelajaran .
Jika pemilihan metode kurang tepat Maka tujuan
pembelajaran pun menjadi samar dan tidak fokus
pada sasaran .

12
Beb󰈩󰈸󰇽󰈦a M󰈩t󰈢󰇷e P󰈩󰈞g󰇵󰈚󰇻an󰈇󰈀󰈞 S󰈢si󰈀󰈗
1. Pengelompokan Anak
Pengembangan sosialisasi dengan cara mengelompokkan anak
di TK sangat lah Efektik. Melalui pengelompokan, anak akan saling
mengenal dan berinteraksi secara intensif dengan anak lain. Anak
akan menemukan teman-teman yang cocok dan kurang cocok.

13
2. Modeling dan Imitating

Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain yang
dilakukan secara di sengaja.
Proses peniruan ini sangat wajar pada anak bahkan munkin terjadi dimasa dewasa,
namun sekalinya meniru , objek yang ditiru pun harus memenuhi persyaratan, dan ini
adalah persyaratannya
- Tingkah laku yang ditiru merupakan tingkah laku yang mendapat penguatan,
yaitu mendapat respons positif atau negatif dari lingkungannya.
- Umumnya anak meniru teman bermainnya atau tingkah laku guru. Dengan sikap
ini maka orang tua hendaknya bertingkah laku sebagai orang dewasa ketimbang
tingkah laku anak .
- Model mempunyai status yang lebih tinggi. Dalam hal ini tidak harus berarti
status sosial, tetapi status yang sesuai dengan persepsi anak,misalnya tingkah
laku ketua kelompok yang beperan untuk melatih keterampilan memilah dan
memilih bagi anak sehingga anak tidak melakukan imitasi terhadap
perilaku-perilaku yang kurang diperkenankan.

14
3. Bermain Kooperatif

Bermain Kooperatif adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak, dimana


setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh : Permainan Kucing dan Tikus
Dalam permainan ini anak harus memerankan kucing, tikus dan pagar (Anak lain
yang membentuk lingkaran). Si kucing berada dalam lingkaran sedangkan si tikus
berada di luar ligkaran. Sebelum kucing mengejar tikus, anak-anak bernyanyi
bersama menceritakan tokoh kucing dan tikus, sehingga ketika pintu terbuka
kucing mengejar tikus dan tikus berlari menghindari kucing. Demikian seterusnya
sampai kucing dapat menangkap si tikus.
Permainan kooperatif ini mengajarkan anak bersikap sportif dan berekrjasama
untuk mencapai tujuan.

15
4. Belajar Berbagi (Sharing)

Belajar Berbagi (Sharing) merupakan keterampilan sosial yang sangat


dibutuhkan oleh anak.
Melalui sharing anak akan terlatih untuk membaca situasi lingkungan, belajar
berempati terhadap kebutuhan teman nya, belajar bermurah hati, melatih
bersikap lebih sosial, serta bertahap meninggalkan perilaku egosentrisnya.
Contoh : Berbagi Makanan dan berbagi mainan hingga akhirnya dapat berbagi
cerita.

16
Mod󰉉󰈗 10
Strategi Pengembangan
Karakter pada Anak Usia
Taman Kanak-kanak
Keg󰈎󰇽󰉃a󰈞 b󰈩󰈗󰇽󰈒ar 1

Sasaran Pengembangan Karakter pada


Anak Usia Taman Kanak-kanak

18
A. Bat󰈀󰈻󰇽󰈞 sa󰈻󰈀󰈹󰇽n 󰈥e󰈞g󰈩󰈚󰇻󰇽n󰈇a󰈞 k󰈀󰈸󰇽󰈕te󰈸 󰈦󰈀d󰇽 a󰈝󰈀󰈕 󰉊si󰈀 󰉃󰇽󰈛an
ka󰈝󰈀󰈕-k󰇽󰈝a󰈕


Menurut Gordon Vessels dan William Huitt (2004):
Pengembangan Moral dan Karakter: Kembangkanlah karakter yang dianggap memiliki nilai
baik dan meningkatkan harga diri:
1. Pengembangan rasa tanggung jawab, perilaku etis, dan bermoral
2. Peningkatan kapasitas untuk disiplin
3. Penghormatan nilai-nilai, tujuan dan proses yang bebas dan etis
4. Pengakuan karakter pribadi dan ide seseorang

