Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Ester Lita Panjaitan (20.010)
Kartini Sirait (
Sabrina Sianipar (
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami , sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan dengan Child Abuse.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Perawatan Anak.
Makalah ini disusun sesuai dengan pengetahuan yang kami miliki saat ini. Kami
berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Perawatan
Komunitas. Meskipun makalah ini masih jauh dari kesan sempurna karena
keterbatasan pengetahuan kami, mengenai Asuhan Keperawatan dengan Child
Abuse. Dengan segenap kesadaran diri, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
untuk membangun dan penyempurnaan makalah yang kami tulis .
Penyusun
(Kelompok 5)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, kekerasan pada anak semakin merajalela di mana-mana. Hampir setiap hari
di media massa mulai dari kekerasan ringan hingga kekerasan yang merenggut nyawa anak
tersebut. Fenomena-fenomena kekerasan yang terjadi mengundang keprihatinan dari
banyak pihak terutama komnas HAM. Kekerasan memiliki dampak negatif secara psikologis
terhadap anak yang menjadi korban kekerasan dari orang tuanya. Kekerasan pada anak
tentu memberikan dampak-dampak serius kepada perilaku anak dimasa yang akan datang.
Menurut harian kompas (2010), seorang ibu tega memukul anaknya setiap kali anaknya
berbuat kesalahan karena pada waktu masa kecilnya ia pun mengalami kekerasan fisik yang
dilakukan oleh orang tuanya. Bukankah fenomena tersebut sangat berdampak buruk secara
psikologis terhadap perkembangan anak ? Kekerasan pada anak merupakan masalah serius
yang seharusnya mendapatkan perhatian bagi masyarakat karena akan memberikan
pengaruh yang cukup signifikan terhadap lingkungan sekitar mereka. Sebagian besar
perilaku agresif yang timbul dalam diri seorang remaja disebabkan oleh masa lalu mereka
yang tidak terima dengan apa yang telah terjadi. Dala ilmu psikologis, ada beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan untuk memberikan penanganan terhadap korban yang
pernah mengalami kekerasan. Salah satu pendekatan yang bias dilakukan adalah dengan
hipnoterapi, di mana posisi terapi adalah menggali segala informasi dalam alam bawah
sadar seorang individu agar mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian child abuse ?
2. Apa saja klasifikasi dari child abuse ?
3. Bagaimana etiologi dari child abuse ?
4. Apa saja manifestasi klinis dari child abuse ?
5. Bagaimana cara pencegahan child abuse?
6. Bagaimana dampak dari child abuse bagi anak?
7. Apakah pengertian dari child neglect?
8. Bagaimanakah dampak dari child neglect?
9. Bagaimana asuhan keperawatan dari child neglect dan child abuse?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan Child
Abuse
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengetahui tentang child abuse dan cara pencegahan.
b. Mahasiswa mengetahui tentang child neglect dan dampaknya bagi anak
c. Mahasiswa mampu pengkajian keperawatan pada kasus child abuse
d. Mahasiswa mampu melakukan diagnose keperawatan
e. Mahasiswa mampu membuat intervensi keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Child Abuse
Child abuse atau perlakuan yang salah terhadap anak didefinisikan sebagai segala perlakuan
buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yang seharusnya
memelihara, menjaga, dan merawat mereka. Child abuse adalah suatu kelalaian tindakan
atau perbuatan orang tua atau orang yang merawat anak yang mengakibatkan anak menjadi
terganggu mental maupun fisik, perkembangan emosional, dan perkembangan anak secara
umum. Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare
memberikan definisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan
penelantaran terhadap anak di bawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang
seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan
kesejahteraan anak terancam.
Nyeri vagina, anus, dan penis serta adanya perdarahan atau sekret di vagina.
Disuria kronik, enuresis, konstipasi atau encopresis.
Pubertas prematur pada wanita
Tingkah laku yang spesifik: melakukan aktivitas seksual dengan teman sebaya,
binatang, atau objek tertentu. Tidak sesuai dengan pengetahuan seksual dengan
umur anak serta tingkah laku yang menggairahkan.
