Anda di halaman 1dari 28

ASSALAMU’ALAIKUM

• PERKENALKAN KAMI DARI KELOMPOK 3


• 1.ISNAWATI
• 2.ARI PUSPITASARI
• 3.ADE ARMANSYAH
• 4.NUR HIDAYANI
• 5.NURHAYATI
MODUL 7
CARA TERPADU PENGEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL ANAK
Kb. I pengembangan social emosional anak
melalui pendekatan terpadu
• Breekamp (1997) mengemukakan bahwa aspek perkembangan yang satu
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek perkembangan lainnya
• Eliason dan Jenkins (1994), mengemukakan bahwa kurikulum harus
memberi kesempatan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan,
baik aspek perkembangan intelektual, dorongan hubungan sosial,
perkembangan emosi, maupun fisik anak.
A.Batasan dan karakteristik pembelajaran
terpadu berbasis tema
1.Pengertian pembelajaran berbasis tema
Tema : ide ide pokok

Pembelajaran berbasis tema adalah salah satu pendekatan


pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok atau ide-ide
sentral tentang anak dan lingkungannya.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis
Tema
Rohde dan Kostelnik (1991) mengemukakan karakteristik pembelajaran berbasis tema sbb :
• Tema memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata bagi anak
• Tema menciptakan kegiatan di mana anak menggunakan semua pemikirannya
• Membangun kegiatan sekitar minat-minat umum anak
• Membantu anak-anak mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru
• Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan fisik
• Mengakomodasi kebutuhan anak-anak untuk bergerak
• Memberikan kesempatan bermain
• Menghargai perbedaan individu, latar belakang kebudayaan, dan pengalaman di keluarga yang dibawa anak-anak ke
kelasnya
• Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak
3.Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Berbasis Tema
Kostelnik (1999) :
• Tema harus berorientasi pada usia
• berkaitan langsung dengan pengalaman hidup nyata anak dan harus dibangun berdasarkan apa yang
telah mereka ketahui dan apa yang ingin mereka ketahui
• harus menyajikan konsep untuk diselidiki oleh anak.
• harus didukung oleh suatu pengetahuan yang telah diteliti secara cermat
• harus mengintegrasikan isi belajar (pengetahuan sosial konvensional) dan proses belajar (fisika,
matematika, metakognisi) dam proses belajar khusus lainnya yang dihubungkan dengan setiap
bidang kurikulum
• Informasi yang berhubungan dengan tema harus disampaikan kepada anak melalui pengalaman
langsung yang melibatkan penemuan aktif
 
• Kegiatan yang berhubungan dengan tema harus menggambarkan bidang kurikulum dan mendukung
keterpaduannya
• Dalam pembelajaran tema, materi yang sama harus diberikan lebih dari 1x dan dimasukkan ke dalam jenis-
jenis kegiatan yang berbeda (eksplorasi, penemuan terbimbing, pemecahan masalah, diskusi, belajar
kooperatif, demonstrasi, kegiatan kelompok besar, dan kegiatan kelompok kecil)
• Tema harus memungkinkan untuk dilaksanakan melalui kegiatan proyek yang diprakarsai dan dipimpin oleh
anak
• Tema harus memberikan kesempatan bagi anak untuk mendokumentasikan dan merefleksikan tentang apa
yang telah mereka pelajari
• Tema harus memasukkan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak
• Setiap tema harus diperluas atau direvisi sesuai dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan oleh anak
 
4.Keunggulan-keunggulan Pembelajaran Terpadu Berbasis Tema

Secara umum :
• Mendukung perkembangan konsep anak
• Tema mengintegrasikan isi dan proses belajar
• Pembelajaran berbasis tema memberikan kesempatan kepada anak untuk memadukan informasi-informasi secara
terpadu dengan berbagai cara
• memungkinkan anak untuk mempelajari topik-topik yang khusus secara lebih mendalam
• mendorong praktisi untuk menetapkan fokus belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak,
merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran secara terorganisasi, dengan cara mengembangkan pengalaman
belajar yang didasarkan pada bagaimana sebaiknya mereka menetapkan tujuan
• memungkinkan para guru bisa menyajikan topik secara cukup luas dan mendalam
• dapat mengimplementasikan ke dalam berbagai tingkatan kelas dan kelompok usia anak.
Keunggulan pembelajaran berbasis tema bagi
pengembangan sosial emosional anak,
• Tingginya aktivitas anak akan dapat menyalurkan energi emosi dari diri
anak tersebut sehingga emosi anak dapat lebih stabil dan seimbang.
• Dapat mengembangkan cara belajar kooperatif dengan teman sebaya.
• Meningkatkan keeratan kelompok anak
• Mengembangkan minat dan kebersaman yang diarahkan kepada hubungan
positif dengan teman sebaya
• Anak akan menemukan teman sekelas yang cocok dengan dirinya
5.Pengembangan Domain melalui Pembelajaran Tema

