Anda di halaman 1dari 3

Kekerasan pada anak ibarat Termasuk Kekerasan pada Anak adalah DAMPAK KEKERASAN PADA ANAK

hantu di siang bolong yang Penyiksaan dan Pengabaian pada Anak


tiba-tiba saja menyergap dan
datang, tanpa orang tua sadari
apa yang terjadi pada anak Penyiksaan Terhadap Anak
kesayangannya ketika anak-
anak itu berubah perilakunya. Beberapa kriteria yang termasuk perilaku menyiksa
seperti :
Kekerasan dapat dilakukan
 Menghukum anak secara berlebihan
oleh siapa saja yang berada di
 Memukul
sekitar anak, tak terkecuali
 Menyulut dengan ujung rokok, membakar,
orang tua dan keluarga…..
menampar, membanting
 Terus menerus mengkritik, mengancam, atau
menunjukkan sikap penolakan terhadap anak
KEKERASAN PADA ANAK  Pelecehan seksual
 Menyerang anak secara agresif
 Mengabaikan anak; tidak memperhatikan kebutuhan
makan, bermain, kasih sayang dan memberikan rasa
PIRAMID KEKERASAN PADA ANAK aman yang memadai

Pengabaian Terhadap Anak


Menurut berbagai lembaga penanganan terhadap anak-anak
Pengabaian dapat diartikan sebagai ketiadaan perhatian yang mendapat perlakuan negatif dari orang tua, ada
baik sosial, emosional dan fisik yang memadai, yang beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dampak
sudah selayaknya diterima oleh sang anak. Pengabaian atau efek dari penyiksaan atau pengabaian terhadap
ini dapat berbentuk : kehidupan sang anak. Faktor-faktor tersebut adalah :

 Jenis perlakuan yang dialami oleh sang anak


 Kurang memberikan perhatian dan kasih sayang
 Seberapa parah perlakuan tersebut dialami
yang dibutuhkan anak
 Tidak memperhatikan kebutuhan makan, bermain,  Sudah berapa lama perlakuan tersebut berlangsung
rasa aman, kesehatan, perlindungan (rumah) dan
pendidikan
 Usia anak dan daya tahan psikologis anak dalam
 Mengacuhkan anak, tidak mengajak bicara menghadapi tekanan
 Membeda-bedakan kasih sayang dan perhatian antara
anak-anaknya  Apakah dalam situasi normal sang anak tetap
 Dipisahkan dari orang tua, jika tidak ada pengganti memperoleh perlakuan atau pengasuhan yang wajar
yang stabil dan memuaskan
 Apakah ada orang lain atau anggota keluarga lain yang  Depresi Tidak semua anak akan memperlihatkan tanda-tanda
dapat mencintai, mengasihi, memperhatikan dan dapat tersebut di atas karena mereka merasa malu, atau takut untuk
diandalkan oleh sang anak  Merasa takut ketularan gangguan mental yang dialami mengakuinya. Bisa saja mereka diancam oleh pelakunya
orang tua untuk tidak membicarakan kejadian yang dialami pada orang
Sementara itu penyiksaan dan atau pengabaian yang lain. Jika tidak, maka mereka akan mendapatkan hukuman
dialami oleh anak dapat menimbulkan permasalahan di  Merasa takut masalah dirinya ketahuan kawannya yang yang jauh lebih hebat. Tidak menutup
berbagai segi kehidupannya seperti: lain kemungkinan, anak-anak tersebut justru
1. Masalah Relational mencintai pelakunya. Mereka ingin
2. Masalah Emosional  Tidak mampu mengekspresikan kemarahan secara menghentikan tindakannya tetapi tidak ingin
3. Masalah Kognisi konstruktif atau positif pelakunya ditangkap atau dihukum, atau
4. Masalah Perilaku melakukan suatu tindakan yang membahayakan keutuhan
 Merasa bingung dengan identitasnya keluarga

Masalah Relational  Tidak mampu menghadapi kehidupan dengan segala Apa yang harus dilakukan untuk membantu
masalahnya anak-anak yang mengalami Kekerasan?
 Kesulitan menjalin dan membina hubungan atau pun
persahabatan Masalah Kognisi 1. Membantu anak merasa dirinya lebih positif
 Merasa kesepian  Memberi pengertian pada anak bahwa ia bukanlah
 Kesulitan dalam membentuk hubungan yang harmonis
 Punya persepsi yang negatif terhadap kehidupan yang bertanggungjawab atas tindak kekerasan yang
 Sulit mempercayai diri sendiri dan orang lain
 Timbul pikiran negatif tentang diri sendiri yang diikuti dialaminya tersebut.
 Menjalin hubungan yang tidak sehat, misalnya terlalu
oleh tindakan yang cenderung merugikan diri sendiri  Memberi kesan positif terhadap perilaku dan emosi
tergantung atau terlalu mandiri
 Memberikan penilaian yang rendah terhadap anak.
 Sulit membagi perhatian antara mengurus diri sendiri
kemampuan atau prestasi diri sendiri  Menyarankan aktivitas yang menyenangkan bagi
dengan mengurus orang lain
 Sulit berkonsentrasi dan menurunnya prestasi di sekolah anak, seperti bermain bersama teman-temannya.
 Mudah curiga, terlalu berhati-hati terhadap orang lain
 Memiliki citra diri yang negatif 2. Membantu anak menumbuhkan rasa percaya
 Perilakunya tidak spontan
 Kesulitan menyesuaikan diri  Jadilah seseorang yang dapat menjadi teman bicara
 Lebih suka menyendiri dari pada bermain dengan Masalah Perilaku yang dipercaya oleh anak.
kawan-kawannya  Luangkan waktu khusus untuk anak.
 Suka memusuhi orang lain atau dimusuhi  Muncul perilaku berbohong, mencuri, bolos sekolah  Tunjukkan cinta dan perhatian, tapi ingat!...hati-hati
 Lebih suka menyendiri  Perbuatan kriminal atau kenakalan dengan sentuhan pada fisik.
 Merasa takut menjalin hubungan secara fisik dengan  Tidak mengurus diri sendiri dengan baik 3. Membantu anak untuk mengenali dan
orang lain  Menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak wajar, mengekspresikan emosinya
 Sulit membuat komitmen dibuat-buat untuk mencari perhatian  Melakukan games yang menyertakan nama-nama
 Terlalu bertanggung jawab atau justru menghindar dari  Muncul keluhan sulit tidur emosi dan perasaan
tanggung jawab  Muncul perilaku seksual yang tidak wajar  Baca buku yang berkaitan dengan emosi-emosi
 Kecanduan obat bius, minuman keras, dsb  Berbicara pada anak tentang emosi yang dialaminya
Masalah Emosional  Muncul perilaku makan yang tidak normal, seperti saat ini dan mengapa
anorexia atau bulimia  Mengajarkan anak bagaimana mengatasi rasa marah.
 Merasa bersalah, malu 4. Membantu anak membuat rencana “pengamanan”
 Menyimpan perasaan dendam
 Catat nomor polisi pada tempat yang mudah
terjangkau anak.
 Pilih teman atau tetangga dimana anak dapat
meminta bantuan.
 Bantu anak untuk mengatakan “tidak” pada tindak
kekerasan.
5. Katakan pesan yang menyemangati anak: “aku sayang
kamu”, “aku menghargai kamu”, “kamu anak yang
menyenangkan”, “kamu punya kekuatan”, “bagus sekali
kamu cerita padaku, sekarang kita pastikan kamu tidak
akan disakiti lagi”, “kebanyakan orang dewasa tidak
jahat”, “kamu bisa bilang tidak kalau kamu tidak suka
seseorang pegang2 kamu”

Anda mungkin juga menyukai