Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TELAAH JURNAL

MENGENAI
“KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESINTASAN PASIEN PNEUMOTORAKS DI RUMAH SAKIT CIPTO
MANGUNKUSUMO, JAKARTA”

DOSEN PEMBIMBING
Ns, REBBI PERMATA SARI S.Kep, M.Kep,

DISUSUN
O
L
E
H

NAMA : LIZA ANGGRAINI


NIM : 1710105053
KEPERAWATAN VI B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


TAHUN AJARAN 2020
TELAAH JURNAL

“KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESINTASAN PASIEN PNEUMOTORAKS DI RUMAH SAKIT CIPTO
MANGUNKUSUMO, JAKARTA”

PENDAHULUAN

1. Metode Pencarian Literature


Pengambilan jurnal ilmiah ini diambil dari database yaitu google scholar
(https://www.google.com) dengan kata kunci untuk google scholar saya menuliskan kata
kata dalam kontak pencarian yaitu jurnal tentang masalah trauma pneumothorax
(www.indonesiajournalchest.com). Dalam proses seleksi literature saya hanya melihat
jurnal yang cocok dengan tema yang saya cari, jurnal terbaru dan lengkap semua kriteria
dalam jurnal tersebut.
2. Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini ada dua kriteria yaitu abstrak dengan Bahasa inggris dan Bahasa
Indonesia.

DESKRIPSI JURNAL

1. Deskripsi Umum
a. Judul : “Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesintasan
Pasien Pneumotoraks di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Jakarta”
b. Penulis : Dipdo PWidjaya, Zulkifli Amin, Suprayitno, Rahmi Afifi,
Hamzah Shatri.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Divisi
Respirologi dan Perawatan Penyakit Kritis, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Departemen Bedah Toraks
Kardiovaskular FKUI/RSCM, Departemen Radiologi
FKUI/RSCM, Divisi Psikosomatik, Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI/RSCM.
c. Publikasi : July - September 2014
d. Penelaah : Liza Anggraini (1710105053), Keperawatan VI B
e. Tanggal Telaah : 26 Maret 2020

2. Deskripsi Konten/Isi
a. Masalah : Risiko pasien dengan berbagai penyakit paru serta
faktor-faktor yang berhubungan dapat membuat kejadian pneumotoraks meningkat
sehingga klinisi perlu mengenali hal-hal tersebut serta menentukan kapan
dilakukan tata laksana yang tepat.
b. Tujuan Penelitian :
Untuk Mengetahui karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesintasan
pasien pneumotoraks selama perawatan di salah satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
c. Hasil Penelitian :
Hasil penelitian yang dilakukan Dari 104 pasien yang memenuhi kriteria, ditemukan
laki-laki sebanyak 78 subjek (73,1%) dengan rerata usia 39,7 (SB 16,2) tahun.
Keluhan respirasi terbanyak berupa sesak napas (99%) dan kelainan pada
pemeriksaan fisik hipersonor (97,1%). Foto polos toraks menunjukkan hiperlusen
avaskular (91,4%). Faktor penyebab kejadian yang terbanyak adalah merokok
(41,3%), pneumonia (40,3%), dan tuberculosis (35,5.%). Jenis pneumotoraks
terbanyak adalah pneumotoraks spontan sekunder (47,1%). Sebagian besar kasus
ditata laksana dengan pemasangan water-sealed drainage (WSD), yaitu 94,2%.
Keluaran pasien pneumotoraks hidup sebanyak 66,3%. Penyebab kematian terbanyak
pada pasien pneumotoraks saat perawatan adalah gagal napas (45,8%). Faktor-faktor
yang memperburuk kesintasan pasien pneumotoraks adalah trauma dada (HR=3,49;
IK95% 1,52-8,04) dan tuberkulosis paru (HR=3,33; IK95% 1,39-7,99).
d. Kesimpulan Penelitian :
Isi kesimpulan peneliti terdiri dari hasil dari penelitian saja.
TELAAH JURNAL