Menurut Scans (1991) dan Huitt’s (1997): Secara konstektual, lingkuo pengembangan karakter
dilihat dari 2 sudut pandang:
1. Tradisional
Hendaklah difokuskan kepada sifat-sifat atau nilai-nilai yang sesuai untuk usia anak seperti
kepatuhan pada otoritas, etika kerja, bekerja dalam kelompok di bawah pengawasan, dll.
2. Modern
Memproposikan nilai karakter yang sesuai dengan era informasi: kebenaran, kejujuran,
integritas, tanggung jawab individu, kerendahan hati, kebijaksanaan, keadilan, keteguhan,
ketergantungan, dll. 19
Menurut Campbell dan Bond (1982) menyatakan pendidikan karakter
yang penting memenuhi 4 hal:
1. Nilai baik
2. Cukup beralasan untuk diajarkan
3. Dapat diukur
4. Dapat dikembangkan dalam kehidupan

Karakter yang tepat dapat dilihat dari 5 hal, yaitu:


1. Mendukung hubungan orang dewasa-anak
2. Selaras dengan nilai-nilai sosial
3. Bermanfaat untuk berinteraksi dan bertindak
4. Nilai karakter tersebut dapat diterima oleh pikiran dan rasional
5. Mengantarkan untuk dapat lebih memahami orang/pihak lain

20
B. TU󰈺󰈖󰉚󰈯/SA󰈠󰉝󰈣󰉚N 󰈪E󰈯G󰉋󰈲󰉔󰉚N󰉂A󰈯 K󰉝󰈤󰉚󰈵TE󰈤 󰇴󰉝D󰉚 A󰈰󰉝󰈵 󰈓SI󰉝
TA󰈲󰉝󰈯 K󰉚󰈰A󰈵-K󰉝󰈰󰉚󰈵


Secara umum tujuan pendidikan karakter meliputi dua hal yaitu
pengembangan kemampuan akademik dan pengembangan karakter
(Wynn & Walberg, 1985).

❏ Secara khusus tujuan pendidikan untuk anak prasekolah adalah


membangun kepedulian (Judith Mitchell, 2009). Terdapat 4
kepedulian utama yaitu:
1. Peduli terhadap diri sendiri
2. Peduli terhadap orang lain
3. Peduli terhadap alam
4. Peduli terhadap keselamatan

21
C. LI󰈰󰉁K󰈖󰈪 󰈟󰉚SA󰈤󰉝󰈯 P󰉈󰈰󰉁EM󰉗󰉝󰈯G󰉚󰈰 󰈵AR󰉝󰈶󰈙󰉈R 󰈪A󰉌󰉝 󰉚NA󰈶 󰈖󰈟󰈽A
TA󰈲󰉝󰈯 K󰉚󰈰A󰈵-K󰉝󰈰󰉚󰈵
Karakter Utama (Kenneth, 2005)
a. Kebijaksanaan
b. Fidelity: seseorang akan berbuat sesuai
dengan keadaan dirinya apa adanya.
c. Integritas: seseorang berbuat seperti
“ h.
i.
j.
k.
Respect
Terpercaya dan amanah
Excellence: do the best
Semangat kepemimpinan yang
melayani orang di bawah
yang ia katakan. kepemimpinannya.
d. Compassion: memperlakukan orang lain l. Persatuan: saling membantu dan
dengan penuh kebajikan, sebagaimana menghargai untuk tujuan bersama.
ia juga ingin diperlakukan demikian oleh m. Pemaaf
orang lain. n. Kemerdekaan
e. Kejujuran o. Pembelajar
f. Keadilan p. Mencari penasehat
g. Akuntabilitas: mengamati orang lain
dan membiarkan orang mengamatinya.

22
C. LI󰈰󰉁K󰈖󰈪 󰈟󰉚SA󰈤󰉝󰈯 P󰉈󰈰󰉁EM󰉗󰉝󰈯G󰉚󰈰 󰈵AR󰉝󰈶󰈙󰉈R 󰈪A󰉌󰉝 󰉚NA󰈶 󰈖󰈟󰈽A
TA󰈲󰉝󰈯 K󰉚󰈰A󰈵-K󰉝󰈰󰉚󰈵

9 Pilar Karakter
a. Cinta Tuhan dan kebenaran
b. Bertanggung jawab, disiplin dan
“f.

g.
Percaya diri, kreatif dan pentang
menyerah
Rasa keadilan dan sikap
mandiri h. Kepemimpinan
c. Amanah i. Baik dan rendah hati
d. Hormat dan santun j. Bertoleransi dan cinta damai
e. Kasih sayang, peduli dan mampu
kerja sama