• Kostelnik 1991: terdiri dari 6 bidang pengembangan anak TK yaitu estetika,keterampilan


afektif,kognitif, fisik dan social.
• Yusuf (2002): pendapatnya lebih mengarahkan pada pengembangan kecerdasan emosi yang
dikaitkan (kohesif) dengan perkembangan sosial anak.
• Menurut Salovey dan Mayer (1990): meliputi empati, mengungkapkan, dan memahami perasaan,
mengalokasikan rasa marah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai kemampuan
memecahkan masalah antarpribadi, ketekunan, kesetiakawanan, kesopanan, dan sikap hormat.
• Menurut Goleman (2001), domain pengembangan sosial emosional adalah mampu memotivasi diri
sendiri, mampu bertahan menghadapi frustasi, lebih fokus pada cara untuk menjalankan jaringan
informalnya/nonverbal , mampu mengendalikan dorongan hati, cukup luwes untuk menemukan
cara/alternatif, tetapi memliki kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatu akan beres ketika
sedang menghadapi tahap sulit, memiliki empati yang tinggi, mempunyai keberanian untuk
memecahkan tugas yang berat dan menjadikannya tugas kecil yang mudah ditangani, dan merasa
cukup banyak akal untuk menemukan cara
Menurut Tim Children Resources International

• Pengenalan diri dan harga diri


• Pengendalian diri dan interaksi
• Perilaku social
Berdasarkan KBK (Kurikulum 2004) :
* Hasil belajar anak : mampu melakukan hubungan dengan orang lain, terbiasa untuk bersikap sopan
santmaun, mpu mematuhi peraturan dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, mampu menunjukkan reaksi
emosi yang waja
*Indikator-indikatornya :tenggang rasa terhadap orang lain, bekerja sama dengan teman, mudah
bergaul/berinteraksi dengan orang lain, mengenal dirinya sendiri, mulai dapat berimajinasi atau bermain
pura-pura dan lain lain.
B. Pengembangan Program Kegiatan
1.Pemilihan tema :sumber ide dan kriteria pemilihan
2.Pengembangan tema :pilih tema dengan 5 kriteria,gunakan buku referensi,kelompokan TFP sesuai dengan subtema yanga
dipilih,tyetapkan dan cocokan konsep TFP danambilah 10 samapai 15 TFP yang memusatkandan relevan dengan tema yang akan disajikan
3.Prinsip pelaksaan kegiatan :
•Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis tema, guru dapat mengacu pada hasil belajar yang ada di kurikulum, antara lain meliputi
kemampuan :
•Melakukan hubungan dengan orang lain
•Terbiasa untuk bersikap sopan santun
•Mematuhi peraturan disiplin dalam kehidupan sehari-hari
•Menunjukkan reaksi emosi yang wajar
•Menggunakan segala strategi/metode
•Menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran
•Menggunakan segala pendekatan pembelajaran aktif
•Melakukan perbaikan, evaluasi, dan langkah-langkah penyempurnaan secara terus menerus sehingga kegiatan yang dilaksanakan semakin
baik
KB 2. Pengembangan Sosial Emosional Anak melalui
Kegiatan Rutin, Terprogram, Spontan, dan
Keteladanan
• A. Pengembangan Sosial Emosional Melalui Kegiatan Rutin
Pengertian :suatu perilaku yang teratur, disiplin, dan baku (sesuai standar)
berdasarkan penciptaan, kondisi-kondisi optimal dalam lingkungannya
Tujuan dan Fungsi : untuk menyediakan suatu bentuk kegiatan yang dapat
dijadwalkan secara terus menerus dan atau periodik untuk membentuk
kebiasaan yang diperlukan anak TK dalam berinteraksi, bersosialisasi, dan
bermasyarakat
Ruang Lingkup Program

