Anda di halaman 1dari 8

Penilaian kinerja puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /

prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai di tingkat puskesmas sebagai instrument


mawas diri. Puskesmas melakukan penilaian secara mandiri, kemudian dinas kesehatan
melakukan proses verivikasi hasilnya.

Aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan. Berdasarkan hasil verivikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama puskesmas
dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok ( I,II,III ) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota

Tujuan Khusus

 Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan
 Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas
 Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kota / kabupaten untuk
tahun mendatang

Manfaat

 Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan


target yang harus dicapainya
 Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
hambatan masalah berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas.
 Puskesmas dan dinas kesehatan dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan yang
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
 Dinas kesehatan dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumberdaya puskesmas
dan urgensi pembinaan puskesmas

Adapun persyaratan kepala puskesmas sebagaimana yang tercantum pada permenkes 75


tahun 2014 pasal 33 ayat 2 dan 5 adalah sebagai berikut:

 Kepala Puskesmas merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai


berikut:
1. tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat;
2. masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
3. telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

 Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak tersedia seorang
tenaga kesehatan, maka Kepala Puskesmas merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah diploma tiga. 

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Cara menghitung Cakupan, Pencapaian


Cakupan=
(Hasil kegiatan bulan berjalan/Sasaran pada bulan berjalan)*100%

Sasaran bulan berjalan=


(sasaran dalam tahun/12)*bulan berjalan

Pencapaian=
(Cakupan/Target)*100%

Masalah =
100% - pencapaian %
Makin besar gap anatara keduanya maka makin kurang nya target kegiatan yang terpenuhi dalam
satu tahun. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk puskes meningkatkan lagi intensitas
pelaksanaan kegiatan. Hal ini akan dilaporkan di lokmin bulanan

Lokakarya Mini Lintas sektor puskesmas adalah salah satu ruang membangun
komitmen, menyatukan misi ditingkatan pemanku kepentingan, camat sebagai pemerintah
kecamatan, kepala desa sebagai representasi masyarakat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh pemuda, dan puskesmas Sapala sebagai instasi kesehatan untuk sama-sama bersinergi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sesuai Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas (Depkes RI, 2006), Manajemen Puskesmas
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan,
penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen
penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini.

Berikut beberapa hal yang tercantum dalam Pedoman tersebut terkait minlok Puskesmas.

Tujuan umum Lokakarya Mini Puskesmas adalah untuk meningkatkan fungsi Puskesmas melalui
penggalangan kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor serta terlaksananya
kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
Sedangkan tujuan khusus Minlok Puskesmas antara lain untuk :

1. Tergalangnya kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor.


2. Terpantaunya hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
3. Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
4. Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan masalah.
5. Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.

Ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal pokok yaitu :

Lintas Program ¨Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas ber-dasarkan perencanaan dan


memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru. Pertemuan bertujuan
untuk:

1. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu


dan Bidan di Desa.
2. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
3. Meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan perencanaan (RPK).
4. Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun, memecahkan masalah
yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja yang baru.

Lintas Sektor: Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor
yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pertemuan dilaksanakan untuk :

1. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan


mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Mengkaji hasil kegiatan kerja sama, memecahkan masalah yang terjadi serta menyusun
upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama.

Lokakarya Bulanan Intern Puskesmas

Tujuan umum Lokakarya Bulanan Intern Puskesmas adalah untuk pemantauan hasil kerja
petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas
dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan
targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

Sedangkan Tujuan Khusus untuk :

1. Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu.


2. Disampaikannya hasil rapat dari Kabupaten/Kota, Kecamatan dan berbagai kebijakan
serta program.
3. Diketahuinya hambatan/ masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.
4. Dirumuskannya rencana pemecahan masalah.
5. Disusunnya rencana kerja bulan baru.
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas, diselenggarakan dalam dua tahap yaitu :

Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama

Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama, merupakan Lokakarya penggalangan Tim


diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan
Puskesmas (RPK).Pengorganisasian  dilaksanakan   sebagai penentuan penanggungjawab dan
pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah
kerja Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh petugas Puskesmas, dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah sebagai berikut :

Masukan

1. Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggungjawab staf
dan kewenangan Puskesmas.
2. Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru berkaitan dengan Puskesmas.
3. Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan (Plan Of Action = POA)
Puskesmas.

Proses

1. Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk


2. kegiatan lapangan/ daerah binaan.
3. Analisis beban kerja tiap petugas.
4. Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggungjawab daerah binaan.
5. Penyusunan rencana kegiatan (Plan Of Action = POA) Puskesmas tahunan berdasarkan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas (RPK).

Keluaran

1. Rencana kegiatan (Plan Of Action POA) Puskesmas tahunan.


2. Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA.
3. Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.

Lokakarya Mini Bulanan Rutin

Lokakarya Bulanan Puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari Lokakarya Mini
Bulanan yang pertama. Lokakarya Bulanan Rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
POA Puskesmas, yang diiakukan setiap bulan secara teratur.

