Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS JURNAL MEMONITORING DAN PENCACATAN DALAM


PATIENT SAFETY

OLEH :

Akhil Khairani Hastia 1910070170021

Shindy Gustarina 1910070170037

Giovanda Samtia Pratu Sumu 1910070170027

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yance Komala Sari, S.kep, M.kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
PATIENT SAFETY ini dengan tepat pada waktunya. Adapun pembahasan dalam
makalah ini adalah tentang “ANALISIS JURNAL ”.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ ANALISIS JURNAL”
bisa bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 27 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1


1.2 Tujuan masalah .........................................................................................2

1.3 Manfaat penelitian .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jurnal I ...................................................................................................3

2.2 Jurnal II ..................................................................................................6

2.3 Jurnal III.................................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................12

3.2 Saran ...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat,
jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang
cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis
(medical errors).
Monitoring adalah pengawasan dan tindakan memverifikasi kebenaran operasi
suatu program selama pelaksanaannya berdasarkan rutin diagnostik yang
digunakan dari waktu ke waktu untuk menjawab pertanyaan tentang program
tersebut.
TujuanMonitoring dan Evaluasi adalahAgar pelayanan yang diberikan kepada
pasien sesuai dengan kaidah keselamatan pasien, Untuk mencegah terjadinya
insiden yang dapat mengancam keselamatan pasien, Agar Insiden yang sama tidak
terulang kembali di suatu hari nanti, dan Untuk mendapatkan hasil pengkajian suatu
pelayanan.
Sistem pencacatan dan pelaporan adalah sebuah tindakan berupa komunikasi
secara jujur untuk mengakui dan meminta maaf atas kesalahan atau cedera medis
yang dialami pasien.
Tujuan Pencacatan dan Pelaporan adalah Menurunnya insiden keselamatan
pasien, Meningkatkan mutu dan pelayanan keselamatan pasien, Mengetahui
penyebab IKP, Untuk mendapatkan pembelajaran demi perbaikan asuhan pada
pasien,Dapat mencegah kejadian yang sama terulang kembali,Menetepkan
langkah-langkah praktik-praktik keselamatan pasien untuk rumah sakit di
Indonesia, Untuk memperoleh data/ peta nasional angka insiden keselamatan
pasien, Memperoleh pembelajaran untuk meningkatkan keselamatan pasien bagi
rumah sakit lain.
Menurut Sugiono (2015: 335), Analisis adalah kegiatan untuk mencari pola,
atau cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap

1
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antarbagian, serta hubungannya
dengan keseluruhan.

1.2 Tujuan

1. Untuk memperoleh pemahaman lebih mendetail mengenai memonitoring dan


pencacatan dalam patient safety.
2. Untuk Mencari kelebihan dan kelemahan dari jurnal ,baik dari data yang
dipakai maupun hasil laporan penelitian.

1.3 Manfaat

1. Sebagai pendorong bagi penulis untuk lebih baik karena ulasan memberikan
saran atau kritik terhadap jurnal yang telah dipublikasikan.
2. Untuk melihat pandangan dan perspektif orang lain tentang masalah yang
diangkat pada jurnal tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jurnal I

A PROSPECTIVE STUDY OF PATIENT SAFETY IN THE


OPERATING ROOM

Sebuah Studi Prospektif tentang Keselamatan Pasien di Ruang Operasi


Tema Jurnal :
Upaya penerapan Metode Observasi prospektif dan metode retrospektif guna untuk
mengetahui faktor terjadinya insiden keselamatan pasien di ruang operasi.

Metode :
Metode yang dilakukan menggunakan metode observasi prospektif dengan analisis
kualitatif dari 10 kasus bedah umum kompleks di rumah sakit akademik dalam
mengungkap krisis fitur sistem yang mempengaruhi keselamatan pasien.

Hasil/ Pembahasan :

Ada 88 kejadian berbeda di mana informasi hilang atau terdegradasi dalam 10


kasus, dengan rata rata 9 kejadian per kasus. Dari jumlah tersebut 86% memiliki
konsekunsi yang signifikan untuk perkembangan kasus, 15 kasus peningkatan
beban kerja, 29 kasus ketidakpastian untuk anggota tim lainnya, 6 kasus sumber
daya yang terbuang, 6 kasus peningkatan resiko pada pasien, dan 1 pembatasan
kasus pada menit menit terakhir.
Dalam jurnal ini terdapat 2 analisis terpisah. Analisis pertama difokuskan pada
fitur sistem yang mempengaruhi kasus dan keselamatan pasien. Terdapat frekuensi
munculnya fitur sistem yang mempengaruhi keselamatan pasien, dampaknya pada
perkembangan kasus dan keamanan dinilai dalam hal penundaan, sumber daya
yang terbuang, dan penignkatan resiko bagi pasien atau anggota tim OR. Dan
analisis kedua berfokus pada peristiwa yang membahayakan keselamatan pasien

