Anda di halaman 1dari 24

MODUL 11

Permasalahan Sosial Emosional


Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak
Oleh :
Wiwin Sugiyati (858396031)
Lidiah (858395165)
KEGIATAN BELAJAR 1

Permasalahan Sosial Emosional


Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak
A. Kekurangan
Afeksi

Afeksi meliputi perasaan kasih sayang, rasa kehangatan, dan persahabatan


yang ditunjukkan pada orang lain.

Gangguan yang ditimbulkan akibat kurang afeksi, dapat berupa hal-hal


berikut ini:
1. Perkembangan fisik yang terlambat, dapat menyebabkan anak depresi,
akibatnya terjadi hambatan sekresi (pengeluaran) hormon pituitary, yatu
hormin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme dan pertumbuhan
perkembangan badan sehingga perkembangan fisik anak terganggu.
2. Gagap atau mengalami gangguan bicara.
3. Sulit konsentrasi dan mudah teralih perhatiannya.
4. Sulit mempelajari bagaimana membina hubungan dengan orang lain.
5. Mereka sering kali tampak agresif dan nakal.
6. Kurangnya minat terhadap orang lain, menarik diri, egois, dan penuntut.
7. Pada taraf berat dapat menyebabkan gangguan jiwa.
B. ANXIETY
(CEMAS)

Anxiety atau cemas adalah rasa takut pada sesuatu tanpa sebab yang jelas,
yang sering kali berlangsung lama.

Sumber-sumber yang menimbulkan rasa tidak aman pada anak yaitu :


1. Pendidik yang tidak konsisten
2. Orang tua yang sellau menuntut kesempurnaan atas prestasi anak
3. Tidak adanya batasan atau aturan yang jelas dari orang tua, mana yang
boleh dan tidak boleh, mana yang buruk dan yang baik.
4. Kritik yang berlebihan dalam dari orang tua atau orang dewasa lain dan
kelompok sebaya.
5. Seringnya anak diingatkan mengenai tugas dan tanggung jawabnya
apabila ia dewasa kelak.
6. Merasa bersalah.
7. Model dari orang tua.
8. Frustasi yang terus menerus
Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk menangani
anak yang cemas adalah:
1. Menentramkannya
2. Mencoba untuk mengalihkan perhatian anak dari hal-hal atau
bayangan-bayangan yang membuatnya cemas.
3. Tidak mendesak anak untuk memberikan penjelasan.
4. Ajaklah anak untuk melakukan relaksasi.
5. Melakukan hal-hal yang menenangkan.
6. Membiasakan anak mengekspresikan perasaannya melalui
permainan atau cerita.
7. Meminta bantuan ahli bila kecemasan anak berlarut larut.
C. HIPERSENSITIVITAS

Yaitu kepekaan emosional yang berlebihan dan cukup sering dijumpai pada
anak-anak.
dapat dikatakan hypersensitive apabila ia mudah sekali merasa sakit hati dan
menunjukkan respons yang berlebihan terhadap sikap dan perasaan orang
lain. Adapun penyebab tumbuhnya hypersensitive adalah karena anak
merasa kurang atau tidak sama dengan orang lain

Adapun langkah yang dapat dilakukan pendidik dalam menangani anak ini
adalah:
1. Menghindari sikap overprotective terhadap anak
2. Dalam proporsi yang wajar anak perlu diperkenalkan pada kritik.
3. Pendidik hendaknya mengajarkan anak untuk memandang dirinya secara
proporsional
4. Sebaiknya pendidik mengajarkan keterampilan untuk mengatasi masalah
pada anak.
D. FOBIA

Adalah perasaan takut yang irasional terhadap suatu objek yang sebenarnya
tidak berbahaya atau menyeramkan.

Jenis-jenis fobia adalah:


1. Fobia terhadap ruang terbuka (Agoraphobia)
2. Fobia terhadap ruang tertutup (Claustrophobia)
3. Fobia terhadap tempat yang tinggi (Acrophobia)
4. Fobia terhadap tempat kotor dan infeksi akibat kuman
(Mysophobia)
5. Fobia terhadap suatu benda, misalnya karet gelang, binatang
atau serangga tertentu (Photophobia)
Faktor Penyebab Timbulnya
Permasalahan Emosi
Reynold (1987) mengemukakan beberapa faktor penyebabnya yaitu:
1. Latar belakang keluarga yang kasar
2. Perasaan tertolak secara fisik ataupun emosional oleh pihak
orang tua
3. Orang dewasa yang belum dewasa dan memiliki kematangan
yang cukup untuk melakukan pengasuhan anak.
4. Kehilangan anak terlalu dini untuk merasakan kedekatan dengan
orang yang disayangi.
5. Orang tua yang tidak mampu mencintai anaknya.
6. Perasaan cemburu yang berlebihan dan tidak ditangani dengan
baik.
7. Situasi baru dimana anak belum siap dalam menghadapi dan
tidak menemukan pasangan yang cocok untuk menemaninya.
8. Mendapat gertakan, gangguan, dan ketidakramahan dari anak
yang lain.
9. Cacat fisik atau memiliki postur tubuh yang berbeda dengan anak
yang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERMASALAHAN SOSIAL PADA
ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
A. PERMASALAHAN PERILAKU SOSIAL

1. MALADJUSTMENT
Yaitu individu yang penyesuaian dirinya buruk

ada dua jenis yaitu :