23
Keg󰈎󰇽󰉃a󰈞 b󰈩󰈗󰇽󰈒ar 2

Metode Pengembangan Karakter Pada


Anak UsiaTaman Kanak-Kanak

24
A. Met󰈡󰇷󰇵 󰇶an L󰈀󰈝󰈈k󰇽󰈊 Pe󰈞g󰈩󰈚󰇻󰇽n󰈇a󰈞 K󰈀r󰇽󰈔󰉄er

Pilihan metodenya: student active learning, inquiry based learning,


contextual learning and brain based learning.
4 langkah esensial menurut Lickona, T., Schaps, E & Lewis, C (2000):
1. Persiapan
● Assess community needs: menilai kebutuhan masyarakat tentang
tuntutan dan kebutuhan karakter yang akan dikembangkan.
● Identify academic and character objectives: mengidentifikasi
tujuan akademik (penguasaan pengetahuan) dan tujuan karakter
(karakter yang diharapkan)

25
A. Met󰈡󰇷󰇵 󰇶an L󰈀󰈝󰈈k󰇽󰈊 Pe󰈞g󰈩󰈚󰇻󰇽n󰈇a󰈞 K󰈀r󰇽󰈔󰉄er


2. Tindakan
● Develop academic and character skills (pengembangan)
● Implement service learning program (pelaksanaan)
3. Refleksi
● Lakukan terus menerus secara independen (berpikir, menulis),
secara kelompok (diskusi, presentasi)
● Anak harus terlibat dalam penilaian dan evaluasi
4. Demonstras/pengakuan
● Berbagi dengan orang lain
● Menerima pengakuan dari anak lain, guru, orang tua dan
masyarakat

26
B. SA󰈤󰉝󰈯 P󰉈󰈰E󰈣󰉝P󰉚󰈰/PE󰈴󰉝󰈵S󰉚󰈰A󰉝󰈯 P󰉈󰈰󰉁EM󰉗󰉝󰈯G󰉚󰈰 󰈵AR󰉝󰈶󰈙󰉈R


11 Prinsip Pendidikan Karakter yang Efektif
1. Mempromosikan nilai-nilai inti etika sebagai dasar karakter yang
baik.
2. Mendefinisikan karakter secara komprehensif termasuk berpikir,
perasaan, tingkah laku
3. Menggunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, proaktif,
dan pendekatan efektif untuk pengembangan karakter.
4. Ciptakan komunitas sekolah yang peduli.
5. Memberi siswa kesempatan untuk melakukan tindakan moral.
6. Memiliki kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang
menghormati peserta didik, mengembangkan karakter moral, dan
membantu mereka untuk sukses.
27
B. SA󰈤󰉝󰈯 P󰉈󰈰E󰈣󰉝P󰉚󰈰/PE󰈴󰉝󰈵S󰉚󰈰A󰉝󰈯 P󰉈󰈰󰉁EM󰉗󰉝󰈯G󰉚󰈰 󰈵AR󰉝󰈶󰈙󰉈R

7. Mengembangkan motivasi intrinsik siswa.


8. Memiliki pendidik profesional yang menunjukkan nilai-nilai inti
dan memelihara komunitas moral
9. Membina kepemimpinan moral bersama bagi pendidik dan
siswa
10. Libatkan orang tua dan anggota masyarakat sebagai mitra
penuh.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, karakter siswa, dan orang
dewasa sebagai pendidik karakter.

28
C. CO󰈰󰈙󰈮H 󰈪󰉈󰈯ER󰉝󰈪󰉚󰈯 PE󰈴󰉝󰈵S󰉚󰈰A󰉝󰈯
1. Tujuan: Untuk meningkatkan harga diri yang positif dan kebiasaan sehat


Dengan cara mencari idola/orang yang dikagumi, lalu minta anak menceritakan
apa yang mereka sukai tentang diri sendiri dan orang yang dikagumi.
2. Tujuan: Untuk dapat mempertimbangkan perasaan orang lain
Dengan cara menggambar emosi marah, senyum, takut, dsb. Lalu minta anak
membagikan pikirannya tentang apa sebab-sebab berbagai emosi tersebut.
Diskusikan cara mengeluarkan dan mengontrol emosi yang tepat.
3. Respect for Nature. Tujuan: Untuk mengembangkan rasa hormat untuk hewan dan lingkungan
Dengan cara menggambar benda-benda alami seperti bumi, tanah, awan, dsb.
Diskusikan tentang polusi serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk merawat
lingkungan.
4. Respect untuk Keselamatan. Tujuan: menghindari situasi bahaya
Cari dan tunjukkan berbagai benda/situasi membahayakan, diskusikan bagaimana
agar kita bisa hidup aman dan menghindari bahaya.

29
30
31

Anda mungkin juga menyukai