1. Fokus Penelitian
Untuk mengetahui factor-faktor kesintasan pasien pneumothorax pada pasien yang
sampai sekarang belum tahu sebabnya, peningkatan pada kasus pneumothorax belum
dapat dijelaskan dengan pasti.
2. Gaya dan Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak dengan dua Bahasa, dan semua nya sudah sesuai
dengan standar penulisan sebuah penelitian.
Tata Bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ini sangat mudah dipahami sehingga
memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan
apa hasil yang diperoleh. Pembaca dapat melihat tujuan sebenarnya penelitian dan
mendapatkan informasi atau pendidikan yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
3. Penulis
Penulis dari jurnal yang berjudul “Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesintasan Pasien Pneumotoraks di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta” adalah
Dipdo PWidjaya, Zulkifli Amin, Suprayitno, Rahmi Afifi, Hamzah Shatri.
- menurut penelaah dari melihat latar belakang penulis berasal dan daftar pustaka yang
buku referensinya terpecaya, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup
dibidang yang penulis teliti, dimana dalam referensi buku penulis berhubungan erat
dengan tema jurnal ini, jadi semakin menambah akuratan informasi yang disampaikan
oleh peneliti tersebut dan jurnal ini juga ditambahkan dengaan jurnalyang
berhubungan dengan ini sebelumnya.
4. Judul Penelitian
“Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesintasan Pasien Pneumotoraks
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta”
Judul penelitian ini cukup jelas, akurat dan tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang
akan diteliti sehingga pembaca mengerti dan memahami sekilas tentang apa yang akan
mereka baca, tetapi menurut penelaah sebaiknya bahasa dalam judul jurnal menggunakan
bahasa yang mudah dipahami pembaca.
5. Abstrak
Judul jurnal ini mencantumkan abstrak yang memakai dua Bahasa, agar pembaca dapat
mengetahui sekilas dari isi penelitian tersebut, dimana dalam abstrak dicantumkan sekilas
data-data yang didapat selama penelitian.
- Kelebihan : bisa menjelaskan secara jelas mengenai masalah penelitian, metodologi
dan hasil yang di dapatkan beserta kesimpulan dan penutup, jurnal ini juga
menyebutkan rekomendasi yang diberikan kepada pihak terkait. Jumlah kata lebih
dari 210 kata dan mencantumkan kata kunci beserta link dari junal ini.
- Tidak memberikan rekomendasi selanjutnya untuk penelitian selanjutnya, sehingga
penelitian hanya cukup sampai disini dan alangkah baiknya dicantumkan
rekomendasi untuk dilakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam tentang
topic dan meneruskan jurnal tentang ini dalam tahun yang berbeda yang diangkat
penulis jurnal ini.
6. Masalah Penelitian
Masalah pada jurnal penelitian mengenai Karakteristik dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesintasan Pasien Pneumotoraks di salah satu rumah sakit yaitu diambil
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dimana masalah pneumothotak belum
dapat teratasi dengan sempurna.
7. Tujuan Penelitian
- Tujuan Utama
Dari jurnal ini mempunyai tujuan utama yaitu Mengetahui karakteristik dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesintasan pasien pneumotoraks selama perawatan di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Dimana beberapa faktor
risiko telah berhasil diidentifikasi dari penelitian sebelumnya, namun
peningkatan kasus pneumotoraks belum dapat dijelaskan dengan pasti.
- Pada bagian tujuan ini, sebaiknya ditentukan apa tujuan umum dan tujuan khususnya,
tetapi pada jurnal ini hanya menjelaskan tujuan utama dari jurnal ini dan juga penulis
tidak menjelaskan permasalahan jurnal atau penelitian yang dituliskan oleh penulis
tersebut.
8. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak menjelaskan apa manfaat penelitian dari jurnal tersebut dilakukan,
Cuma menjelaskan tentang tujuan jurnal saja.
Menurut penelaah manfaat dari jurnal ini supaya dapat mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi kesintasan pasien pneumothorak sehingga bisa mengatasi peningkatan
pada pneumothoraks.
9. Tinjauan Pustaka / Literatur
Penyusunan literatur pada jurnal ini terorganisir dengan logis. Penulisan jurnal
menggunakan analistik kritis berdasarkan literature yang ada dengan membandingkan
temuan pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang diperoleh oleh penulis. Sehingga
memungkinkan penelitian terbaru akan memberikan informasi yang lebih baru dan yang
mana akan sangat bermanfaat bagi pembaca dengan pembaharuan-pembaharuan yang
ada.
10. Kerangka Konsep
Dalam pembahasan konseptual maupun pembahruan teori tidak termasuk dalam jurnal
penelitian ini, namum dalam bagian pembahasan Cuma menjabarkan pembahsaan
mengenai judul dari penelitian tersebut.
11. Hipotesis
Pada penelitian yang hipotesisnya yaitu “Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesintasan Pasien Pneumotoraks”
Hipotesis berhasil dalam jurnal ini, Variabel-variabel yang secara statistik memiliki nilai
p<0,25 diolah dengan analisis multivariat. Berdasarkan analisis multivariat, faktor-faktor
yang mempengaruhi kesintasan pasien pneumotoraks adalah trauma dada dan TB paru.
Pada penelitian ini didapatkan lebih banyak pasien pneumotoraks laki-laki, yaitu 76
(73,1%) subjek dengan rasio laki-laki dibandingkan perempuan 3:1. Rerata usia pasien
adalah 39,7±16,2 tahun, dengan usia termuda 17 tahun dan tertua 81 tahun.
12. Desain Penelitian
Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa penelitian menggunakan desain kohort retrospektif
terhadap pasien pneumotoraks yang dirawat inap di RSCM dalam kurun 2000-2011.
Kesintasan kumulatif selama 8 hari perawatan dan faktor yang memengaruhinya
dianalisis secara bivariat dengan metode Kaplan-Meier dan uji Log-rank serta analisis
multivariat dengan model Cox proportional hazard regression.
13. Sampingan
Tidak ada sampingan dalam jurnal ini
14. Populasi dan Sample
Sampel penelitian ini adalah populasi target yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu
pasien pneumotoraks yang dirawat inap di RSCM dalam kurun waktu Januari 2000-
Desember 2011. Kriteria penolakan meliputi pasien pneumotoraks yang pulang
atas permintaan sendiri dan/atau keluarga.
15. Variable
Variablenya adalah Identifikasi masalah pada variabel independen meliputi asma
bronkial, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), artritis reumatoid, pneumonia,
tuberkulosis paru, keganasan paru, kebiasaan merokok, faktor iatrogenik, dan
trauma. Variabel dependen yang digunakan adalah kesintasan pada pasien
pneumotoraks.
16. Hasil Operasional Variable
Dari 104 pasien yang memenuhi kriteria, ditemukan laki-laki sebanyak 78 subjek
(73,1%) dengan rerata usia 39,7 (SB 16,2) tahun. Keluhan respirasi terbanyak berupa
sesak napas (99%) dan kelainan pada pemeriksaan fisik hipersonor (97,1%). Foto polos
toraks menunjukkan hiperlusen avaskular (91,4%). Faktor penyebab kejadian yang
terbanyak adalah merokok (41,3%), pneumonia (40,3%), dan tuberkulosis (35,5.%).
Jenis pneumotoraks terbanyak adalah pneumotoraks spontan sekunder (47,1%). Sebagian
besar kasus ditata laksana dengan pemasangan water-sealed drainage (WSD), yaitu
94,2%. Keluaran pasien pneumotoraks hidup sebanyak 66,3%.
17. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Jumlah pasien
pneumotoraks yang dirawat inap di RSCM selama periode Januari 2000-Desember
2011 adalah 215 pasien. Rekam medis lengkap yang berhasil dikumpulkan dan dianalisis
sebanyak 104 pasien.
18. Pembahasan
- Kelebihan : pada bagian pembahasan hasil, sudah disetujui tentang detail hasi-hasil
yang diperoleh peneliti selama penelitian. Jadi, dapat dibaca semua hasil dan
kesimpulan penelitian. Oleh karena itu dapatlah diambil suatu informasi baru dari
penelitian akhir ini yang dihasilkan kesimpulan yang diperoleh peneliti dan penelitian
selanjutnya dapat dibedakan dengan hasil penelitian sekarang.
- Kekurangan : tidak ada menjelaskan tentang pembahasan mengenai judul tersebut,
hanya terfokus pada hasil penelitian saja.
19. Kesimpulan
- Kelebihan : isi kesimpulan peneliti terdiri dari hasil penelitian yang cukup jelas dan
serta mencantumkan saran bagi orang tua yang merupakan harapan peneliti. Pembaca
dapat mempunyai pengetahuan seputar judul yang ringkas di kesimpulan tersebut
dan bagi orang tua juga bisa menerapkan saran dari peneliti tersebut.
- Kekurangan : peneliti cuma menjelaskan tentang hasil peneliti yang ringkas dan saran
untuk orang tua. Jadi dalam jurnal kesimpulannya cuma sedikit.
20. Saran
Peneliti tidak ada menambahkan saran dalam jurnalnya.
21. Referensi
Literature yang digunakan adalah dari linteratur jurnal sebelum nya, dan tidak ada
linteratur terbaru. Literature diperoleh dari jurnal-jurnal yang telah disetujui sebelumnya.
Dimana informasi-informasi yang dapat di akui keakuratannya. Dan memperkuat teori
dengan penelitian yang dilakukan.

