Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

GAGAL GINJAL KRONIK

A. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian focus keperawatan yang perlu diperhatikan pada penderita gagal
ginjal kronik menurut Doeges (2000), dan Smeltzer dan Bare (2002) ada berbagai
macam, meliputi :
1. Demografi
Lingkungan yang tercemar, sumber air tinggi kalsium beresiko untuk gagal
ginjal kronik, kebanyakan menyerang umur 20-50 tahun, jenis kelamin lebih
banyak perempuan, kebanyakan ras kulit hitam.
2. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat infeksi saluran kemih, penyakit peradangan, vaskuler hipertensif,
gangguan saluran penyambung, gangguan kongenital dan herediter, penyakit
metabolik, nefropati toksik dan neropati obstruktif.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit vaskuler hipertensif, penyakit metabolik, riwayat
menderita penyakit gagal ginjal kronik.
4. Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene kurang, konsumsi toxik, konsumsi makanan tinggi kalsium,
purin, oksalat, fosfat, protein, kebiasaan minum suplemen, kontrol tekanan
darah dan gula darah tidak teratur pada penderita tekanan darah tinggi dan
diabetes mellitus.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Perlu dikaji adanya mual, muntah, anoreksia, intake cairan inadekuat,
peningkatan berat badan cepat (edema), penurunan berat badan (malnutrisi),
nyeri ulu hati, rasa metalik tidak sedap pada mulut (pernafasan amonia),
penggunanan diuretic, demam karena sepsis dan dehidrasi.
c. Pola eliminasi
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut), abdomen
kembung, diare konstipasi, perubahan warna urin.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kelemahan ekstrim, kelemahan, malaise, keterbatsan gerak sendi.
e. Pola istirahat dan tidur
Gangguan tidur (insomnia/gelisah atau somnolen)
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Rasa panas pada telapak kaki, perubahan tingkah laku, kedutan otot,
perubahan tingkat kesadaran, nyeri panggul, sakit kepala, kram/nyeri kaki
(memburuk pada malam hari), perilaku berhatihati/distraksi, gelisah,
penglihatan kabur, kejang, sindrom “kaki gelisah”, rasa kebas pada telapak
kaki, kelemahan khusussnya ekstremitas bawah (neuropati perifer), gangguan
status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau.
g. Persepsi diri dan konsep diri
Perasaan tidak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, menolak, ansietas,
takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian, kesulitan
menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi
peran.
h. Pola reproduksi dan seksual
Penurunan libido, amenorea, infertilitas, impotensi dan atropi testikuler.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keluhan umum : lemas, nyeri pinggang.
2. Tingkat kesadaran komposmentis sampai koma.
3. Pengukuran antropometri : beratbadan menurun, lingkar lengan atas (LILA)
menurun.
4. Tanda vital : tekanan darah meningkat, suhu meningkat, nadi lemah, disritmia,
pernapasan kusmaul, tidak teratur.
5. Kepala
a. Mata : konjungtiva anemis, mata merah, berair, penglihatan kabur,
edema periorbital.
b. Rambut : rambut mudah rontok, tipis dan kasar.
c. Hidung : pernapasan cuping hidung
d. Mulut : ulserasi dan perdarahan, nafas berbau ammonia, mual,muntah
serta cegukan, peradangan gusi.
6. Leher : pembesaran vena leher.
7. Dada dab toraks : penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan dangkal dan
kusmaul serta krekels, nafas dangkal, pneumonitis, edema pulmoner, friction rub
pericardial.
8. Abdomen : nyeri area pinggang, asites.
9. Genital :atropi testikuler, amenore.
10. Ekstremitas : capirally refill time > 3 detik,kuku rapuh dan kusam serta tipis,
kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki, foot drop, kekuatan otot.
11. Kulit : ecimosis, kulit kering, bersisik, warnakulit abu-abu, mengkilat atau
hiperpigmentasi, gatal (pruritas), kuku tipis dan rapuh, memar (purpura), edema.
C. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Kelebihan volume


1 DO : ↓ cairan
- Edema Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- Turgor > dari 3 detik dan tidak elastis tertimbun ginjal
- pola nafas pendek dan dangkal ↓
- penurunan rasa haus Suplai darah ginjal turun
- retensi urine ↓
GFR turun

CKD

Retensi Na & H2O

CES meningkat

Tekanan kapiler naik

Volume interstisial naik

Edema

Kelebihan volume cairan
2 DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Perubahan nutrisi
DO : ↓ kurang dari kebutuhan
- berat badan menurun Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis, tubuh
- mual dan muntah tertimbun ginjal