Tingkah laku yang tidak spesifik: percobaan bunuh diri, perasaan takut pada
orang dewasa, mimpi buruk, gangguan tidur, menarik diri, rendah diri, depresi,
gangguan stres post-traumatik, prostitusi, gangguan makan, dsb.
d. Laboratorium
Jika dijumpai luka memar, perlu dilakukan skrining perdarahan. Pada penganiayaan
seksual, dilakukan pemeriksaan:
A. Simpulan
Child Abuse (Kekerasan anak) adalah penganiayaan fisik, seksual atau emosional atau
penelantaran anak atau anak-anak. Di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) and the Department for Children And Families (DCF) (Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit(CDC) dan Departemen Anak dan Keluarga (DCF)) mendefinisikan
penganiayaan anak sebagai setiap tindakan atau serangkaian tindakan atau kelalaian oleh
orang tua atau pengasuh lainnya yang mengakibatkan kerugian, potensi bahaya, atau
ancaman membahayakan anak. Penyalahgunaan anak dapat terjadi di rumah anak, atau
dalam organisasi, sekolah atau komunitas anak berinteraksi. Ada empat kategori utama
kekerasan terhadap anak: pengabaian, kekerasan fisik, kekerasan psikologis atau emosional,
dan kekerasan seksual. Etiologi, faktor penyebab kekerasan pada anak baik kekerasan fisik
atau psikhis yaitu: Stress yang berasal dari anak, Stress keluarga, dan Stress berasal dari
orang tua. Manifestasi klinis atau dampak dari kekerasan anak baik fisik ataupun pshikis
yaitu: Akibat pada fisik anak, Akibat pada tumbuh kembang anak, Akibat dari penganiayaan
seksual. Diagnostik perlakuan salah dapat ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik yang teliti, dokumentasi riwayat psikologis yang lengkap, laboratorium
dan radiologi. Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak
adalah melalui: Pelayanan kesehatan, Pendidikan, Penegak hukum dan keamanan dan
Media massa.
B. Saran
Kekerasan memang tidak dapat ditolerir, apalagi terhadap anak. Menyarankan agar orang
tua bahkan semua orang 'bergerak' bila mengetahui anak mengalami kekerasan. Tidak perlu
ragu meski pelaku kekerasan datang dari kerabat atau pasangan Anda sendiri. Sebab bila
ada seseorang yang mengetahui ada anak mendapat kekerasan, namun tidak ada tindakan
akan terancam tahanan 5 tahun penjara sesuai pasal 78 Tahun 2002. Berpikir untuk
bertindak menyudahi kekerasan ini merupakan langkah apik yang pertama. Selanjutnya
orangtua dapat melakukan : o Menegur pelaku tindak kekerasan. Bentuk teguran tidak
harus keras, point terpenting adalah pelaku menyadari bahwa perilakunya itu menyimpang
dan merugikan anak.
Berikan masukan bagaimana cara menangani anak untuk kasus pengasuh atau
seseorang yang melakukan kekerasan karena tidak sabar menghadapi anak. Ingatkan
bahwa anak-anak belum bisa bersikap seperti orang dewasa.
Hentikan dengan paksa bila pelaku masih melakukan kekerasan. Bila kekerasan
dilakukan oleh pengasuh seperti pembantu atau baby sitter, segeralah memutuskan
kontrak kerja.
Laporkan pada pihak yang berwajib bila luka yang diakibatkan oleh kekerasan masuk
dalam kategori fatal, misalnya luka robek yang parah, luka tusuk, atau pemerkosaan.
Memantau tumbuh kembang anak sesuai dengan usia perkembangannya. Jika tidak
sesuai dengan tahap perkembangannya, segeralah datang ke ahli medis tumbuh
kembang, misalnya psikolog.
Lakukan fisum untuk kasus kekerasan secara fisik. Sehingga saat Anda ingin
melaporkan pelaku pada pihak berwajib, Anda memiliki bukti otentik .