TENTANG
PREEKLAMPSI
Oleh :
Dicky Seprian
2114901010
A. Pengertian
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan tingginya tekanan darah, tingginya kadar protein dalam urine serta
didefinisikan dengan adanya hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi pada
tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan
B. Etiologi
Menurut Marianti (2017) selain Primigravida, Kehamilan Ganda serta
1) Malnutrisi Berat.
5) Obesitas.
1. Preeklampsia Ringan
lebih dengan posisi pengukuran tekanan darah pada ibu baik duduk maupun
telentang. Protein Uria 0,3 gr/lt atau +1/+2. Edema pada ekstermitas dan muka
2. Preeklampsia Berat
lebih. Protein Uria 5 gr/lt atau lebih, terdapat oliguria ( Jumlah urine kuran dari
500 cc per 2 jam) serta adanya edema pada paru serta cyanosis. Adanya
retensi air dan garam. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola di
dalam tubuh mengalami spasme maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha
dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan
sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel- sel endotel tersebut.
Rusaknya sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain ; adhesi dan
agregasi trombosit, gangguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma,
E. Komplikasi
Komplikasi yang terberat dari preeklampsia adalah kematian ibu dan
janin, namun beberapa komplikasi yang dapat terjadi baik pada ibu maupun
1) Bagi Ibu
dan janin
kematian.
2) Bagi Janin
a. Prematuritas.
b. Kematian Janin.
d. Asfiksia Neonatorum.
F. WOC
Preeklamsia
Faktordesertai
organik
Faktor endokrin Faktor psikologis
aliran darah ↓
Prostaglandin plasenta ↓
Iskemia uterus
dan aktivasi /
mengakibatkan vasospasme merangsang glandula
agregasi trombosit
pelepasan suprarenal untuk
deposisi
tomboksan fibrin mengeluarkan
lumen arteriol menyempit aldosteron
koagulasi
gangguan perfusi darah hanya dapat dilewati oleh
intravaskular
dan gangguan multi organ satu sel darah merah.
Tekanan perifer↓
perfusi darah menurun dan
konsumtif koagulapati
hipertensi.
1 Pemeriksaan Laboratorium
B.Urinalisis
45 u/ml).
<31 u/l).
2.Radiologi
a .Ultrasonografi
sedikit.
b. Kardiotografi
H. Penatalaksanaan
Menurut (Pratiwi, 2017) penatalaksanaan pada preeklampsi adalah sebagai
berikut :
B. Diagnosa keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b.d kerusakan fungsi glomerulus sekunder terhadap
penurunan cardiac output.
b. Risiko cedera pada janin b.d tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta
c. Nyeri epigastrik b.d peregangan kapsula hepar.
d. Ketidakseimbangan nutrisi < kebutuhan tubuh b.d gangguan pada glomerulus,
proteinuria.
e. Gangguan pertukaran gas b.d edema paru
C. Intervensi keperawatan
1. Dx: Kelebihan volume cairan b.d kerusakan fungsi glomerulus sekunder terhadap
penurunan cardiac output.
.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan cairan
terpenuhi
Kriteria hasil
Terbebas dari edema, efusi, anaskara
Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)
Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign
dalam batas normal
Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan
Menjelaskan indikator kelebihan cairan.
Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Rusniati, H. (2017). Tindakan Keperawatan Post Partum Normal dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu
Postpartum Di Rumah Sakit Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan.