Anda di halaman 1dari 37

KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH (KMB)

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN


PAADA Ny.W DENGAN VERTIGO

Dosen : Ns. SILVIA NORA ANGGREINI,M.Kep


Disusun Oleh :
NORMA YULIASTUTI
NIM 19030055

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2020
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.W DENGAN VERTIGO

A. Pengkajian Umum
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Biodata
Nama : Ny.W
Umur : 36 tahun/ 22 Desember 1983
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Wonosari Barat
Tanggal Pengkajian : Senin, 06 Juli 2020
Diagnosa Medis : Vertigo

2) Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. I
Umur : 37 tahun
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Wonosari
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama
Dua hari sebelum berobat ke puskesmas, klien mengeluh pusing,
Kepala berdenyut, mual dan muntah tidak ada

2. Riwayat Penyakit sekarang


Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengeluh pusing dan sakit
kepala, keluhan dirasakan seperti berputar-putar, rasa pusing datang
hilang timbul. Dan klien mengatakan susah tidur pada malam hari
karena sakit kepala, keluhan pusing bertambah apabila klien melakukan
aktivitas seperti berjalan ke kamar mandi.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang dideritanya
seperti sekarang ini. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit
jantung, hipertensi dan diabetes melitus

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit seperti klien dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi dan diabetes melitus serta penyakit menular
seperti TBC.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan Keluarga
: Tinggal Serumah

Klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien memiliki 4 orang anak dan
tinggal bersama anaknya dan suami klien

5. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai alegi terhadap makanan, obat-obatan,
maupun cuaca

6. ROS (Review of System)


Keadaan umum : klien tampak lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 78x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50 C
- Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
mucosa hidung lembab dan berwarna merah muda. Tidak terdapat
nyeri tekan pada hidung, fungsi penciuman baik dibuktikan dengan
klien bisa membedakan bau minyak kayu putih dengan bau kopi.
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Bentuk dada simetris
tidak ada nyeri tekan pada setiap interkostalis. Ekspansi dada sama
pada paru-paru kanan dan kiri.

- Kardiovaskuler
Tidak ada peningkatan vena jugolaris, conjungtiva tidak anemis,
akral hangat, bunyi jantung S1 dan S2 reguler, tidak terdengar suara
jantung tambahan. Tekanan darah 120/80 mmHg capilary revil lime
kembali < 3 detik, denyut nadi 78x/menit.

c). Sistem Persyarafan Dan Penginderaan


Fungsi cerebral/kortikal
 Tingkat kesadaran menurut GCS
E : 4  Klien dapat spontan membuka mata
M : 6  Klien dapat bergerak menurut perintah
V : 5  Klien dapat berbicara dengan baik, tidak ada
disorientasi tempat, waktu dan orang.
GCS : 15, Kesadaran penuh/compos mentis
klien mengeluh pusing dan sakit kepala, keluhan dirasakan
seperti berputar-putar, rasa pusing datang hilang timbul. Skla
nyeri 5. keluhan pusing bertambah apabila klien melakukan
aktivitas seperti berjalan ke kamar mandi. Klien mengatakan
susah tidur pada malam hari karena sakit kepala, istirahat tidur
klien 3-4 jam/hari
Masalah Keperawatan :
- Gangguan rasa nyaman
- Resiko jatuh
- Gangguan Pola tidur berhubungan dengan sakit kepala

Penglihatan
Mata terlihat cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
Tidak ada nyeri tekan disekitar bola mata. Lapang pandang klien baik
klien dapat mengangkat alis kiri dan kanan secara simetris, reflek
pupil terhadap cahaya isokor.