Suplai darah ginjal turun

GFR turun

CKD

Penurunan fungsi ginjal

Sindrom uremia

HCO3 Menurun

Asidosis

Mual muntah

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3 DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Resiko penurunan
DO : ↓ curah jantung
- Tekanan darah turun Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- CRT > dari 3 detik tertimbun ginjal
- Klien tampak pucat ↓
- Akral dingin Suplai darah ginjal turun
- Hipotermi ↓
GFR turun

CKD

Sekresi kalium menurun

Hiperkalemia

Gangguan penghantaran kelistrikan jantung

Disritma

Peningkatan preload

Peningkatan beban jantung

Penurunan COP

Resiko Penurunan curah jantung
4 DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Perubahan proses
DO : ↓ berpikir
- Klien tampak melamun Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- Disorientasi (tempat dan waktu) tertimbun ginjal
- Klien tampak bingung ↓
Suplai darah ginjal turun

GFR turun

CKD

Penurunan fungsi eksresi ginjal

Sindrom uremia

Perubahan pola pikir
5 DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Gangguan kerusakan
DO : ↓ integritas kulit
- Pruritus Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- Adanya luka tertimbun ginjal
- Kulit kering dan kasar ↓
Suplai darah ginjal turun

GFR turun

CKD

Penurunan fungsi eksresi ginjal

Sindrom uremia

Pruritus, perubahan warna kulit

Integritas kulit
6 DS : Infeksi, vaskuler, zat toksik Intoleransi aktivitas
DO : ↓
- Klien tampak lemah Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga tertimbun ginjal
- Kekuatan otot lemah ↓
- Klien tampak susah bergerak Suplai darah ginjal turun

GFR turun

CKD

sekresi eritropotin turun

Produksi Hb turun

Oksihemoglobin turun

Suplai O2 jaringan turun

Anaerob

Peningkatan asam laktat

Nyeri sendi

Intoleransi aktivitas
7 DS : klien mengatakan tidak mengetahui tentang Infeksi, vaskuler, zat toksik Kurang Pengetahuan
penyakitnya ↓
DO : Reaksi antigen antibody, arterio sclerosis,
- Klien tampak bingung dan gelisah tertimbun ginjal
- Klien tampak selalu menanyakan tentang ↓
penyakitnya Suplai darah ke ginjal turun

GFR turun

CKD

Kurang informasi tentang penyakitnya,
pengobatannya, dan perawatannya

Bingung, cemas, gelisah

Selalu bertanya tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada penyakit gagal ginjal kronik menurut Doeges
(2000), dan Smeltzer dan Bare (2002) adalah :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet
berlebihan dan retensi cairan dan natrium.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
inadekuat, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diet dan penurunan membrane
mukosa mulut.
3. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan
mempengaruhi sirkulasi, kerja miokardial dan tahanan vaskuler sistemik,
gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi toksik, kalsifikasi
jaringan lunak.
4. Perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis seperti
akumulasi toksin (urea, amonia)
5. Gangguan kerusakan intregitas kulit berhubungan dengan akumulasi toksik
dalam kulit dan gangguan turgor kulit, gangguan status metabolik.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk
sampah dan prosedur dialisis.
7. Kurang pengetahuan tentang pencegahan dan perawatan penyakit gagal ginjal
kronik berhubungan dengan keterbatasan kognitif, salah interpretasi informasi
dan kurangnya informasi.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan 1. kaji status cairan : 1. Pengkajian merupakan dasar
cairan keperawatan selama … x 24 jam a. Timbang berat badan berkelanjutan untuk
berhubungan diharapkan dapat harian memantau perubahan dan
dengan penurunan Mempertahankan berat tubuh b. Keseimbangan masukan mengevaluasi intervensi.
haluaran urine, diet ideal tanpa kelebihan cairan. dan haluaran 2. Pembatasan cairan akan
berlebihan dan Kriteria hasil: c. Turgor kulit dan adanya menentukan berat tubuh
retensi cairan dan 1. Menunjukkan perubahan- edema ideal, haluaran urine dan
natrium. perubahan berat badan yang d. Distensi vena leher 34 respons terhadap terapi
lambat. e. Tekanan darah, denyut dan 3. Sumber kelebihan cairan
2. Mempertahankan pembatasan irama nadi. yang tidak diketahui dapat
diet dan cairan. 2. Batasi masukan cairan diidentifikasi
3. Menunjukkan turgor kulit 3. Identifikasi sumber potensial 4. Pemahaman meningkatkan
normal tanpa edema. cairan kerjasama pasien dan
4. Menunjukkan tanda-tanda a. Medikasi dan cairan yang keluarga dalam pembatasan
vital normal. digunanan untuk cairan.
5. Menunjukkan tidak adanya pengobatan, oral dan 5. Kenyamanan pasien
distensi vena leher. intravena meningkatkan kepatuhan
6. Melaporkan adanya b. Makanan terhadap pembatasan diet.
kemudahan dalam bernafas 4. Jelaskan pada pasien dan 6. Hygiene oral mengurangi
atau tidak terjadi nafas keluarga tentang pembatasan kekeringan membran mukosa
pendek. cairan. mulut.
7. Melakukan hygiene oral 5. Bantu pasien dalam
dengan sering. menghadapi ketidaknyamanan
8. Melaporkan penurunan rasa akibat pembatasan cairan.
haus. 6. Tingkatkan dan dorong
9. Melaporkan berkurangnya hygiene oral dengan sering.
kekeringan pada membrane
mukosa mulut.
2 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status nutrisi 1. Menyediakan data dasar
kurang dari keperawatan selama … x 24 jam a. perubahan berat badan untuk memantau perubahan
kebutuhan tubuh diharapkan dapat b. pengukuran antropometrik dan mengevaluasi intervensi.
berhubungan Mempertahankan masukan nutrisi c. nilai laboratorium 2. Pola diet sekarang dan dahulu
dengan intake yang adekuat Kriteria hasil : (elektrolit serum, BUN, dapat dipertimbangkan dalam
inadekuat, mual, 1. Mengkonsumsi protein yang kreatinin, protein, menyusun menu.
muntah, anoreksia, mengandung nilai biologis transferin dan kadar besi). 3. Menyediakan informasi
pembatasan diet tinggi 2. Kaji pola diet dan nutrisi mengenai faktor lain yang
dan penurunan 2. Memilih makanan yang pasien dapat diubah atau dihilangkan
membrane mukosa menimbulkan nafsu makan a. riwayat diet untuk meningkatkan masukan
mulut. dalam pembatasan diet b. makanan kesukaan diet.
3. Mematuhi medikasi sesuai c. hitung kalori. 4. Mendorong peningkatan
jadwal untuk mengatasi 3. Kaji faktor-faktor yang dapat masukan diet.
anoreksia dan tidak merubah masukan nutrisi: 5. Protein lengkap diberikan
menimbulkan rasa kenyang a. Anoreksia, mual dan untuk mencapai
4. Menjelaskan dengan kata-kata muntah keseimbangan nitrogen yang
sendiri rasional pembatsan b. Diet yang tidak diperlukan untuk
diet dan hubungannya dengan menyenangkan bagi pasien pertumbuhan dan
kadar kreatinin dan urea c. Depresi penyembuhan