3
sebagai tindakan atau kelambanan yang secara signifikan meningkatkan kerentanan
sistem dan berpotensi menyebabkan peristiwa yang merugikan.
Masalah arus komunikasi dan informasi, dan beban kerja dan tugas yang
bersaing ditemukan dampak negatif yang daoat diukur pada kinerja tim dan
keselamatan pasien di semua 10 kasus. Secara khusus, protokol penghitungan
ditemukan secara signifikan mempengaruhi perkembangan kasus dan pasien
keamanan.

Keismpulan :

Dalam jurnal ini menunjukkan peran metode observasi prospektif dalam


mengungkap kriss fitur sistem yang mempengaruhi keselamatan pasien dan yang
dapat menjadi target inisiatif keselamatan pasien. Kerusakan komunikasi dan
kehilangan informasi, serta peningkatan beban kerja dan tugas yang bersaing,
menimbulkan ancaman terbesar bagi keselamatan pasien di ruang operasi.

Saran :
Hendaknya perlu dibuat tentang meminimalisir faktor faktor terjadinya insiden
keselamatan pasien di ruang operasi

Kelebihan:
1. Dalam jurnal tersebut penulis menemukan suatu metode yang dapat membantu
meminimalisir terjadinya insiden keselamatan pasien
2. Banyak sumber serta penerapan lansung yang diterapkan terhadap pasien
menjadikan jurnal ini sebgai suatu kesimpulan dalam pemikiran kesehatan
serta penelitian yang dilakukan sehingga jurnal ini sangat akurat untuk
dikembangkan.
3. Penyusunan yang dituliskan oleh penulis sangat jelas sehingga menjadikan
kemudahan terhadap penulisan berikutnya memahami isi dari suatu jurnal dan

4
bisa lagi di kembangkan apabila ada peneletian baru yang menyangkut dengan
keselamatan pasien.
4. Jurnal ini menjelaskan rincian kasus insiden keselamatan pasien di ruang
operasi

Kekurangan:
1. Dalam jurnal tersebut kurangnya penjelasan di latar belakang sehingga
permasalahan yang penulis temukan diketahui dari judul
2. Dalam jurnal tersebut ditemukan beberapa susunan pemikiran atau pendapat
dari narasumber yang terpisah-pisah
3. Tujuan khusus penelitian tidak dicantumkan
4. Waktu dilaksanakan penelitian tidak dituliskan
5. Tidak menjelaskan tujuan dan manfaat secara detail

5
2.2 Jurnal II

Outcomes in patients with atypical hemolytic uremic syndrome treated with


eculizumab in a long-term observational study
hasil akhir dari studi prospektif, observasional, dan multisenter terbesar dari
pasien dengan aHUS yang diobati dengan eculizumab

Tema jurnal :
kemanjuran dan keamanan ekulizumab di aHUS yang berhubungan pada
fungsi organ ginjal dalam jangka panjang dan kejadian TMA

Metode :
metode yang digunakan yaitu suatu ringkasan secara singkat pada studi
tindakan lanjut multi senter jangka panjang, prospektif, observasi dan multi senter
pada pasien aHUS yang dirawat satu dari 5 5 paien orang tua, pediatrik dan pasien
remajayang dirawat sbelumnya dan satu dari pasien tersebut memakai infus
ekulizumad.

Hasil / Pembahasan :
1. disposisi pasien :
Pada 30 maret 2017 akhir, pada penelitian total pasien terdaftar sebanyak 93
pasien tetapi beberapa pasien mengundurkan diri sehingga menjadi 82 pasien pada
pengobatan elama penelitian. 51 pasien tetap menggunakan eculizumab, 42
memiliki 1 pengobatan dari 51 pasien, 21 orang membatalkan eculizumab dan
kembali pada pengobatan. Dengan alasan kembali pada pengobatan meliputi
gangguan ginjal, perubahan dosis obat dan ada dosis yang terlewatkan dan
administrasi.
2. karakteristik pasien
Dari keseluruhan 55 pasien ( 59%) memiliki kelainan genetik / komplimen
autoimun yang teridentifikasi dari pada pasien yang menghentikan eculizumab dan
tidak melakukan kembali. Pasien dominan lebih muda dibandingkan orang tua.