Pendengaran
Bentuk Telinga kanan dan kiri simetris, telinga tampak bersih, tidak
ada nyeri tekan pada telinga, gendang telinga tampak mengkilat saat
terkena cahaya. Tidak ada oedem dan tumor. Klien dapat mendengar
gesekan rambut. Fungsi pendengaran baik

Penciuman
Bentuk hidung normal, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
mucosa hidung lembab dan berwarna merah muda. Tidak terdapat
nyeri tekan pada hidung, fungsi penciuman baik

d). Perkemihan
klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK, warna putih jernih, tidak
menggunakan alat bantu kateter, produksi urin normal, haluaran urin
1000-1100/hari, intake cairan peroral sekitar 7-8 gelas/hari.
e) Pencernaan
TB : 158 Cm
BB : 60 Kg
Mukosa mulut lembab, tidak ada keluhan nyeri saat menelan, tidak ada
pembesaran atau peradangan pada tonsil, klien tidak menggunakan NGT,
gigi klien bersih, tidak terdapat caries gigi, Klien dapat membedakan rasa
kopi dan gula, klien dapat menelan dengan baik. Abdomen supel, bising
usus terdengar di 4 kuadran abdomen dengan frekuensi 12x/menit. Tidak
ada distensi abdomen, Tidak ada nyeri tekan pada setiap kuadran, tidak
teraba pembesaran hepar. Anus tidak dilakukan pemeriksaan namun
menurut klien tidak ada kelainan dan keluhan saat BAB. Klien
mengatakan tidak ada keluhan saat makan,makanan yang di makan selalu
habis.

f) Muskuloskletal/Integumen
Pergerakan sendi klien normal, klien bisa menggerakkan secara bebas
baik posisi ekstensi, fleksi. Tidak ada keluhan atau kelainan pada sendi
dan tulang, warna kulit kemerahan, akral teraba hangat, turgor kulit klien
baik dibuktikan saat dilakukan cubit kulit kembali <2 detik. Tidak
adanya edema atau luka pada kulit.

g) Endokrin
tidak ada keluhan dan pembesaran pada kelenjar tyroid dan kelenjar
getah bening

7. Pola Hygiene
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam personal Hygiene,
meskipun sakit kepala dan terasa berputar-putar klien tetap bisa mandi
2x/hari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi 2x/hari, potong kuku 1x/minggu,
ganti pakaian 2x/hari, klien selalu didampingi oleh suaminya selama
sakit

8. Pola-Sosio-Spiritual
Klien mengatakan tetap optimis untuk segera sembuh, saat Saat
berinteraksi dengan perawat, emosi klien stabil, wajah klien ramah
saat ditanya perawat. Klien tidak mempunyai gangguan konsep diri,
sebagai muslim klien tidak pernah meninggalkan shalat 5 waktu
meskipun dalam keadaan sakit

9. Therapy
- Piracetam tablet 3x1
- Asam Mefenamat tablet 3x1
- Vergilon tablet 2x1

10. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Penurunan suplai O2 dan nutrisi Gangguan rasa
- klien ke otak nyaman
mengeluh pusing dan 
sakit kepala, rasa Proses metabolisme di otak

pusing datang hilang terganggu



timbul.
Merangsang reseptor nyeri
DO :
disusunan saraf pusat
- Klien

tampak meringis
Nyeri dipersepsikan
- Skala 
nyeri 5 Gangguan rasa nyaman nyeri
- TD :
120/80 mmHg
- HR 78
x/menit
2 DS : Pusing dan sakit kepala Gangguan pola
- klien  tidur
mengatakan susah tidur Istirahat tidur tidak terpenuhi

pada malam hari karena
Gangguan pola tidur
kepala
DO :
- mata
terlihat cekung
- tidur
malam klien hanya 3-4
jam
3 DS : Penurunan suplai O2 dan nutrisi Resiko Jatuh
- Klien ke neuron di otak
mengeluh pusing 
seperti berputar putar Merangsang pusat reseptor

- Klien keseimbangan dan koordinasi

mengatakan gerak di cerebellum



keluhan pusing
Sensasi pusing dan berputar-
bertambah apabila
putar
klien melakukan

aktivitas seperti
Resiko jatuh
berjalan ke kamar
mandi
DO :
- Klien
tampak lemah
- Terlihat
saat berjalan ke
perawatan
dipuskesmas, aktifitas
klien didampingi oleh
keluarga
- klien
tampak hati-hati saat
melakukan aktivitas

11. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan penurunan suplai oksigen ke otak
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pusing dan sakit kepala (Vertigo)
3. Resiko Jatuh dibuktikan dengan gangguan keseimbangan (vertigo)
12. Rencana Tindakan Keperawatan

Nama : Ny.W
Umur : 36 tahun

DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
1 Gangguan rasa nyaman : Nyeri Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui
sehubungan dengan penurunan tindakan keperawatan durasi, frekuensi, kualitas, tingkat keparahan yang
suplai oksigen ke otak ditandai selama 3x 24 jam intensitas nyeri dialami klien
dengan : diharapkan Status 2. Identifikasi Skala nyeri 2. Skala nyeri
DS : Kenyamanan meningkat 3. Identifikasi respon nyeri non menggambarkan secara
- klien mengeluh Kriteria Hasil : verbal visual gradasi tingkat
pusing dan sakit kepala, rasa 4. Identifikasi factor yang nyeri yang mungkin
- Perawatan sesuai
pusing datang hilang timbul. memperberat dan dialami seseorang pasien
kebutuhan meningkat
DO : memperingankan nyeri 3. Respon nyeri non verbal
- Keluhan tidak nyaman
- Klien tampak 5. Identifikasi pengetahuan dan menunjukkan
menurun, gelisah
meringis keyakinan tentang nyeri sejauhmana ketidak
menurun, keluhan
Skala nyeri 5 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada nyamanan yang klien
sulit tidur, lelah dan
TD : 120/80 mmHg kualitas hidup rasakan
meringis menurun
- HR 78 x/menit - Pusing dan sakit 7. Kontrol lingkungan yang 4. Indicator menerapkan
kepala menurun memperberat rasa nyeri, intervensi yang tepat
misalnya suhu ruangan, pada klien
pencahayaan, kebisingan 5. Mengambarkan
8. Jelaskan penyebab, periode dan pemahaman klien
pemicu nyeri tentang nyeri/ penyakit
9. Ajarkan menggunakan teknik yang di alami
non farmakologi untuk 6. Nyeri dapat
mengurangi nyeri, misalnyaa mempengaruhi kualitas
napas dalam hidup seseorang jika
10. Kolaborasi dengan dokter untuk tidak tertangani dengan
pemberian terapi baik
7. Lingkungan yang tidak
nyaman bisa
memperberat nyeri yang
dirasakan klien
8. Menambah pengetahuan
dan pemahaman klien
9. Untuk mengurangi nyeri
yang dirasakan klien
yang bisa diterapkan
secara mandiri
10. Terapi yang tepat dapat
menurunkan/menghilang
kan nyeri yang dirasakan
klien
1 2 3 4 5
2 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Identifikasi pola aktivitas dan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan pusing dan tindakan keperawatan tidur kualitas istirahat tidur
sakit kepala ( Vertigo) ditandai selama 3x 24 jam , 2. Identifikasi factor penganggu klien
dengan diharapkan Pola Tidur tidur 2. Menentukan intervensi
DS : Membaik 3. Modifikasi lingkungan, misalnya yang tepat pada
- klien Dengan kriteria hasil : pencahayaan, kebisingan gangguan pola tidur
mengatakan susah tidur pada - Keluhan sulit tidur 4. Lakukan prosedur untuk 3. Suasana yang nyaman,
malam hari karena pusing menurun meningkatkan kenyamanan, lingkungan yang aman
DO : - Keluhan sering terjaga misalnya pijat ringan bagian sakit dapat meningkatkan
- mata terlihat karena nyeri menurun 5. Jelaskan pentingnya tidur cukup kualitas tidur klien
cekung - Keluhan tidak puas selama sakit 4. Relaksasi otot/pijatan
tidur malam klien hanya 3-4 jam tidur menurun 6. Anjurkan menghindari ringan dapat
- Keluhan pola tidur makanan/minuman yang memperlancar peredaran
berubah menurun menganggu tidur darah dan kualitas tidur
- Kemampuan lebih nyaman
beraktifitas meningkat 5. Meningkatkan
pengetahuan dan
pemahaman klien
6. Minuman yang
mengandung cafein
dapat menghilangkan
rasa mengantuk
3 Resiko jatuh dibuktikan dengan Setelah dilakukan 1. Identifikasi factor resiko jatuh 1. Sebagai antisipasi resiko
Gangguan keseimbangan tindakan keperawatan 2. Identifikasi factor lingkungan jatuh pada klien
(vertigo) selama 3x 24 jam yang meningkatkan resiko jatuh 2. Lingkungan yang tidak
DS : diharapkan, tingkat jatuh nyaman seperti lantai
3. Hitung resiko jatuh dengan
- Klien mengeluh pusing Menurun licin bisa menyebabkan
menggunakan skala, jika perlu
seperti berputar putar Dengan kriteria jatuh
4. Orientasikan ruangan pada pasien
- Klien mengatakan keluhan hasil:
dan keluarga 3. Indicator tingkat resiko
pusing bertambah apabila - Jatuh saat duduk jatuh
5. Gunakan alat bantu berjalan
klien melakukan aktivitas Menurun
4. Ruangan atau
seperti berjalan ke kamar - jatuh dari tempat tidur 6. Anjurkan menggunakan alas kaki
lingkungan yang sudah
mandi menurun yang tidak licin
familiar pada klien bisa
DO : - Jatuh saat berdiri
meminimalisir resiko
- Klien tampak lemah menurun
jatuh
- Terlihat saat berjalan ke - Jatuh saat berjalan
5. Mencegah resiko jatuh
puskesmas klien di menurun
pada klien
damping keluarga
iaat 6. Penggunaan alas kaki