PENUTUP

1. Kesimpulan
Kasus pneumotoraks lebih banyak didapatkan pada laki-laki. Keluhan respirasi tersering
adalah sesak napas dan kelainan tersering pada pemeriksaan fisik adalah perkusi
hipersonor, didukung pemeriksaan foto polos toraks pasien yang menunjukkan
gambaran hiperlusen avaskular. Jenis pneumotoraks terbanyak adalah pneumotoraks
spontan sekunder. Tata laksana sebagian besar pasien pneumotoraks adalah
pemasangan WSD. Penyebab kematian tersering pada pasien pneumotoraks yang
dirawat inap ialah gagal napas. Faktor-faktor yang memperburuk kesintasan pasien
pneumotoraks adalah trauma dada dan tuberkulosis paru.
2. Saran
Saran dari penelaah ialah Kelengkapan dan keandalan data tidak bergantung lagi pada
status yang diisikan oleh dokter jaga yang berganti- ganti, dan tidak bergantung pada
jumlah rekam medis. Sebaiknya mendapatkan hasil dan data dari pasien langsung.

KELEBIHAN :
1. Dalam jurnal ini sudah lengkap semua nya kriteria pembuatan jurnal
2. Bahasa yang digunakan tidak kaku dan mudah di mengerti
3. Penulisan yang di gunakan sudah sesuai dengan EYD kamus Bahasa Indonesia
4. Juga memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pengetahuan tentang factor yang
mempengaruhi kesintasan pasien pneumothorak

KEKURANGAN

1. Didalam kesimpulan tidak menyertai saran


2. Referensi buku belum terbaru
3. Pembahasan dalam jurnal Cuma terfokus pada objek penelitian saja
4. Data penelitian tidak di data langsung pada pasien hanya mendapatkan data dari
rekam medis dan dokter yang berjaga

Anda mungkin juga menyukai