wb
KELOMPOK 1
» Afdhalul fikri
» Fakhrurrazi
» Ira Zulfia
» Leni Alya Riski
» Miftahul Jannah
» Nasri
» Rayyan Jannati
» Rika Safitri
KONSEP PENGASUHAN PADA
LANSIA DI PANTI WERDHA
DENGAN MASALAH
PENYAKIT.
A. Pengertian Lansia
• Sistem Integumen
Kulit keriput, turgor kulit jelek, tidak ada oedem, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tekan
• Kepala
Rambut keriting, panjang, ubanan, tidak ada ketombe, kepala
tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada oedem, tidak ada nyeri
tekan.
• Mata
Mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
mata simetris, tidak ada nyeri tekan
• Telinga
` Telinga simetris, tidak ada serumen, lubang ada, tidak ada lesi,
telnga tidak ada nyeri tekan.
• Mulut Tenggorokan
Mulut simetris, bibir lengkap, palatum ada, ada sariawan, tidak
ada kesulitan menelan.
• Leher
Leher simetris, ada reflek menelan, tidak ada pembesaran vena
juguralis, tidak ada nyeri tekan.
• Sistem Pernafasan
Dada simetris, pernafasan vesikuler, tidak ada ronchi, tidak
ada wheezing, RR= 18 x/i
• Sistem Kardiovaskular
Dada simetris, terdapat ictus cordis di ICS 5, tidak ada BJ 3,
HR = 80x/i, BJ1 = BJ 2, tidak ada pembesaran jantung.
• Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
Lanjutan . . .
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
– Psikososial
Klien mampu bergaul dengan lingkungan sekitarnya, klien tidak
menarik diri.
– Identifikasi masalah Emosional
Klien mengaku kadang – kadang tidur tidak nyenyak, tdur
sering pernah erasa gelisah, terkadang klien pernah menangissendiri.
Klien juga mengaku dalam waktu kurang dari 3 bulan juga menderita
suatu penyakit yaitu hipertensi, gastritis dan asthma.
– Spiritual
Klien mengaku bahwa klien sholat 5 waktu, klien dapat
mengerjakan sholat, klien hanya hafal beberapa surat pendek, klien
juga mengaku tidak pandai mengaji.
Lanjutan . . .
7. Pengkajian Fungsional Klien
KATZ Indeks
Klien mampu makan, kontinensia ( BAK, BAB ), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi secara mandiritanpa
bantuan.
N DATA ANALISAETIOLOGI
DATA MASALAH
O
1. DS :
Klien mengatakan badan Vasokontriksi Resiko
lemah, tidak enak badan penurunan
mata berkunang – curah jantung
kunang, terkadang nafas
terasa sesak
DO :
Klien tampak lemah,
TD : 160 / 100 mm Hg;
HR : 80 x / i
T : 36, 2 ̊C
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2. DS :
Klien mengatakan Kepala Peningkatan Gangguan Rasa
terasa pusing, mata terasa tekanan Nyaman (Nyeri)
berkunang – kunang, vaskular
kepala terasa seperti di cerebral
timpa benda keras
DO :
Klien tampak lemah, skala
nyeri 5
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan
vasokontriksi
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
peningkatan vaskular celebral
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan
vasokontriksi
• INTERVENSI
Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan
tehnik yang tepat.
Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas, batasi
jumlah pengunjung.
Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat
tidur/kursi.
Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan
leher, meninggikan kepala tempat tidur.
Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
• IMPLEMENTASI
Memantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan
tehnik yang tepat.
Memberikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas,
batasi jumlah pengunjung.
Mempertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat
tidur/kursi.
Membantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
Melakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan
leher, meninggikan kepala tempat tidur.
Mengkolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
• EVALUASI
S : Klien mengatakan badan sudah enakan, sudah tidak
terasa lemah
O : Klien tidak tampak lemah
TD : 140 / 90 mmHg,
HR : 80x/i
Thy :
- Captopril 3 x 1
- Furosemid 1 x 1
A :Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan Pantau TD
Berikan lingkungan yang tenang, nyaman
Pertahankan pembatasan aktivitas
Lakukan tindakan yang nyaman
Anjurkantehnik relaksasi
Kolaborasi untuk pemberian obat – obatan.
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
peningkatan vaskular celebral
• INTERVENSI
Beri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan
sakit kepala seperti kompres dingin pada dahi, pijat
punggung dan leher, posisi nyaman, tehnik relaksasi,
bimbingan imajinasi dan distraksi.
Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang,
sedikit penerangan.
Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
• IMPLEMENTASI
Memberi tindakan nonfarmakologi untuk
menghilangkan sakit kepala seperti kompres dingin
pada dahi, pijat punggung dan leher, posisi nyaman,
tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi dan distraksi.
Mempertahankan tirah baring, lingkungan yang
tenang, sedikit penerangan.
Meminimalkan gangguan lingkungan dan
rangsangan.
Membantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
• EVALUASI
S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang, mata
sudah tidak berkunang – kunang
O : Klien tampak sehat, skala Nyeri 3
A : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri hampir terasi semua
P : Intervensi dilanjutkan
pertahankan tirah baring
Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
Beri tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi sakit
Thank’s for Watching
THANK YOU