5. Mengkonsulkan daftar d. Kurang memahami diet 6. Mengurangi makanan dan
makanan yang dapat diterima 4. Menyediakan makanan protein yang dibatasi dan
6. Melaporkan peningkatan kesukaan pasien dalam batas- menyediakan kalori untuk
nafsu makan batas diet. energi, membagi protein
7. Menunjukkan tidak adanya 5. Tingkatkan masukan protein untuk pertumbuhan dan
perlambatan atau penurunan yang mengandung nilai penyembuhan jaringan.
berat badan yang cepat biologis tinggi: telur, produk 7. Ingesti medikasi sebelum
8. Menunjukkan turgor kulit susu, daging. makan menyebabkan
yang normal tanpa edema, 6. Anjurkan camilan tinggi kalori, anoreksia dan rasa kenyang.
kadar albumin plasma dapat rendah protein, rendah natrium, 8. Meningkatkan pemahaman
diterima diantara waktu makan pasien tentang hubungan
7. Ubah jadwal medikasi antara diet, urea, kadar
sehingga medikasi ini tidak kreatinin dengan penyakit
segera diberikan sebelum renal.
makan. 9. Daftar yang dibuat
8. Jelaskan rasional pembatasan menyediakan pendekatan
diet dan hubungannya dengan positif terhadap pembatasan
penyakit ginjal dan diet dan merupakan referensi
peningkatan urea dan kadar untuk pasien dan keluarga
kreatinin. yang dapat digunakan
9. Sediakan jadwal makanan yang dirumah.
dianjurkan secara tertulis dan 10. Faktor yang tidak
anjurkan untuk memperbaiki menyenangkan yang berperan
rasa tanpa menggunakan dalam menimbulkan
natrium atau kalium. anoreksia
10. Ciptakan lingkungan yang 11. Untuk memantau status
menyenangkan selama waktu cairan dan nutrisi.
makan 12. Masukan protein yang tidak
11. Timbang berat badan harian. adekuat dapat menyebabkan
12. Kaji bukti adanya masukan penurunan albumin dan
protein yang tidak adekuat : protein lain, pembentukan
a. Pembentukan edema edema dan perlambatan
b. Penyembuhan yang lambat penyembuhan.
c. Penurunan kadar albumin
3 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi bunyi jantung dan 1. Mengkaji adanya takikardi,
curah jantung keperawatan selama …. X 24 jam paru, evaluasi adanya edema takipnea, dispnea, gemerisik,
berhubungan diharapkan curah jantung dapat perifer atau kongesti vaskuler mengi dan edema.
dengan dipertahankan Kriteria Hasil : dan keluhan dispnea, awasi 2. Mengkaji adanya kedaruratan
ketidakseimbangan 1. Tanda-tanda vital dalam batas tekanan darah, perhatikan medic
cairan normal: tekanan darah: 90/60- postural misalnya: duduk, 3. Ketidakseimbangan dapat
mempengaruhi 130/90 mmHg, nadi 60-80 berbaring dan berdiri. mengangu kondisi dan fungsi
sirkulasi, kerja x/menit, kuat, teratur. 2. Evaluasi bunyi jantung akan jantung.
miokardial dan 2. Akral hangat terjadi friction rub, tekanan 4. Menurunkan tahanan vaskuler
tahanan vaskuler 3. Capillary refill kurang dari 3 darah, nadi perifer, pengisisan sistemik.
sistemik, gangguan detik kapiler, kongesti vaskuler,
frekuensi, irama, 4. Nilai laboratorium dalam suhu tubuh dan mental.
konduksi jantung, batas normal (kalium 3,5-5,1 3. Kaji tingkat aktivitas dan
akumulasi toksik, mmol/L, urea 15-39 mg/dl) respon terhadap aktivitas.
kalsifikasi jaringan 4. Kolaborasikan pemeriksaan
lunak laboratorium yaitu kalium
4 Perubahan proses Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji luasnya gangguan 1. Memberikan perbandingan
fikir berhubungan keperawatan selama …. X 24 jam kemampuan berfikir, memori untuk mengevaluasi
dengan perubahan diharapkan klien dapat dan orientasi serta perhatikan perkembangan atau perbaikan
fisiologis seperti mempertahankan tingkat mental lapang pandang. gangguan.
akumulasi toksin atau terjadi peningkatan tingkat 2. Pastikan dari orang terdekat 2. Beberapa perbaikan dalam
(urea, amonia) mental 40 Kriteria hasil : tingkat mental klien biasa. mental, mungkin diharapkan
1. Tidak terjadi disorientasi 3. Berikan orang terdekat dengan perbaikan kadar urea,
terhadap orang, tempat dan informasi tentang status klien. kreatinin, elektrolit dan pH
waktu 4. Komunikasikan informasi serum yang lebih normal.
2. Tidak mengalami gangguan dengan kalimat pendek dan 3. Dapat membantu menurunkan
kemampuan dalam sederhana. kekacauan dan meningkatkan
mengambil keputusan 5. Tingkatkan istirahat adekuat kemungkinan komunikasi
3. Tidak terjadi perubahan dan tidak mengganggu periode dapat dipahami.
perilaku misalnya peka, tidur 4. Perbaikan peningkatan atau
menarik diri, depresi ataupun 6. Awasi pemeriksaan keseimbangan dapat
psikosis labolatorium misalnya urea dan mempengaruhi kognitif atau