mela yang tidak licin

kuka mengurangi resiko jatuh


n
aktiv
itas
13. Implementasi Dan Evaluasi

Nama : Ny.W Diagnosa : Vertigo


Umur : 36 tahun
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1 Senin, 06 Gangguan rasa nyaman : 09.00 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
Juli 2020 Nyeri sehubungan dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - klien
penurunan suplai oksigen 09.05 2. mengidentifikasi Skala nyeri mengeluh pusing dan
ke otak ditandai 09.10 3. mengidentifikasi respon nyeri non verbal sakit kepala, rasa
4. mengidentifikasi factor yang memperberat pusing datang hilang
09.15 dan memperingankan nyeri timbul.
5. mengidentifikasi pengetahuan dan O:
09.25 keyakinan tentang nyeri - Klien
6. mengontrol lingkungan yang memperberat tampak meringis
09.40 rasa nyeri, seperti kebisingan - Skala
7. Menjelaskan penyebab, periode dan nyeri 5
09.50 pemicu nyeri - TD :
8. Mengajarkan menggunakan teknik non 120/80 mmHg
10.00 napas dalam - HR 78
9. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian x/menit
10.15 terapi A : Masalah belum
Asam Mefenamat tablet 3x1 teratasi
Vergilon tablet 2x1 P : Intervensi dilanjutkan
dengan :
1. identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. identifikasi Skala
nyeri
3. identifikasi respon
nyeri non verbal
4. jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
5. ajarkan menggunakan
teknik non napas
dalam
6. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi

