Anda di halaman 1dari 19

Penelantaran

Anak
Definisi
Penelantaran anak adalah di mana orang dewasa yang
bertanggung jawab gagal untuk menyediakan kebutuhan
memadai untuk berbagai keperluan. Yaitu :

1. Fisik (kegagalan untuk menyediakan makanan yang cukup,
pakaian, atau kebersihan),
2. Emosional (kegagalan untuk memberikan pengasuhan atau
kasih sayang),
3. Pendidikan (kegagalan untuk mendaftarkan anak di sekolah) ,
4. Medis (kegagalan untuk mengobati anak atau membawa anak
ke dokter).
Klasifikasi Penelantaran Anak
1. Pengabaian Desersi atau keberadaan anak
2. Penelantaran Pendidikan (Educationl Neglect)
3. Penelantaran Emosional (Emotion Neglect)
4. Penelantaran Perawatan Kesehatan (Medical Neglect)
5. Penelantaran Gizi
6. Penelantaran Fisik (Physical Neglect)
7. Penelantaran dalam pengawasan dan pendampingan
Penatalaksanaan

1. Pendampingan anak.
2. Terapi bermain
3. Pendekatan terapi behavioural (terapi tingkah laku)
4. Program pemberdayaan anak terlantar
5. Penatalaksanaan Kepada Orang Tua

Penatalksanaan
Pendampingan anak.

Anak perlu didampingi dalam melakukan aktivitas
dan dalam pemulihan kondisi kesehatannya.
Pendampingan anak dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan semakin parah dan
dalam proses perbaikan kesehatan psikologinya.
Penataklasnaan
Terapi bermain
Tekhnik terapi bermain ini meliputi permainan
boneka, cerita, aktivitas kelompok dan permainan
pasir.
Penatalksanaan
Program pemberdayaan anak terlantar

Adalah Dengan memberikan pelatihan dan
keterampilan pada anak yang sudah tidak mempunyai
keluarga sendiri. Dimaksudkan untuk menciptakan
kemandirian bagi anak tersebut untuk hidup mandiri di
masa depannya.
Hasil akhir dari proses pemberdayaan adalah beralih
fungsinya individu yang semula tidak mandiri menjadi
lebih mandiri.
Penataklsanaan
Kepada Orang Tua

1. Bersikap lebih peka terhadap kondisi fisik dan mental anak
2. Hubungan orang tua dan anak sehat, terbuka, penuh kasih
sayang
3. Menjadi oarang tua yang penyayang dan melindungi anak-
anak serta menjamin kesejahteraanya
4. Menanamkan keterbukaan pada anak untuk berbagi cerita
tentang kegiatannya sehari-hari
5. Berkonsultasi dengan guru tentang pertumbuhan anak
6. Bersatu dengan para orang tua disekitar mupun
dilingkungan sekolah
Tanda dan Gejala Anak dengan Child Neglect

1. Menunjukkan perubahan tingkah laku dan kemampuan
belajar di sekolah.
2. Tidak memeperoleh bantuan untuk mengatasi masalah fisik
dan kesehatan yang menjadi perhatian orang tua.
3. Memiliki ganggun belajar atau sulit berkonsentrasi yang
bukan merupakan merupakan akibat dari masalah fisik atau
psikologis tertentu
4. Selalu siaga dan curiga solah olah bersiap untuk
terjadinya hal yang buruk.
5. Kurang mendapatkan pengarahan orang dewasa.
6. Selalu pasif, mengeluh atau menghindar.
Tanda dan Gejala Anak dengan Child Neglect

