Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai
segala perlakuan buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali,
atau orang lain yangseharusnya memelihara, menjaga, dan merawat mereka.
Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau
orang yangmerawat anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental
maupun fisik, perkembangan emosional, dan perkembangan anak secara
umum.
Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare
memberikandefinisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental,
kekerasan seksual dan penelantaran terhadap anak dibawah usia 18 tahun yang
dilakukan oleh orang yangseharusnya bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dankesejahteraan anak terancam.

B. Klasifikasi
Terdapat 2 golongan besar yaitu :
1. Dalam keluarga
a. Penganiayaan fisik, non Accidental “injury” mulai dari ringan
“bruiser laserasi” sampai pada trauma neurologik yang berat dan
kematian. Cedera fisik akibathukuman badan di luar batas, kekejaman
atau pemberian racun.
b. Penelantaran anak/kelalaian, yaitu: kegiatan atau behavior
yanglangsung dapat menyebabkan efek merusak pada kondisi fisik
anak dan perkembangan psikologisnya. Kelalaian dapat berupa:
1) Pemeliharaan yang kurang memadai. Menyebabkan gagal tumbuh,
anak merasakehilangan kasih sayang, gangguan kejiwaan,
keterlambatan perkembangan.
2) Pengawasan yang kurang memadai. Menyebabkan anak gagal
mengalami resikountuk terjadinya trauma fisik dan jiwa.
3) Kelalaian dalam mendapatkan pengobatan
4) dalam merawat anak dengan baik
5) Kelalaian dalam pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik
anak agar mampu berinteraksi dengan lingkungannya, gagal
menyekolahkan atau menyuruh anak mencari nafkah untuk
keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah.
6) Penganiayaan emosionalDitandai dengan kecaman/kata-kata yang
merendahkan anak, tidak mengakui sebagaianak. Penganiayaan
seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain.
7) Penganiayaan seksual mempergunakan pendekatan persuasif.
Paksaan pada seseorang anak untuk mengajak
berperilaku/mengadakan kegiatan seksual yangnyata, sehingga
menggambarkan kegiatan seperti: aktivitas seksual (oral genital,
genital,anal, atau sodomi) termasuk incest.
2. Di luar rumah
1. dalam institusi/ lembaga,
2. di tempat kerja,
3. di jalan,
4. di medan perang.

C. Etiologi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan.


Baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis, diantaranya adalah:
● Stress yang berasal dari anak
a. Fisik berbeda, yang dimaksud dengan fisik berbeda adalah kondisi fisik
anak berbedadengan anak yang lainnya. Contoh yang bisa dilihat adalah
anak mengalami cacat fisik.Anak mempunyai kelainan fisik dan
berbeda dengan anak lain yang mempunyai fisik yang sempurna.
b.Mental berbeda, yaitu anak mengalami keterbelakangan mental sehingga
anak mengalami masalah pada perkembangan dan sulit berinteraksi
dengan lingkungan disekitarnya.
c. Temperamen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah cenderung
mengalami banyak kekerasan bila dibandingkan dengan anak yang
memiliki temperamen keras. Halini disebabkan karena anak yang
memiliki temperamen keras cenderung akan melawan bila
dibandingkan dengan anak bertemperamen lemah.
d. Tingkah laku berbeda, yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak
sewajarnya dan berbeda dengan anak lain. Misalnya anak berperilaku
dan bertingkah aneh di dalamkeluarga dan lingkungan sekitarnya.
e. Anak angkat, anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar
disebabkanorangtua menganggap bahwa anak angkat bukanlah buah
hati dari hasil perkawinansendiri, sehingga secara naluriah tidak ada
hubungan emosional yang kuat antara anak angkat dan orang tua.

● Stress keluarga
a. Kemiskinan dan pengangguran, kedua faktor ini merupakan faktor
terkuat yangmenyebabkan terjadinya kekerasan pada anak, sebab kedua
faktor ini berhubungan kuatdengan kelangsungan hidup. Sehingga
apapun akan dilakukan oleh orangtua terutamademi mencukupi
kebutuhan hidupnya termasuk harus mengorbankan keluarga.
b. Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai, ketiga faktor ini juga
berpengaruh besar terhadap terjadinya kekerasan pada anak, sebab
lingkungan sekitarlah yang menjadifaktor terbesar dalam membentuk
kepribadian dan tingkah laku anak.
c. Perceraian, perceraian mengakibatkan stress pada anak, sebab anak akan
kehilangankasih sayang dari kedua orangtua.d. Anak yang tidak
diharapkan, hal ini juga akan mengakibatkan munculnya
perilakukekerasan pada anak, sebab anak tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh orangtua,misalnya kekurangan fisik, lemah mental, dsb.
● Stress berasal dari orangtua, yaitu:
a. Rendah diri, anak dengan rendah diri akan sering mendapatkan
kekerasan, sebab anak selalu merasa dirinya tidak berguna dan selalu
mengecewakan orang lain.
b. Waktu kecil mendapat perlakuan salah, orangtua yang mengalami
perlakuan salah pada masa kecil akan melakuakan hal yang sama
terhadap orang lain atau anaknyasebagai bentuk pelampiasan atas
kejadian yang pernah dialaminya.
c. Harapan pada anak yang tidak realistis, harapan yang tidak realistis akan
membuatorangtua mengalami stress berat sehingga ketika tidak mampu
memenuhi memenuhikebutuhan anak, orangtua cenderung menjadikan
anak sebagai pelampiasan kekesalannyadengan melakukan tindakan
kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :
EGC.http://mercusuarku.wordpress.com/2008/08/10/perkembangan-manusia/
Situasi anak-anak Dunia, 1991. UNICEFAdillah, Chairul. 1994. Penganiayaan
Anak, Medika 3.

Anda mungkin juga menyukai