2 Gangguan pola tidur 10.20 1. mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:


berhubungan dengan 10.25 2. mengidentifikasi factor penganggu tidur - klien
pusing dan sakit kepala 10.30 3. memodifikasi lingkungan, misalnya mengatakan susah
( Vertigo) pencahayaan, kebisingan tidur pada malam hari
10.40 4. melakukan prosedur untuk meningkatkan karena kepala
kenyamanan, misalnya pijat ringan bagian O:
sakit - mata
10.50 5. menjelaskan pentingnya tidur cukup selama terlihat cekung
sakit tidur malam klien hanya
11.00 6. menganjurkan menghindari 3-4 jam
makanan/minuman yang menganggu tidur A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dengan :
1. Identifikasi pola
aktivitas dan tidur
2. Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan, misalnya
pijat ringan bagian
sakit
3. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
4. Anjurkan menghindari
makanan/minuman
yang menganggu tidur
3 Resiko jatuh dibuktikan 11.10 1. Mengidentifikasi factor resiko jatuh S:
dengan Gangguan 11.15 2. Mengidentifikasi factor lingkungan yang - Klien
keseimbangan (vertigo) meningkatkan resiko jatuh mengeluh pusing
11.25 seperti berputar putar
3. menghitung resiko jatuh dengan
- Klien
menggunakan skala, jika perlu
mengatakan keluhan
4. mengorientasikan ruangan pada pasien dan
11.40 pusing bertambah
keluarga
apabila klien
5. menggunakan alat bantu berjalan
11.50 melakukan aktivitas
12.00 6. menganjurkan menggunakan alas kaki yang seperti berjalan ke
tidak licin kamar mandi
O:
- Klien
tampak lemah
- Terlihat
saat berjalan ke
perawatan
dipuskesmas, aktifitas
klien didampingi oleh
keluarga
- klien
tampak hati-hati saat
melakukan aktivitas
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dengan :
1. Identifikasi factor
resiko jatuh
2. Identifikasi factor
lingkungan yang
meningkatkan resiko
jatuh
3. Gunakan alat bantu
berjalan
4. Anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin

1 Selasa, 07 Gangguan rasa nyaman : 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:


Juli 2020 Nyeri sehubungan dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - klien
penurunan suplai oksigen 09.05 2. Mengidentifikasi Skala nyeri mengatakan pusing
ke otak 09.10 3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dan sakit kepal mulai
09.20 4. Menjelaskan penyebab, periode dan berkurang.
pemicu nyeri O:
5. mengajarkan menggunakan teknik non - reaksi
09.40 napas dalam wajah mulai terlihat
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ceria
10.00 terapi - Skala
Asam Mefenamat tablet 3x1 nyeri 3
Vergilon tablet 2x1 - TD :
110/80 mmHg
- HR 80
x/menit
A : Masalah sebagian
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dengan :
1. identifikasi Skala
nyeri
2. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
2 Gangguan pola tidur 10.10 1. mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:
berhubungan dengan 10.20 2. melakukan prosedur untuk meningkatkan - klien
pusing dan sakit kepala kenyamanan, misalnya pijat ringan bagian mengatakan mulai bisa
( Vertigo) sakit tidur
10.30 3. menjelaskan pentingnya tidur cukup selama - Sakit
sakit kepala mulai
10.45 4. menganjurkan menghindari berkurang
makanan/minuman yang menganggu tidur O:
tidur malam klien hanya
5-6 jam
A : Masalah sebagian
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dengan :
1. Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan, misalnya
pijat ringan bagian
sakit
2. Anjurkan menghindari
makanan/minuman
yang menganggu tidur

3 Resiko jatuh dibuktikan 11.00 1. mengidentifikasi factor resiko jatuh S : Klien mengatakan
dengan Gangguan 11.10 2. mengidentifikasi factor lingkungan yang sudah mulai bisa
keseimbangan (vertigo) meningkatkan resiko jatuh beraktifitas, pusing
11.20 berkurang
3. Menganjurkan menggunakan alat bantu
O:
berjalan
11.30 Tampak klien berhati hati
4. menganjurkan menggunakan alas kaki yang
saat berjalan
tidak licin
A : Masalah sebagian
teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
dengan :
1. Anjurkan gunakan alat
bantu berjalan
2. anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin
1 Rabu, 08 Gangguan rasa nyaman : 09.00 1. mengidentifikasi Skala nyeri S:
Juli 2020 Nyeri sehubungan dengan 2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian - klien
penurunan suplai oksigen 09,30 terapi mengatakan pusing
ke otak ditandai Asam Mefenamat tablet 3x1 dan sakit kepala
Vergilon tablet 2x1 berkurang.
O:
- reaksi
wajah terlihat ceria
- Skala
nyeri 1
- TD :
110/80 mmHg
- HR 80
x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Gangguan pola tidur 09.40 1. melakukan prosedur untuk meningkatkan S:
berhubungan dengan kenyamanan, misalnya pijat ringan bagian - klien
pusing dan sakit kepala sakit mengatakan istirahat
( Vertigo) 09.55 2. menganjurkan menghindari tidur mulai terpenuhi
makanan/minuman yang menganggu tidur O:
tidur malam klien hanya
7-8 jam
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
3 Resiko jatuh dibuktikan 10.10 1. Mnganjurkan gunakan alat bantu berjalan S : Klien mengatakan
dengan Gangguan 10.20 2. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang sudah mulai bisa
keseimbangan (vertigo) tidak licin beraktifitas
O:
Tampak klien berhati hati
saat berjalan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Rabu, 08 Juli 2020