1. Anak puas terhadap tingkah lakunya
2. Tingkah laku diterima lingkungan sosial, tetapi
menimbulkan konflik yang berkepanjangan pada
anak.
Adapun ciri yang biasa muncul yaitu:
1. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan yang
berlebihan.
2. Sering tampak depresi dan jarang tersenyum atau
bercanda.
3. Suka mencuri benda-benda kecil walaupun sering
dihukum.
4. Sering tenggelam dalam lamunan.
5. Sering bertengkar dengan anak yang lebih kecil,
tempat ia bisa menunjukkan kekuasaan.
6. Merasa diperlakukan tidak adil.
7. Sangat cemas terhadap penampilan diri.
8. Tidak mampu mngubah tingkah laku yang salah
walaupun sering dimarahi atau dihukum.
9. Suka berbohong.
10. Sulit mengambil keputusan.
11. Melawan setiap bentuk otoritas.
12. Ngompol yang berkelanjutan.
13. Berkata atau mengancam mau bunuh diri.
14. Sering merusak.
15. Membadut untuk menarik perhatian.
16. Menyalahkan orang lain atau mencari alasan bila
ditegur.
17. Suka mengadu untukmendapat perhatian.
2. EGOSENTRISME
Yaitu seseorang yang apabila lebih peduli terhadap
dirinya sendiri daripada orang lain.

Tiga hal yang mendasari yaitu :


1. Merasa superior.
2. Merasa inferior.
3. Merasa menjadi korban.
3. ANAK YANG TERISOLASI
Yaitu merupakan anak yang terisolasi dari
lingkungannya

Kategori penerimaan anak dalam lingkungannya menurut


Hurlock (1978) adalah :
1. Star, yaitu anak yang disenangi oleh lingkugan temannya
sehingga populer.
2. Aceppeted, yaitu anak yang cukup dapat diterima
lingkungan temannya sehingga cukup populer.
3. Climber, yaitu anak yang berusaha untuk diterima oleh
lingkungan teman sebanyanya dengan mengikuti
keinginna/peraturan lingkungan.
4. Finger (pinggiran), yaitu anak seperti golongan climber,
tetapi lebih takut tidak diterima.
5. Ineglected, yaitu anak yang ditolak lingkungan sebab
mereka pemalu, menolak atau membuat ulah yang negatif.
6. Isolate, yaitu anak yang terisolasi dari lingkungan teman
sebayanya karena tidak ada motivasi dalam diri anak itu
untuk bergaul atau anak tidak menarik bagi lingkungannya.
4. AGRESIF
merupakan tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun
verbal atau baru berupa ancaman yang disebabkan adanya rasa
permusuhan.

5. NEGATIVISME
Adalah perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain untuk
berperilaku tertentu.

6. PERTENGKARAN
Merupakan perselisihan pendapat yang mengandung
kemarahan.
7. MENGEJEK ATAU MENGGERTAK
Mengejek merupakan serangan secara lisan terhadap orang
lain, sedangkan menggertak merupakan serangan yang bersifat
fisik.

8. PERILAKU YANG SOK KUASA


Adalah perilaku yang berkecenderungan untuk mendominasi
orang lain atau menjadi “bos”.

9. PRASANGKA
menurut Hurlock (1991) prasangka terbentuk pada masa kanak-
kanak tatkala anak melihat adanya perbedaan sikap dan
penampilan diantara mereka, dan perbedaaan ini dianggap sebagai
tanda kerendahan.
B. FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA PERILAKU SOSIAL
BERMASALAH

1. Sikap orag tua yang overprotectif.


2. Sikap orang tua yang pencela, Membandingkan, dan
Mencemooh Anak.
3. Sempitnya kesempatanbergaul dengan anak lain.
4. Pola asuh otoriter.
5. Lingkungan yang buruk.
C. PENANGANAN GANGGUAN SOSIAL DI TAMAN KANAK-
KANAN

Dalam anak-anak bergaul tergantung dari empat hal yaitu:


1. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang
dari berbagai usia serta latar belakang yang berbeda.
2. Anak tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata yang
dapat dipahami, tetapi juga dapat membicarakan dengan
topik yang dapat dimengerti dan menarik bagi orang lain.
3. Anak punya motivasi untuk bergaul.
4. Adanya bimbingan.
KEGIATAN BELAJAR 3
PERMASALAHAN DALAM
PENGEMBANGAN KARAKTER PADA ANAK
USIA TAMAN KANAK-KANAK
A. RAGAM PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN
KARAKTER

1. Permasalahan berkaitan dengan orang tua. Terdapat dua


masalah yang berkaitan dengan orang tua yaitu:
a. Harapan orang tua : Selalu ingin cepat berhasil
b. Kemampuan Orang Tua :
2. Permasalahan pendidik (khususnya guru).
3. Pengaruh Media.
4. Sekolah.
5. Kebijakan.
B. DAMPAK SALAH PENGASUHAN
1. Anak menjadi acuh tak acuh.
2. Secara emosional tidak sesponsif.
3. Berperilaku agresif.
4. Menjadi minder.
5. Selalu berpandangan negatif pada lingkungan sekitarnya.
6. Ketidakstabilan emosional.
7. Keseimbangan antara perkembangan emosional dan intelektual.
8. Orang tua yang tidak memberikan rasa aman dan terlalu menekan
anak.
C. SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN DALAM
PENGEMBANGAN KARAKTER.
Solusinya adalah dengan mengembalikan pendidikan pada
porsinya yang utama, yaitu mencerdaskan jasmani dan
ruhaninya, pikir dan rasanya, akal dan budinya. Reformasi
pendidikan harus diarahkan untuk pencapaian tujuan
pendidkan nasional yang sebenarnya yaitu menjadikan
manusia Indonesia seutuhnya.
2. Permasalahan pendidik (khususnya guru).
3. Pengaruh Media.
4. Sekolah.
5. Kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai