Anda di halaman 1dari 4

Critical Appraisal of Cohort Studies

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI MORTALITAS


PADA PASIEN COMPLICATED INTRA ABDOMINAL INFECTIONS
Terlampir
Judul jurnal : Analisis Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Mortalitas Pada
Pasien Complicated Intraabdominal Infections
Peneliti : Elisabeth Sukma Puspitadewi1, Nur Farhanah2, Abdul Mughni3
Publikasi :
Institusi :
1 Mahasiswa Program S-1 Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2 Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
3 Staf Pengajar Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

A. CRITICAL APPRAISAL
I. Deskripsi Jurnal
a. Tujuan Utama :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi mortalitas pada pasien CIAIs berdasarkan skor Indeks Peritonitis
Mannheim (IPM).

b. Simpulan
Variabel durasi dan kegagalan organ memiliki hubungan yang bermakna,
sedangkan variabel lainnya berhubungan tidak bermakna.

II. Telaah Jurnal


a. Judul Penelitian
Judul penelitian di atas sudah cukup jelas karena dapat menggambarkan isi dari
penelitian. Judul utama terdiri atas 12 kata, dimana sudah sesuai dengan aturan
BSN (Badan Standarisasi Nasional) yaitu jumlah kata pada judul tidak boleh lebih
dari 15 kata, dan dari judul singkat, informatif dan mudah dipahami.

Saran untuk Perbaikan :


Judul sudah benar karena kata yang digunakan tidak terlalu banyak, singkat, dan
mudah dipahami

b. Author, Nama Institusi, dan Publikasi


Dalam Jurnal penelitian ini sudah cukup dijelaskan oleh peneliti/author dari jurnal
ini adalah Elisabeth Sukma Puspitadewi, Nur Farhanah, Abdul Mughni. Untuk
penulisan nama peneliti sudah sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dimana
tidak memuat gelar dari peneliti. Institusi dari masing-masing peneliti juga
tertulis pada artikelnya. Namun untuk author utama dan siapa co-authornya belum
dijelaskan dalam jurnal ini. Jurnal dipublikasikan pada 02 Mei 2018 di
Universitas Diponegoro.

Saran untuk Perbaikan :


Sebaiknya bisa diperjelas untuk yang menjadi author utama dan co-authornya
agar lebih lengkap.

c. Abstrak
Jumlah suku kata abstrak dalam penelitian ini tidak memenuhi standar dari
jumlah kata yakni 100-300 (Harvard). Dalam jurnal ini jumlah suku kata
abstraknya berjumlah 242 kata dimana sudah sesuai dengan kaidah penulisan.
Berdasarkan segi konten penulisan, abstraknya sudah sesuai dengan kaidah yaitu
mengandung latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dari penelitian
serta diakhiri dengan keyword dalam penelitian tersebut.

Saran untuk Perbaikan :


Sebaiknya penulisan abstrak tersebut sesuai dengan standar jumlah kata yakni 100-
300 (Harvard). Untuk konten abstraknya sudah lengkap karena terdiri dari tujuan,
metode, hasil, dan simpulan, serta dilengkapi dengan Keyword namun penulisan kata
tidak terlalu banyak sesuai dengan kaidah nya.

d. Pendahuluan
Pada pendahuluan diawali oleh penjelasan mengenai variabel penelitian (jenis
kelamin, usia, luas peritonitis, durasi pre operasi, karakter cairan, asal organ,
kegagalan organ, keganasan, dan mortalitas), serta dijelaskan mengenai faktor risiko
dari Complicated Intraabdominal Infections. Tinjauan pustaka singkat namun padat
dan juga disertai epidemiologi. Data-data pendukung dalam latar belakang sudah
cukup lengkap dan juga terdapat data dari penelitian sebelumnya yang topiknya
sejenis.