Kawasan pola perilaku yang dapat dikembangkan melalui kegiatan rutin dan pembiasaan, di antaranya yaitu :
• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
• Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain
• Tolong-menolong atau bergotong royong sesama teman
• Tenggang rasa terhadap keadaan orang lain
• Rapi dalam berpakaian, bertindak, dan bekerja
• Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
• Berlatih tertib dan patuh pada peraturan (mau menerima dan menyelesaikan tugas)
• Memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu (kebiasaan membaca, dll)
• Berani dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar
• Mencintai tanah air
• Mengurus diri sendiri,menjaga kebersihn lingkungan,mengendalikan emosi,sopan santun dll
Contoh Pelaksanaan

Kegiatan baris berbaris sebelum masuk kelas :


• Memiliki kebiasaan antri
• Memiliki kebiasaan bergiliran
• Menanamkan kesabaran sesuai dengan keharusannya
• Menanamkan kebiasaan hidup tertib, rapi, dan disiplin
Kegiatan berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan belajar :
• Kesadaran akan kebesaran Tuhan
• Memiliki hafalan doa yang biasa dibacakannya
• Menumbuhkan rasa bersyukur
• Menyadari kelemahan dan kekurangan dirinya, sebagai dasar untuk bekerja dengan baik dan sungguh-
sungguh
• Memiliki tata cara berdoa yang sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
B. Pengembangan Sosial Emosional
Melalui Kegiatan Terprogram
Pengertian:Pelaksanaan pengembangan sosial emosional melalui kegiatan
terprogram maksudnya adalah kegiatan yang dibuat secara terencana
Tujuan :Secara umum agar segala kemampuan yang dituangkan dalam
kurikulum TK dapat tercapai lebih optimal, sistematis, efektif, dan efisien.
secara khusus pengembangan yang bersifat terprogram
Fungsi : kegiatan yang lebih terukur, lebih produktif, dan lebih berkualitas
.Ruang Lingkup Program
Secara umum ruang lingkup program untuk pengembangan perilaku ini
sama seperti yang akan dikembangkan dalam kegiatan rutin, tetapi akan atau
sering disebut layanan individu
Kegiatan yang terprogram ditentukan oleh beberapa faktor :
Kematangan perencanaan
Kesiapan dukungan sarana
Kesatuan tim kerja
Contoh Pelaksanaan Program
Di sekolah (rancangan program dapat mengikuti dari format kurikulum sekolah )
a Hasil belajar
Anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik, sopan dan wajar dengan temannya
b. Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan sosiodrama atau bermain peran. Pembagian peran berdasarkan minat dan kemampuan anak.
Di luar sekolah (program dalam bentuk kunjungan/bermain di luar sekolah)
a. Hasil belajar
Anak berempati pada orang lain yang mengalami musibah dan berbagai kekurangan
b. Kegiatan
Program kunjungan dapat dilakukan ke panti asuhan, ke rumah seorang teman yang miskin atau sakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
program kunjungan ke luar sekolah :
• Keselamatan dan keamanan anak
• Kesehatan anak
• Kesanggupan anak mengikuti kegiatan sehingga anak terhindar dari tekanan emosional yang merugikan
• Persetujuan dan kepercayaan o
• Persetujuan dan kepercayaan orang tua yang penuh
C. Pengembangan Sosial Emosional
Melalui Kegiatan Spontan
• PENGERTIAN : Pembelajaran spontan yaitu pembelajaran yang dikembangkan
untuk menanggapi stimulus langsung dari anak sebagai konsekuensi konteks
pembelajaran yang bersifat dinamis, terutama pada kelas TK.
• TUJUAN DAN FUNGSI : Secara umum tujuan dari pembelajaran spontan
adalah untuk lebih meningkatkan apresiasi anak terhadap nilai-nilai yang
terkandung dalam bidang pengembangan sosial emosional karena pembelajaran
disajikan dengan kejadian yang nyata dan diminati oleh anak. Pembelajaran
spontan yang baik akan berfungsi efektif dalam memenuhi kepuasan, menjaga
minat, dan motivasi, serta meningkatkan kebermaknaan belajar
Ruang Lingkup Program
• Aspek-aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran spontan tetap harus
mengacu pada standar perilaku yang berlaku dalam kurikulum. Secara
formal, rincian perilakunya sama dengan yang dikembangkan dalam
kegiatan rutin, terprogram maupun kegiatan lainnya.
• *Contoh Pelaksanaan bisa dibaca di hlm. 7.30 – 7.32
D. Pengembangan Sosial Emosional
Melalui Kegiatan Keteladanan
• Pengertian :
Pembelajaran dengan teladan adalah pembelajaran melalui contoh-contoh yang baik, dapat
diterima oleh masyarakat, dan sesuai dengan standar dam sistem nilai yang berlaku. Metode ini
efektif diajarkan ke anak melalui proses peniruan dan percontohan.
• Tujuan dan Fungsi
Tujuan dari pembelajaran teladan adalah untuk mengarahkan anak pada berbagai contoh pola
perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat, yaitu dengan menampilkannya secara langsung di
hadapan atau dalam kehidupan bersama anak. Pembelajaran teladan disajikan secara wajar dan
alamiah sehingga fungsi pembelajaran untuk membentuk karakter dan perilaku dasar ini dapat
diterima secara efektif.
Ruang Lingkup Program
Secara umum keteladanan yang dapat ditularkan kepada anak, antara lain :
• Keteladanan dalam beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
• Keteladanan dalam berhubungan dengan orang lain (menyapa, cara berkomunikasi, cara meminta, tata
krama, sopan, santun, mengendalikan amarah)
• Keteladanan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah (bersabar, bersemangat, menjaga kondisi kerja,
disiplin)
• Teladan dalam berpakaian
• Teladan dalam gaya hidup (tidak boros, mandiri, sederhana)
• Teladan cara belajar (sikap belajar, pemanfaatan waktu belajar, adab belajar)
• Keteladanan dalam menyikapi lingkungan ( membuang sampah pada tempatnya, membersihkan selokan
sekolah oleh guru diikuti oleh anak)
• dsb, sesuai dengan perkembangan budaya dan kebutuhan isi keteladanan yang diperlukan oleh anak
*Contoh Pelaksanaan Kegiatan bisa dibaca di hlm. 7.34
Nama : Nurhayati
NIM : 857126411
Kelas : A