Waktu : pukul 14.00 Wib – 14.30 Wib
Pokok bahasan : Penyuluhan Kesehatan vertigo
Sasaran : Pasien Ny.W dan Keluarga
Penyuluh : Norma Yuliastuti, S.Kep
Tempat : Wonosari Barat

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada Ny.W dan Keluarga diharapkan
dapat mengerti dan memahami tentang pengetahuan akan Penyakit Vertigo
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penkes pada Ny.W dan Keluarga, diharapkan Ny,W dan
Keluarga mampu: menyebutkan pengertian Vertigo, penyebab, gejala,
pencegahan dan cara mengatasi Vertigo

2. Materi
1. Pengertian Vertigo
2. Penyebab Vertigo
3. Gejala Vertigo
4. Pencegahan Vertigo
5. Cara Mengatasi Vertigo
3. Metoda : Ceramah, Diskusi
4. Media : Laptop, leafleat
5. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit a.     Mengucapkan salam Menjawab salam
b.     Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
c.     Menyampaikan tentang menyimak
tujuan pokok materi Bertanya mengenai
d.    Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan jika
pembahasan ada yang kurang jelas
e.     Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 25 menita.    Penyampaian Materi Mendengarkan dan
- Menjelaskan Pengertian menyimak
Vertigo Bertanya mengenai hal-hal
- Menjelaskan Penyebab yang belum jelas dan
Vertigo dimengerti
- Menjelaskan Gejala Vertigo
- Menjelaskan Pencegahan
Vertigo
- Menjelaskan Cara
Mengatasi Vertigo
g.    Tanya Jawab
h.    Memberikan kesempatan 
pada peserta untuk bertanya
3. Penutup 3 menita.        Melakukan evaluasi Sasaran dapat menjawab
b.        Menyampaikan tentang pertanyaan yang
kesimpulan materi diajukan
c.        Mengakhiri pertemuan dan Mendengar
menjawab salam Memperhatikan
Menjawab salam
6. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b) Media dan alat memadai
c) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

2) Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan penkes sesuai dengan alokasi waktu
b) Pasien dan keluarga mengikuti penkes dengan aktif
c) Pasien dan keluaga menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi terutama berkaitan dengan vertigo

3) Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh
saat evaluasi.

MATERI
VERTIGO
1. Pengertian Vertigo
Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh keliling) adalah
kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa
berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-
olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai
dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Kelainan pada telinga sering
menyebabkan vertigo.

2. Penyebab Vertigo
a. Infeksi virus seperti influenza yang menyerang area labirin
b. Infeksi bakteri di telinga bagian tengah
c. Radang sendi di daerah leher
d. Serangan migren
e. Sirkulasi darah yang terlalu sedikit sehingga menyebabkan aliran darah ke pusat
keseimbangan otak menurun
f. Mabuk kendaran
g. Alkohol dan obat-obatan tertentu

3. Gejala
a. Tempat berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak
b. Mual
c. Muntah
d. Sulit berdiri atau berjalan
e. Sensasi kepala terasa ringan
f. Tak dapat memfokuskan pandangan

4. Pencegahan
a. Tidurlah dengan posisi kepala agak tinggi.
b. Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum Anda berdiri dari
tempat tidur.
c. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang.
d. Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya saat mengambil suatu benda di
tempat tinggi.
e. Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala dalam posisi datar (horisontal) atau
bila leher dalam posisi mendongak.