6
3. tindak lanjut dan paparan eculizumab
Tindak lanjut keseluruhan adalah 65,7 bulan dengan durasi pengobatan
eculizumab sebelum berhenti pada pengobatan penelitian pertama 19,6 bulan
dengan waktu melakukan kembali 4,7 bulan.
4. menifestasi TMA
Ketika dikelompokkan sesuai populasi pasien tingkat TMA pada periode
Of-Veru_On-pengobatan sangat tinggi pada pasien onset anak, pasien pada
kelainan genetik dan pasien dengan riwayat beberapa TMA. Dan pada pasien
dengan transpantasi ginjal tidak ada menifetasi TMA.
5. fungsi ginjal dan hasil jangka panjang
Pada pasien dengan perubahan eGFR berdasarkan pencatatan status
pengobatan dengan indikasi tetap menggunakan pengobatan eculizumab
mengalami perbaikan ginjal yang stabil. Pada pasien yang menghentikan
eculizumab mengalami penurunan fungsi ginjal.
6. keamanan
Eculizumab dapat ditoleransi dengan baik karena pasien yang mengalami
infeksi dengan tetap melanjutkan pengobatan eculizumab dapat pulih dari infeksi,
dan terjadi peningkatan pada fungsi ginjal.

Kesimpulan
studi prospektif jangka panjang ini menegaskan kemanjuran dan keamanan
ekulizumab dalam pengobatan aHUS terutama berhubungan dengan peningkatan
dan pemeliharaan fungsi ginjal yang rendah. Pasien dengan potensi risiko
tertinggi untuk TMA pasca penghentian diidentifikasi dengan onset penyakit anak,
kelainan genetik atau komplemen autoimun yang diidentifikasi, dan riwayat
beberapa TMA. Memikirkan faktor risiko sangat penting untuk mengambil
keputusan pengobatan untuk pasien dengan aHUS serta pemantauan ketat untuk
tanda-tanda TMA. Pada situasi seperti ini penghentian ekulizumab dengan
pemantauan yang cermat dapat menjadi pilihan untuk pasien tertentu dengan
aHUS.

7
Saran :
Sepertinya perlu dijelaskan penyebab terjadinya keruakan ginjal, onset
penyakit anak, kelainan genetik atau komplemen autoimun.

Kelebihan jurnal :
Didalam jurnal terdapat pembahasan yang begitu lengkap ehingga pembaca
dapat dengan mudah memahami isi jurnal. Pada latar belakang, metode dan
pembahasan dijelaskan dengan sangat jelas. Penulisan dan susuna jurnal yang
sangat rapi.

Kekurangan jurnal :
Penjelasan dari singkatan kata yang digunakan dijelaskan pada akhir jurnal,
sehingga terjadi kesulitan dalam memahami jurnal, dan perlu dilakukan
pengulangan membaca jurnal untuk memahami maksud yang lebih jelas.

8
2.3 Jurnal III

PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN


PASIEN DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PADANG PARIAMAN

Tema Jurnal :
Standar untuk mencapai 6 sasaran keselamatan pasien dalam kegiatan program
keselamatan pasien di rawat inap RSUD Padang Pariaman.

Metode :
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yang bertujuan
mendapatkan gambaran secara mendalam tentang pelaksanaan sasaran keselamatan
pasien di rawat inap. Penelitian dilaksanakan di rawat inap (Bedah dan Non Bedah)
RSUD Padang Pariaman dimulai dari bulan Maret 2018 sampai dengan Juli 2018.
Informasi dalam penelitian ini adalah direktur, kepala bidang Pelayanan Medis
yang juga berperan sebagai ketua Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit atau
(TKPRS), ketua Komite Medik, ketua Komite Keperawatan, Kepala Instalasi
Rawat Inap,kepala ruangan rawat inap (Bedah dan Non Bedah). Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman Focus Group
Discussion(FGD),lembar observasi, dokumen,dan kamera. Sumber data terdiri dari
data primer dan data sekunder, data primer didapat dari hasil observasi langsung
pelaksanaan enam sasaran keselamatan pasien, hasil wawancara mendalam dengan
informasi dan hasil Focus Group Discussion (FGD).Data sekunder didapat dari
sumber tertulis berupa dokumen terkait sasaran keselamatan pasien yang ada di
RSUD Padang Pariaman.