Saran untuk perbaikan :


Sebaiknya peneliti menjelaskan mengapa memilih di Instalasi Rekam Medis RSUP
Dr. Kariadi Semarang dan bersarnya complicated intra abdominal infections
mahasiswa di Jawa Tengah.

e. Metode Penelitian
Untuk metode yang digunakan dalam penelitian cukup jelas yaitu dengan metode
kohort retrospektif.
Rancangan Kohort merupakan rancangan penelitian studi yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi
berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu
sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit.
Desain ini dipilih karena akan mencari adanya hubungan yang bermakna atau tidak
dengan mortalitas yaitu antara variabel durasi pre operasi dan variabel kegagalan
organ dengan mortalitas, dengan variabel lainnya yang tidak menunjukkan hubungan
yang bermakna dengan mortalitas.
Dibagi berdasarkan Kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien usia dewasa ≥ 18
tahun, dirawat di ICU atau bangsal, dan terdiagnosis CIAIs yang meninggal setelah
perawatan untuk kelompok kasus dan bertahan hidup untuk kelompok kontrol.
Kriteria ekslusi penelitian ini yaitu catatan medis yang tidak lengkap. Sampel diambil
dengan cara consecutive sampling yaitu dengan mengambil data dari rekam medis
yang sesuai dengan kriteria inklusi sampai jumlah sampel terpenuhi.

Saran untuk perbaikan :


Sebaiknya peneliti menjelaskan mengapa memilih metode kohort retrospektif dan
mungkin bisa ditambahkan lagi penjelasan tentang pengambilan sampling dan
mekanismenya.
.
f. Result
Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus-September 2017. Jumlah sampel
yang didapatkan yaitu 51 sampel dengan 32 pasien meninggal.
Pada bagian hasil peneliti memperlihatkan tabel gambaran Karakteristik Sampel
Penelitian pada kelompok Jenis Kelamin, Usia, Luas Peritonitis, Durasi, Karakter
Cairan, Asal Organ, Kegagalan Organ, Jumlah Leukosit, Keganasan, dan Status
Mortlitas yang menunjukkan sampel penelitian didominasi oleh pasien pria, usia > 50
tahun, luas peritonitis difus, durasi pre operasi < 24 jam, karakter cairan jernih, asal
organ bukan kolon, disertai adanya kegagalan organ, dan terdapat 2 sampel yang
mengalami keganasan. Dan gambaran Hubungan Antara Variabel dengan Kejadian
Mortalitas CIAIs dengan hasil yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna
antara variabel durasi pre operasi dan variabel kegagalan organ dengan mortalitas,
sedangkan variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan
mortalitas. Peneliti sudah baik dalam melampirkan data hasil penelitian sesuai dengan
metode yang digunakan.

g. Diskusi
Pembahasan sudah baik dimana penelitian ini membahas bahwa didapatkan
perbandingan kejadian peritonitis pada pria lebih banyak daripada wanita, namun
jenis kelamin wanita tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian
kematian pada peritonitis. Karena jenis kelamin sendiri tidak mempengaruhi
mortalitas pada peritonitis. Dimana etiologi dari peritonitis itu sendiri adalah penanda
pasti mortalitas pada peritonitis, sedangkan jenis kelamin, usia, malnutrisi, dan
keadaan depresi merupakan faktor bermakna yang mempengaruhi keluaran pasien
peritonitis.
h. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa durasi pre
operasi dan kegagalan organ memiliki hubungan bermakna sebagai faktor risiko
mortalitas pada pasien CIAIs. Jenis kelamin, usia, luas peritonitis, karakter cairan,
asal organ, dan keganasan tidak memiliki hubungan yang bermakna sebagai faktor
mortalitas pada pasien CIAIs.

i. Pustaka
Pustaka yang digunakan oleh peneliti sangat baik. Penulisan daftar pustaka ditulis
menggunakan metode penulisan pustaka Vancouver yang berlaku. Jurnal yang
digunakan untuk referensi kebanyakan publikasi antara tahun 2014-2018, yang berarti
<5 tahun dari tahun publikasi penelitian. Namun, ada beberapa referensi yang <5
tahun tapi tidak begitu banyak dan keseluruhan pustaka yang diambil berjumlah 37
kepustakaan.

Anda mungkin juga menyukai