5. Cara Mengatasi Vertigo


Selain mengonsumsi obat, ada pula terapi yang bertujuan meningkatkan ketahanan
dan pembiasaan pasien dengan gangguan vertigo. latihan fisik tersebut berupa
latihan membaringkan tubuh ke kiri dan ke kanan, diselingi dengan duduk tegak.
Ada berbaga macam latihan fisik, salah satunya adalah latihan Brand-Darrof.
Langkah-langkah latihan:
1) Ambil posisi duduk.
2) Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik posisi
duduk.
3) Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri. Masing-masing
gerakan lamanya sekitar satu menit, dapat dilakukan berulang kali.
4) Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin bertambah.
Apa itu VERTIGO?? d. Serangan migren
e. Sirkulasi darah yang terlalu sedikit
adalah kondisi di mana seseorang
sehingga menyebabkan aliran darah ke
merasa pusing disertai berputar atau
pusat keseimbangan otak menurun
lingkungan terasa berputar walaupun badan
f. Mabuk kendaran
orang tersebut sedang tidak bergerak.
g. Alkohol dan obat-obatan tertentu

Bagaimana GEJALANYA?
a. Tempat berpijak terasa berputar atau
Ketika terserang, apa yang
bergerak-gerak harus dilakukan?
b. Mual
c. Muntah 1. Tarik nafas dalam dalam, pejamkan
d. Sulit berdiri atau berjalan mata, dan segera memposisikan diri
e. Sensasi kepala terasa ringan duduk atau tidur.
f. Tak dapat memfokuskan pandangan 2. Jika merasa mual dan ingin muntah,
mintalah bantuan orang di dekat
Keperawatan Medikal Bedah anda untuk menyiapkan kantong
plastik.
Praktik Program Profesi Perawat 3. Ketika berbaring atau duduk,
STIKES Pekanbaru Medical Center pertahankan posisi tersebut sampai
(PMC) vertigo mereda atau hilang.
4. Buka mata perlahan, coba
miringkan badan perlahan, bila
Oleh : Apa PENYEBABNYA? kembali vertigo, kembali pejamkan
NORMA YULIASTUTI a. Infeksi virus seperti influenza yang mata dan kembali ke posisi semula.
Nim 19030055 menyerang area labirin
b. Infeksi bakteri di telinga bagian tengah
c. Radang sendi di daerah leher
Bagaimana cara 4. Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin Terus
lama makin bertambah.
MENCEGAHNYA? PENANGANANYA?
Penanganan yang tepat dan sejak dini
a. Tidurlah dengan posisi kepala agak tinggi. memperbesar kemungkinan pemulihan.
b. Bangunlah secara perlahan dan duduk Beberapa kasus dapat sembuh total dan
terlebih dahulu sebelum Anda berdiri dari mengurangi kemungkinan terjadinya
tempat tidur. kekambuhan.Segera konsultasikan vertigo
c. Hindari posisi membungkuk bila anda ke dokter terdekat.
mengangkat barang.
d. Hindari posisi mendongakkan kepala,
misalnya saat mengambil suatu benda di
tempat tinggi.
e. Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala
dalam posisi datar (horisontal) atau bila
leher dalam posisi mendongak
Senam Vertigo 1
Cara Mengatasinya?
Ada berbaga macam latihan fisik, salah satunya
adalah latihan Brand-Darrof.

Langkah-langkah latihan:
1. Ambil posisi duduk.
2. Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke
posisi kanan, kemudian balik posisi duduk.
3. Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan
badan ke sisi kiri. Masing-masing gerakan
lamanya sekitar satu menit, dapat dilakukan
berulang kali.
Senam Vertigo 2

Anda mungkin juga menyukai