Hasil dan Pembahasan :


RSUD Padang Pariaman telah berupaya melaksanakan Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien.Dalam Permenkes
tersebut menjelaskan bahwa setiap fasilitas kesehatan wajib mengupayakan
pemenuhan sasaran keselamatan pasien.Pedoman dan Standar Prosedur

9
Operasional (SPO) di RSUD Padang Pariaman telah disusun pada saat persiapan
akreditasi tahun 2017.Dari hasil dokumen,observasi,wawancara mendalam dan
FGD didapatkan hasil bahwa ketersediaan tenaga dokter umum dan perawat di
rawat inap non bedah masih kurang.Jumlah dokter umum ialah 8 orang(standar
RS kelasC 9 orang).Profesi keperawatan masih melakukan kerja rangkap
sehingga pelaksanaan enam sasaran keselamatan pasien khususnya di rawat
inap(Bedah dan non Bedah)belum optimal.Padang Pariaman telah membuat
kebijakan berupa SK(Surat Keputusan)pembentukan Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit pada tahun 2017.

Kesimpulan :
Pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di rawat inap RSUD Padang
Pariaman dilihat dari pendekatan sistem,pada komponen input kebijakan dan SPO
sudah ada,namun tenaga,metode,dana dan sarana masih belum memenuhi syarat.
Pada komponen proses,pelaksanaan enam sasaran keselamatan pasien di rawat inap
RSUD Padang Pariaman masih belum mencapai standar,karena dalam
pelaksanaannya belum menjadi budaya bagi petugas di rawat inap.

Saran :
Diharapkan kepada direktur RSUD Padang Pariaman dan jajarannya agar
melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan program keselamatan pasien yang
dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) secara
berkala.Menyiapkan sarana dan prasarana untuk kebutuhan program keselamatan
pasien.

Kelebihan :
1. Dalam metode penelitiannya yaitu tinjauan pustaka memperoleh banyak
sumber tanpa mengeluarkan banyak biaya.
2. Pembahasan hasil yang cukup baik yang didapatkan dari berbagai sumber
yang ada.

10
Kekurangan :
1. Metode penelitian yang digunakan kurang bisa menghasilkan hasil yang
akurat.
2. Kurang memperlihatkan bagaimana persentasi baiknya proses pencegahan
hipertensi pada remaja di Indonesia dan Barat.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada suatu tindakan yang bernuansa kesehatan pentingnya dilakukan suatu


monitoring dan pencatatan dari suatu tindakan, keadaan fisik pasien dan
perkembangan pengobatan pasien baik pada pasien rawat inap maupun rawat jalan
untuk tercapainya keselamatan pasien saat pengobatan. Peran metode observasi
prospektif dalam mengungkap kriss fitur sistem yang mempengaruhi keselamatan
pasien dan yang dapat menjadi target inisiatif keselamatan pasien. Kerusakan
komunikasi dan kehilangan informasi, serta peningkatan beban kerja dan tugas
yang bersaing, menimbulkan ancaman terbesar bagi keselamatan pasien yang
berhubungan dengan organ dan nyawa pasien. Baik pada organ seperti ginjal,
jantung dan paru-paru. Dengan adanya pemantauan dan pencatatan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam tindakan.

3.2 SARAN
Penulis menyadari jauhnya kesempurnaan dari penulisan analisis jurnal yang
telah dilakukan baik dari penulisan dan pemilihan bahasa. Diharapkan masukan
yang membangun dari pembaca agar penulis tidak melakukan kesalahan yang sama
untuk kedepannya. Dan diharapkan ada penelitian tentang jurnal monitorin dan
pencatatan agar terwujudnya patien safety yang lebih tepat dan lengkap. Agar
menambah wawasan petugas kesehatan dalam menjaga dan memelihara
keselamatan pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Christian, C. K., Gustafson, M. L., Roth, E. M., Sheridan, T. B., Gandhi, T.


K., Dwyer, K., & Dierks, M. M. (2006). A prospective study of patient safety in
the operating room. Surgery, 139(2), 159-173.

Menne. J, Delmas.Y ,DKK . Outcomes in patients with atypical hemolytic


uremic syndrome treated with eculizumab in a long-term observational study
[Serial Online]. Diunduh 10 April 2019. Tersedia dari : Outcomes in patients with
atypical hemolytic uremic syndrome treated with eculizumab in a long-term
observational study | BMC Nephrology | Full Text (biomedcentral.com)

Neri, R. A., Lestari, Y., & Yetti, H. (2018). Analisis Pelaksanaan


SasaranKeselamatan Pasien Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
PadangPariaman. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, 48-55.

Anda mungkin juga menyukai