4. Tidak terjadi gangguan lapang kreatinin. mental.
perhatian misalnya, 7. Berikan tambahan O2 sesuai 5. Gangguan tidur dapat
penurunan kemampuan untuk indikasi menganggu kemampuan
mengemukakan pendapat kognitif lebih lanjut.
5. Nilai laboratorium dalam 6. Perbaikan hipoksia dapat
batas normal (ureum) 15-39 mempengaruhi kognitif.
mg/dl, kreatinin0,6-1,3 mg/dl) 7. Perbaikan hipoksia dapat
mempengaruhi kognitif.
5 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Inspeksi kulit terhadap 1. Mengetahui adanya sirkulasi
kerusakan keperawatan selama …. X 24 jam perubahan warna, turgor dan atau kerusakan yang dapat
intregitas kulit diharapkan tidak terjadi integritas perhatikan adanya kemerahan, menimbulkan pembentukan
berhubungan kulit Kriteria Hasil : ekimosis, purpura. dekubitus atau infeksi.
dengan akumulasi 1. Klien menunjukkan perilaku 2. Pantau masukan cairan dan 2. Mendeteksi adanya dehidrasi
toksik dalam kulit atau tehnik untuk mencegah hidrasi kulit dan membran atau hidrasi berlebihan yang
dan gangguan kerusakan atau cidera kulit mukosa. mempengaruhi sirkulasi dan
turgor kulit, 2. Tidak terjadi kerusakan 3. Inspeksi area tubuh terhadap integritas jaringan pada
gangguan status integritas kulit edema. tingkat seluler.
metabolik. 3. Tidak terjadi edema 4. Ubah posisi dengan sering 3. Jaringan edema lebih
4. Gejala neuropati perifer menggerakkan klien dengan cenderung rusak atau robek.
berkurang perlahan, beri bantalan pada 4. Menurunkan tekanan pada
tonjolan tulang. edema, meningkatkan
5. Pertahankan linen kering, dan peninggian aliran balik statis
selidiki keluhan gatal. vena sebagai pembentukan
6. Pertahankan kuku pendek edema
5. Menurunkan iritasi dermal
dan resiko kerusakan kulit.
6. Menurunkan resiko cedera
dermal.
6 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji faktor yang menyebabkan 1. Menyediakan informasi
aktivitas keperawtan selama …. X 24 jam keletihan : tentang indikasi tingkat
berhubungan diharapkan dapat Berpartisipasi a. Anemia keletihan
dengan keletihan, dalam aktivitas yang dapat b. Ketidakseimbangan cairan 2. Meningkatkan aktivitas
anemia, retensi ditoleransi Kriteria Hasil : dan elektrolit ringan/sedang dan
produk sampah dan 1. Menunjukkan perubahan pola c. Retensi produk sampah memperbaiki harga diri.
prosedur dialisis. hidup yang perlu. d. Depresi 3. Mendorong latitan dan
2. Berpartisipasi dalam program 2. Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas dalam batas-batas
pengobatan. aktivitas perawatan diri yang yang dapat ditoleransi dan
3. Menunjukkan ekspresi rileks dapat ditoleransi, bantu jika istirahat yang adekuat.
dan tidak cemas. keletihan terjadi. 4. Dianjurkan setelah dialysis,
3. Anjurkan aktivitas alternatif yang bagi banyak pasien
sambil istirahat. sangat melelahkan.
4. Anjurkan untuk beristirahat
setelah dialysis.
7 Kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan tentang manifestasi 1. Mengurangi kecemasan klien
pengetahuan keperawatan selama …. X 24 jam klinik yang mungkin muncul dan membeikan pemahaman
tentang diharapkan klien menyatakan pada klien dan cara dalam perawatannya
pencegahan dan pemahaman tentang kondisi atau perawatannya. 2. Menurunkan resiko cedera
perawatan penyakit proses penyakit dan pengobatan. 2. Kaji ulang tentang tindakan sehubungan dengan
gagal ginjal kronik Kriteria Hasil : untuk mencegah perdarahan perubahan faktor pembekuan
berhubungan 1. Menunjukkan perubahan pola dan informasikan pada klien atau penurunan jumlah
dengan hidup yang perlu. misalnya penggunaan sikat gigi trombosit.
keterbatasan 2. Berpartisipasi dalam program yang halus, memakai alas kaki 3. Pembatasan fosfat
kognitif, salah pengobatan. atau sandal jika berjalan-jalan, merangsang kelenjar
interpretasi 3. Menunjukkan ekspresi rileks menghindari konstipasi, olah paratiroid untuk pergeseran
informasi dan dan tidak cemas. raga atau aktivitas yang kalsium dari tulang
kurangnya berlebihan. (osteodistrofi ginjal) dan
informasi. 3. Kaji ulang pembatasan diet, akumulasi magnesium dapat
termasuk fosfat (contoh : mengganggu fungsi
produk susu, unggas, jagung, neurologis dan mental.
kacang) dan magnesium 4. Memberikan pemahaman
(contoh : produk gandum, tentang fungsi obat dan
polong-polongan). memotivasi klien untuk
4. Diskusikan tentang terapi menggunakannya
pengobatan yang diberikan. 5. Memberi penanganan segera
5. Identifikasi keadaan yang tentang kondisi-kondisi yang
memerlukan evaluasi medik memerlukan penanganan
segera. medik.

Anda mungkin juga menyukai