1. Orang tua dan anak jarang bersentuhan fisik dan bertatap muka
2. Mengungkapkan bahwa tidak ada seorangpun di rumah yang
merawatnya.
3. Tidak berpakain yang sewajarnya atau secukupny.
4. Penampilan fisiknya sering dalam keadaan kotor dan berbau.
5. Meminta minta / mencuri uang dan makanan.
6. Sering absen di sekolah.
7. Mengkonsumsi alkohol dan obat terlarang.
8. Tidak terpenuhinya kebutuhan perawatan medis, gigi maupun
perwatan mata atau lainnya
Tanda Tanda Orang Tua Yang Melakukan
Penelantaran
1. Orang tua acuh tak acuh pada anak.
2. Menunjukan sikap apatis dan depresi.
3. Tingkah laku tidak rasional dan berlebihan.
4. Menuntut tingkat kemmpun fisik akademik yang tak
terjangku oleh anak.
5. Kurang memberi perhatian dan pengarahan pada anak
6. Kebutuhan emosional untuk mendapatkan perhatian
dan perawatan.
7. Menganggap anak sebagai anak yang bandel, tidak
berharga dan susah diatur.
Sikap yang Harus Dibina oleh Orang Tua
Terhadap Anaknya

1. Bersikap lebih peka terhadap kondisi fisik dan mental anak.
2. Hubungan orang tua dan anak sehat, terbuka, penuh kasih
sayang.
3. Menjadi oarang tua yang penyayang dan melindungi anak-
anak serta menjamin kesejahteraanya.
4. Menanamkan keterbukaan pada anak untuk berbagi cerita
tentang kegiatannya sehari-hari
5. Berkonsultasi dengan guru tentang pertumbuhan anak.
6. Bersatu dengan para orang tua disekitar mupun lingkungan
sekolah,
Dampak Jangka Panjang
1. Distorsi Koknitif
2. Masalah/Problem diri sendiri (Interpersonal), seperti
melakukan isolasi diri sendiri, rasa dendam, takut terhadap
sikap ramah, kehangatan,,dan kemesraan orang laian
3. Perilaku membahayakan atau menyakiti diri sendiri
4. Menggunakan narkotik dan zat adiktif lainnya
5. Gangguan personalitas
6. Gangguan makakn
7. Korban bisa dapat menjadi psikosis
Peran perawat dalam penanganan anak terlantar

1. Peranan sebagai Motivator
2. Peranan sebagai Enabler
3. Peranan sebagai Fasilitator dan mediator.
4. Peranan sebagai Public Educator
5. Peranan sebagai Advocate
1. Peranan sebagai Motivator

Perawat dapat berperan untuk memberikan motivasi kepada anak terlantar dan
orang tuanya dalam mengatasi permasalahan yang dialami.
2. Peranan sebagai Enabler

Perawat berperan sebagai pemungkin atau orang yang meyakinkan anak terlantar
dan orantuanya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi.
Peran perawat dalam penanganan anak
terlantar

Peran perawat dalam penanganan anak
terlantar

3. Peranan sebagai Fasilitator dan mediator.

Perawat bisa melakukan peran mediator dalam berbagai kegiatan
pertolongannya. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat
beberapa perbedaan yang mencolok dan mengarah pada konflik antara
berbagai pihak.
Perawat dapat memerankan sebagai fungsi kekuatan ketiga untuk
menjembatani antara keluarga dan anak dari factor-faktor pencetusnya.
Kegiatan yang dilakukan yaitu menghubungkan anak terlantar dan keluarganya
dengan sistem sumber yang ada dalam masyarakat baik sistem sumber informal
maupun formal.
Peran perawat dalam penanganan anak
terlantar

4. Peranan sebagai Public Educator
Memberikan dan menyebarluaskan informasi mengenai masalah dan
pelayanan-pelayanan sosial yang tersedia.

5. Peranan sebagai Advocate
Peran advocate atau pembelaan merupakan salah satu praktek pekerjaan
sosial yang bersentuhan dengan kegiatan politik. Peran ini dilakukan
untuk memperjuangkan hak-hak dan kewajiban anak terlantar
Asuhan Keperawatan Teoritis

Diagnosa Keperawatan

1. Risiko trauma b.d kegiatan dilingkungan rumah dan klien
mudah tersinggung.
2. Cemas b.d substans abuse.
3. Harga diri rendah situasional b.d kurang pengakuan atau
penghargaan.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan : penurunan atau
kurangnya motivasi, hambatan ingkungan, kerusakan
persepsi/ kognitif, kecemasan, kelemahan dan kelelahan.
Internvensi
..\Pictures\ANAK\INTERVENSI.docx

Anda mungkin juga menyukai