MODUL 8
Strategi Pengembangan Emosi pada Anak
Usia Taman Kanak – Kanak
Kegiatan Belajar 1
Sasaran Pengembangan Emosi di Taman Kanak – Kanak

Hal yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan anak dalam upaya pengembangan emosi yang sehat adalah :
• Rasa cinta dan kasih saying
• Rasa saling memiliki
• Rasa diterima apa adanya
• Diberi kesempatan untuk mandiri dan membuat keputusan sendiri
• Rasa aman
• Diberi kepercayaan pada dirinya
• Diperlakukan sebagai seseorang yang mempunyai identitas.
A. STRATEGI PENGEMBANGAN EMOSI

Ada lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses
pengembangan emosi anak :
• Kemampuan untuk mengenali emosi diri
• Kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat
• Kemampuan untuk memotivasi diri
• Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain
• Kemampuan untuk membina hubungan orang lain
 
B. MATERI PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN EMOSI DI
TAMAN KANAK – KANAK

Berikut penjelasan dari masing – masing bagian , adalah :


• Cinta dan kasih sayang
• Empati
• Pengendalian emosi
Kegiatan Belajar 2
 
Metode Pengembangan emosi di Taman Kanak – Kanak

A. METODE PENGEMBANGAN EMOSI


• Bernyanyi dan bermain music
• Bermain peran
• Bermain Hand puppet
• Latihan relaksasi dan meditasi dengan music
• Bercerita
• Permainan gerak dan lagu
• Permainan filling band
• Demonstrasi
• Permainan personifikasi
A. STRATEGI PENGEMBANGAN EMOSI

Ada lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses
pengembangan emosi anak :
• Kemampuan untuk mengenali emosi diri
• Kemamouan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat
• Kemampuan untuk memotivasi diri
• Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain
• Kemampuan untuk membina hubungan orngn lain

Anda mungkin juga menyukai