Penanggungjawab penyelenggaraan Lokakarya Mini Bulanan adalah Kepala Puskesmas, yang


daiam pelaksanaannya dibantu staf Puskesmas dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya.
Fokus utama Lokakarya Mini Bulanan Rutin adalah ditekankan kepada masalah pentingnya
kesinambungan arch dan kegiatan antara hal-hal yang direncanakan, pelaksanaannya serta
hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan
berdayaguna.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas adalah sebagai berikut :

Masukan

1. Laporan hash] kegiatan bulan lalu


2. Informasi tentang hasil rapat di Kabupaten/Kota
3. Informasi tentang hasil rapat di Kecamatan
4. Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru

Proses

1. Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan mempergunakan PWS


2. Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan kepatuhan terhadap standar
pelayanan
3. Merurnuskan alternatif pemecahan masalah

Keluaran

1. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan


2. Rencana kerja bulan yang baru

Penyelenggaraan Lokakarya Mini Bulanan

1. Pengarah : Kepala Puskesmas


2. Peserta: Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Puskesmas Pembantu dan Sidan
di Desa.
3. Waktu: Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan dengan kondisi dan
situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya
pada awal bulan atau hari Sabtu minggu pertama atau hari lain yang dianggap tepat.
Demikian halnya dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya
penyelenggaraan pada jam 10.00 — 15.00. Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa
Lokakarya Mini Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas Puskesmas,
tanpa mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.
4. Acara: Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifat dinamis, dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi Puskesmas setempat.
Sebagai contoh susunan acara Lokakarya Mini adalah sebagai berikut

Lokakarya Mini Bulanan Yang pertama disebut juga dengan Lokakarya Penggaiangan Tim

1. Pembukaan
2. Dinamika kelompok
3. Pengenalan program baru
4. POA Puskesmas
5. Analisa beban kerja petugas
6. Pembagian tugas dan desa binaan
7. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru

Lokakarya Mini Bulanan Rutin

1. Pennbukaan
2. Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
3. Pengenalan program baru
4. Inventarisasi kegiatan bulan !arta
5. Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
6. Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
7. Pembagian tugas bulan yang akan datang
8. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru

5. Tempat : Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat diselenggarakan di Puskesmas, apabila


tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain yang Iokasinya berdekatan dengan
Puskesmas. Ruang yang dipakai hendaknya cukup untuk menampung semua peserta.

6. Persiapan : Sebelum pertemuan diadakan, perlu persiapan yang meliputi :

 Pemberitahuan hari, tanggal dan jam.


 Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf “U”.
 Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik.
 Rencana Kerja Harian bulan lalu.
 Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu dibandingkan dengan target
bulanan per Desa, antara lain menggunakan PINS.
 Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat Lintas Sektor/Kecamatan.
 Materi Pelajaran dan slat peraga yang digunakan.
 Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya.

b. Lokakarya mini Tribulan adalah lokakarya yang dilakukan di lintas sektor dengan agenda kegiatan
menginformasikan program kesehatan yang telah tercantum dalam RPK ke Lintas Sektoral dengan
harapan mensinkronkan program kesehatan dengan program lintas sektoral lainnya, dan merancang
kerjasama kemitraan dengan lintas sektoral sampai pembagian peran.
Lokakarya Tribulan rutin ke2 dengan kegiatan membahas pelaksanaan kegiatan-kegiatan lintas sektoral ,
mencari kendala-kendala di lapangan serta mendapatkan informasi baru dari lintas sektoral.

b. Lokmin Triwulan
pada Lokmin triwulan, kegiatan pertemuan melibatkan lintas sektoral dalam rangka membangun
kerjasama dengan sektor-sektor lain guna mendukung upaya puskesmas dalam menjalankan fungsinya.
Kegiatan lokakarya mini triwulan lintas sektoral selanjutnya membahas tentang pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang melibatkan persan serta sektor lain, mencari dan memecahkan kendala-kendala
dilapangan serta mendapatkan informasi baru dari lintas sektoral (camat,lurah,kades,kader,toma dll)
untuk membahas pencapaian prog kesehatan yg telah dilaksanakan diPkm serta menyusun kerjasama
kedepannya
Pengertian UKM Puskesmas

Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang merupakan kepanjangan dari UKM Puskesmas
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Permenkes 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
memiliki pengertian sebagai berikut:

Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Selanjutnya dalam pasal 36 disebutkan UKM Puskesmas dibagi menjadi 2 bagian yaitu UKM
Esensial dan UKM Pengembangan.

UKM Esensial

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial merupakan upaya kesehatan yang wajib atau
harus dilaksanakan oleh suatu puskesmas demi mencapai Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota bidang kesheatn.

UKM Esensial ini terdiri dari:

1. pelayanan promosi kesehatan;


2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. pelayanan gizi; dan
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

UKM Pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat


yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

Beberapa contoh UKM Pengembangan yang dapat dilaksanakan di Puskesmas adalah sebagai
berikut:

1. pelayanan kesehatan jiwa


2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat 
3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. pelayanan kesehatan olahraga
5. pelayanan kesehatan indera
6. pelayanan kesehatan lansia
7. pelayanan kesehatan kerja
8. pelayanan kesehatan lainnya

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan


penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan Puskesmas meliputi
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang saling
berkaitan.

UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan. UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan
penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan
yang ditujukan terhadap perorangan.

Anda mungkin juga menyukai